Salah gaul
Summary: sumpah, Mukuro itu nggak alay ataupun kamseupay. Dia cuma salah gaul. Fic humor. Maaf kalo gagal _
Pairing: all x 69
Disclaimer: mohon jika ada yang bertemu Mukuro, bilang dia dicari tukang rujak (?)
Warning: mungkin nggak lucu. Humor gagal dan melempem. Bikin pokerface. Gajelas dan gak mutu. Mistypo. Alay. Norak. Kamseupay. Kalo nggak suka ada tombol back.
.
.
.
.
.
.
.
.
Giotto: *natap naskah berbinar-binar*
Author: ngapa, le? Biasa aja kali ngeliatnya.
Giotto: *dalem ati* yes, naskah lagi! Brarti J.C* lagi…..
Author: bisa cariin Mukupon, nggak?
Giotto: *dalem ati lagi* hah, pala nanas? Biasanya ama pala semangka? Au dah, yang penting J.C*
*ngacir nyari Mukuro*
Mukuro: kufufufu…..kata si bule anda nyari saya, author-san?
Author: iye *lempas naskah ke muka Mukuro* tuh naskah. Masuk tekape
Giotto: *jawdrop*
Author: mau ngapain lagi lu? Sana enyah! Ncus!
Giotto: *masih dalem ati* sialan tuh pala nanas! Gue gangguin ah jobnya! *evil grin*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ehm, oke! Ini adalah hari senin dimana—tunggu, kayaknya bukan hari senin. Hari apa, ya? Selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu apa minggu? Gampangin, hari minggu lah. Dihari minggu yang cerah seorang pemuda mesu—hom—banc—tampan tengah bersiap ke sekolah. Tunggu, ngapain dia sekolah hari minggu? Eh, kayaknya itu hari kamis deh! Iya, kamis.
Ulang deh…..
Dihari kamis yang cerah seorang pemuda tampan siap pergi ke SMA nya di…..dia sekolah dimana, ya? SMA Namimori, STM Pertanian, SD Benih Pohon…..oiya, SMA Kokuyou. Dia selalu kesekolah dengan penampilan ganteng, rapi, wangi, kece dan dengan hairstyle uniknya yang berbentuk seperti pepaya California. Eh, Strawberry Australia deh kayaknya. Bukan, bukan…Melon Thailand? Bukan melon deh itu kayaknya. Nah, terong Belanda kayaknya deh! Aduuuh! Apa, ya? Gue lupa kan tuh.
Giotto: nanas, tomblo! *author digebuk pake linggis*
Nah! Dengan hairstyle nanas tomblonya yang kece.
Giotto: nanas doang nggak pake tomblo, bego! *digetok lagi pake linggis*
Aduduh…..bule ndablek itu ngamuk kayaknya.
Giotto: *deathglare, pegang linggis*
IYAIYAIYAIYAAAA! Apaan ya tadi? Oiya, dengan hairstyle nanas tomblonya yang bego.
Giotto: *facepalm*
Ulang lagi deh.
Dihari kamis yang cerah seorang pemuda tampan siap pergi ke SMA nya di SMA Kokuyou. Dia selalu kesekolah dengan penampilan ganteng, rapi, wangi, kece dan dengan hairstyle uniknya yang berbentuk seperti nanas. Karena kehandalan Mukuro dan bergembe—bergombal, ia selalu diidolakan dan dikejar-kejar akan cintanya. Mulai dari pria, wanita hingga waria. Bahkan saat hujan badai dan Tsunami menerjang, saat ada Mukuro semua badai akan berhenti dan Tsunamipun mundur kembali ke asalnya. Memang hebat sekali kharisma si om nanas satu itu. Tsunami aja bisa berenti. Mau seperti dia? PAKE EKSIS!
Giotto: *ngegetok Author sampe nyaris mokad pake linggis*
Gausah ulang, deh! Pegel kalo dari awal.
Kekurangan Mukuro hanyalah satu: dia sering salah bergaul.
Saat itu Mukuro menaruh tasnya di bangku sebelah cowok super santai yang hobi mengunyah seperti sapi. Doi lumayan pinter, namanya Byakuran. Saking pinter dan rajin berpikirnya, rambutnyapun memutih semua. Bayangkan, PUTIH SEMUA SODARA-SODARAAA!
Yang itu nggak perlu diulang.
"Oy, Mukuro! Lu kenapa, mamen? Lesu banget keliatannya…." Kata si Byakuran.
Mukuro mendengus. "Gue abis baca buku."
"Geh, baca buku aja galau. Kayak bukan elu aja." Balas Byakuran sambil mengunyah marsmallow. Oke, baru marsmallow.
"Buku itu endingnya sedih, bro." jawab Mukuro lunglai.
"Emang buku apaan?"
"Buku tabungan gue." Si Mukuro memasang muka inosen. "Saldonya nol, bro."
Byakuran mengunyah marsmallow dengan tampang pokerface. Ia tidak banyak bacot lagi karena bel sudah berbunyi. Guru matematika galak a.k.a Pak (atau Miss?) Squalo datang dengan lenggak-lenggok bohaynya. Tidak lupa kibasan rambut panjangnya yang seksi. Kalo kayak gini, semua siswa cowok berjiwa seme cuma bisa mangap sambil ileran.
"VOOOOI! PAGI, ANAK-ANAK SETAN! CEPETAN KELUARIN BUKU LO, KAMPREEET!"
Kalo kayak gitu, seisi kelas hanya bisa urut dada atau tutup kuping. Si bapak guru yang seksong inipun menulis di papan tulis. Soal tentang trigonometri. Sebuah segitiga siku-siku yang diketahui dua sisinya. Tetapi salah satu sisinya adalah X alias nggak ketauan berapa.
"SEKARANG CARI X NYA BERAPA! BERAPA? CEPETAN, MONYEEET!"
Byakuran bisa menebaknya dengan mudah. Anak-anak lain masih berpikir atau menghitung. Mukuro memelototi soal itu dengan alis berkerut sambil mengelus dagu. Kemudian dengan pedenya dia mengacungkan tangan.
"Saya tau, pak!" katanya.
"BERAPE?" teriak si bapak guru bohay.
Mukuro berjalan dengan santai ke papan tulis. Lalu menunjuk suatu huruf yang ada di bagian yang ditanyakan dari soal tersebut. Yaitu huruf X.
"Ini X nya pak!" katanya dengan nada inosen.
Satu kelas sweatdrop. Pak guru Squalo ngamuk.
"KOOPPLLAAAAAAAKKK!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat istirahat siang, abang Mukuro makan ama temen-temennya. Ada akang Cozart yang ganteng dari XI IPA 1, mas Yamamoto yang tampan dari kelas XI IPS 2, dan bersama rekan sehatinya, Byakuran. Yang sekarang tengah mengunyah makan siangnya. Masih makan siang, tenang aja. Semua orang disana makan dengan anteng, kecuali Cozart dan Mukuro.
"Lu pesen aja kali, mamen." Kata Byakuran lembut. "Gue bayarin deh."
"Gue nggak napsu makan." Jawab Mukuro tidak selera.
"Lu ngapa, sih? Galau amat." Celetuk Cozart dengan nada bersabahat. "Cerita aja kali."
"Ada masalah keluarga." Katanya mulai bercerita. "Bokap gue jahat."
Semua orang yang mendengar mengangkat alis. Bokapnya Mukuro—bokap tiri sih, Daemon Spade, terkenal orangnya baik banget. Masa iya dia berbuat jahat sama anak tirinya? Ada masalah apa sih sebenernya?
"Masa twitter gue di unfollow."
Yamamoto mesem-mesem. Byakuran mengunyah piring. Cozart pengen gampar muka mesu—tampan Mukuro pake piring.
"Lu sendiri kenapa nggak makan, bro?" kata Mukuro mengalihkan pembicaraan dan menyelamatkan muka dari gamparan piring.
"Gue diet." Kata Cozart. "Berat gue mulai overweight."
"Minum MAMA LEMO* kalo gitu." Kata Mukuro sambil mengunyah potongan daging ayam.
"Kok itu? Bukannya itu buat cuci piring?" Cozart menggaruk rambutnya bingung.
"Kan 3x lebih hebat angkat lemak. Pasti manjur, bro!"
Cozart mengambil bangku dan menggebuk Mukuro dari belakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat pulang sekolah, Mukuro nggak langsung pulang. Jangan menghakimi bahwa om nanas kita itu sedang jongkok dipinggiran jalan, didalam mall kampung sambil ngerokok dengan celana gantung, godain setiap orang yang lewat. Sungguh, teman-teman readers yang manis, Mukuro nggak sealay itu. Dia sedang main baseball dengan Yamamoto. Karena hari semakin sore, merekapun berhenti. Mukuro sedang minum ketika Yamamoto berlari ke keran air untuk cuci muka.
"Sabun muka barunya nggak ampuh nih." Omelnya.
"Ngapa sih, bro?" kata Mukuro kepo. "Nggak cuci muka juga emang dari sononya lu ganteng. Terima takdir aja ngapa. Yaaa….meskipun gue lebih ganteng, sih."
"Bukan itu." Yamamoto memasang tampang khawatir. "muka gue berminyak. Parah banget lagi nih."
"Pake SUNL*GHT lah cuci mukanya."
Yamamoto mendengus. "Muka gue bukan piring, mas. Masa pake itu?"
"Kan paling ampuh bersihkan minyak." Kata Mukuro dengan tampan inosen.
Yamamoto mendengus. "Kagak lucu lu, bro! Galau nih gue."
"Geh, lo bisa galau juga?" Mukuro tertawa meremehkan.
"Pacar (baca: uke) gue egois. Nggak pernah mau dengerin gue, nggak pernah mau ngertiin gue. Sayang sama dia malah bikin bete."
"Oooh….begono…." kata Mukuro sok ngerti. "Ajak dia masuk Pr*dential aja."
"Hah?" Yamamoto nggak mudeng. "Apa hubungannya?"
"Biar always listening, always understanding ^^d."
Yamamoto facepalm. Mungkin inilah efek kalo kebanyakan nonton tipi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat pulang sekolah, ia menemukan adeknya yang kece dan imut—Chrome, yang lagi ngubek-ngubek tong sampah. Eh, lemari baju. Katanya malem ini dia mau nge-date sama pacarnya. Entah siapa. Nama asli dan palsu disamarkan (?)
Giotto: iwak peyeek! Iwak peyeeeek! Iwak peyek nasi krecek! Sampe tue, sampe kakek…..muka gue tetep keceeee *joget ala pemain OVJ yang rambutnya pirang tapi idungnya pesek *
Author: ENYAH LU BULE GEMBEL! *lempar linggis*
Giotto: eitsh! *menghindar dengan sukes* enggak kenaaaa! Enggak kenaaa! Enggak kenaaa! *nari-nari India*
Author: hhh….tangkep nih! *lempar J.C* ke samudra atlantik*
Giotto: *tiba-tiba ilang*
Author: *sweatdrop*
"Mukuro-nii! Liat bajuku, nggak?" katanya.
"Baju apaan? Baju renang?"
"Bukaaaaan! Baju dressku yang abu-abu ituuuu."
Mukuro melengos. "Tau. Cari aja di google."
Merasa kesel, Chromepun mengabaikan kakaknya. Sang kakak langsung ke kamar, buka baju, dan nyalain laptop. Tenang, readers sekalian. Dia bukan buka bokep, tapi lagi chatting dengan pacar (baca: uke) tersayangnya yang bernama Sawada Tsunayoshi.
|Hy ChaY nNkK :* | (hai sayang –pake emote cium-)
|Hai, Mukupon|
|Qmouh Pak3 bB y4cH| (kamu pake BB ya?)
|Kok tau?|
|Bi3znYacH QmOuh dah ngePING hat1quh| (abisnya kamu udah ngePING hatiku)
|Oh ya? Kan BB aku off|
|g3th0? Ech cH4yanNgK qMyu da SIM gg?| (Gitu? Eh, sayang kamu ada SIM nggak?)
|Nggak ada|
|qLo BPHC da?| (kalo BPHC ada?)
|Apa itu BPHC?|
|boekThy PmiLk C!nT endh 3qwuh| (bukti pemilik hati dan cintaku)
|eh, Mukuro!|
|pHa, b3iBh? | (apa, beibh?)
|tanganmu keriting, ya? Masa ngetik pake huruf gede kecil gitu?|
|gg phaPh4 kan 9aH0eL| (nggak apa-apa kan gaul)
|aduh sayang kayaknya aku harus off deh|
|kn4pHaAh? Pk3dH MaiNmYuH BiezH| (kenapa? Paket mainmu abis?)
|jaringannya putus-putus|
|mKanYa mKaN m13 bRuG Dr4| (makanya makan mie bur*ng dara)
|hah? Apa hubungannya?|
|yaR enAkx nYmb9 tRuzz| (biar enaknya nyambung terus)
|ehm….mukupon, aku harus out|
|aUt kMnah beibH?| (out kemana beibh?)
|Out dari hidupmu. Maaf kamu bikin aku ilfeel|
|TSUNAYOSHI IS NOW OFFLINE|
Dan Mukuro-pun, galau. Bokapnya, yang nggak kalah gaul dengan anaknya yang berjambul nanas itu, menghampiri dan menanyakan kabar si anak.
"Lu kenapa, nak? Galau beud kliatannya."
"Eh, papi….iya, nih! Aku abis diputusin sama Tsu-chan. TANPANYA, AKU GALAAAAAU!"
Si papi Daemon menampar pala anaknya dengan nyantai.
"Kok bego sih elu? PAKE AI EM TRI KALO GITU!"
"Apa hubungannya?" kata Mukuro dengan tampang me gusta.
"Kan ai em tri seru anti galau! ^^b"
Sekarang kita tau sumber seorang Rokudo Mukuro bisa salah gaul.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yeah! Sekian dulu fic salah gaul ini. Pengennya sih jadi oneshoot aja. Tapi kalo tanggepannya bagus aye lanjutin kok. Maaf kalo humor dan gaya ngelawaknya udah ngelotok. Semoga readers sekalian suka ^^/
