Preview!
"Eren yang kakinya terkilir dan divonis tidak akan bisa masuk sekolah untuk keesokan harinya, disuruh sang Ibu untuk memijatkan kakinya di Panti pijat baru yang bernama Panti Pijat Scounting Legion. Dan bagaimana jika sang pemijat itu adalah Rivaille?"
Disclaimer ; All Characters belong to Hajime Isayama-sensei. Many thanks to Sensei for creating such a great series and cast. Happy Reading!
- Chapter 1 -
"Ah! Itai yo Kaa-san!" Keluh anak itu ketika Ibunya mencoba memijat kakinya yang terkilir.
"Gomen-gomen." Kata sang Kaa-san mencoba menenangkan anaknya.
"Ne, Eren. Berhubung Kaa-san kurang mengerti masalah pijat-memijat, bagaimana jika kamu mencoba panti pijat yang baru itu? Kaa-san lupa apa namanya tapi Kaa-san rasa itu panti pijat yang bagus karena anak teman Kaa-san yang pernah terkilir juga pijat disitu dan langsung sembuh besoknya." Ajak sang Ibu yang antusias.
"Langsung sembuh? Aku tidak percaya. Memangnya di iklan bisa langsung sembuh." Tegas anak yang diketahui bernama Eren Yeager itu.
"Kamu ini. Bisakah Kau tidak membantah kata-kata Kaa-san ini? Kaa-san hanya khawatir padamu Eren!" Bentak sang Kaa-san sambil menjewer telinga anaknya.
"I-Itai! Itai! Itai Kaa-san!" Balas Eren pelan sambil mencoba melepaskan tangan Kaa-sannya.
"Memangnya kenapa kamu bisa terkilir begini? Apa kau berurusan dengan anak-anak nakal lagi." Tanya sang Kaa-san.
"Tidak, Kaa-san." Jawab Eren singkat.
"Lalu? Jelaskan pada Kaa-san?" Tanya sang Kaa-san lagi dengan nada menginterogasi.
"Sudah aku bilang tidak apa-apa Kaa-san." Jawab Eren bersikeras tidak ingin memberitahu Kaa-sannya.
"Mana mungkin aku bilang kalau kakiku terkilir saat mencoba mengintip Senpai-senpaiku yang sedang ganti baju." Jawab Eren dalam hati.
"Baiklah. Mungkin Mikasa mau menjawab pertanyaan Kaa-san jika kau tidak mau menjawabnya."
"APA?!" Jerit Eren dalam hati.
"Kaa-san, kadang kala ada saatnya dimana seorang laki-laki ingin menyelesaikan masalahnya sendiri." Kata Eren tegas dan serius memandang Kaa-sannya.
"Tapi Eren," Melihat keseriusan anaknya Carla Yeager nama dari Kaa-san Eren itu pun mengurungkan niatnya untuk memaksa anaknya memberitahukan kejadian yang sebenarnya.
"hah. Baiklah Kaa-san mengerti Eren." Jawab sang Kaa-san sambil mengelus puncak kepalanya.
"YESH! Aku Menang!" Jerit Eren dalam hati.
"Eren kecilku sudah tumbuh menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan Wall Sina rupanya. Kaa-san bangga padamu, Eren." Kata sang Kaa-san juga didalam hatinya dan mencoba mengusap air matanya yang tidak jatuh itu.
"Kaa-san kenapa?" Tanya Eren bingung melihat tingkah laku Kaa-sannya.
"Ah! Tidak! Tidak apa-apa, Eren. Ne Eren, bagaimana menurutmu tentang penawaran Kaa-san tadi? Kaa-san tidak ingin kau libur sendiri dari sekolah karena kakimu yang terkilir itu." Tawar sang Kaa-san kembali.
Eren mencoba berpikir sejenak mengenai tawaran Kaa-sannya itu, "Uhm, Baiklah Kaa-san Aku pun tidak ingin berlama-lama dirumah dan mendengar ceramah gratis dari Kaa-san setiap hari."
"Tak!" Eren dihadiahi jitakan keras dari sang Kaa-san yang sukses mengenai kepalanya.
- Skip Time –
Terlihat sepasang Ibu dan Anak turun dari mobil sedan mewah. Maklum keluarga Eren termasuk Keluarga yang tergolong sangat mampu dan terpangdang di Distrik Wall Sina.
"Um, Kaa-san rasa disini tempatnya." Kata sang Ibu mencoba menyamakan tulisan dikertas dengan tulisan dipapan besar yang terpampang dibangunan itu.
"Panti Pijat Scounting Legion." Kata Eren mengucapkan nama panti pijat itu.
"Nanda sore? (Apa itu?) nama yang aneh untuk sebuah panti pijat. Kaa-san yakin ini tempatnya?" Tanya Eren mencoba menyakinkan Kaa-sannya."
"Um, Tidak salah Eren." Jawab sang Kaa-san yakin, "Yasudah, lebih baik kita masuk dari pada diam disini." Ajak sang Kaa-san dan hanya dibalas anggukan oleh Eren.
Selesai dengan urusan administrasi yang diurus oleh sang Kaa-san, Eren pun dipersilahkan untuk menunggu diruangan pijat.
"Hum, lumayan bagus untuk ukuran sebuah Panti Pijat. " Kata Eren dalam hati sambil duduk disebuah ruangan sendirian lebih tepatnya dikamar khusus untuk pijat itu.
"Tok! Tok! Tok!" Terdengar suara pintu yang diketuk dan kemudian munculah sosok yang Eren amat kenal.
"Maaf, sudah membuat Anda menunggu lama." Kata seseorang yang baru saja masuk itu sambil menunjukan senyum diwajahnya atau lebih tepat disebut sebagai seringai itu.
Eren pun kaget dan menjerit, "R-RIVAILLE-SENSEI!"
To Be Continued!
Konichiwa, Mikaze Rie desu. Terima kasih bagi yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca fic saya ini. Ini fic ke-dua Saya yang terbilang masih newbie ini jadi mohon maklumi jikalau ada kesalahan kata atau lainnya. At last, Review Please! ^_^
