Cerita ini adalah remake dari sebuah komik yang berjudul 'Sweet Lollipop by Michiyo Kikuta'

Aku suka banget dengan chapter yang aku remake ini.

Saya hanyamengubah tokoh dan memberi penambahan atau pengurangan seperlunya, sesuai kebutuhan. Namun tidak mengubah alur aslinya.

.

ooo000ooo

.

Length : Two-Shot

Cast : ||Kyuhyun ||Sungmin ||Donghae || Sunkyu (SNSD)

Disclaimer : Semua cast belongs to God and themselves.

Genre : ||Fantasy ||Frendship || Romance||

Warning : || YAOI || Gaje || typo's || alur kecepetan ||

note : yang bercetak miring adalah isi pikiran dan hati Kyuhyun.

\(w)/~ Happy Reading ~\(^0^)9

.

ooo000ooo

.

Ini adalah cerita tentang...

Yeoja yang dulu ku cintai,

Dunia sihir,

Dan pertemuan pertama kami berdua.

.

.

.

Ceritanya agak panjang, apa kamu mau membacanya?

.

.

.

Baiklah akan ku mulai.

.

.

.

Dunia sihir, 3 tahun yang lalu.

.

.

.

ooo000ooo

.

Greeb.

"tertangkap juga kau, dasar bocah tengil!"

Kedua namja tersebut telah memenjarakan pergelangan tangan namja lainnya yang membuat mereka kesal. Namja yang tengah mecekal tersebut kini sedang memberontak untuk melepaskan kedua pergelangan tangannya dari kedua namja ini.

"kamu pikir ada yang mau mengampuni seorang pencuri dompet?" ucap namja berambut pirang itu lagi.

"ayo, kita hajar dia!" seru namja berambut ikal hitam lainnya, untuk memberi komando.

"huh... Salahkan yang dicopet dong. Dasar bodoh!" namja yang sedang terkepung oleh dua namja lainnya hanya menjawab dengan enteng.

"apa katamu?! Keterlaluan!" namja pirang melayangkan sebuah pukulan ke namja tersebut.

Bats.

Duaash.

Terjadilah perkelahian antara tiga namja itu. Yang dimulai oleh dua namja itu. Sang namja yang menjadi incaran itu melayangkan pukulannya ke salah seorang itu. Namja berambut pirang tak mau kalah, ia balik menghajar namja itu.

Begh.

Duesh.

Begh.

Duesh.

Taklama berselang, namja yang diseranglah yang mengalahkan kedua namja itu, dengan keduanya jatuh tersungkur di atas aspal di tengah gang sempit itu.

"ukh..."

"ukh... ohok" batuk keduanya dengan di sertakan darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"dasar mulut besar!" namja berambut pirang melontarkan makian pada namja itu.

"keterlaluan..." akhirnya namja pirang itu mengeluarkan alat yang mengeluarkan listrik.

Bzzzzttt.

"Terima ini!" teriak namja pirang itu sambil mengarahkan alat itu ke namja itu yang sedang menyeka sudut bibirnya yang berdarah.

"hm..."

Bzzzzttt.

Sontak namja itu, hanya meluruskan satu tangannya ke depan, ke arah namja pirang itu.

Bzzzzttt.

Lalu, tak lama berselang terdapat sebuah lengkungan dari arah tangannya. Lengkungan yang dapat melindungi dirinya dari serangan itu.

"ahh.. Dia penyihir!" sontak namja pirang itu terkejut dengan kejadian itu.

Bzt.

Bzt.

Bzt.

"serangan apapun nggak akan mempan untukku." namja itu hanya menyeringai. "sayang sekali."

Kedua namja itu hanya dapat mematung melihat kejadian itu. Orang yang mereka remehkan ternyata adalah seorang penyihir. Ia langsung berbalik dan berjalan menjauhi kedua orang itu, yang masih tercengang. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya.

Tap.

Tap.

Tap.

Wuush...

Seorang anak datang dengan sketboardnya, melewati namja itu dan membuatnya terdiam sejenak dengan kejadian itu.

"hei, aku tadi lihat! Kamu kuat, loh!" ucapnya riang setelah ia sampai dihadapan namja itu.

"mau, bertarung denganku?" tawarnya. "kebetulan sekarang aku sedang mencari orang yang kuat!" namja itu hanya terdiam memperhatikan anak yang terlihat lebih pendek darinya, bahkan mungkin umur mereka terpaut 5 sampai 7 tahun. "nah, mulai sekarang kamu bersamaku!" ia langsung membuat kesimpulan sendiri.

"hmm," ia tersenyum, tangannya ia ayunkan di depan kepala bocah itu. Lalu saat satu jarinya tepat berada 5 cm dari depan wajah bocah itu.

Bhsiiing.

"awaah!" pekik bocah itu kesakitan, bahkan badannyapun terjatuh mengenai tembok yang berada satu meter darinya.

"nah, aku menang." ucapnya saat menjatuhkan bocah itu dengan sedikit sihirnya. "kalau sudah mengerti, cepatlah pulang!" Ia memasukkan sebelah tangannya ke saku celananya.

Tap.

Tap.

Lalu pergi meninggalkan bocah itu yang masih terbengong dengan kejadian itu. Lalu ia tersenyum senang kala mendapatkan sesuatu yang membuat hatinya senang.

"rasanya bagus juga. Apa lagi bisa mengalahkanku. Keren lagi!" ucapnya sambil mengusap-usap dahinya yang sedikit memerah.

"sudah kuputuskan!" ia mengepalkan tangan kanannya. "dia akan menjadi partnerku!" ucapnya penuh dengan semangat.

.

.

.

Loh? Dia sudah pulang?

Terlihat yeoja dan namja yang sudah berumur tengah asik dalam obrolannya di depan rumahnya, sesekali sang yeoja tersenyum manis di depan sang namja ataupun tertawa girang.

"OI!" teriak namja itu saat mengganggu mereka yang tengah asik berbincang-bincang. Keduanya langsung memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.

"Kyu?!" pekik sang yeoja saat melihat namja yang dipanggil Kyu itu.

"jangan pernah mendekatinya lagi!" Kyuhyun berjalan kearah mereka dan menarik paksa yeoja itu, saat dirinya sudah berada di dekat mereka. "cepat pergi!" perintahnya sambil melangkahkan kaki masuk kedalam rumahnya.

"ah..." namja yang tadi bersama yeoja itu hanya bisa menghembuskan napas kecewa pada sikap yang di berikan Kyuhyun padanya.

Brak.

Kyuhyun menjatuhkan yeoja itu di lantai, sehingga yeoja itu sedikit meringis kesakitan. "aduuh, Kyu. Kamu kenapa sih?" tanya yeoja berambut panjang kelam itu kepada Kyuhyun saat mereka sudah berada di dalam rumah.

"kamu sendiri ngapain tadi?" ucapnya datar.

"siapa cowok tadi?"

"siapa?" tanyanya lagi." Dia, tamu yang kujumpai dikafe, tempatku bekerja paruh waktu." jelas yeoja itu.

"sekarang kami berpacaran. Dan berniat menikah." lanjutnya lagi.

"Mwo? Kamu bercandakan?" pekik Kyuhyun tak percaya.

"orang kaya seperti itu nggak mungkin mau berpasangan dengan kita." Kyuhyun sekarang mencengkram bahu yeoja yang bernama Sunkyu.

"kamu sedang di permainkan!" bentaknya lagi. Mata Sunkyu terbelalak dengan sikap posesif Kyuhyun.

Cup.

Bibir Kyuhyun tepat mendarat di bibir manisnya Sunkyu. Sunkyu berusaha melepaskannya, namun itu tidak bisa, Kyuhyun menekan tengkuk Sunkyu untuk memperdalamnya.

Plak.

Sunkyu berhasil membuat pipi Kyuhyun memerah dengan tamparannya, dan itu membuat ciuman itu terlapas. Kyuhyunae memegang pipinya yang berwarna merah itu.

"hosh... Kyu..." Sunkyu mengatur napasnya. "aku, kan sudah bilang... Jangan lagi melakukan itu, karena..." Kyuhyun menatap manik mata Sunkyu, wanita yang ia cintai.

"karena, kita KAKAK-ADIK." Jelasnya, sambil memberi penekanan pada kata 'kakak-adik'nya.

"kenapa kakak-adik? Kita nggak ada hubungan darah." Kyuhyun memelankan ucapannya, sambil menundukkan kepalanya.

"padahal, aku..." ucapnya sambil mengambil jeda. "aku hanya menyayangi noona seorang."

"aku juga sangat menyayangimu." ucap Sunkyu lembut sambil mengusap pipi Kyuhyun yang memerah. "tapi, sebagai kakak."

Grep.

Kyuhyun memeluk Sunkyu dengan posesif tapi, penuh dengan rasa sayang. Sunkyu membalasnya dengan membalas pelukan itu.

Aku bertemu pertama kali dengan Sunkyu noona saat berumur 8 tahun. Sunkyu noona adalah anak dari suami ibu yang kedua. Tapi, pernikahan itu tidak berjalan lancar. Dan kami memutuskan untuk pergi dari rumah, dan hidup berdua. Aku tak bisa mempercayai orang tua, ataupun orang lain. Yang bisa ku percaya hanya satu orang...

Hanya Sunkyu noona...

Tiba-tiba Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Sunkyu dengan tatapan penuh cinta.

"sejak pertama aku bertemu, aku selalu mencintaimu." Kyuhyun mengangkat salah satu tangannya untuk mengelus pipi mulus milik Sunkyu. "aku mencintaimu, Sunkyu noona... Hanya kamu..."

"aku ingin melindungimu. Jadikanlah aku orang yang paling berarti bagimu, Sunkyu noona." ucap Dongae setengah memohon.

"tidak, tidak bisa..."

"harus berapakali kukatakan, aku tidak bisa membalas perasaan Kyu. Kini aky mencintai dia... Lagi pula..." Sunkyu bangkit berdiri memalingkan wajahnya.

"besok akan diadakan pesta pertunangan dirumahnya,"

"aa..." Kyuhyun nampak terkejut dengan perkataan sang noona.

"aku juga ingin Kyu ikut menghadirinya..."

"apa! Aku sudah pasti tidak akan datang!"

"aku ingin kamu menerima hubungan kami, aku mohon." Sunkyu menangkupkan kedua tangannya sebagai permohonan.

"tidak!"

Brak.

Kyuhyun membanting pintu kamarnya dengan kencang.

"hilks..." setitik air mata jatuh membasahi pipinya yang putih. "kenapa kamu tidak mau mengerti, Kyu. Hiks..."

.

.

.

"aku mengerti."

"aku akan datang kepesta itu."

"jinjja?"

"tapi, aku belum menerima hubungan kalian, loh."

"gomawo, Kyu..." Sunkyu langsung menghambur memeluk Kyuhyun.

"wa..." Kyuhyun sedikit goyah dengan keseimbangannya akibat langsung mendapat pelukan mendadak.

"aku sayang sekali sama Kyu... hehehe..."

.

ooo000ooo

.

Kalau dia begitu bahagianya, bagaimana aku harus menempatkan diri?

"wah, tunangannya cantik sekali."

"manisnya."

"cocok sekali dengan Donghae."

terdengar bisikan-bisikan dari para tamu mengenai kecantikan Sunkyu. Dengan mengenakan gaun pesta yang simple namun, terlihat manis di badannya. Rambutnya yang tergerai membah kesan elegan.

Kyuhyun mengamati pasangan itu dengan seksama, namun entah kenapa hatinya makin sakit dengan itu. Lihatlah Donghae yang mengeluarkan sihir untuk mendapatkan setangkai bunga mawar, Sunkyu tertawa dengan itu.

Apanya yang bagus.

Kini mereka-Sunkyu dan Donghae - terlihat sangat mesrah.

"aaargh! tidak bisa! Aku tak sanggup melihatnya!" Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya dan pergi dari tempat itu, pergi dari hadapan mereka berdua.

"sialan! Mereka sengaja mau membuatku marah, ya?" nampak beberapa tamu memandang heran kearah Kyuhyun yang sedang bersumpah serapah itu.

Akhirnya aku datang kemari hanya untuk diperlihatkan betapa dekatnya hubungan mereka berdua.

Kyuhyun sekarang sedang menegadahkan kepalanya menatap langit yang di bertaburan dengan bintang-bintang yang bersinar menghiasi langit gelap. Di pinggir air mancur di sebuah taman.

Aku tidak sanggup melakukan apapun, dan tidak punya kuasa untuk melakukan apapun. Hanya itu yang kumengerti.

Bagi Sunkyu, aku ini memang hanya seorang adik.

"uh..." Kyuhyun membuang napasnya pelan.

"AAAAAHHH!" teriak seseorang dari arah depan Kyuhyun.

Baaats.

Byuuuurr.

"a... a..." tuxeudo yang digunakan Kyuhyun-pun basah akibat kelakuan bocah itu.

"hebat!" pekik bocah itu sambil muncul di depan wajah Kyuhyun. Bocah itu nampak basah kuyup akibat ia tercebur di kolam itu bersama skateboardnya.

"aku sama sekali nggak menyangka bisa ketemu disini. Kayaknya ini sudah di takdirkan."

"hah?! Minggir!"

Greb.

"tunggu! Kamu nggak ingat, waktu itu kita pernah bertarung. Waktu itu aku sudah memutuskan kamulah orangnya."

"eh?"

anak yang waktu itu ternyata.

"kamu... Mau jadi partnerku nggak?" cecar bocah yang belum di ketahui asal-usulnya.

"hah?! Tadi kau bilang apa?"

"KYU..." teriak seseorang yang mendekat kearah mereka. Sunkyu.

"kamu sedang apa di sini?" tanyanya saat di tinggal beberapa langkah lagi sampai di tempat mereka berdua. "loh?"

"Sunkyu noona..." pekik bocah itu saat mengetahui siapa yang datang kearahnya dan namja bernama Kyu ini.

"Sungmin? Kyuhyun? Kenapa kalian berdua basah."

"dia teman Sunkyu noona, ya?"

"Sunkyu? Siapa bocah ini?" bukannya menjawab pertanyaan Sunkyu mereka malah melontarkan pertanyaan dengan berbarengan.

"dia ini adik, tunanganku."

"mwo?"

"jadi, ini adik Sunkyu noona?"

"ne! Ayo, kuperkenalkan. Namanya Kyuhyun dia adikku, dan ini Sungmin adik dari tunanganku." jelas Sunkyu memperkenalkan Kyuhyun dan Sungmin.

"wahhh, senangnya." tutur Sungmin dengan gembira.

"aku nggak tahu, kalau kalian ternyata berteman."

"ya, memang kami berteman noona."

"benarkah Sungmin?"Sunkyu terlihat senang jika memang Kyuhyun berteman dengan adik Tunangannya.

"baiklah, tunggu sebentar. Akan ku pinjamkan baju untuk kalian."

"gomawo, noona..."

Beberapa saat kemudian setelah kepergian Sunkyu.

"eh, ehKyuhyun hyung!"

"tidak mau!"

"aku belum ngomong apa-apa kok!"

"sampai kapan pun aku nggak mau berteman dengan saudara tunangan Sunkyu!" Kyuhyun melepas kemejanya dan menggantungkannya di bahu kanannya dengan tangan kanannya. "aku pulang! Mood-ku lagi nggak enak."

"eh, tunggu!" akhirnya Sungmin mengejar Kyuhyun dan mengikuti langkahnya untuk menghentikannya.

"kamu tahu sekolah kursus ilmu sihirkan?"

"anniyo."

"disana siapa pun bisa belajar ilmu sihir, tanpa ada persyaratan umur atau ras."

"ohh."

"keluargaku mengelola perusahaan besar yang bergerak di bisnis kursus itu. Nah, Donghae adalah direktur periode ini."

Tap.

Bruk.

Akibat Kyuhyun berhenti mendadak, Sungmin yang langkahnya harus dua kali lipat dari Kyuhyun harus rela bertabrakan dengan punggung Kyuhyun yang berhenti mendadak.

"lalu, kalau Sunkyu menikah dengannya, dia bisa menjadi istri direkturkan?" tanya Kyuhyun dengan evil smirknya. "makanya kamu menyuruhku untuk menerima pernikahan mereka?"

"bukan, bukan begitu." Sungmin jadi salah tingkah akibat ucapannya yang di salah mengertikan oleh Kyuhyun.

"Donghae hyung itu penyihir profesional! Kekuatannya dahsyat! dia idolaku! Aku juga ingin menjadi penyihir kuat, seperti dia." ucapnya dengan penuh semangat.

"tapi, sebelumnya aku harus lulus ujian ilmu sihir. Kamu tahu ujian ilmu sihir?"

"itu ujian yang lamanya setengah tahun dan diikuti pertim yang terrdiri dari dua orangkan?" ucap Kyuhyun.

ya, Kyuhyun memang mengetahui sekolah itu dan ujian itu. Dulu ia pernah belajar di sana untuk mengasah kemampuannya mengendalikan sihirnya, namun itu tak bertahan lama.

"terus dalam satu tahun, hanya ada satu tim yang akan lolos dan mendapatkan surat izin yang di dapat melalui berbagai macam rintangan yang sulit."

"Binggo! Nah, aku sedang mencari partner yang bisa ku ajak ikut ujian itu! Partner yang hebat dan keren! Akhirnya kutemukan juga! Kyuhyun!" tunjuknya tepat di depan mukanya.

Deg.

Deg.

"aku memilihmu." ucapnya lagi.

Deg.

Deg.

Apa? Kenapa? Perasaan ini...

Deg.

Deg.

"ukh... Jangan bercanda!" ucap Kyuhyun tegas untuk menghilangkan rasa aneh yang membuat jantungnya berdegup.

"ujian ilmu sihir? apaan! Aku sama sekali nggak berminat. Kamu..." tunjuk Kyuhyun "bermimpilah sendiri! Karena itu, nggak ada hubungannya denganku."

"selamat tinggal." Kyuhyun langsung bergegas meninggalkan Sungmin yang masih mencerna kata-katanya.

"tung... tunggu!" Sungmin berlari kearah Kyuhyun dan langsung melingkarkan ke dua tangannya ke lengan Kyuhyun.

"kenapa sih, kamu nggak mau mencoba..."

"Lepaskan."

"... Sekali juga nggak apa-apa, kalau Kyuhyun hyung pasti bisa..."

"lepaskan."

"Ayo, kita sama-sama menjadi penyihir yang kuat! Mau kan? Aku nggak akan lepas sampai kamu mengatakan "ya"!"

"arrggghh."

betul juga! Diakan anak orang kaya.

"baiklah, akan kuturuti." ucap Kyuhyun dengan senyuman misteriusnya.

"jinjja?" tanya Sungmin memastikan.

"ahh, tapi... Kamu juga harus menuruti permintaanku." ucap Kyuhyun tepat di depan muka Sungmin.

Akan kumanfaatkan dia.

"apa itu?"

"saat ini aku lagi ada masalah keuangan. Boleh pinjam 30 ribu Jel?"

"kamu partnerkukan? Tentu kamu mau membantu saat aku kesusahan."

"kalau kubawakan uang itu, kamu mau belajar sihir?" tanya Sungmin polos.

"ya, kalau kamu membawanya." Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedangkan Sungmin terlihat bingung dengan penawaran ini.

"baiklah. Gomawo." bisiknya di telinga Sungmin. Kyuhyun berjalan menjauhi Sungmin. Tapi kini Sungmin tak berusaha mengejarnya. Ia hanya diam terpaku melihat kepergian Kyuhyun.

"aku tunggu besok jam 4 di depan Central Park ya. Jangan telat." teriaknya sambil mengibarkan jasnya dan tanpa menengok kebelakang.

"..."

"benarjuga, keluarganya memang kesulitan." pikir Sungmin. "30 ribu Jel? Hmmm..."

"..."

"apa boleh buat."

.

ooo000ooo

.

"eh, Kyuhyun? Wah sudah lama ya." dua orang yeoja menghampiri Kyuhyun saat ia melintas.

"eh, iya." timpal salah satu yeoja lainnya.

"hei, sekali-kali main sama kami yuk."

Cup.

Salah satu Yeoja berambut pendek itu mencium pipi Kyuhyun dengan sekilas.

"sudahlah." tolak Kyuhyun saat tangan yeoja itu mengelus pipi Kyuhyun.

"ah, Kyuhyun hyung." sapa Sungmin.

"Sungmin?"

"kamu ngapain? Kenapa membawa tas besar?" tanya Kyuhyun bingung.

"siapa dia? Wah lucunya..." tanya salah satu yeoja berambut panjang pirang. Sementara yeoja berambut pendek tengah bergelayutan di lengan Kyuhyun.

"ini, skateboardku, di mana aku bisa menjualnya, ya?"

"hah? Wae?"

"soalnya kamu perlu 30 ribu Jel kan? Kalau aku menjualnya mungkin, aku bisa mendapat sekitar 30 ribuan." jelas Sungmin, dengan mengakhirinya dengan senyuman.

"loh, bukannya kamu anak orang kaya?"

"aku nggak di kasih uang jajan yang berlebihan. Sebetulnya sih, ini hartaku yang paling berharga, tapi..." Sungmin mengambil jeda dalam kalimatnya. "kalau dengan ini, Kyuhyun busa belajar sihir, apa boleh buat?"

"pokoknya , nanti jam 4 akan kubawakan uangnya! Sampai nanti..." Sungmin berlari meninggalkan Kyuhyun dan dua yeoja yang masih bergelayut mesrah di kedua lengannya.

"sebetulnya, ini hartaku yang paling berharga..." kalimat itu terngiang di telinga Kyuhyun. Kyuhyun sedikit memutar memorinya, saat pertama kali ia bertemu dengan Sungmin, ataupun saat mereka bertemu di acara pertunangan kakaknya.

Oh iya, skateboardnya itu tidak pernah lepas darinya.

"ah, anak itu. Pabbo-ya."

.

.

.

"Kyuhyun!" pekik Sungmin sambil melambaikan tangannya ke arah Kyuhyun yang sedang berdiri menunggu Sungmin.

Sungminpun langsung berlari ke arah Kyuhyun.

"ini, aku bawa tepat seperti janjiku." ucapnya to the point, kepada Kyuhyun.

"..." Kyuhyun mengambil amplop berwarna pink biru dan langsung menghitung uang yang ada di amplop tersebut. Di tersenyum puas.

"gomawo, aku benar-benar tertolong. Bye..." Kyuhyun langsung berbalik berjalan meninggalkan Sungmin yang sedikit kaget.

"ah, loh kok?"

Grep.

Sungmin memengang pergelangan tangan Kyuhyun untuk meminta penjelasan darinya.

"kapan kamu mau kerumahku? bukankah lebih cepat lebih baik? Besok jam 10 bisa?"

"aku nggak akan kesana." ucap Kyuhyun datar.

"oh, ada keperluan ya? Kalau lusa?"

"kan sudah ku bilang, aku nggak akan kesana!" Kyuhyun melepaskan tangan Sungmin dengan sekali hentakkan.

"sudahlah, jangan mengikutiku lagi! Pabbo!"

"...?" Sungmin berhenti mengikuti Kyuhyun ia memandang punggung Kyuhyun yang semakin lama semakin mejauh.

"ah! Lusa bisakan? Lusa, jam 10! aku tunggu di sini. " teriak Sungmin.

"aku janji. Jadi kamu harus datang!"

"aku pasti tidak akan datang." gumam Kyuhyun yang telah jauh dari Sungmin.

.

ooo000ooo

.

sejak saat itu...

Perasaanku jadi aneh...

.

ooo000ooo

.

Zrrrshhh...

'prakiraan cuaca jam 9:50'suara radio memenuhi ruang tamu.

"hari ini cuacanya buruk, ya..." ucap Sunkyu sambil memandang guyuran hujan yang memenuhi sudut kota.

'sejak semalam hujan deras beserta angin kencang terus menyelimuti kota ini, berhati-hatilah...'

"aku tidak akan pergi." gumam Kyuhyun sambil mejatuhkan kepalanya di daun telinga sofa.

.

.

.

Zrrrsssh...

Sungmin tiba di tempat yang di janjikan dengan menggunakan jaket dan sebuah payung transparan yang menutupi kepalanya. Ia duduk di bangku kayu yang sudah basah akibat hujan lebat.

"wah, mungkin terlambat ya... Si Kyuhyun."

.

.

Terus terang aku tidak mempercayai apapun ini,

sebetulnya merada bingung dengan dia yang langsung saja masuk kedalam kehidupanku dan hatiku.

Tapi, entah mengapa...

Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak penasaran terhadap anak itu.

.

.

Zrrrrsh

hujan masih mengguyur kota ini dengan cukup lebat. Kyuhyun tampak sediikit frustasi.

"kau kenapa Kyu? Dari pagi tadi sepertinya kamu kesal terus."

"nggak ada apa-apa kok."

"oh, begitu. Tapi..."

"aku nggak apa-apa."

Jam menunjukkan jam 5 sore.

Itu benarkan? Aku sudah tidak ada urusan dengan dia lagi?

Walaupun dia terus menungguku selama 7 jam di tengah hujan ini.

Jangan-jangan. Ah, mustahil tapi...

.

"besok jam 10!"

"sepertinya ini takdir ya!"

"aku memilihmu!"

"mau jadi patnerku?"

.

.

TBC

Annyeong *lambai-lambai*

Bukannya meneruskan ff Your smile malah memremake cerita lain. Hehehe... mianKyu. Entah kenapa jika bikin ff yang ber chapter kalo udah lain hari udah beda jalan ceritanya, jadi nggak kelar-kelar deh. Emang nggak berbakat. Mending bikin ff yang sekali abis.

Baiklah tapi aku janji akan menyelesaikannya tapi maaf jika terlalu lama.

Sampai jumpa di cerita-cerita berikutnya.

di tunggu kritik dan sarannya di kotak review ya.

\(w)/~Kamsahamnida~\(^0^)/