Disclaimer : I do not own Fairy Tail or any character.
An Unexpected Curse
Rating : T
Genre: Adventure/ Friendship
Dewan Juri Dai Matou Enbu telah mengumumkan bahwa Fairy Tail keluar sebagai pemenang.
"Pemenang Dai Matou Enbu adalah Fairy Tail!"
Anggota Fairy Tail bersorak gembira mendengar pernyataan tersebut. Selama tujuh tahun yang lalu, mereka menderita karena mendapatkan cemooh dari masyarakat setempat karena mereka selalu menempati posisi terakhir dalam Dai Matou Enbu dan dicap sebagai guild terlemah. Kini mereka telah membuktikan bahwa mereka tidak lemah, Fairy Tail adalah guild terkuat dan terkompak di Fiore, kembali berjaya seperti tujuh tahun yang lalu.
Di hadapan para penonton Dai Matou Enbu, anggota Fairy tail yang terpilih telah menunjukkan kekompakan, kebersamaan, kepercayaan, dan sifat pantang menyerah mereka. 'Satu untuk semua. Semua untuk satu' itulah prinsip yang dipegang teguh oleh semua anggota Fairy Tail. Prinsip teguh itulah yang membangkitkan semangat anggota Fairy Tail yang terpilih untuk memenangkan Dai Matou Enbu.
Kemenangan mutlak Dai Matou Enbu jatuh ke tangan Fairy Tail dikarenakan Sting, anggota Sabertooth yang terakhir, mengumumkan bahwa dia menyerah. Sting menyerah karena dia tidak sanggup menahan kagum kepada kelima anggota Fairy Tail yang terpilih dalam pertandingan terakhir. Sting beranggapan bahwa dirinya mampu mengalahkan kelima Fairy Tail yang terluka tetapi hati kecilnya berkata lain, meski terluka, kelima Fairy Tail masih berani berdiri di hadapan Sting dan tetap akan mengalahkan Sting untuk meraih impian dalam memenangkan Dai Matou Enbu. Sting mengakui bahwa mereka berlima sungguh menyilaukan sehingga membuatnya berat untuk melawan mereka.
Sting juga memiliki tujuan untuk menang dalam Dai Matou Enbu yakni, untuk menghidupkan kembali Exceed miliknya yang bernama Lector. Sting hanya menangis karena gagal mengalahkan kelima anggota Fairy Tail itu maka, dia juga gagal bertemu kembali dengan Exceednya.
"Kamu pasti akan bertemu dengannya," ujar Erza.
Sting mengangkat kepalanya dan memandang bingung Erza. Erza hanya tersenyum hangat pada pemuda berambut pirang itu.
"Er-chan!" seru seorang wanita, dia kenalan Erza dan anggota Mermaid Heel, datang menghampiri Erza dengan menggendong seekor kucing berwarna coklat gelap kemerahan.
Sting yang menyadari dan mengenal kucing itu, langsung berdiri dan mulai berlari dengan rasa tidak percaya apa yang dilihatnya. Si kucing itu terbangun dari tidur panjangnya dan kaget melihat seorang pemuda berambut pirang dan dikenalnya. Kenalan Erza yang bernama Milianna, menurunkan kucing itu, tanpa pikir panjang lagi, kucing itu langsung berlari menghampiri pemuda pirang itu dengan menangis. Sting menangis dan memeluk erat Exceed miliknya, tangisan haru mereka berdua telah menggetarkan hati para penonton Dai Matou Enbu untuk larut dalam keharuan mereka dan para penonton bersorak ramai menyebutkan nama 'Fairy Tail'. Erza, Gajeel, Laxus, Juvia, Gray dan Milianna tersenyum menyaksikan acara nostalgia mereka berdua. Sting Eucliffe, anggota Sabertooth yang terkenal kuat dan arogan, terlihat seperti anak kecil yang masih polos pada saat itu.
Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh pihak istana, mereka akan melepaskan Lucy dan mengembalikannya ke Fairy Tail jika Fairy tail berhasil memenangkan Dai Matou Enbu. Dengan adanya bukti nyata atas kemenangan mutlak Fairy Tail, mereka mengembalikan Lucy pada guild itu. Lucy sangat senang bisa berkumpul kembali pada teman-teman guildnya sedangkan Yukino tidak ingin kembali pada Sabertooth, dia akan memutuskan menjadi salah satu bagian pasukan istana.
Pesta perayaan kemenangan Dai Matou Enbu diadakan pada malam hari setelah penobatan kemenangan Fairy Tail. Semua berpesta ria, meski tubuh para penyihir setiap guild masih berasa sakit dan lelah, mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa lelah maupun sakit di sela-sela pesta. Malahan mereka bergembira bersama untuk merayakan kemenangan Fairy Tail.
Lyon marah besar dan cemburu berat pada Gray, dia gagal mengalahkan Gray dan menarik Juvia ke dalam timnya jika dia menang. Lyon menantang Gray untuk bertanding ulang, satu lawan satu. Gray menolak sebab dia masih dalam proses penyembuhan setelah bertarung melawan Rufus dan Lyon. Lyon tidak menyerah begitu saja, dia memancing emosi Gray dengan mengatakan bahwa Gray adalah seorang pengecut dan lemah. Gray yang polos dan emosional itu, akhirnya terpancing dengan umpan Lyon sehingga Gray menerima tantangan Lyon. Juvia tidak bisa berkata apa-apa dan bimbang, Lyon mengajak Gray untuk bertanding ulang dan tantangan itu ditanggapi oleh Gray. Juvia berkhayal bahwa Gray menerima tantangan Lyon karena tidak ingin membiarkan Juvia pergi dari sisinya sementara Lyon berkhayal jika Juvia akan jatuh cinta padanya setelah itu. Gray terdiam dan sedikit risih dengan dua kawan penyihirnya yang saling berkhayal. Pertarungan ulang antara Gray dan Lyon dimulai, Juvia mati-matian bersorak mendukung Gray. Lyon semakin cemburu berat pada penyihir es Fairy Tail itu.
Minerva dan anggota Sabertooth lainnya meminta maaf pada Fairy Tail, begitu juga pada Lucy karena mereka menertawakan Lucy waktu Naval Battle itu. Seperti biasa, Fairy Tail maupun Lucy telah melupakan kejadian itu dan memaafkan sifat sombong dan arrogan mereka. Kini Fairy Tail telah menganggap tim Sabertooth adalah kawan bukan musuh mereka lagi. Senyuman hangat dan perasaan haru tersirat pada wajah anggota Sabertooth, mereka tidak percaya akan kebesaran hati para anggota Fairy Tail untuk memaafkan mereka yang dulu meremehkan dan menghina Fairy Tail bahkan melukai Lucy hingga hidup wanita pirang itu dalam bahaya.
Minerva juga meminta maaf pada Milianna dan Kagura atas perlakuannya terhadap mereka berdua, Milianna memaafkan Minerva sedangkan Kagura hanya terdiam seribu bahasa, Minerva berpikir bahwa Kagura tidak memaafkannya tetapi dibantah oleh Milianna. Millianna mengatakan bahwa kagura memang begitu tapi sebenarnya dia memaafkan Minerva. Minerva sangat senang mendengarnya.
"Kita semua akan berpesta hingga matahari terbit!" Sorak Makarov, Master Fairy Tail sambil mengangkat gelas besar birnya ke hadapan para peserta pesta.
"OOOO!" balas sorak para peserta pesta lainnya yang sepakat dengan Makarov dan mengangkat gelas bir mereka.
Mereka semua meluapkan rasa kegembiraan dengan berpesta ria hingga sang matahari muncul dan membangunkan mereka dengan cahaya yang menyilaukan mata. Fairy Tail dan para guild lainnya berpesta ria, selain untuk merayakan kemenangan Fairy Tail tetapi juga untuk mengeratkan tali persahabatan dan persaudaraan antara mereka. Tidak ada dendam, lelah, sakit, dan rasa sesal di sela-sela kemeriahan pesta. Yang ada, hanyalah sorak tawa dan wajah gembira para peserta Dai Matou Enbu terlihat di pesta tersebut.
Akhirnya, pertandingan Dai Matou Enbu telah berakhir dengan kemenangan mutlak ada di tangan Fairy Tail.
Satu bulan kemudian,
Meski telah memenangkan pertandingan Dai Matou Enbu, penyihir Fairy Tail tidak pernah bisa duduk tenang dan tidak melakukan apa-apa. Mereka kembali mencari pekerjaan dari request para klien yang terpasang di papan request. Bangunan guild mereka berubah kembali menjadi megah sama seperti tujuh tahun yang lalu begitupun status Fairy Tail, guild terkuat di Fiore.
Lucy, penyihir arwah suci yang berambutkan pirang, sedang mengamati request dengan cermat. Lucy telah berkali-kali mengamati dan membaca kertas request itu, dia masih belum mau menentukan request mana yang akan diambilnya.
"Hmm..." Lucy masih bingung untuk memutuskannya, tangan kanan Lucy memegang dagunya dan berjalan ke pojok awal untuk membaca lagi kertas request di sana.
Mirajane datang menghampiri Lucy "Lucy, ada apa? Dari tadi aku memperhatikanmu hanya berjalan mondar-mandir di depan papan request dengan bingung."
"Ah, Mira-san! Aku hanya bingung menentukan request mana yang akan aku ambil. Kali ini aku ingin mencoba berkarir solo karena aku ingin melatih seberapa besar kekuatanku tanpa bantuan Natsu, Gray, dan Erza. Aku juga ingin menjadi kuat sama seperti mereka bertiga. Karena itu,...," jawab Lucy, dia tertunduk sedih dan mengingat kembali pertandingannya di Dai Matou Enbu.
"Lucy...Bagaimana jika request ini?" tawar Mirajane sambil menunjukkan selembaran request pada Lucy.
Lucy mengambil lembaran request yang berwarna putih kecoklatan itu dari Mirajane dan membacanya " Memecahkan misteri batu misterius. Dengan bayaran 600.000 J. Aku ambil request ini, Mira-san!" kata Lucy.
Mirajane sudah pasti mengira, Lucy akan menerima request itu, wanita dengan rambut panjang berwarna putih tersenyum senang. Lucy akan memulai perjalanan pada keesokan harinya sebab dia harus mempersiapkan segala keperluannya sebelum dia berangkat. Natsu dan Happy mendengar Lucy telah menentukan request, mereka akan ikut bersama Lucy. Lucy menolak Natsu dan Happy ikut dengan dua alasan yaitu, pertama, Lucy ingin mengetahui seberapa kuat dirinya tanpa bantuan Natsu dan kedua, Natsu dan Happy pasti akan berbuat kekacauan sehingga membuat dirinya gagal dalam misi dan tidak menerima bayaran malahan harus mengganti rugi segala kerusakan Natsu dan Happy. Mimpi buruk di hari yang indah akan terjadi jika mereka berdua ikut.
Natsu dan Happy masih bersikeras untuk ikut bersama Lucy sebab mereka berdua khawatir pada gadis berambut pirang itu. Lucy memohon dan menyakinkan Natsu untuk membiarkan dirinya berkarir solo dan dia pasti akan kembali ke guild dengan selamat. Awalnya Natsu dan happy masih ragu, mereka berdua percaya bahwa Lucy akan kembali ke hadapan mereka karena Lucy kuat dan akhirnya, Natsu dan Happy mengurungkan niat mereka dan membiarkan Lucy berkarir solo.
"Luce! Jika kamu dalam bahaya, teriaklah sekeras mungkin! Aku tidak peduli sejauh mana tempat misimu berada, aku pasti akan datang menolongmu!" Kata Natsu dengan senyuman lebarnya.
"Natsu.." haru Lucy, dia sangat terharu dengan ucapan Natsu yang mengatakan bahwa dia tidak peduli dimana tempat Lucy berada, dia pasti akan datang menolong jika Lucy dalam bahaya.
Mirajane tersenyum hangat dan mulai beranggapan bahwa Natsu telah berubah, dia semakin dewasa dan sangat peduli dengan teman timnya. Lucy benar-benar bangga bisa masuk Fairy Tail, meski dia selalu gagal dalam pertandingan Dai Matou Enbu, Master Fairy Tail tidak melakukan hal yang dilakukan Master Sabertooth. Apalagi sekarang dia tidak sendiri lagi, teman-temannya dari Fairy Tail selalu mendukung dan membantunya sehingga kehidupan Lucy selalu diwarnai dengan kehangatan dan keceriaan.
Lucy memutuskan untuk pulang lebih awal sebab dia harus mempersiapkan segala keperluannya. Lucy meninggalkan guild Fairy tail setelah berpamitan pada Natsu, Happy dan Mirajane serta para anggota Fairy Tail lainnya. Dalam perjalanan pulang, Lucy sangat terlihat gembira. 'Karir solo~Karir solo! Misi tanpa Natsu dan Happy! Tanpa ada pengacau dan tidak ada uang yang akan dikeluarkan untuk ganti rugi! Bayaran request akan sepenuhnya miliknya!' itulah yang dipikirkan oleh Lucy saat ini.
Keesokan pagi,
Hari ini merupakan hari dinantikan oleh Lucy untuk memulai misinya hanya seorang diri tanpa ada pengacau di sampingnya. Lucy dengan mengenakan tank top berwarna putih dan sebuah rompi berwarna biru muda untuk menutupi bagian dadanya agar tidak terlalu kelihatan terbuka lebar. Kunci-kunci arwah suci (celestial spirit) miliknya disimpan rapi dalam saku kecil dan dilekatkan pada ikat pinggangnya sehingga tidak jatuh serta tidak dilupakannya cambuk Fleuve d'etoiles, senjata miliknya, yang digunakan untuk bertarung bersama para arwah sucinya. Rambut Lucy terikat menjadi dua bagian. Persiapan Lucy telah selesai, dia mulai keluar dari rumah kontrakannya dan beranjak pergi menuju stasiun Onibus.
Sesampainya Lucy di Stasiun kereta Onibus, Lucy langsung bergegas sebab kereta yang menuju ke tempat misinya akan segera berangkat.
Meski napas Lucy terenggah-enggah, dia berhasil masuk ke dalam kereta. Lucy mencari tempat duduk yang kosong dan dia berhasil menemukan tempat duduk kosong yang berada di ujung pojok belakang. Tanpa ragu lagi, Lucy langsung menghampirinya sebelum ada orang lain yang akan menempati tempat duduk itu.
Sewaktu Lucy telah mendekati tempat kosong itu, dia sedikit terkejut. Lucy menduga kalau tempat duduk itu tidak ada yang menempati, ternyata dugaan Lucy salah, ada penumpang kereta yang telah menempatinya sebelum Lucy. Penumpang itu sedang terbaring dengan tangan yang berada di atas wajahnya untuk menghalangi cahaya matahari yang menyilaukan mengenai matanya sehingga Lucy mengira tempat duduk itu kosong karena tidak terlihat sosoknya. Karena semua bangku kereta telah penuh, hanya tinggal bangku kosong di depan bangku orang itu, Lucy memberanikan diri untuk bertanya kepada orang itu, apakah orang itu mau berbagi tempat duduk dengannya?.
"Ano..."
"..." Orang itu tidak memberikan respon.
"Ano...Maaf. Bisakah anda berbagi tempat denganku? Tampaknya semua bangku kereta telah penuh, hanya tinggal bangku di depan anda saja yang kosong. Karena itu...Karena itu, bisakah aku menempatinya?"
"..." Lagi-lagi orang itu tidak merespon permintaan Lucy.
Kesabaran Lucy telah habis dikarenakan orang itu tetap tidak merespon Lucy untuk kedua kalinya.
"Oi! ANDA DENGAR TIDAK ATAU ANDA PURA-PURA TULI ATAU BENARAN TULI?" sentak Lucy, suara sentakan Lucy terdengar cukup keras sehingga semua mata di sekitarnya tertuju pada dia. Lucy harus menahan malu sebab dia sudah membuat kehebohan di pagi hari.
"Aku tidak tuli! Aku hanya tertidur karena kelelahan. Kamu tidak perlu menyentakku seperti..." Penumpang pria itu terbangun dengan sedikit kesal karena suara Lucy telah membangunkannya dan dia belum selesai bicara, pria itu terkejut duluan saat melihat wanita pirang yang pernah dikenalnya berdiri di depannya. Lucy sama terkejutnya sewaktu melihat penumpang pria yang tidak meresponnya itu adalah pria yang pernah dikenalnya di suatu tempat.
"Sting Eucliffe?!" kaget Lucy
"Lucy Heartfilia?!" kaget penumpang pria yang memiliki warna rambut yang sama dengan Lucy.
Apakah yang akan terjadi pada mereka selanjutnya?
Bersambung...
Ini pertama kalinya aku membuat cerita pasangan StiLu. Aku suka Sting meski dia arrogan tapi dia lembut sama Exceednya.
Aku lupa memberitahukan cerita pembukaan fictionku ini berasal spoiler manga Fairy Tail chapter 322 dan cerita selanjutnya aku ubah alurnya menurutku. Dalam cerita ini, tidak ada kejadian Eclipse Plan.
Aku harap kalian menyukainya. Terima kasih banyak telah menyempatkan diri untuk membaca ceritaku yang berantakan ini.
Reviews, Please!
