.
.
.
What If?!
.
.
.
.
Author : Gelda Lee
Genre : Fantasy, Romance, Hurt/comfort
ON-GOING
cast:
- Min Yoongi (BTS SUGA)
- Park Jimin (BTS JIMIN)
- Other BTS Members
- Other Kpop idol
Disclaimer: I don't own the cast, I just use their name for my story
Note: ini adalah sequel dari ff sebelumnya, Dragoste Eterna. silahkan baca supaya mengerti jalan cerita ff ini ^^
"apakah kau masih mengingatku? disaat aku tidak lagi mengingatmu?"
Chapter 1- we meet again
Han River, Seoul- 24 desember 2014
Seorang namja dengan rambut Mint dan mata Red Wine sedang berjalan gontai di pinggir sungai. seragam yang kotor akibat lemparan telur dan penampilannya yang memang mencolok membuatnya menjadi pusat perhatian orang-orang di sungai itu. Mereka tak henti-hentinya berbisik dan melihat kearah namja itu dengan tatapan mencela. Tentu saja dia tidak menghiraukannya, dia sudah terbiasa dengan semua itu.
"kenapa setiap hari kau sial, Min Yoongi.." gumamnya. setia hari dia mendapat perlakuan yang buruk di sekolahnya. Semua orang menganggapnya berandalan dan saat dijelaskan bahwa rambut dan matanya memang seperti itu sejak lahir, mereka menyakiti dan menjahilinya karena dianggap aneh. Yoongi sudah benar-benar terbiasa dengan itu.
Sebenarnya Yoongi bahkan tidak yakin apakah dia memang dilahirkan seperti ini atau tidak. Saat dia terbangun, dia tidak bisa mengingat apapun tentang masa lalunya. Dia hanya mengingat namanya, Min Yoongi dan mengetahui bahwa orang tuanya sudah tiada akibat kecelakaan yang juga menimpa dirinya. Sekarang dia diadopsi oleh pasangan yang dia tahu sebagai kerabatnya, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Yoongi bersyukur karena dia diadopsi oleh Taehyung dan Jungkook, mereka berdua yang selalu melindungi dan menyayangi Yoongi saat dia sedang kesulitan seperti ini.
Yoongi berjalan menyusuri sungai, matanya melihat kearah sungai dengan tatapan kosong. "kenapa.. selalu aku yang menderita?" gumamnya. dia berhenti dan menunduk, "maafkan aku.. Taehyung, Jungkook.." gumam Yoongi. Dia langsung melangkahkan kakinya kearah sungai dan terjun.
Sungai itu benar-benar dingin dan dalam, mengingat sekarang sudah musim dingin. Seluruh badan Yoongi mati rasa, dia bisa merasakan bahwa sebentar lagi dia akan meninggalkan dunia ini. Tiba-tiba, seseorang memeluknya dan menariknya kembali ke permukaan. "uhuk.. uhuk.. apa yang kau lakukan keparat?!" teriak Yoongi. Seorang namja yang agak lebih pendek darinya terengah dan tidak melepaskan pelukannya sebelum akhirnya dilepaskan Yoongi dengan paksa.
"justru aku ingin menanyakan itu padamu.. apa yang kau pikirkan sampai nekat terjun ke sungai sedingin ini?" geram namja itu. Yoongi meringis, "memang apa urusanmu?! Kau tidak tahu apa penderitaanku! Lebih baik aku mati daripada terus menderita seperti ini!" teriak Yoongi lagi.
Tiba-tiba, namja itu menampar pipi Yoongi sangat keras. "apa kau bodoh?! Kau tidak boleh menyia-nyiakan nyawamu! Apa kau tidak peduli lagi dengan perasaan orang-orang disekitarmu?! Lebih baik kau belajar menyayangi nyawamu, karena banyak orang yang hatinya terluka karena kelakuan orang lain sepertimu!" teriak namja itu.
Yoongi terdiam, kata-katanya terlalu tepat sasaran. Yoongi teringat dengan Taehyung dan Jungkook, bagaimana perasaan mereka jika Yoongi tiada? Pasti mereka akan sangat sedih, terlebih lagi Jungkook yang sudah menganggapnya seperti anak kandung.
Yoongi menghela nafas, "yeah kau benar.. aku sempat hilang akal tadi.." gumamnya. namja itu mengelus rambut Yoongi, "lain kali jangan bertindak gegabah. Aku yakin namja secantik dirimu pasti bisa berfikir rasional" sahutnya sambil tersenyum. Yoongi mendongak dan menatap wajah namja itu. Dia benar-benar tampan. Saat mendengar kata-kata yang dilontarkannya dan juga senyumannya, Yoongi bisa merasakan wajahnya memerah dan dia cepat-cepat menutupinya dengan poni.
"ehm, aku belum memperkenalkan diri tapi aku sudah selancang ini.. namaku Park Jimin, kelas 2-4 divisi dance di School of Performance Arts. Maaf aku sudah menamparmu tadi.." ujarnya sambil mengulurkan tangan. Yoongi mengulurkan tangannya, "Min Yoongi.. kelas 3-4 divisi music dan kita satu sekolah.." gumamnya.
"tentu saja aku kenal sunbae" ujar Jimin. Yoongi menghela nafas, "benar juga.. siapa yang tidak kenal Min Yoongi. Anak aneh yang selalu disiksa dan dipermalukan hanya untuk kesenangan.." gumamnya. "hmm, aku justru mengenalmu sebagai Min Yoongi yang merupakan salah satu composer jenius di sekolah kita. Aku suka lagumu sunbae, aku selalu menggunakannya untuk latihan dance" ujar Jimin. Yoongi kaget, 'dia tahu laguku?' pikirnya.
Tiba-tiba, Jimin memeluknya sangat erat. "tolong tetaplah berkarya sunbae.. jangan khawatir, mulai sekarang aku akan menjagamu dari orang-orang keparat itu. Tidak akan kubiarkan mereka menyentuh sunbae" gumamnya. Yoongi langsung melepas paksa pelukan Jimin, "tidak perlu, aku bisa menjaga diriku sendiri. Tapi.. terima kasih karena sudah menyukai laguku" gumamnya sambil berusaha menyembunyikan senyum diwajahnya.
Jimin menatap Yoongi yang berusaha menyembunyikan senyumnya, kemudian ikut tersenyum. "sunbae terlihat imut saat tersenyum.." gumamnya. wajah Yoongi kembali memerah,"jangan memanggilku imut bocah" ujarnya sambil menjitak kepala Jimin sementara yang dijitak langsung meringis kesakitan. Yoongi tertawa saat melihat Jimin meringis seperti anak kecil.
Jujur saja, Yoongi termasuk orang yang sangat kaku dan dingin ketika berada dengan orang lain. Anehnya dia merasa nyaman dengan Jimin, dia seperti bertemu dengan teman masa lalunya. Dia bahkan merasa déjà vu dengan situasi ini, seakan-akan dia pernah mengalami ini sebelumnya.
"Jimin.." gumam Yoongi. "hm? Ada apa sunbae?" Tanya Jimin. "panggil saja aku Yoongi hyung, dan.. terima kasih sudah mau menemaniku. Jujur saja baru kali ini aku bisa senyaman ini dengan orang asing.." ujarnya. Jimin tersenyum, "kalau begitu.. kita bisa jadi teman. Aku akan melindungimu dan membuatmu bahagia hyung" ujar Jimin. "cih, kau terdengar seperti namja yang ingin melamar saja" ujar Yoongi sementara Jimin hanya tertawa.
Jimin melihat arlojinya yang menandakan sudah pukul 12:00. "oh, aku harus pergi sekarang. Dia bisa membunuhku jika aku pulang telat.. sampai jumpa besok hyung!" sahut Jimin, kemudian dia mencium pipi Yoongi dan berlari meninggalkan namja yang lebih tua darinya itu.
Butuh waktu beberapa detik agar Yoongi sadar apa yang baru saja dilakukan oleh Jimin. wajah Yoongi kembali memerah, "PARK JIMIN! SIALAN KAU KEPARAT, TUNGGU SAJA BESOK AKAN KUCINCANG KAU DI SEKOLAH!" teriak Yoongi tidak lupa dengan sumpah serapahnya untuk Jimin. Yoongi memegang pipinya yang baru saja dicium Jimin, kemudian tangannya berpindah ke jantungnya yang mulai berdegup kencang.
"sial, perasaan apa ini.." gumamnya. dia pernah merasakan ini sebelumnya, tapi dia tidak ingat kapan. Yoongi memutuskan untuk tidak memikirkan itu dan memilih untuk memikirkan cara menghajar Jimin besok. Dia mengambil tasnya yang basah dan berjalan gontai. Tentu saja dia tidak menyadari bahwa Jimin bersembunyi dan memperhatikannya dari kejauhan.
"akhirnya aku menemukanmu, Sweetheart. Aku merindukanmu, tapi sepertinya kau tidak ingat lagi padaku.. tenang saja, aku yakin hatimu masih ingat. jja, lebih baik aku melaporkan ini pada Namjoon.." gumam Jimin. dia keluar dari persembunyiannya dan mulai berlari, tidak sabar untuk memberitahu apa yang baru saja terjadi.
TO BE CONTINUED
YO, GELDA LEE HERE! balik lagi dengan sequel yang berjudul What if ^^ agak lebih cepat dari perkiraan? ya soalnya mumpung lagi ada ide buat bikinnya, daripada dipendam mending langsung dishare ^^ maaf klo misalnya chapter ini masih kurang bagus, dan agak gaje heheheh semua pertanyaan yang ada di Dragoste Eterna bakalan gue usahain terjawab disini, jadi tolong Keep Support ya ^^ Lastly, Mind to Review?
Regards,
Gelda Lee
