DIET

Hetalia not Mine

Warn: OOC DSB*lain kali lebih lanjut ,Author amat buru-buru jadi harap maklum*

Happy Reading~

.

.

.

.

Pagi itu, kala matahari sudah tersenyum dan menamani mahluk hidup menjalani hari baru yang baru berlangsung selama dua jam, aktifitas manusia sudah tidak bisa lagi dibilang sepi.

Burung-burung bernyanyi. Seolah itu sudah menjadi kegiatan wajib mereka sehari-hari. Titik-titik embun yang berkilau seperti kristal dan terjatuh dari pucuk daun bagaikan mutiara sudah menguap hilang sebelum sang surya berada tepat diatas kepala.

Itu pagi yang damai. Dimana orang-orang beraktifitas seperti biasa mulai dari para pekerja kantoran juga pemulung yang berharap berkah sesuap nasi.

Itu pagi yang damai. Dan tempat yang damai.

Seharusnya.

"BERAT BADANKU NAIK IGGYYYYYYYYYYYYYY!"

Apa? Mau protes? Ya, kan sudah dibilang 'seharusnya'.

Sorakan-sorakan riuh terdengar. Hal yang normal bagi sebuah pertemuan rutin dimana seharusnya menjadi tempat yang formal dan mebahas hal serius—karena jika tidak terdengar ribut berarti itu enggak normal. Bukan—ini bukan pertemuan para pejabat tinggi yang sering banget menjadikan tempat rapat formal sebagai tempat molor, mengobrol atau malah tempat nonton video biru.

(Bagi kalian yang ternyata pejabat atau anak pejabat atau-apalah-yang-ada-hubungannya-dengan-pejabat-maaf Author bukan berkmaksud ngebash! Ini hanya demi kepentingan cerita!

—jadi tolong jangan adukan Author ke lembaga berwenang,bitte.)

Oke, kembali ke cerita.

Iya. Bagi kalian pecinta fandom ini pasti tahu betul apa tempat ini dan siapa saja yang tergabung dalam rapat rutin yang jarang sekali –bahkan selalu—berakhir tanpa kata 'mufakat'.

Apa? Kalian gak tahu apa, siapa dan dimana? Ah, saya capek dan enggak mau ngejelasin. Jadi lebih rincinya silahkan cari sendiri di mbah G**gle,kay?

Tapi saya terlalu baik hati, jadi sedikit bocoran: ini rapat dunia yang sedang berlokasi di negara kepulauan, permata dunia, maritim, termurah senyum, agraris juga tropis tercinta, Indonesia.

"BLOODY GIT! Panggil aku England dan Kau sendiri yang terus makan makanan tak bergizi itu, AMERICA!"

Ah, kata-kata indah itu, sudah dipastikan meluncur dengan bebas dari personifikasi mantan bajak laut.

"Tatatatata-tapi England! Aku selalu berolahraga setiap hari! Gosok gigi tiga kali sehari dan cuci makan sebelum makan!"

Sumpah, apa hubungannya satu kalimat terakhir itu dengan berat badan, America?

"Dan setelah berolahraga, kau kembali memakan Fast Food, bodoh! Itu salahmu sendiri!"

"Lalu, aku harus bagaimana?! Kalau tidak makan berarti aku akan mati—meski Nation tak mungkin mati—Berbagai macam diet sudah kucoba dan tak ada yang berhasil! Aku tidak mau menggemuk, Iggy! HUAAAAA!"

"Ja-jangan menangis, git! Ini, aku punya biskuit!"

Hey England, kau sendiri yang terlalu memanjakannya loh...

Japan dan France menghela nafas. Sebagai pihak yang pernah membantu America menjalani diet, mereka sudah merasakan lelah dan benar—tidak ada yang berhasil sama sekali. Dan mereka sempat mendapatkan bola tenis di kepala akibat menjadikan lemak diperut America sebagai lelucon(Mengingat itu, mereka kompak meringis)dan bersumpah tidak akan lagi menggodanya dengan kata gemuk. Dan yah, mereka kapok.

Canada—tetap dengan invisiblenya—mengingat dampak yang terjadi saat saudaranya sedang menjalani diet, ikut meringis. Capek dia, ikut terbebani.

Tapi tak bisa dipungkiri kalau ia yang amat bahagia disaat saudaranya mengalami penggemukan mendadak. Karena disaat itu, ia untuk PERTAMA kalinya bisa menangkap bola yang dilempar oleh orang—yang mau gak mau—dikenal sebagai kembaran—uhuk—tersayang. Dasar saudara durhaka.

Mengingat itu Canada terkikik sadis, yang untungnya enggak disadari oleh siapapun(Jika ia, maka Para Nation akan takut—mengira yang tertawa itu salah satu temannya si tuan rumah).

Cukup. Mengapa jadi membahas America dan berat badannya padahal itu bukan satu-satunya kericuhan di World Meeting kali ini? Lihat, World Meeting tidak pernah serius seperti, beberapa Nation banyak yang molor, berdagang, ber-kolkol, mengamuk,menggoda, dan meng-ber- yang lainnya.

Tidak sampai Germany menggebrak meja. Dan ruangan menjadi hening untuk beberapa menit kedepan. Tapi nanti, ya—siapa tahu ada hal menarik?

"Berhenti kalian. Kita berada di pertemuan penting. Dan kalian semua tidak bisa diam! Sampai kapan?! Dan kau, Indonesia! Kau tuan rumahnya tapi kau sendiri malah ribut dan berdebat dengan Malaysia!"

Sosok personifikasi yang berada disalah satu kursi nyengir kuda, udah biasa.

"Maaf."

Germany menghela nafas, kemudian kembali duduk(Hey,tadi dia berdiri!)sebelum akhirnya mengeluarkan kalimat lagi. "Jadi, ada hal lain yang ingin kau bicarakan sebagai tuan rumah, Indonesia?"

"Eum," Personifikasi itu mengerutkan dahi, berfikir sejenak sebelum akhirnya menggantikan Germany berdiri.

"Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kukatakan. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan rapat kali ini. Tidak apa, Germany?"

Wow, sepertinya sesuatu yang menarik akan terjadi.

Germany mengangguk memperbolehkan. Bodo amat, capek dia. Rapat kali ini juga gak bakal bener.

"Jadi," gak tahu apa dia beneran batuk atau Cuma sekedar menambah efek biar suasana makin ngena, " Aku terus-terusan mendengar masalah America dengan berat badannya. Dan jujur, aku merasa terganggu banget."

Blak-blakan sekali, khas Indonesia banget.

America pundung, dan beberapa Nation mencoba—namun gagal—nahan tawa.

"Dan, karena katanya ada beberapa Nation yang nyoba ngebantu tapi sayangnya gagal(Melirik Japan dan France juga Canada, kemudian tersenyum penuh arti)—aku berfikir ingin mencoba membantu."

Hening satu detik.

Lima detik.

Lima belas detik.

Tiga puluh detik.

Satu menit kemudian.

"UAPAAA?!"

Dibilangin, rapat gak bakal mungkin pernah tenang walau semenit.

France dan Japan gemetar. Masing-masing berdo'a dalam hati. Indonesia, kamu masih waras kan? Mereka berdua aja gagal dan depresi karena malah dapat bola tenis. Enggak ada loh, yang sukses berhasil bikin America diet.

Enggak ada loh...

Canada diam-diam menghela nafas kecewa, karena menjamin dirinya akan kalah lagi dalam permainan lempar tangkap bola.

Dibilang, Canada itu saudara durhaka!

England mengangguk setuju menanggapi Indonesia. Berfikir kalau bebannya bakal berkurangi dengan begitu.

Banyak yanag berfikir Indonesia gak bakal bisa buat berat badan America sukses turun. Tapi ada juga yang meyakini akan berhasil.

Tapi mereka penasaran...

"Kau yakin, Indonesia? Bagaimana cara berdiet yang akan kau terapkan?" Germany bertanya dan secara tak langsung mewakili semua nation yang penasaran.

Menatap ke penjuru arah, Indonesia menjawab, "Yah, aku bakal menerapkan konsep yang berbeda. Enggak bakal sama kayak diet yang pernah dijalani America," berhenti sebentar hanya untuk memainkan jarinya, "dan aku jamin, ini seratus persen berhasih dan yakin sehat."

Mendengar kata sehat, Germany yang dikenal amat menomersatukan sehat jasmani tertarik.

Sementara tokoh yang menjadi bahan utama pembicaraan, menatap dengan mata berbinar yang dipenuhi harapan pasti. Ini enggak bakal disia-siakan. Selama ini sudah banyak diet yang dibantu beberapa temannya dan berakhir gagal(Itu salahmu sendiri yang enggak konsisten, America). Jadi, jika ada orang yang menawarkan bantuan dan menjamin seratus persen siapa yang akan menolak? Ini semua demi berat badannya.

Dan sepertinya, dia belum berfikir apa yang akan terjadi kepadanya nanti.

"Ka-kau serius bisa, Indonesia?"

Indonesia tersenyum manis—dan para Nation bersumpah puncak Jaya Wijaya menjadi latar belakang gadis yang sebenarnya mendekati usia 70 dan belum dihitung semenjak Kutai atau Sriwijaya atau Majapahit berdiri(Yah, Author sendiri gak mau bingung kapan Indonesia benar-benar lahir).

"Iya, aku serius. Mumpung ketiga adik-ku bakalan nginep di rumah selama sebulan. Tahun ini giliranku yang jadi tempat singgah. Mereka pasti enggak akan keberatan."

Ketiga saudaranya saling menggerutu—pengennya sih, protes. Tapi melihat Jaya Wijaya yang berpindah lokasi dan...

Kapan lagi coba, mereka dapat membantu sang 'Super Power' dengan—diselubung—niat baik?

Tanpa aba-aba, ketiganya tersenyum penuh makna mengikuti si saudara tertua.

"Akan tetapi...ada beberapa peraturan dasar seperti—"

"—yang pertama." Kata-kata itu dipotong oleh Malaysia, dengan satu jari teracung sebagai tanda mutlak tak bisa dibantah. Tapi kali ini, Indonesia tidak mencak-mencak seperti biasa atau setidaknya memberikan tatapan maut kepada sang adik tercinta dan seolah itu memang disengaja dan sudah di koordinasi. "Selama berada di rumah kami—atau dalam kasus ini rumah Indon atau wilayah Indon— Kekuasaan ada di tangan kami. Kami berhak melakukan apa saja karena kami selalu benar. Juga kau yang meminta ini jadi jangan salahkan kami dan—"

"—kedua." Kali ini, Singapore yang memotong diikuti dua jari yang terangkat keatas. "Kau wajib mengikuti semua perkataan kami. Semuanya, tanpa protes, bantahan dan jika kau bertanya 'mengapa', kembali ke peraturan yang pertama—"

"—ketiga." Dan kali ini, Brunei lah yang memotong, mengangkat jari yang jumlahnya bertambaah satu dari Singapore. "Jika ada sesuatu yang menyebabkan kau merasa tersiksa, mati rasa, ter-dzalimi, dan lain sebagainya—dipastikan, kembali ke peraturan yang kedua."

"Intinya." Diawali dengan Indonesia, maka diakhiri pula oleh orang yang sama."Setelah mendengar semua itu, setuju atau tidak?"

Ah,lihat. Sadar atau tidak, para Nation telah mundur mengambil jarak aman. Silahkan bayangkan sendiri ekspresi masing-masing orang.

Enggak tahu mengapa, mereka merasakan sesuatu yang dapat menyamai pelatihan keras Germany.

(Author sendiri tidak tahu, apa ini dapat melebihi pelatihan itu)

Tapi ini tidak dihiraukan oleh America, sebagai Nation yang dikenal kurang peka akan bahaya di depan mata dan sekarang memprioritaskan bagaimana-cara-mengatasi-berat-badan-yang-berlebih-tapi-tidak-gemuk.

Ini menyangkut berat badannya, harga dirinya. Ia rela melakukan apapun demi tubuhnya yang ideal. Jadi America mengangguk keras.

"YA!"

Well, kami semua mendoakan kesejahteraanmu kedepan, America...

.

.

.

TBC or END?

.

Halo, disini Hay-Anime 14. Author newbie yang lagi singgah di fandom Hetalia.

Salam kenal jadinya.

Dibuat ngebut tanpa editan. Ah buru-buru pengen pergi ke Jakarta! Beberapa menit lagi!

Saya bingung apa ini mengandung SARA? Tolong bilang!

#dibuat dengan ngebut,

Hay-Anime14