Hari pertama musim semi di SMA Kawakami.

Suasana kelas 2F ramai oleh kesibukan para siswa yang masuk setelah melewati musim dingin. Di salah satu sudut kelas, ada dua gadis sedang bergosip menanti bel masuk berbunyi.

"Eh, kau sudah dengar tentang murid pindahan baru ?" tanya seorang gadis kepada temannya

"Belum, memang ada apa dengan murid baru itu?"

Gadis itu terdiam sesaat untuk mengingat rincian berita tersebut. Kepalanya tampak cenat – cenut membayangkan ciri khusus murid baru tersebut. Setelah mengingat – ngingat sejenak,dia mengatakan jawaban yang ditunggu temannya tadi.

"Oh, aku baru ingat .. dia punya kebiasaan membawa bayi telanjang kemanapun dia pergi"

"Bayi? Apa dia sudah menikah ?"

"Aku juga kurang tahu"

Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Semua siswa kembali ke bangku masing – masing. Tak lama kemudian, seorang guru bernama Pak Maro masuk ke kelas untuk memulai kegiatan belajar. Seperti biasa, dia mengenakan make up tebal ala korban abu vulkanik.

" Anak – anak,hari ini kita akan ada kedatangan murid baru di sini. Kalian yang diluar, silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian."

Tampak dua orang lelaki dan seorang gadis bule masuk ke kelas. Salah satunya menggendong bayi telanjang. Dialah yang dibicarakan para gadis tadi pagi.

"Yo,perkenalkan…namaku Oga Tatsumi dan dia Beel"

"ADAH AIDABUH" bayi berambut hijau itu berbicara seolah ikut – ikutan memperkenalkan diri.

"Aku Takayuki Furuichi,salam kenal" kata pemuda berambut perak.

"Aku Hildegarde, salam kenal semuanya" kata gadis bule itu sambil sedikit menundukan kepalanya.

Beragam komentar meluncur dari para siswa termasuk Christiane yang sejak tadi hanya memperhatikan bayi bugil tersebut.

"Imutnya,tapi kenapa dia membawa bayi itu kesini?"

"Apa dia sudah berkeluarga ? " timpal Kazuko

"Tapi aku merasakan aura aneh dari pemuda itu" kata Mayu

"Yang mana,si perak menjijikan itu?" goda Miyako

"Bukan ..bukan, tapi sumbernya dari bayi itu" tunjuk Mayu pada Beel.

"Bayi itu? Tak mungkin" sanggah Yamato yang sejak tadi menyimak percakapan para gadis. Percakapan tadi memancing emosi Maro-sensei .

"Hey … apa yang kalian ributkan?!"

"Maaf, sensei" Para geng Kazama akhirnya terdiam . Setelah perkenalan selesai dilakukan, Pak Maro pun mempersilahkan ketiga murid baru itu duduk di tempat kosong. Setelah mereka duduk, Pak Maro memulai pelajaran pertama untuk kelas 2F

"Yosh! Sekarang kalian buka buku sejarah halaman 400."

"Baik!"sahut para siswa.

Kegiatan belajar dimulai tanpa masalah. Ketika bel istirahat berbunyi, para anggota keluarga Kazama mendekati dan menyapa Oga dan kawan - kawannya saat makan di kantin.

"Hey, Oga-san … ngomong – ngomong dari mana kalian berasal?" tanya Christiane

"Ah, aku tadi lupa memberitahu tempat asal kami ya .. kami berasal dari SMA Ishiyama, daerah Kantou"

"Kantou?"

"Yah, ngomong - ngomong aku ingin tahu nama kalian."

"Oh, namaku Friedrich Christiane "

"Aku Mayuzumi Yukie"

"Kawakami Kazuko"

"Naoe Yamato"

"Shiina Miyako"

"Kazama Shoichi"

"Minamoto Tadakatsu"

"Morooka Takuya"

"Gakuto Shimazu"

"Ngomong - ngomong maukah kau bergabung dengan kami?, besok lusa kelas 2F akan mengadakan kelas perang dengan kelas 2S" ajak Shoichi

"Kelas perang?"

"Itu event khusus ketika dua kelas saling berselisih. Kita memang sering bermasalah dengan golongan ningrat."

Oga berkata pada Beel

"Kau dengar Beel, dengan begitu kita bisa melihat banyak orang kuat di sini"

"AI DABUH"

Beel tampak gembira mendengar kata "kelas perang".

"Dan kalau kau mau, kami bisa memberimu tempat menginap di rumah kami" kata Yamato. Oga tampak senang dengan tawaran itu.

"Baiklah, kuterima tawaran kalian"

"Yosh...geng Kazama akan bertambah kuat, ha...ha...ha"

"Tapi, Shoichi. Kita harus berhadapan dengan Momo-neesan, sementara Kuki-senpai sibuk mengurus pertemuan keluarga, Matsunaga-senpai masih sakit sampai sekarang" keluh Kazuko.

"Empat Deva?" tanya Furuichi

"Mungkin seperti TKKH, kelompok terkuat di tempatmu" jelas Hilda sampil memegang botol susu yang sedang dihisap Beel.

"Yah, semacam itulah. Empat siswa terkuat di Akademi ini. Tapi salah satu dari mereka dikeluarkan karena terlibat penyelundupan senjata. Dan yang hanya bisa melawan anggota Empat Deva hanya anggota lainnya" jelas Yamato.

"Sebegitu kuatkah ?" Oga tampak penasaran

"Kau tak bisa membayangkannya kawan, Salah satu dari mereka setara dengan satu batalion pasukan"

"Ha...ha...ha...ha"

Furuichi hanya tertawa mendengar penjelasan Shoichi.

"Apa yang lucu? Apa kau tidak takut dengan mereka"

Miyako tampak kecewa dengan sikap Furuichi yang terlalu meremehkan situasi sekarang. Setelah berhenti tertawa, Furuichi menarik nafas sejenak.

"Kau tahu kenapa kami pindah ke sini?"

"Kenapa?"

"Sekolah kami hancur oleh Oga. Kau tak akan mengira kalau anak bodoh ini yang meratakannya dua kali"

"HAH?!"

Tanpa disadari, dari kejauhan tampak Momoyo sedang mengintip mereka. Ada sesuatu yang membuatnya tertarik dengan Oga. Tampak dari ekspresinya jika ia mengetahui sesuatu dari ayah raja iblis satu ini.

"Bajingan pengasuh anak ya? Mungkin kelas perang kali ini akan lebih menarik"