A Vkook/TaeKook Drabble

(Kim Taehyung x Jeon Jungkook of BTS)

.

Very, Very, Very ! : Banana Milk©peachpeach

.

.

All cast belongs to God, themselves, family and management. Story line is mine. No profit taken.

.

Matahari bersinar cukup terik siang hari ini. Musim panas tahun ini memang terasa sangat gersang. Kedai-kedai es krim dan minuman dingin menjadi primadona Seoul ketika panas sudah tak tertahankan seperti hari ini. Sebagian orang yang berlalu lalang di jalan memilih memakai payung atau pelindung. Sebagian lagi memilih untuk menghabiskan waktu untuk beristirahat di rumah dengan pendingin ruangan yang diatur pada titik terendah.

"Ungg~" Seorang balita dengan kaus yang kekecilan karena perut gembulnya, mendengung pelan saat kedua matanya terbuka seusai jam tidur siangnya berakhir. Keringat sebesar biji kedelai terlihat membasahi dahi dan sekitar dagunya. Kaus kuningnya pun sudah basah terkena keringat.

"Eomma…" Ia memanggil Ibunya pelan. Menoleh ke samping tempat tidurnya dan mendapati sebelahnya kosong. Tidak ada figur Ibunya yang cantik dan menemani tidur siang. Perlahan dan dengan susah payah, balita tersebut turun dari kasur.

"Appa…" kali ini ia mencoba memanggil Ayahnya. Namun tetap tidak ada jawaban. Ayahnya juga tidak ada di rumah ?

Dengan langkah kecil dan terseok akibat dirinya yang masih mengantuk, balita tersebut berjalan menuju ruang keluarga.

"Aish ! Kau menang lagi Taehyung-ah!" keluh seseorang yang membuat manik kembarnya berbinar senang. Kakaknya ada di rumah bersama tetangganya—Taehyung-hyung.

"Hyung-ie—"

"Eoh ? Uri Jungkook-ie sudah bangun, eum ?"Jeon Junghyun—kakak dari balita yang ia panggil Jungkook—mengusak pelan helaian raven halus yang sedikit lembab akibat keringat.

"Hyung, Jungkook haus…" Jungkook merajuk. Menarik kaus kakaknya yang kembali fokus pada permainan yang sedang ia dan Taehyung mainkan.

"Ini…" Junghyun menyodorkan segelas orange juice kepada Jungkook setelah menghentikan sejenak permainannya. Jungkook hanya memandang cairan berwarna oranye dalam gelas, kemudian menggeleng cepat ke arah kakaknya.

"Anniyaa—Jungkook mau susu pisang hyung-ie…" tolak Jungkook. Junghyun hanya menghela napas pelan. Kemudian tangannya mengusap sayang puncak kepala Jungkook yang kini tengah merajuk dengan pipi menggembung lucu dan lengan terlipat di depan dada.

"Nanti ya ? Kalau eomma pulang dari rumah halmoeni, hyung tidak tahu eomma menyimpan susu pisangnya dimana. Bagaimana ?" Jungkook tidak menjawab. Bibir plumnya mengerucut dan binar cemerlangnya mulai berair.

"Uhh…" hanya mengeluh pelan, kemudian berlalu dari ruang keluarga. Diam-diam Taehyung memperhatikan Jungkook. Mengikuti langkah Jungkook yang menjauh menuju dapur dengan pandangan matanya.

"Hei, kau benar-benar tidak tahu dimana eommamu menyimpan susu pisangnya ? Adikmu hampir menangis." tanya Taehyung.

"Tidak tahu, lagipula eomma tidak berpesan apapun padaku mengenai susu pisang kesukaan Jungkook. Lanjut tidak ?" Taehyung menghela napas pelan, sebelum mengangguk dan melanjutkan permainan mereka yang sempat tertunda.

. . .

Hampir sepuluh menit Jungkook mengelilingi dapur untuk mencari susu pisang faforitnya. Membuka lemari es sampai mencari di bawah meja. Tapi tetap tidak ada. Hampir saja Jungkook menangis kalau saja manik kembarnya tidak melihat sebotol susu pisang diletakkan di atas rak yang lumayan tinggi untuk ukuran tubuhnya.

"Ukh…susaah…" keluh Jungkook. Ia sudah melakukan segala cara untuk mengambil susu pisangnya. Ia sudah berjinjit dan melompat-lompat kecil, namun tetap saja ia tidak dapat menjangkau susu pisangnya. Jungkook diam sejenak untuk mengingat sesuatu. Biasanya, Ayah atau kakaknya akan memakai kursi saat tidak bisa menjangkau sesuatu yang tinggi.

Jungkook melirik kursi makan. Kursinya terlalu besar dan Jungkook tidak akan kuat mendorongnya. Bibir merahnya otomatis membentuk lengkungan ke bawah, kesal karena idenya tentang kursi sama sekali tidak berhasil

"Ukh…" Jungkook akhirnya kembali ke cara awal. Melompat-lompat kecil untuk berusaha menjangkau susu pisang faforitnya. Ia hampir saja menangis saat lengannya mulai pegal dan tidak berhasil menjangkaunya.

HUP !

Jungkook menoleh ketika ada lengan yang lebih panjang dan mengambil susu pisangnya. Awalnya ia ingin berteriak marah karena seseorang hendak merebut susu pisangnya dengan mudah. Tapi kemudian ia hanya bisa mengerjap pelan melihat figur yang lebih tinggi berdiri di depannya.

"Ini…" Taehyung menyerahkan susu pisang milik Jungkook dengan wajah datar. Membuat Jungkook melihat Taehyung sebagai Iron Man—penyelamat yang tampan. Binarnya cemerlangnya tampak bersinar cerah saat menatap Taehyung dengan kagum.

"Tidak bilang terima kasih, eum ?" tanya Taehyung.

Jungkook kembali mengerjap pelan, sedangkan kedua tangannya memegang botol susu pisangnya dengan erat. Ia kemudian menarik ujung kaus Taehyung, meminta figur yang lebih tinggi darinya untuk merendahkan posisi tubuhnya. Taehyung menuruti permintaan Jungkook dengan kening berkerut bingung. Jungkook lalu berjinjit dan mendekati Taehyung yang masih diam dengan gayanya yang menurut Jungkook keren dan mengecup cepat pipi Taehyung. Lalu tersenyum manis kepada figur yang lebih tua darinya. Ah, pipi Taehyung sudah dihiasi semburat merah muda setelah Jungkook menciumnya.

"Gomawo, Tae-Tae hyung…" Jungkook kemudian berlalu sembari menggenggam susu pisangnya dengan ceria. Ia meninggalkan Taehyung yang masih terdiam di tempatnya dan memegang pipinya yang baru saja di kecup oleh Jungkook.

"Ya, Taehyung-ah ! Mau lanjut bermain atau tidak ?" suara Junghyun dari ruang keluarga menyadarkan Taehyung dari masa trans-nya. Ia kemudian mengulum sebuah senyum. Ah, apapun yang Jeon Jungkook lakukan memang terlalu menggemaskan dan manis sekali. Taehyung jadi ingin menukar kedua adik laki-lakinya di rumah dengan Jungkook. Pasti menyenangkan punya adik semanis Jungkook.

*FIN*

Remake from my old fanfiction with 2MIN as main cast XD

Iseng remake sambil ngerjain Epilog. Ehe~

Review ? ^^