Hold Me Tight

Park Jimin (male)

Min Yoongi (female)

Waktu sudah menunjukan jam 8.30 tapi sepasang manusia yang diketahui berjenis kelamin berbeda ini masih menikmati hangatnya bergumul dan saling memeluk didalam selimut. Tidak ada tanda-tanda mereka akan bangun atau pun sekedar membuka mata, hingga terdengar bunyi telepon masuk yang berasal dari ponsel yg berada di atas meja.

"unghh" sosok gadis menggumam dan bergerak tak nyaman dalam pelukan sang pemuda mendengar suara dari ponsel itu. "ughh jimin singkirkan tanganmu" ujarnya seraya memukul pelan dada bidang lelaki yang sedang memeluknya erat.

"hmmmm baiklah" sang pemuda yang dimaksud segera melepaskan pelukannya dan membelakangi sang gadis, bermaksud untuk tidur lagi

Sang gadis, atau bisa kita sebut Yoongi beranjak dari tidurnya dan duduk menyandar. Ia segera mengambil ponsel yang ternyata miliknya. Ada telpon dari temannya. "hmmm ada apa Hoseok?"

"kau baru bangun?" orang yang disebrang sana bertanya dengan nada yang tidak bisa dibilang santai.

"hmm, ada apa Hoseok? Cepat katakan dan biarkan aku tidur lagi" Yoongi menjawabnya dengan santai sambil memejamkan matanya lagi.

"aku cuma mau mengingatkan kalau jam 10 nanti kita akan membantu Jinnie mengurus pernikahannya. Huhh untung aku mengikuti saran dari Jinnie untuk membangunkanmu setidaknya 2 jam sebelum janji kita"

"hmmm aku tau Hoseok-ah, sekarang biarkan aku tidur lagi" Yoongi bersiap mematikan telponnya hingga suara Hoseok terdengar tanpa harus repot-repot menyalakan speaker "KUBERI KAU SETENGAH JAM UNTUK TIDUR, DAN JIKA JAM 9.30 AKU MENELPONMU LAGI SEDANGKAN KAU BELUM SIAP SAMA SEKALI MAKA DENGAN SENANG HATI AKAN KUDOBRAK APARTEMENTMU!"

Pip, dengan cepat Yoongi menekan tombol untuk memutuskan telpon itu, huh berisik sekali, pikirnya.

Diliriknya jam dinding di kamar itu, 'masih jam 8.30, tidur setengah jam lagi lalu membuat sarapan sepertinya cukup. Berhubung ini sabtu jadi Jimin tidak sekolah'

"siapa yang menelpon, noona?" oh Jimin terbangun, mungkin karna teriakan super dari Hoseok tadi.

"Hoseok, dia mengingatkanku untuk segera bersiap" Yoongi berbaring dan memeluk Jimin dari belakang.

Jimin pun berbalik dan segera membalas pelukan noona tercintanya itu "hmmm yasudah ayo kita bangun sekarang"

"aku masih mengantuk Jimin" Yoongi menyembunyikan wajahnya ke leher hangat milik Jimin. Sambil menghirup wangi tubuh Jimin, Yoongi mengeratkan pelukannya.

"baiklah kalau begitu tidur sebentar saja hmm" sepertinya Jimin benar-benar masih mengantuk, ia tidak tergoda ketika Yoongi mulai menciumi lehernya. Yasudah, biarkan dulu mereka menikmati waktu setengah jam sebelum Yoongi bersiap-siap.

Pukul 9.30

Kini Yoongi sudah selesai mandi dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan adiknya, Jimin. Yah kawan, Jimin adalah adiknya. Adik angkat lebih tepatnya.

Mereka sedang menikmati sarapan dengan khidmat dan kadang diisi oleh candaan yang keluar dari mulut Jimin. Siapapun yang melihat pasti tidak pernah terpikir bahwa mereka adalah kakak-adik. Tapi kenyataannya mereka adalah saudara.

"aku selesai" Yoongi segera mengambil peralatan makan Jimin dan membawanya ke wastafel untuk dicuci, sedangkan Jimin membersihkan meja. Setelah selesai mencuci, Yoongi segera menuju kamarnya untuk mengambil tasnya dan bersiap untuk berangkat menjemput Hoseok yang berada 1 apartement dengan mereka. Bedanya, unit milik Hoseok berada di lantai 4 dan milik mereka berada di lantai 7.

"noona sudah mau berangkat?" Jimin menghampiri noonanya yang sedang mencari sepatunya di rak sepatu dekat pintu.

"iya Jimin. Kau jaga rumah ya, dan nanti untuk makan siang ajaklah Taehyung makan diluar karna sepertinya aku akan pulang terlambat"

"iya noona tenang saja. Noona juga hati-hati, dan jangan lupa untuk mengabariku" kini mereka berdiri berhadapan dan tanpa basa-basi Jimin menarik dagu noona nya untuk membawa bibir mereka menyatu. Ia sedikit memberi lumatan dan gigitan kecil dan dibalas erangan Yoongi.

Jangan heran kawan, mereka sudah terbiasa seperti itu. Mereka biasa melakukan ciuman dan melakukan kegiatan ranjang. Mereka tidak pernah memikirkan dampak/reakdi orang tua mereka jika orang tuanya mengetahui hal itu.

"emm sudah Jimin" Yoongi mendorong pelan bahu Jimin dan dengan tidak rela Jimin melepaskan ciuman mereka.

Jimin jadi gemas melihat noona nya dengan wajah bersemu dan bibir yang basah akibat perbuatannya, jadi ingin menciumnya lagi, pikir Jimin.

"aku berangkat dulu Jim" Yoongi segera berlalu dari hadapan Jimin, tidak ingin berlama-lama menunjukkan wajahnya yang memerah. Jimin hanya terkekeh melihat noona nya bersikap menggemaskan.

Yoongi dan Hoseok sudah ada di jalan menujur rumah Seokjin, sahabat mereka. Mereka berdua sudah berjanji kepada Seokjin bahwa mereka akan membantu mengurus pernikahan Seokjin dengan Namjoon, teman 1 kantor mereka juga, yang akan diadakan 1 minggu lagi.

Omong-omong soal pernikahan, sebenarnya Yoongi sudah dijodohkan dengan anak dari sahabat ayahnya. Namun Yoongi menolak dengan alasan ingin fokus kepada karirnya terlebih dahulu. Ayah Yoongi pun meng iya kan dan memberi Yoongi kebebasan untuk mengejar karirnya.

Sesampainya di rumah Seokjin, mereka menemukan Seokjin dan ibunya sedang mengawasi pekerja yang sedang mengecat rumah mereka, katanya sih biar lebih fresh lagi ketika resepsi nanti.

Setelah memberi salam kepada ibu Seokjin, Yoongi dan Hoseok segera menyeret Seokjin untuk segera memulai perjalanan mereka.

Setelah berkeliling dari butik, toko kue, tempat cathering, hingga toko bunga, kini mereka sedang menikmati makan siang di sebuah kedai langgananan mereka.

"berarti semua sudah siap ya Jinnie, kau tinggal menunggu sampai hari minggu saja" itu suara Hoseok

Jin mengangguk sambil menyantap sup daging yang ada didepannya "aku jadi tidak sabar hingga minggu depan" ucapnya sambil berbunga-bunga.

"kau pasti tidak sabar melakukan malam pertama kan" skak mat, Yoongi berkata secara blak-blak an hingga Seokjin ingin sekali melempar sendoknya ke wajah Yoongi yang sedang menujukkan smirk manisnya. "sialan kau Min Yoongi"

"hahahahahaha" Hoseok dan Yoongi tertawa keras melihat wajah merengut memerah Seokjin. Hingga suara ponselnya menghentikan tawa Yoongi, sebuah pesan dari Jimin.

From: Jiminie

'noona, kau sudah makan?'

Secepat kilat Yoongi menarikan jari-jarinya diatas ponselnya

To: Jiminie

'aku sedang makan Jim, kau sudah makan?'

From: Jiminie

'aku menunggu Taehyung menjemputku noona. Kau ada dimana?'

To: Jiminie

'aku ada di kedai dekat kantor. Makan lah yang banyak, aku tidak ingin kau sakit Jim'

From: Jiminie

'kau mengkhawatirkan ku noona ku yang manis? Ahh aku tersentuh kekekeke'

To: Jiminie

'berisik Jim. Suruh Taehyung untuk cepat dan lekas mengisi perut mu'

From: Jiminie

'hahaha baiklah chagiya. Aku mencintaimu noona'

To: Jiminie

'aku juga menyayangimu Jim'

From: Jiminie

'aku menunggumu di rumah '

"hei sudah dong bermain ponselnya. Kau ini sibuk sendiri" ucapan Hoseok mengurungkan niat Yoongi untuk membalas pesan terakhir dari Jimin. Yoongie terkekeh seraya meminta maaf kepada kedua sahabatnya "maafkan aku, ini dari Jimin hehehe"

"ahhh adikmu yang tampan itu?" Seokjin memang salah 1 fans dari Jimin. Yoongi sih memaklumi, karna memang Jimin itu pemuda yang tampan, sexy, dan ceria. Jadi wajar jika Jimin memiliki banyak fans diluar sana.

"hei ingat Namjoon" Hoseok menginterupsi perkataan Seokjin sebelum ia kembali ber fangirl-ing ria.

Yoongi tersenyum maklum dan beranjak dari duduknya "aku mau ke toilet sebentar". Hoseok dan Seokjin mengangguk mengiyakan.

Yoongi berjalan ke Toilet seraya memainkan ponselnya, ingin membalas pesan Jimin, hingga ia tidak sadar ada orang lain yang juga berjalan ke arahnya sambil memainkan ponselnya juga.

Bahu orang itu menyenggol tubuh mungil Yoongi, hingga Yoongi oleng. Hampir saja Yoon i terjatuh kalau saja orang itu tidak menahan badan Yoongi. Seperti dalam drama yang seting Yoongi tonton, kini ia dan orang itu saling bertatapan dengan posisi Yoongi yang hampir jatuh dan tangan orang itu menahan badan Yoongi. Ponsel mereka berdua pun dibiarkan terjatuh.

Mereka tetap dalam posisi itu hingga dehaman Yoongi menyadarkan orang yang sedang menahanya.

"ah maafkan aku tuan, sungguh aku tidak melihatmu tadi" Yoongi membungkuk meminta maaf dan segera mengambil ponselnya. Orang itu yang ternyata laki-laki juga balas membungkuk.

"ah tidak apa-apa nona, salahku juga tidak memperhatikan depan. Kau baik-baik saja?" tanyanya seraya meneliti tubuh Yoongi, siapa tau wanita mungil itu terluka.

"aku baik-baik saja tuan dan terima kasih sudah menolongku tadi"

"ah bukan apa-apa nona" lelaki itu menyodorkan tangannya "namaku Jeon Jungkook" lelaki itu tersenyum sangat manis, senyum yang mampu membuat Yoongi sedikit terperangah.

"ah aku Min Yoongi" tanpa ragu Yoongi mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan Jungkook.

TBC

Cerita kaya gini uda pasaran ya? Hehehe

Abis denger cerita temen RP jadi kepikiran bikin FF ini.

Mohon review nyaaaaaa