Annyeong...
Aku datang bawa FF baru,n ini jg Re-post yah^^

Mungkin sebelumnya ada Author yg pernah bikin cerita ato Judul yg sm, tp aq cm pngen bikin cerita versi q sendiri, jd Mian klo ada kesamaan ide cerita ato Judul *BOW*

Sok atuh...^.^

Tittle : Living Like a Dream

Author : Nickey Jung Rae Suk

Rating : T

Cast : Kim JaeJoong (22), Jung YunHo (22), Park YooChun (23), Kim JunSu (23), Shim ChangMin (20), Go AhRa (22), Jung RaeSeok aka Author aka Jung Umma (44), Kim Soo Eun aka Kim Umma (42), etc.

Genre : YAOI, Romance, Hurt, Mpreg (lagi)^^

Disclaimer : YUNJAE IS MORE THAN REAL, n THEY HAVE EACH OTHER Titik.

Lenght : 1 of 7

Warning : YAOI, BOY x BOY, Boys Love, Typo(s), Ide pasaran, EYD kacau, Judul ga sesuai dg cerita, No Majas, alur lambat- kadang cepet(?) TIDAK SUKA JANGAN BACA, NO BASH

Prolog

Untuk mendapatkan harta warisan keluarganya, Jung Yunho harus mau menikahi Kim Jaejoong yang seorang namja kampungan yang culun dan polos.

Yunho menikahi Jaejoong, tapi sehari setelah pernikahannya ia menceraikan dan meninggalkan Jaejoong ke Seoul.

Jaejoong yang memang sudah jatuh cinta pada Yunho akhirnya menyusul namja tampan itu, tepat setahun setelah kepergian Yunho.

Jaejoong pergi ke Seoul. Tapi ia harus menerima perlakuan yang tidak manusiawi (?) dari Ibu mertuanya. Jaejoong di usir tanpa sepengetahuan Yunho.

Dan ketika dirinya tak tahu apa yang harus dilakukannya. Jaejoong tertabrak mobil oleh seorang Designer terkenal bernama Xiah atau Kim Junsu. Sebagai permohonan maafnya Junsu membawa Jaejoong ke Apartementnya. Kemudian Jaejoong pun menceritakan kisahnya, hingga timbulah rasa kasihan dalam diri Junsu. Ia pun membantu Jaejoong untuk mendapatkan kembali cintanya dengan membuat Jaejoong menjadi seorang model terkenal dan No 1 di Korea.

Akankah Jaejoong berhasil mendapatkan hati Yunho kembali dengan penyamaran sebagai Hero Kim?

Chapter 1

"Mwo? menikah? Umma, apa kau sudah gila?"

Pletakkk

"Dengar Yunho-yah... Kau hanya perlu menikahinya. Setelah warisan itu jatuh ke tanganmu, kau bisa langsung menceraikannya. Arratji?" Wanita paruh baya yang bernama Jung Rae Seok itu menjitak kepala anaknya.

"Tapi Umma...Aku ini bukan gay, aku normal, aku masih menyukai gadis seksi!" Sanggah namja tampan bernama lengkap Jung Yunho itu.

"Arro, aku juga tidak setuju jika anakku menikahi seorang namja, apa kata orang nanti?... Geundae Yun-ah.. ini semua demi warisan itu. Entah apa maksud wanita tua itu. Tapi di surat wasiatnya mengatakan, jika kau menikahi Kim Jaejoong maka seluruh kekayaan keluarga Jung akan jatuh ke tanganmu. Tapi, jika kau tidak menikahinya, maka kekayaan itu akan jatuh ke tangan Kim Jaejoong. Apa kau mau itu terjadi eoh?" Terang Rae Seok membujuk anaknya.

"Memangnya siapa Kim Jaejoong itu? Kenapa Halmeoni ingin memberikan hartanya jika aku tak menikahinya?" tanya Yunho tak habis pikir dengan surat wasiat yang ditulis oleh mendiang Halmeoninya itu.

"Molla... Apa kita perlu menanyakan ke kuburannya eoh?" Geram Nyonya Jung, karena anaknya sangat susah dibujuk.

"Arrata...arrata..." Ucap Yunho akhirnya takut melihat wajah menyeramkan sang ibu.

~*Dong Bang Shin Ki*~

"Jadi kau yang bernama Kim jaejoong?" Jung Rae Seok memicingkan matanya memperhatikan namja berkacamata di depannya. Nyonya Jung itu melihat Jaejoong dari atas sampai bawah. 'Tuhan...apa namja ini yang harus dinikahi anakku...' Batinnya bergidik melihat penampilan namja yang bernama Kim Jaejoong itu.

Kacamata segi empat berbingkai hitam yang cukup tebal, rambut yang disisir rapi belah pinggir sangat mengkilau, mugkin kerena memakai minyak rambut. Gigi yang memakai kawat gigi hitam. Serta pakaian yang dipakainya, kemeja panjang kotak-kotak yang dikancing sampai atas, serta dimasukan kedalam celana berbahan kain. Penampilannya menjadi lebih sempurna lagi ditunjang dengan kulitnya yang kecoklatan, kusam. Hanya satu kata, Mengerikan.

Melihatnya saja Nyonya Jung ingin pingsan, apalagi membayangkannya bersanding dengan anaknya. oh Gosh...

"Nde...Ini anakku Kim Jaejoong..." Wanita paruh baya yang duduk di samping Jaejoong menjawabnya. Sedangkan namja 'mengerikan' yang bernama Kim Jaejoong itu hanya tersenyum malu, duduknya gelisah tidak nyaman. "Jaejoong anaknya pemalu Nyonya..." Imbuh Kim Soo Eun, ibu Jaejoong.

Ehm...

"Aku tak punya banyak waktu. Kita akan menjalanan amanat Halmeoni itu besok." Ucap Yunho berdehem. Sedari tadi namja tampan bermata musang itu menatap ngeri melihat penampilan 'calon istrinya' itu.

"Tapi apa itu tidak terlalu cepat?" Tanya Soo Eun, karena menurutnya Jaejoong dan Yunho baru saja bertemu, harusnya pasangan yang akan menikah berkenalan dulu bukan? Atau sedikitnya harus mengetahui sifat masing-masing terlebih dulu.

"Bukankah cepat atau lambat aku akan menikahinya juga?" Yunho sedikit membentak wantita paruh baya yang sebentar lagi akan menjadi Ibu mertuanya itu.

"Ah ye...Bagaimana Joongie?..." tanya Nyonya Kim pada anaknya.

"Te..Terserah Yunho-ssi saja..." gugup Jaejoong.

Dan akhirnya pernikahan Yunho dan Jaejoong pun di gelar.

Tidak banyak orang yang hadir, hanya ada Nyonya Jung, Nyonya Kim, para maid yang dulu bekerja di kediaman Nyonya Besar Jung Min Ah-Nenek Yunho- dan seorang pengacara keluarga Jung, Lee JinKi.

"Jung Yunho-ssi.. Apakah anda bersedia menikah dengan Kim Jaejoong, menjadi pendamping hidupnya, menjaganya dan mencintainya hingga maut memisahkan kalian?"

"Ne..." Jawab Yunho malas.

"Kim Jaejoong-ssi.. Apakah anda bersedia menikah dengan Jung Yunho, menjadi pendamping hidupnya, menjaganya dan mencintainya hingga maut memisahkan kalian?"

"Ne...Sa..saya bersedia..." Jaejoong menjawab dengan gugup.

"Dengan ini kalian telah sah menjadi pasangan. Silahkan mencium pasangan anda."

Yunho menarik tubuh Jaejoong menghadap ke arahnya. Dan dengan perasaan jijik Yunho pun mencium bibir Jaejoong sekilas.

Cup

Tidak ada pesta yang meriah hari itu. Padahal Yunho adalah pewaris tunggal kekayaan keluarga Jung, harusnya dengan kekayaan yang dimilikinya, ia membuat pesta pernikahan yang sangat mewah, tapi jangankan pesta yang mewah, pernikahannya pun ia lakukan karena terpaksa.

"Apa harus dilakukan sekarang?" Tanya Pengacara Lee JinKi.

"Tentu, bukankah lebih cepat lebih baik?" Sahut Nyonya Jung semangat.

"Tapi..."

"Lee JinKi-ssi..." Tatap tajam Nyonya Jung. Pengacara berusia 36 tahun itu sedikit takut melihat tatapan musang Nyonya Jung.

"Baiklah... Saya akan membacakan kembali—"

"Tidak perlu. Mana berkas yang harus ku tandatangani?" Sela Yunho cepat. Ia juga sudah tak sabar ingin segera memiliki warisan dari sang Nenek. Lee JinKi yang merasa ganjil hanya menurut menyerahkan beberapa dokumen penting itu pada Yunho.

Dan dengan seyum yang mengembang, Yunho menandatangani dokumen itu. Dan itu berarti seluruh aset dan kekayaan keluarga Jung sudah sah menjadi miliknya sekarang.

Nyonya Jung yang duduk di sampingnya ikut senang dan merasa puas. Sedangkan Jaejoong dan Nyonya Kim yang turut hadir di sana, hanya diam tidak mengerti.

"Umma...bisakah malam ini Umma menginap di sini?" Jaejoong yang mengantarkan Ibunya ke depan merasa sedih, karena ini adalah pertama kalinya ia menginap di rumah orang asing tanpa ibunya.

"Joongie-ah dengar! Sekarang kau sudah menjadi seorang istri. Kau harus mematuhi apa yang suamimu perintah. Berusahalah menjadi istri yang baik, layanilah dia dengan baik...arratji?"

"Tapi Umma..."

"Kau pasti bahagia Nak..." Nyonya Kim menghapus airmatanya. Entah mengapa jauh di dalam hatinya ia merasa tidak rela anaknya menikah dengan Yunho.

"Tapi.. Sepertinya Yunho-ssi tidak menyukaiku?" Ucap Jaejoong sedih.

"Itu hanya perasaanmu saja Jae.. Jika dia tidak mencintaimu, dia tak mungkin mau menikah denganmu aniya?" Hibur Nyonya Kim meyakinkan. Jaejoong hanya tersenyum mendengarnya.

"Geurae..Umma pulang dulu ne... Besok Umma ke sini lagi, Umma harus membereskan barang-barang di rumah kita." Pamit Nyonya Kim. Nyonya Jung memang menyuruhnya untuk tinggal bersama Jaejoong. Dan dengan terpaksa Jaejoong membiarkan Ibunya pergi.

Jaejoong melambaikan tangannya. Nyonya Kim balas melambaikan tangannya. "Semoga kau bahagia Nak..." Batinnya. Jujur saja, ia sendiri tidak sepenuhnya merelakan anaknya menikah dengan Yunho, mengingat sikap Yunho dan Ibunya yang sepertinya sangat tidak menyukai Jaejoong. Tapi apa boleh buat, itu adalah amanat Nyonya Jung Min Ah sebelum beliau wafat. Jadi Nyonya Kim sendiri hanya bisa pasrah menerimanya. Apalagi ketika ia tahu siapa sebenarnya Jaejoong itu.

.

.

.

"Hahahaha..." Nyonya Jung tertawa puas melihat dokumen yang beberapa saat lalu ditandatangani Yunho.

"Aish...berisik!" Yunho mengusap-usap kupingnya.

"Kerja bagus Yun... Sekarang Harta ini sudah sepenuhnya milik kita." Seringai Nyonya Jung.

"Hahhhh... Dan Umma mengorbankanku." Sahut Yunho menghela nafas.

"Jja..." Nyonya Jung melempar sebuah map ke meja di depan Yunho.

"Apa ini?"

"Umma sudah menyiapkan semuanya. Besok ceraikan Jaejoong!" Titah Nyonya Jung.

"Umma Do-?"

Nyonya Jung hanya tersenyum lebar. Yunho sendiri tak habis pikir dengan pikiran licik sang Umma. Hari ini dia baru saja menikahi namja culun itu, dan besok dirinya harus menceraikan Jaejoong? Apa ada pernikahan sekilat itu? bahkan pernikahannya mengalahkan rekor pernikahan kilat Bupati Garut.#Plakkk

"Lakukan, atau kau tak akan menceraikannya sama sekali!" Nyonya Jung menyeringai. Yeoja paruh baya itu memang sangat jahat, mata hatinya sudah tertutup.

Dulu Jung Rae Seok adalah sosok yeoja yang ramah dan anggun. Ia di jodohkan dengan putra tunggal keluarga Jung, Jung Bong Gun ayah Yunho.

Selama 17 tahun pernikahannya ia merasakan kebahagiaan. Tapi lima tahun yang lalu, Ia dikejutkan oleh sebuah kenyataan bahwa suaminya adalah seorang gay. Ternyata suaminya diam-diam sudah lama menjalin hubungan dengan sekretarisnya yang bernama Cha Moo Won, yang ternyata adalah cinta pertama suaminya.

Hal itu membuat Ayah mertuanya-Kakek Yunho- marah, dan menyebabkan terkena serangan jantung. Ayah mertuanya itu mengusir suaminya, dan menghapusnya dari ahli waris keluarga.

Setelah Ayah mertuanya meninggal, seluruh hartanya jatuh ke tangan Ibu mertuanya -Jung Min Ah- dan tak lama kemudian Ibu mertuanya pun menyusul suaminya pergi. Seluruh kekayaannya diwariskan kepada anaknya, Yunho. Tapi dengan syarat Yunho harus menikahi Namja yang bernama Kim Jaejoong.

Aneh memang, padahal dulu Ayah mertuanya itu sangat membenci anaknya karena dia seorang gay, tapi kenapa sekarang ibu mertuannya itu malah menyuruh cucunya menikahi seorang namja? Hal itu lah yang menjadi teka teki bagi Jung Rae Seok sekarang.

Dan karena dulu Ibu mertuanya itu selalu membela suaminya, Rae seok jadi sangat membenci wanita yang sekarang sudah meninggal itu.

.

.

"Apa aku harus memakannya?"

"Ye.. Tuan, ini adalah amanat Nyonya besar sebelum meninggal. Beliau mengatakan agar Tuan muda Yunho memakan cake ini jika ia sudah menikah nanti.." Ujar maid paruh baya itu.

"Ck, aku tak akan memakannya, lagi pula Halmeoni tidak akan tahu aku memakannya atau tidak bukan?" Sahut Yunho beralasan. Sebenarnya ia sedikit heran juga kenapa Halmeoninya bisa berpesan aneh seperti itu.

"Tapi—"

"Makan saja Yunnie-yah... Apa kau mau Halmeoni datang ke mimpimu nanti?" Sela Jaejoong yang sedari tadi berdiri memperhatikan keduanya.

"Yak! Kim Jaejoong, kau ingin menakutiku eoh?" Marah Yunho. Jaejoong yang melihat tatapan marah Yunho menundukan kepalanya.

"Mian..." Lirihnya.

"Sudahlah, aku akan memakannya." Yunho mengambil beberapa potong cake coklat itu, memasukan ke mulutnya, dan mulai mengunyahnya. "Enak juga..." Ucapnya, dan kembali mengambil beberapa potong lagi.

.

.

Yunho merebahkan tubuh lelahnya di ranjang King size itu. Ia sudah siap memejamkan matanya dan berkelana ke alam mimpi.

"Yunnie..." panggil lirih Jaejoong. Namja culun itu berdiri mendekap bantal di dadanya. Ia juga membetulkan letak kacamata tebalnya.

Yunho yang akan terlelap, membuka matanya kembali. "Wae~~?" Ucapnya kesal.

"Itu..itu...Apakah aku boleh tidur di sana?" Tunjuk Jaejoong pada ranjang yang ditiduri Yunho. "Bukankah..Bukankah ini malam pertama kita?" Imbuhnya lagi menundukkan kepalanya malu dengan ucapannya.

Yunho terkekeh mendengarnya. Kemudian namja tampan itu menghampiri Jaejoong.

"Kim Jaejoong... Aku pikir kau hanya seorang namja culun yang polos, tapi ternyata... otakmu ini sungguh mesum." Yunho mengetuk-ngetukan telunjuknya di pelipis Jaejoong. "Baiklah... kita akan bercinta layaknya malam pertama sepasang pengantin baru, tapi... Dalam mimpimu saja!" Ucap Yunho lagi seraya menoyor kening Jaejoong hingga namja polos itu hampir terjengkal. "Hahahaha..." Yunho tertawa keras, dan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang. " Satu lagi, jangan pernah memanggilku dengan panggilan menjijikan itu!" Serunya. Jaejoong sendiri hanya terdiam. Matanya berkaca-kaca.

Sakit hati?

Tentu saja, berarti apa yang ia pikirkan jika Yunho memang tak menyukainya itu benar.

Jaejoong menunduk, air matanya jatuh begitu saja, ia menggigit bibir bawahnya. Padahal ia sangat senang ketika tahu bahwa dirinya dijodohkan dengan Yunho. Walupun Jaejoong tak mengenal Yunho sebelumnya, tapi namja polos itu sudah jatuh cinta ketika pertama kali melihat wajah tampan Yunho.

Jaejoong berjalan pelan, ia menghapus airmatanya.

Dimana ia harus tidur?

Kenapa kamar seluas ini tak ada sofa? Pikirnya. Haruskah ia tidur di lantai yang dingin tanpa alas? Yunho sendiri pasti tak akan mengijinkannya tidur di kasur.

Melihat Yunho yang tidur menyilang seolah ia tak mengijinkan dirinya tidur di sana. Akhirnya Jaejoong memutuskan tidur berjongkok di dekat lemari. Bantal yang tadi sempat diambilnya masih di dekapnya.

Jaejoong duduk menekuk lututnya, ia membuka kacamatanya dan menyimpannya di samping. Kemudian ia membenamkan kepalanya di bantal, sungguh tubuhnya sangat lelah.

Tak lama kemudian terdengar dengkuran halus. Sepertinya Jaejoong memang sangat kelelahan.

.

.

Yunho bergerak gelisah dalam tidurnya. Ia membuka kaos yang dipakainya dan melemparkannya sembarang.

"Aigoo...kenapa panas sekali.." Yunho mengipas-ngipaskan tangannya. "Ommo..." Yunho terhenyak melihat 'adiknya' yang membesar di balik celana kaosnya.

Kenapa bisa begini eoh? Padahal seingatnya tadi ia tak membayangkan hal-hal jorok sebelum tidur. Eotteohke? haruskah ia bersolo karir menuntaskan hasratnya?

Yunho mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar. Dilihatnya Jaejoong yang tertidur berjongkok di dekat lemari.

"Jae... Kim Jaejoong..." Yunho menguncang-guncang bahu Jaejoong.

"Eungh..." Lenguh Jaejoong.

"Yak! Ireonabwa...!"

Perlahan Jaejoong membuka matanya. Dilihatnya wajah Yunho yang begitu dekat.

DEG

Yunho sendiri terdiam melihat wajah Jaejoong dari dekat. Mengapa Jaejoong terlihat cantik? Pikirnya. Mungkin karena pengaruh hasratnya yang mengebu hingga ia melihat Jaejoong begitu cantik, padahal sejak bertemu dengan Jaejoong, jangankan menatap wajah Jaejoong melihat penampilan Jaejoong pun Yunho bergidik.

"Yun, waeyo?"

Tersadar dari lamunannya, Yunho dengan segera menarik tangan Jaejoong dan menghempaskan tubuh yang kebih kecil itu ke kasur.

BRUKK

"Yunnie-ah, weireseyo?" Jaejoong beringsut takut. Yunho naik merangkak ke atas tubuh Jaejoong. Namja tampan itu membelai pipi kecoklatan Jaejoong.

"Bukankah ini malam pertama kita hum?" Lirih Yunho seksi. "Ayo kita lakukan..!"

"Mmmpphh" Yunho membekap mulut Jaejoong dengan ciumannya. Jaejoong sendiri masih berontak takut. Ia memukul-mukul dada Yunho. Tapi sepertinya namja tampan itu sudah diliputi nafsu hingga terus mencium Jaejoong dengan rakus.

"Eunghh..." Lenguh Jaejoong saat ciuman Yunho beralih ke lehernya. Namja culun itu seolah melayang. Ini adalah pengalaman pertamanya disentuh orang lain. Jaejoong masih berusaha berontak. Tapi seketika ia teringat pesan ibunya.

'Layanai suamimu dengan baik..'

Dan dengan perlahan, namja polos itu mulai membalas perlakuan suaminya. Walupun ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi ia hanya mengikuti instingnya.

"Unghh...Ahh...Yunh..."

(maaf NC dskip Lg puasa/plakkk) :D

~*Tong vFang Xien Qi*~

Sosok namja berkulit putih kecoklatan itu harus terbangun ketika cahaya matahari masuk menerpa wajahnya. Ia mengedarkan penglihatanya ke sekeliling kamar mencari sosok tampan yang semalam 'menyentuhnya'.

Jaejoong tersenyum senang. Namja polos itu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari cairan cinta Yunho yang mulai mengering.

Selesai mandi dan mengenakan pakaian, Jaejoong duduk di depan meja rias, kemudian memakai kembali kacamata tebalnya. Ia melihat pantulan dirinya di cermin.

"Hihihi..." Jaejoong terkikik geli ketika mengingat kembali kejadian semalam. Ia tak pernah menyangka akan memberikan harta yang paling berharganya itu pada Yunho. Pipinya merona tatkala mengingat hal itu.

"Eh, ige mwoya?" Jaejoong membolak balikan sebuah map yang tersimpan di meja rias itu. Ia hendak membukanya, tapi diurungkannya.

"Ini pasti punya Yunho, aku memang istrinya, tapi aku tak berhak mencampuri urusannya. Nde...aku harus menyimpannya." Ujar Jaejoong polos. Kemudian namja polos nan culun itu menyimpan map itu di laci lemari pakaiannya. Nanti ia akan memberi tahu Yunho. Pikirnya.

.

.

"Mwo pergi?" Nyonya Kim yang baru datang harus dikejutkan oleh beberapa maid yang mengatakan jika Yunho dan Nyonya Jung telah pergi ke Seoul.

"Ada apa Umma?" Tanya Jaejoong menghampiri Ibunya dan maid itu.

"Mereka bilang Yunho dan Nyonya Jung pergi ke Seoul tadi pagi. Joongie-ah, apa semalam Yunho tidak mengatakan apa-apa?" Selidik Nyonya Kim. Jujur saja ia merasa aneh dengan kepergian menantu dan besannya itu.

"Ani, Yunho hanya bilang dia akan pulang ke Seoul. Dan dia juga bilang, jika aku tak boleh menyusul atau menanyakan kabarnya, apapun yang terjadi. Karena dia akan baik-baik saja." Ujar Jaejoong. Karena seusai bercinta semalam Yunho mengatakan seperti itu.

"Dan kau tidak menanyakan apapun lagi?" Nyonya Kim masih terlihat penasaran.

Dilihatnya Jaejoong hanya menggelengkan kepala. "Aku tak ingin mencampuri urusan suamiku Umma..." Jawab Jaejoong polos.

"Tapi Joongie-ah..." Nyonya Kim menghentikan ucapannya. Anaknya begitu polos, ia menjadi tak tega jika harus membuat Jaejoong cemas. Nyonya Kim menghampiri Jaejoong dan memeluknya.

"Kau tidak khawatir Yunho membohongimu?"

"Aniyo...Aku percaya padanya." Wajah Jaejoong bersemu ketika teringat lagi kata-kata cinta Yunho saat mereka bercinta.

"Saranghae Kim Jaejoong..."

Sementara itu Yunho dan Nyonya Jung tengah diperjalanan menuju Seoul.

Sedari tadi Yunho hanya berdiam tak menghiraukan ocehan Ibunya yang terlampau senang.

"Waegeurae?" Nyonya Jung menyenggol tangan anaknya yang tengah melamun.

"Umma, apa kita tidak keterlaluan?" Yunho balik bertanya. Ia pikir dirinya sudah keterlaluan, menikahi Jaejoong kemarin dan menceraikannya hari ini. Yunho memang tak bicara langsung pada Jaejoong jika ia menceraikannya, tapi Yunho sudah menandatangani dan menyimpan surat cerai yang dibuat Ibunya beberapa hari sebelum pernikahannya dengan Jaejoong itu di meja rias. Berharap Jaejoong membukanya dan akan mengerti.

"Wae? Kau menyesal? Kalau kau menyesal, kau tinggal kembali ke Gwangju sekarang. Aku akan menyuruh sopir untuk berhenti."

"Umma..."

"Kau ini kenapa Yunho-yah? Kita sudah cukup berbaik hati dengan memberikan rumah mewah itu pada mereka. Padahal Umma sangat menyukai villa itu. Ck, masih untung kita tidak mengusir mereka... Wae? Apalagi yang kau pikirkan eoh?" Tanya kesal Nyonya Jung.

"Aniyo opsseo." Ucap Yunho tak jadi. Yunho memang sangat malas jika harus berdebat dengan Ibunya yang cerewet itu. Nyonya Jung hanya menggeleng pelan tak peduli. Ia kembali berceloteh ria.

Sedangkan Yunho hanya menatap nanar ke luar. Ia memikirkan Jaejoong. Entah mengapa Yunho terus memikirkan namja yang semalam telah ia ambil keperawanan ani- keperjakaanya itu. Tak hanya sekali Yunho menggagahi namja polos itu. Dan jika ia boleh jujur, ia sangat menikmatinya.

Mobil Audi itu melaju cepat menuju kota Seoul.

Yunho akhirnya pergi meninggalkan seseorang yang telah ia ambil hatinya. Meninggalkan kenangan singkatnya dengan Jaejoong. Dan meninggalkan sesuatu yang sangat berharga di kota kecil itu.

Ia berpikir dirinya tak akan pernah bertemu kembali dengan namja culun itu, tapi siapa yang bisa merubah Takdir yang telah di gariskan Tuhan?

TBC

Mian author numpang ngeksis lg, n x ni author jd Nyonya Jung yang kejam dan tidak berkepriYUNJAEan, silahkan klo ada yg mo maki-maki sy cz udah nistain Jaema,kekeke :DD

Oia, mian bkin Jaema OOC dsini, v nanti Jaema bakal berubah ko.. ;)

Boleh minta Review nya?

YUNJAE IS REAL...!
Always Keep The Faith...^^