Dreamer

Disclaimer : Naruto itu punya Masashi Kishimoto-sama

Warning : Don't like, don't read, yaoi, humor garing, gaje, abal, banyak typo, AU, a little sho-ai, dan OOC.

Pairing : narusasu

Rate : T

.

.

.

Ini fict keduaku gomen sangat kalo jelek, nilai bahasaku aja jelek. Hehehe

Mohon kririk sarannya, author masih tahap belajar.

*bungkuk-bungkuk*

.

~enjoy reading~

.

Chapter 1

Seorang remaja lelaki berambut blonde yang ditemani semilir angin yang sepoi-sepoi membuat remaja satu ini terlelap dalam mimpinya. Ya, mimpi. Dia sedang memimpikan bahwa dirinya berada dalam pelukan lelaki berambut emo yang selama ini menjadi sahabat karibnya. Lelaki berambut emo yang mempesona mampu membuat remaja blonde tersebut bertekuk lutut. *ckckck author alay*

Mimpi itu akan berlanjut jika tidak di kacaukan dengan suara dingin Sasuke, remaja berambut emo ini termasuk perusak mimpi indah Naruto siang ini.

"DOBE !" teriak Sasuke dengan lantangnya.

"Ng.. apa Teme? Kenapa kau berteriak seperti itu?.. hoamzz" ucap Naruto dengan nada bosan sambil menngeliat dengan hati-hati.

"Sedang apa kau di atas pohon?" Tanya Sasuke yang tak menghiraukan pertanyaan Naruto.

"Hehehe… berkhayal dan…" Naruto menggantung kalimat terakhirnya.

"Dan apa? Apa kau tadak punya kegiatan yang lain selain berkhayal?" ejek Sasuke dengan seringai tipisnya.

"Tidak, oya, Teme.. kau mau mengajari aku bersepeda?"

"Hn, bersepeda saja tidak bisa, bagaimana kau ini, Dobe"

"Mau apa tidak mengajariku?" Naruto turun dari pohon dan berlalu meninggalkan Sasuke. Tapi, langkah Naruto terhenti karena tangan Sasuke mencegah agar Naruto tidak pergi.

"Ngambek kau ,Dobe?"
"iyalah, kau saja pelit mengajariku" Naruto sebal dan berusaha lepas dari belenggu tangan Sasuke.

"Tapi ada syaratnya,Dobe. di dumia ini tak ada yang mudah tuk di dapatkan." seru Sassuke dengan seringai tajamnya yang mampu membuat Naruto bergidik ngeri.

"A-apa syaratnya?" ucap Naruto dengan susah payah. Sasuke membisikkan keinginannya dengan lembut di telinga Naruto.

"APA!" teriak Naruto dengan ekspresi kagetnya.

TBC

gomen kalo jelek. tapi, author mohon Reviewnya.

tunggu chapter selanjutnya...

review please...