HE IS A POISON
Cast : Kibum, Yesung, Kyuhyun, Donghae, Siwon
Pairing : Kisung,Kihyun, Kihae, Kyuhae, Wonsung
Genre : Action, Crime
Rating : T
Summary : Dia adalah racun bagi setiap orang. Dan aku adalah penawar racun itu.
Warning : Yaoi, adegan kekerasan
Mianhae, saya malah buat ff baru. Sebenernya mau buat pair utama kyusung dan tokoh utama Yesung, tapi karena desakkan+paksaan dari seseorang *lirik ika zordick* jadi saya bongkar semua ide dan jalan ceritanya -_-
Ika, kamu harus menyumbang saranmu dan review mu..
Genre action crime pertama saya. Jadi kalo rada aneh maaf ya..
Dont like don't read I warned you!
Enjoy~
Chapter 1
Di sebuah mall di Busan terlihat banyak pengunjung yang sekedar melihat-lihat ataupun berbelanja. Seorang namja berpakaian serba hitam duduk di sudut cafe kecil di dalam mall itu. Matanya bergerak-gerak gelisah di balik kacamata gelapnya itu. Berulang kali dia melirik ke jam tangannya. Seperti nya dia tengah menunggu seseorang. Saat tengah menunggu, seorang gadis remaja berjalan menghampiri nya.
"Ada apa kau memanggilku?" tanya si gadis dengan masih berdiri di depan namja tadi. Tiba-tiba namja itu berdiri di belakang si gadis dan mengunci lehernya dengan pisau. Sontak si gadis menjerit dan membuat pengunjung mall itu berlarian ketakutan.
Si gadis menangis dan berkata lirih "A-aku mohon lepaskan aku.."
"Tidak akan sebelum kau mengatakan dimana ibu mu!"
"Aku tidak tahu dia dimana" Namja itu menggeram kesal dan semakin mengarahkan pisaunya lebih dalam ke leher gadis itu meski tidak sampai melukai lehernya. "CEPAT KATAKAN!"
"Dia sudah mati" Suara gadis itu berubah menjadi suara laki-laki yang berat dan dingin. Namja berpisau itu tampak terkejut dan menjauhkan tubuhnya dari gadis (palsu) tadi. "Si-siapa kau?"
"Gadis yang sebenarnya kau ingin kau temui itu adalah putri kandungmu. Ibu nya memisahkan nya dari mu karena tidak tahan dengan kelakuan busukmu itu. Berjudi dan merampok. Tapi setahun yang lalu ibu nya meninggal karena minum racun. Dan sekarang kau mencarinya untuk membunuh wanita itu dan gadis ini bukan? Karena kau yakin ibunya sekarang sudah sukses dan kaya, jadi kau ingin mendapat warisan jika mereka mati" terang gadis itu dengan santai
"Aku bertanya siapa kau?!"
"Aku? Aku adalah.." gadis itu mulai membuka wig nya dan menarik wajah palsu nya.
"Poison, agen rahasia.." Gadis yang sebenarnya namja tadi menyeringai sadis dan mulai mendekati pria tua itu. Pria itu ketakutan dan mundur dengan gemetar. Namja tampan itu menarik rambut pria tua dan berbisik "Sebentar lagi polisi akan tiba. Jadi lebih baik kau kubuat pingsan dulu agar kau tidak lari" Poison pun menusuk titik syaraf di perut orang itu dan langsung pingsan.
"Orang seperti mu tidak akan pernah menang tua bangka" Poison meninggalkan tempat itu sebelum polisi datang dan identitasnya akan kebongkar..
.
.
Seorang namja manis dan bermata sipit melangkahkan kakinya riang. Bibirnya mengalunkan lagu ceria yang sangat merdu. Dia hendak masuk ke dalam mall sebelum garis polisi menghalanginya. "Eh?" namja manis itu memiringkan kepalanya lucu. "Kenapa ada garis polisi disini? Ah, tuan polisi! Ada apa ini?" tanya namja itu.
"Ada penculikan di dalam. Tapi sudah kami atasi, Anda tidak usah khawatir—" Belum selesai polisi bicara namja manis itu langsung berlari ke dalam. Tidak dihiraukannya teriakan dan larangan polisi-polisi itu. Setiba nya di dalam, dia bertemu dengan pria tua tadi yang digiring oleh 2 polisi. Kim Yesung begitu nama namja manis ini. Bagaimana author tahu? Karena nama nya tertera di name tag seragam SMU nya. SM High School.
"Yah! Anak kecil untuk apa kau di sini? Cepat pulang!" Seorang inspektur mencoba mengusir Yesung dari mall itu. "Ne, ne mianhae ahjussi. Aku akan pergi. Annyeong" Yesung pun bergegas pergi dari sana. Sesampainya di luar, dia mengeluarkan foto seorang namja yang tengah duduk di sebuah cafe. Walau foto itu dari samping dan sangat jauh, namun Yesung sangat yakin kalau orang itu adalah orang yang selama ini dia cari. Ya, namja itu adalah..
.
.
"Tuan Poison, bagaimana hasilnya?" gadis yang mirip dengan Poison yang menyamar tadi bertanya. Mereka saat ini tengah berada di rumah atau markas Poison dan bawahan-bawahannya.
"Dia sudah ditangkap polisi" jawab si Poison. "Syukurlah, ah ini uang nya aku permisi dulu. Kamsa hamnida" si gadis pamit pergi. Tinggalah Poison dan asistennya, Fishy.
"Tuan, Anda ingin makan apa malam ini?" tanya si Fishy sopan.
"Kalau hanya kita berdua panggil saja aku Kibum, Donghae hyung" ujar Poison atau Kim Kibum santai
"Ne, kibummie. Kau mau makan apa?"
"Aku mau—"
"Bos ada yang memaksa ingin bertemu dengan Anda!" seorang anak buah Kibum tergopoh-gopoh memberitahu Kibum. Bahkan dia lupa mengetuk pintu. Mau mati eoh?
"Kau mau mati, hah? Fishy, bunuh dia!" Sang anak buah tadi ketakutan dan tersungkur di hadapan Kibum. "A-ampuni saya Tuan Poison..saya telah lancang..saya minta ampun tuan.."
"Sudahlah Bummie. Ampuni dia. Lebih baik kita lihat siapa orang yang memaksa masuk ke markas kita" bujuk Donghae lembut. Kibum hanya terdiam dan memandang dengan pandangan membunuh pada anak buah nya. Dia berdiri dan menginjak jari pria itu lalu keluar dari ruangannya diikuti Donghae. Membuahkan kesakitan bagi nya. Meski begitu dia masih mengucapkan terima kasih pada Kibum karena dia tidak jadi mati dibunuh oleh bos nya sendiri.
.
.
Yesung mengetuk-ngetuk sepatu kets nya ke tanah. Khas seorang yang tengah menunggu dan kebosanan. Tangannya dilipat ke dada dan mulutnya mengerucut imut. "Aish, kenapa lama sekali ha?!" Tak lama kemudian keluarlah namja tampan nan dingin dari balik pagar baja dengan kawat duri di atasnya.
"Apa maumu?" tanya Kibum dingin dan menusuk. Membuat bulu kuduk Yesung berdiri. Nyalinya ciut seketika, namun dia paksakan untuk mengatakan keinginannya.
"JADIKAN AKU ANAK BUAHMU!" pinta Yesung lantang-berteriak- pada Kibum ditambah dengan membungkuk 90 derajat padanya.
Suasana hening seketika. Hanya ada angin berhembus disertai suara daun kering yang bergesekkan dengan tanah. Kibum menaikkan alis kirinya. Dipandanginya dari atas sampai bawah tubuh Yesung. Meski tidak kelihatan sepenuhnya karena dia masih membungkuk.
"Berhentilah membungkuk seperti orang bodoh" perintah Kibum. Yesung pun sontak langsung berdiri tegak dengan gugup.
Wajah manis. Cek
Pipi chubby. Cek
Tidak ada tatto. Cek
Kulit mulus. Cek
Tubuh kecil. Cek
Seragam SMA. Cek
"Kau ditolak" Kibum membalikkan badannya dan kembali masuk ke dalam markas nya sebelum suara Yesung menghentikannya.
"Kenapa aku ditolak?! Apa salahku?" Yesung menahan air mata yang siap keluar kapan saja. Hidung dan matanya memerah. Cengeng eoh?
"Tidak ada anak buah yang sepertimu. Wajah manis, kulit mulus, tidak ada bekas luka atau tatto, masih SMA. Dan juga.." Kibum membalikkan badannya dan bersmirk. "Ce-nge-ng" Kibum dengan santai masuk ke dalam diikuti Donghae. Pagar pun tertutup otomatis menyisakan Yesung yang terdiam di tempat.
"YAH! AKU TIDAK CENGENG! AKU JUGA TIDAK MANIS TAPI AKU INI TAMPAN!"
*poor yesung*
.
.
"Apa kau tidak keterlaluan, Bummie? Sepertinya dia sungguh-sungguh ingin menjadi anggota kita" Donghae menuangkan teh hijau untuk Kibum.
"Dia tidak punya keahlian hyung. Poison tidak akan pernah menerima orang semacam dia. Orang lemah dan cengeng hanya penggangu bagi kita" Kibum meminum teh hijau nya dengan perlahan dan angkuh.
"Hei, kau beri apa teh ini? Ini lebih enak dari kemarin" Kibum tersenyum senang dan kembali meminum teh nya. Donghae hanya tersenyum dan kembali menuangkan tehnya ke dalam cangkir porselain buatan Cina milik Kibum yang kosong.
.
.
"Huh! Apa-apaan dia! Berani menolak ku! Padahal aku belum menunjukkan keahlian ku!" Yesung menendang kerikil di jalan dengan kesal. Mulutnya terus mengumpat Kibum. Tidak terasa dia sudah sampai di sebuah apartemen miliknya. Dia masuk ke dalam dan memencet lift ke lantai 9. Setelah sampai, dia memasukkan password dan membuka pintu.
Dihidupkannya lampu dan terlihat apartemennya yang berantakan. Banyak bungkus snack, soft drink, majalah, kaos kaki, pakaian, dan masih banyak lagi. Namun Yesung tak berniat membereskan itu semua. Dia melangkah menuju suatu ruangan di bawah tanah. Gelap. Yesung meraba-raba saklar di dinding dan ketemu! Dia menyalakannya saklar itu. Oh, rupanya laboratorium eoh? Banyak gelas kimia berisi cairan-cairan yang aneh. Yesung memakai masker, jas lab, dan kacamata radiasi. Dia menuangkan cairan berwarna pink di gelas berisi cairan warna hijau.
Apa sebenarnya keahlian Yesung? Apakah Kibum tetap tidak mau menerima Yesung sebagai anak buahnya? Bagaimana usaha Yesung agar dia diterima di organisasi milik Poison? Siapa sebenarnya Kibum?
TBC ^^
Kalau banyak yang suka, saya akan melanjutkan ff ini segera. Itu tergantung dari readers semua~
Review please?
