Lagu adalah puisi yang melukiskan kehidupan seseorang, bahkan banyak orang. Terkadang, lagu itu adalah hidup mereka. Dua gadis yang memiliki cerita dan lagu berbeda ditakdirkan bertemu, dan akan mengalami kejadian yang mungkin tidak pernah mereka duga sebelumnya, dan menghancurkan keduanya.

.

.

.

.

.

FAN FICTION

DISCLAIMER:

SEMUA MILIK TUHAN YANG MAHA ESA DAN DILIMPAHKAN KE OM MASASHI KISHIMOTO

AUTHOR:

SILENTPARK VINDYRA

"SALLY AND SEPHIA"

WARNING! RATE T MENJURUS KE M, TAPI M FOR SAVE, TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA, ABSURDITAS, DLL

DON'T LIKE IT? NO PROBLEMO. JUST ENJOY IT.

HAPPY READING~

SONG 1

-SALLY-

.

.

.

"Biar Sally mencariku... biarkan dia terbang jauh... dalam hatinya hanya satu… jauh hatinya hanyaku…"

Suara merdu itu masih melantun dengan lembut dari bibir gadis merah jambu itu. Sambil terus menatap dinding rumahnya, ia menyanyikan lagu dari band terkenal itu. Terus-menerus, hanya lagu itu yang ia lantunkan, karena hanya lagu ini yang benar-benar mewakili perasaan, bahkan kehidupannya. Bukan, bukan ada seseorang bernama "Sally" yang bagaikan stalker terabaikan, mengganggu hidupnya dan dengan egoisnya ia tinggalkan. Justru sebaliknya, ia bagaikan sang "Sally".

Sally yang diabaikan, Sally yang ditinggalkan, Sally yang… ah, bahkan, terlalu sedih untuk diperjelas dengan kata-kata. Karena itu, ia amat mencintai lagu ini.

Sambil beranjak dari tempatnya, lagu itu ia putar kembali. Lagi, lagi, dan lagi. Tak pernah bosan mendengarnya. Dan kaset itu bertahan untuknya, demi memutarkan kembali "kehidupan" gadis tersebut.

Ia melirik ke handphone-nya yang berbunyi, tergeletak di tempat tidurnya. Saat melihat siapa yang mengganggu "ritual"-nya saat ini, ia tersenyum. Ia balas pesan dari 'sang pengganggu' dengan wajah gembira, bisa disebut teman sms pada zaman sekarang. Berawal dari salah kirim, mereka jadi teman cerita yang sangat akrab. Namun belum pernah bertemu sekalipun.

'Hari ini, aku mendengarkan "Sally Sendiri" lagi. Haha' ujarnya membalas pesan sambil membuat emoticon tersenyum.

Sambil menunggu balasan, ia menatap langit-langit rumahnya. Kusam sekali, batinnya. Sudah lama langit-langit rumahnya tak di-cat ulang, tapi entah mengapa ia menikmati noda yang ada disana.

'Noda itu… melekat diantara putih langit-langit rumahku. Mirip denganku,' batinnya kembali.

Handphone-nya kembali berbunyi. Ia kembali meraihnya dengan semangat.

'Hari ini aku juga mendengar "laguku" lagi. Entahlah, selalu begitu. Tapi sepertinya aku akan selalu mendengarkannya. Seperti kalau tidak mendengarkannya, aku akan mati. Kau sudah makan?'

Mata emerald-nya melihat lekat-lekat balasan itu, lalu tersenyum miris. Bibirnya tanpa sadar melontarkan kalimat, "Kufikir aku juga begitu."

Dengan cepat ia mengetik balasan, 'Mati, ya. Hahaha, tapi kufikir tidak apa-apa. Itu lebih baik daripada orang yang hidup tanpa lagu, tak bernada. Orang seperti itu pasti sangat tidak asyik, kurasa. Aku belum lapar, haha.'

Setelah mengirim, ia pun kembali meletakkan handphone-nya disebelah. Seperti itu saja rutinitas gadis itu. Berbalas sms sambil mengulang kembali lagu kesukaannya. Ia tak pernah bosan dengan rutinitas seperti ini, bahkan sudah seperti candu baginya, seperti akan menjadi hilang akal sesaat jika tak seperti ini.

Tanpa sadar, ia kembali menatap langit-langit rumah, dan tertidur.

Mungkin, hanya mungkin, ia juga lelah jika hidupnya terus-menerus seperti ini.

.

.

.

.

'Maaf, tadi entah kenapa aku mengantuk. Maaf! Aku betul-betul minta maaf! Tolong jangan marah…' gadis itu cepat-cepat mengirim permintaan maaf pada teman sms-nya itu, terlalu takut kalau nanti temannya akan marah dan meninggalkannya.

Ia menunggu dengan cemas, sangat cemas. Ia terkejut saat handphone-nya berdering dan meraihnya dengan cepat dan gugup.

Saat melihat isinya, ia bernafas lega, 'tak apa kok, aku mengerti. Aku memang bingung saat kau tak membalas pesanku, tapi aku sama sekali tak marah kok.'

'Sekali lagi aku minta maaf. Ngomong-ngomong kau sedang apa?' balasnya sambil kembali tersenyum senang.

Ia pun kembali menunggu balasan, masih dengan terus memutar "lagunya", kembali melamun dengan menatap dinding.

Tiba-tiba ia mengingat masa lalunya.

Masa lalu yang persis seperti lagu itu.

.

.

.

"Sakura, kita akhiri saja."

Kata-kata itu sukses menghujam hati gadis yang dipanggil "Sakura" tersebut.

"A-apa? Tapi… kenapa? Apa aku berbuat salah?" lirihnya menahan air mata keluar dari mata emerald-nya.

Tak ada jawaban yang keluar dari pria dihadapannya. Dengan dingin, pria itu meninggalkan Sakura dalam keadaan bingung dan tertohok.

"Tunggu, Sasuke-kun! Jangan tinggalkan aku!" Sakura hendak mengejar pria bernama Sasuke itu, tapi tersandung oleh batu yang ada didepannya, yang seakan-akan mengejeknya.

"Sasuke-kun… kenapa…" ujarnya kembali, yang pada akhirnya tidak bisa menahan butiran air mata itu.

Ia hanya bisa menangis sambil meringis, menahan rasa sakit dari lutut dan hatinya.

"Sasuke-kun… Sasuke-kun…"

.

.

.

'Setiap hari aku mencarinya, setiap hari aku memanggil namanya… namun ia tak pernah melihatku lagi. Aku seperti tak ada baginya,' batinnya, dengan membiarkan air matanya kembali jatuh.

'Aku tak pernah tahu apa salahku… aku tak pernah diberi kesempatan untuk tahu… dia pergi dengan membiarkanku terus menangis dan mencari sampai lelah…' batinnya kembali.

Handphone itu kembali berbunyi. Ia mengusap kasar air matanya yang mengalir deras dan membuka pesan dari temannya itu.

'Aku dengan tiba-tiba sedang mengkhawatirkanmu…'

Ia bingung melihat isi pesan itu. Lalu membalas, 'Kenapa mengkhawatirkanku?'

Setelah membalas, ia pun beranjak dari tempat tidur untuk melihat keluar jendela. Ia melihat kearah langit. Ternyata sudah malam, gumamnya pelan.

"Berarti aku tertidur cukup lama, ya…" gumamnya kembali sambil mengulang lagu itu lagi.

Handphone-nya pun berbunyi, dan dengan sigap ia meraih dan membacanya, 'aku merasa kau menangis, entahlah. Mungkin hanya perasaanku? Tapi, apa kau baik-baik saja?' gadis bernama Sakura itu pun sedikit terkejut namun segera takjub melihat isi pesannya.

'Wow… dia tahu? Ternyata dia peka juga,' takjub Sakura, lalu segera membalas, 'Kau tahu ya? Hebat! Haha… aku hanya membiarkan diriku mengingat masa laluku. Hanya sedang ingin saja. Jadi aku baik-baik saja.'

"Ya, aku baik-baik saja… aku baik-baik saja…" ujarnya sambil melihat layar handphone-nya.

Tak ada hal penting yang ia lakukan sambil menunggu balasan dari temannya. Balasan yang belum datang juga sampai-sampai ia menjadi cemas.

"Kenapa lama sekali?" gumamnya cemas.

Balasan yang ditunggu pun datang. Ia pun cepat-cepat membaca, dan tersenyum lebar saat melihat apa yang dikatakan temannya.

'Umm… maaf lama membalas. Aku berfikir terlalu lama untuk hal ini. Um… bisakah kita bertemu? Kita sudah menjadi teman sms selama 1,5 tahun, tapi belum pernah bertemu. Jadi, apa kita bisa berteman secara nyata?'

"Tentu saja!" ujar Sakura setengah berteriak saking gembiranya.

Ia membalas, 'Tentu! Aku juga ingin bertemu denganmu. Betul juga ya, sudah selama itu. Baiklah! Kita bertemu dimana?'

Tak butuh waktu lama kembali untuk Sakura menunggu balasan.

'Baiklah! Kita bertemu di taman kota Konoha minggu depan, soalnya seminggu ini aku banyak sekali pekerjaan. Oke?'

'Oke!' balas Sakura dengan cepat.

Sakura terus-menerus melompat kegirangan diatas tempat tidur berukuran medium itu. Saat melihat balasan dari temannya yang datang dengan cepat, kemudian ia tersenyum hangat.

'Ini pertama kalinya aku direspon dengan baik. Soalnya aku seperti antara ada dan tidak ada bagi orang lain… terima kasih karena mau menerima ajakanku, Sally.'

'Aku juga… seperti ada dan tidak ada… harusnya aku yang mengetik seperti ini…' batinnya masih dengan senyuman.

Ia pun memutuskan untuk membalas, 'kita senasib, dan sama-sama! Sampai bertemu minggu depan, Sephia!'

.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED…

MINNA~! Kita bertemu lagi, nih~! Dengan cerita baru dari author XD

Readers: Padahal My Heart's Flower juga belum selesai, Thor -_-

Fic ini tercipta karena mendapat inspirasi dari dua lagu terkenal yang author suka, yaitu "Sally Sendiri" dari Peterpan (sekarang NOAH) dan "Sephia" dari Sheila on 7. Entahlah, lagu itu punya kekuatan tersendiri untuk dijadikan inspirasi cerita.

Untuk soal "My Heart's Flower', chapter 7 sedang dalam proses pengerjaan. Doakan cepat selesai ya, minna~

Oke, ditunggu review dari kalian~~ ^3^)/