Naruto © Masashi Kishimoto.

.

.

Warning: OOC, AU, abal.

.

Kau mengintipnya dari balik pilar menuju kantin sekolah. Hal yang terlihat adalah banyaknya orang yang berlalu lalang menuju kantin sekolah meski pun wajar saja mengingat ini jam istirahat. Kau tersenyum, melihat dia tersenyum kecil—senyum yang sebenarnya tidak akan terlihat kalau kau tidak memerhatikannya baik-baik—bersama teman-temannya.

Lelaki yang kau pandangi sedari tadi itu akhirnya berbelok di ujung tikungan menuju kantin, membuat kau mau tidak mau keluar dari balik pilar, dan mulai berjalan mengikutinya. Kau masih saja tersenyum.

Saat pada akhirnya kau melihat punggungnya dalam jarak tiga meter. Teman-temannya sudah entah pergi ke mana, kali ini ia sendirian. Kesempatan besar bagimu untuk mendekatinya. Tetapi kau bahkan tidak melangkah sesenti pun, kau tidak peduli posisimu sekarang ini menghalangi orang lain yang berjalan, tidak, kau tidak peduli.

Sama tidak pedulinya dengannya.

Rasanya ia seperti dibunuh dari dalam. Ia tahu itu kedengarannya hiperbola sekali, tetapi itulah kenyataannya. Rasanya tidak adil, karena kau tahu, kau dapat menyukainya—bukan, mencintainya lebih dari ini.

Dan tiba-tiba saja ia berbalik. Ia menatapmu.

Mata onyx-nya bertemu dengan emerald-mu.

Ia tersenyum kecil, menggumamkan sesuatu dan kemudian berbalik pergi. Menghilang di antara kerumunan orang-orang. Mata emerald-mu menatap kerumunan orang-orang dengan mata sayu, tetapi kau tersenyum.

Karena kau tahu, kau tak akan pernah bersatu dengannya.


END


Er... flame? ._.