DISCLAIMER: Masashi Kishimto

Keterangan umur:

Sakura: 5 & 17 thn

Naruto: 6 & 18 thn

Sasuke: 19 thn

Warning: OOC, EYD berantakan,Alur ngebut, Typo(s) berkeliaraan

Hijau memenuhi seluruh bukit di desa itu. Puluhan pohon sakura tampak bermekaran di sepanjang mata memandang, tampak dua orang anak kecil beristirahat di bawah pohon sakura. "sakura-chan, ayo main lagi" Ujar seorang anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun berambut kuning cerah dan bermata biru sapphire. "Naruto istirahat dulu dong kaki ku tergilir nih" Ucap seorang anak perempuan berambut merah muda seperti kelopak bunga sakura dan bermata hijau emerald. "aww..!" Gadis itu meringis pelan saat menyentuh kakinya yang tergilir. "sakura-chan sakit ya ?" Tanya Naruto, kekhawatiran tampak jelas di wajah polosnya. Sakura mengangguk pelan, "bisa jalan ?" Tanya Naruto lagi, kali ini ia benar-benar merasa bersalah pada Sakura andai saja tadi ia terlalu bersemangat mengajak gadis itu berlari pasti ia tadak harus melihat gadis yang ia sayangi meringis kesakitan.

"bisa— aww..!" Sakura itu hampir ambruk saat mencoba berdiri jika Naruto tidak menahan tubuh gadis itu sebelum terbentur tanah. "Aku gendong yah, sakura-chan" Tanpa menunggu lagi Naruto segera mengangkat tubuh gadis itu. "Hwaa..Naruto baka, turunkan aku! " Sakura berteriak histeris saat Naruto membawanya ala bridal style. "tenang saja Sakura-chan" Naruto mengeluarkan cengiran khasnya.

"awas— saja kau kalau aku jatuh"

"Tenang saja tuan putri, aku akan menjaga dan melindungimu"

Kalimat Naruto barusan Sukses membuat wajah Sakura merah, semerah mawar yang bermekaran di sepanjang jalan menuju masion Haruno.

~~OoO~~

Do you remember the day when we play together?.

Under Sakura three you tell me about your story

That a beautiful moment for me and maybe for you... For us

~~OoO~~

~kau dan aku berbeda jauh bagai langit dan bumi~

11 tahun kemudian.

Seorang gadis remaja berumur 17 tahun tampak masih terlelap di kasur ukuran King size itu. Haruno Sakura adalah penerus keluarga Haruno,sebagai penerus keluarga bangasawa di usianya yang masih sangat muda sakura diharuskan mempelajari banyak hal agar kelak menjadi penerus yang sempurna termasuk membunuh perasaannya sendiri.

"tok-tok-tok" ketukan pintu kamar mewah itu membangunkan Sakura dari alam mimpi. "masuk" ucap gadis itu dan beberapa detik kemudian pintu yang terbuat dari kayu pilihan itu terbuka, memperlihatkan sosok pemuda berumur 18 tahun dengan baju serba hitam ala butler. Namikaze Naruto— butler Sakura, Sejak lahir Naruto memang telah ditugaskan sebagai pelayan setia Sakura karena keluarga Naruto adalah keluarga butler yang mengabdi kepada keluarga Haruno namun hubungan antara pelayan dan majikanlah yang membuat Naruto diam-diam mencintai Sakura, mencintai majikannya sendiri.

"Selamat pagi, nona muda" sapa Naruto sambil membuka jendela besar di samping jendela sakura dan membuat cahaya matahari masuk kedalam kamar itu.

"hn.." balas Sakura datar. Waktu telah mengubah gadis itu dari ceria menjadi gadis yang murung dan kesepian.

"hari ini saya bawakan teh kesukaan anda, nona" ucap Naruto sambil menuangkan teh yang tadi ia bawa ke gelas porselain.

"Aku tidak berselera minum teh pagi ini, aku mau mandi dan tolong siapkan jadwal ku hari ini" ucap Sakura seraya bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi kamarnya."Baik nona" ucap Naruto berhenti menungkan teh itu.

Naruto POV

Namaku Naruto Namikaze, seorang butler pribadi dari seorang gadis cantik bernama haruno Sakura. Di usiaku yang telah menginjak 18 tahun ini sebagai seorang butler aku memiliki kewajiban melindungi dan menjaga majikanku. Tapi tanpa diwajibkan pun aku pasti akan melakukannya karena aku memang mencintai Sakura, mencintainya melebihi nyawaku sendiri mencintainya bahkan ketika aku belum mengerti arti 'cinta'.

Saat ini kami sedang melakukan perjalanan menuju Landon untuk menyelesaikan beberapa masalah disana, aku menatap keluar jendela kereta kuda yang kami tumpangi saat kami melewati puluhan pohon sakura yang terbentang luas di perbukitan. Pohon sakura dan perbukitan yang menjadi saksi bisu masa kecilku dengan Sakura yang indah— indah karena saat itu kami berdua belum menyadari besarnya jurang status yang memisahkan kita.

"Naruto apa saja jadwal ku hari ini?," tanya Sakura kepadaku saat perjalanan menuju London. Ucapan Sakura sukses membuyarkan lamunanku tentang masa kecil kami, aku mengambil sebuah notes kecil di saku celana ku dan membacakan semua agenda Sak— maksud ku nona Sakura.

"Hari ini Nona akan bertemu dengan beberapa bangsawan dan melakukan pertemuan dengan mentri-mentri negara. Dan makan malam dengan earl Sasuke"

"hanya itu ?," tanya Sakura datar tanpa menatapku sedikit pun, tuhan aku akan melakukan apa saja agar kedua mata hijau indah itu mau menatapku.

"iya, hanya itu jadwal anda hari ini nona" balas ku sesopan mungkin. Memang waktu dapat mengubah segalanya termasuk gadis di hadapanku ini, ia tumbuh menjadi gadis yang dingin dan tak perduli dengan sekelilingnya dan itu secara tak langsung membuat keingananku membuatnya tertawa semakin besar.

~~oOo~~

"Kita sudah sampai nona" ucapku seraya membukakan pintu kereta kuda saat kami tiba ditujuan kami, Uchiha mansion. "hn.." balasnya singkat saat turun dari kereta dan lagi-lagi ia tak menatap wajahku. Sakura berjalan mendahuluiku saat memasuki mansion yang tak kalah mewah dengan haruno mansion. Pintu mansion itu terbuka dan memperlihatkan sesosok lelaki tampan yang berusia sama denganku, Uchiha Sasuke. Uchiha Sasuke, salah satu pewaris keluarga Uchiha yang memiliki harta yang tak terhitung jumlahnya membuat ia menjadi terkenal. Siapa yang tidak mengenal seorang Uchiha Sasuke yang sempurna itu, hidup di keluarga kaya raya dan memiliki wajah yang tampan membuat semua gadis di London tergila-gila padanya. Berbeda jauh denganku yang hanya seorang Butler. Lagi pula ada satu hal lagi yang membuatku tidak dapat mengganggu hubungan mereka yaitu, Sasuke adalah tunangan sah dari seorang Haruno Sakura.

"Selamat datang, nona Haruno" ucap Sasuke sambil mengecup tangan sakura yang terbalut sarung tangan putih.

"terimakasih earl Uchiha" ucap Sakura seraya tersenyum manis kepada Sasuke. Entah mengapa perasaanku menjadi campur aduk antara senang dan sedih, senang karena melihat sakura kembali tersenyum dan sedih karena senyuman itu bukan untukku. Lagi pula aku tak boleh egois kan? Sakura mencintai Sasuke bukan aku.

Normal POV

"Jadi, ada apa earl Uchiha mengundangku kemari" Ucap Sakura saat sampai ke ruang makan masion yang megah itu. Arsitektur khas Eropa sangat terasa di ruangan yang di dominasi oleh warna putih bersih itu.

"Maaf kan ketidak sopanan saya karena tidak memberitahu anda tentang tujuan saya mengundang anda kekediaman saya" Ucap Sasuke setelah memerintahkan seorang pelayan untuk membawakan makanan untuk mereka. Naruto menarik salah satu bangku di sisi meja makan besar itu dan mempersilakan Sakura duduk, sedangkan pemuda itu hanya berdiri di samping majikannya— itulah salah satu peraturan Butler. Berdiri di samping majikannya selama acara makan berlangsung tanpa mengeluarkan suara apapun kecuali di perintahkan majikannya.

"Tujuan saya menggundang tunanganku yang cantik ini kemari adalah untuk membicarakan rencana untuk mempercepatan upacara pernikahan kita" Ucap Sasuke yang dengan sukses membuat gadis berambut merah jambu itu terkejut setengah mati.

"Apakah ini tidak terlalu cepat Sasuke ?" Mata hijau Sakura masih menyisakan sedikit keterkejutan namun bisa di tutupi dengan sempurna oleh gadis itu.

"Apakah kau ragu dengan persaanku ini, My lady ?" Tanya Sasuke sambil beranjak dari kursinya lalu mengecup pipi Sakura.

"Tentu saja tidak, akan tetapi bukankah lebih baik kita menunggu earl Fugaku kembali dari luar negeri ?"

"Ayah akan pulang lusa, jadi kita dapat melaksanakan pernikahan secepatnya bukan begitu Nona ?"

Sakura tampak berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan dibalas oleh senyuman oleh seorang Sasuke Uchiha.

"Ya, lebih cepat lebih baik" Senyuman kembali terkembang di wajah putih gadis itu.

Naruto POV

Aku hanya dapat berdiri terpaku disamping tempat duduk Sakura saat mendegar pernyataan Uchiha itu. Pernikahan? Tak pernah ku pikirkan itu sama sekali, tak bisa tergambarkan perasaanku saat ini. Ingin rasanya aku berteriak lalu mencekik pemuda bernama Sasuke Uchiha atau apalah agar bsa menghentikan pernikahan mereka namun saat kulihat senyuman tulus dari gadis yang sangat ku cintai niat itu lenyap entah kemana dan saat detik itu aku mulai menyadari satu hal. Hati dan cinta seorang Sakura hanya untuk Sasuke Uchiha.

~~Bagiku senyumanmu adalah anugerah terindah dalam hidupku~~

Normal POV

Hari mulai malam saat mereka kembali ke kediaman Haruno, seperti biasa Naruto sang Butler membukakan pintu untuk sang majikan Saat Naruto membukakan pintu untuk Sakura, puluhan pelayang tampak berjejer di depan pintu utama mansion itu, meninggalkan sejenak pekerjaan mereka hanya untuk menyambut majikan mereka itu, walau mereka tahu sakura tak akan membalas sapaan mereka.

"Naruto"

"Ada apa, Yang mulia?,"

"Kau tahu kan tentang rencanaku beberapa minggu mendatang?,"

"Iya, Saya tahu Yang mulia"

"Jadi tolong siapkan semua yang diperlukan. Semuanya, karena aku ingin pernikahanku berjalan sempurna" Ucap Sakura sesaat sebelum masuk kedalam kamarnya dan meninggalkan sang butler yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri di depan pintu besar itu.

"As you wish, My love"

Dan setetes air mata turun setelah kata itu terucap.

~~oOo~~

I will do anything to see your smile once more again.

So I can say "I love you" in the end, my princess

~~oO To Be Continue Oo~~

Author gaje note:

Kyaa.. apa-apan ini? Kenapa masih ancur begini. Mana typo(s) nya berkeliaran dimana-mana lagi *heboh sendiri*

Naruto: apaan nih masa gw jadi pelayan sih sedangkan si teme jadi earl mana tunangan sakura-chan lagi *nge-death gleger Kyuri*

Kyuri: Hiyy.. *merinding*

Sasuke: ck..ck

Sakura: hore aku jadi tunangan Sasuke-kun *meluk Sasuke*

Naruto: hiyaa.. Sakura jangan peluk si Teme donk, peluk aja aku

Sakura: gak mau wee.. :P

Naruto: KYURII...! tanggung jawab kau Sakura-chan jadi nempel terus tuh sama si Teme

Kyuri: hehhe..*pasang muka innocent*...mana ku tau *kabur no jutsu*

Naruto: KYUBII makan dia

Kyubi: *ngejar author*

Kyuri: Hiyaa.. Kyubi ampun...

Lupakan perbincangan(?) gak jelas di atas. Pokoknya Kyuri sangat mengharapkan review dan Flame juga gak di tolak kok jadi REVIEW sangat amat sangat di harapkan disini.