KRIIIINNNGGGGGG KRIIINNGGG KRIIINNGGGG

Bunyi berisik Jam weaker membangunkanku. 'Cih, mengganggu saja.' Umpatku kesal sambil meraih jam weaker itu dan mematikannya. Aku pun terpaksa bangun dan beranjak dari Kasurku dan mulai menuju Kamar mandi pribadiku.

Selesai mandi aku memakaikan seragam sekolahku khas sekolah 'Konoha high School', berkaca, dan mulai bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

"Heiii Sasu-cakes no Baka! Sampai kapan kau berpoles ha? Kau sudah ditunggu oleh Sakura-chan daritadi!" Teriak Aniki-ku, Itachi dari bawah.

"Ya iya.." Jawabku singkat. 'Tch, mengapa dia selalu tak pernah absen datang ke rumahku.' Umpatku Kesal. Aku pun mulai berjalan keluar dari kamarku, menguncinya dan mulai menuruni tangga.

Sedikit cerita. Namaku adalah Uchiha Sasuke, aku bersekolah di Konoha high School dan aku kelas 12. Sedangkan Aniki-ku bernama Uchiha Itachi, Dia sudah kuliah mengambil jurusan perekonomian sambil mengurus perusahaan Uchiha Corp untuk membantu Tou-san. Otou-sanku bernama Uchiha Fugaku dan Okaa-sanku bernama Uchiha Mikoto. Keluargaku termasuk keluarga paling kaya raya, karna perusahaan kami sudah bercabang-cabang sampai ke luar negeri. Tou-san sering berpergian ke luar negri untuk mengurus perusahaan, sedangkan Kaa-san lebih memilih untuk berada di rumah mengurusku dan Aniki-ku.

Kau pasti bertanya-tanya siapa itu Sakura yang disebut-sebut oleh Aniki-ku tadi. Hm, baiklah dia adalah kekasihku. Pertama kali kami bertemu yaitu di Perpustakaan sekolah. Aku sedang mencari buku dan dia sedang mengerjakan sesuatu. Aku yang kelimpungan mencari buku mulai gelisah dan berdecih. Sakura yang heran melihatku mulai membantuku.

Flashback on

"Cih. Asuma sialan. Menyuruhku seenaknya saja mencari buku yang aku sendiri tak tau apa buku itu dan dimana letaknya. Arggghhhhhh kuso!" Umpatku kesal sambil mengacak-acak rambutku frustasi.

"Ahh..ehhmm..a-anu Se-sen-pai? Daijobu? Ehmm..etto..apakah kau butuh bantuan? Mungkin aku bisa membantu?" Ujar gadis brambut Pink sepinggang. Berkaca mata tebal. Rok 5cm dibawah lutut. Dia terlihat culun dan sama sekali tidak menarik.

"Siapa kau?" Tanyaku kesal.

"Ehmm..Sakura dari kelas 12 IPA1. Apakah Senpai Uchiha Sasuke dari kelas 12 IPS 1?"

"Hn. Darimana kau tau?"

"Etto..Aku sering mendengar banyak gadis membicarakan tentang senpai dan berteriak jika melihat kedatangan senpai."

"Oh. Kau mau membantuku, Sakura?"

"Tentu. Apakah senpai sedang mencari buku?" tanyanya dengan wajah berseri-seri.

"Aa. Aku sedang mencari buku cerita berjudul The Witch of Porttobello."

"Ahh aku tau aku pernah membacanya. Senpai tunggu disini sebentar aku akan mengambilnya."

"Hn. "

Baru beberapa menit aku duduk dia sudah kembali dengan membawa buku tebal berwarna merah dengan cover bergambar seorang gadis yang memakai gaun merah.

"Ini senpai buku yang kau cari. Etto, apakah senpai suka membaca?" Katanya sambil menyerahkan buku itu kepadaku.

"Iie. Aku hanya disuruh oleh Asuma sensei untuk mencari buku ini. Ne, arigatou sudah membantuku. " Ujarku sambil menatap buku itu. 'Cih, untuk apa Asuma itu menyuruhku mengambil buku ini? Apakah dia beralih profesi dari mengajar menghitung menjadi seorang pendongeng?' batin ku kesal.

"Douitane, senpai. Etto, aku mau kembali mengerjakan tugas dulu. Jaa-ne senpai." Ujarnya sambil melangkahkan kaki jenjangnya. Dan tanpa sengaja, ia pun terpeleset oleh kakiku. Dan dengan gerak refleks, aku pun segera menangkapnya. Kacamata tebal yang ia gunakan pun terjatuh, dan segera, mata itu, mata hijau daun, mata terindah yang pernah ku lihat, terpampang jelas memamerkan kebeningan pupil emerald itu. Dan sejak kejadian itu, aku mulai dekat dengannya. Dan setelah beberapa hari, aku memintannya menjadi kekasihku, dan ia menerimanya.

Flashback off

"O-ohayou, Sasuke-kun." Sapanya dengan senyum termanisnya.

"Hn."

"Etto, ayo kita berangkat. Keburu siang, jika kesiangan pasti banyak siswa yang sudah datang, Sasuke-kun."

"Hn."

"Wahh..wahhh..pagi-pagi sudah benar-benar membuat rumah ini gerah. Ha-ha-ha." Sahut Itachi dari belakang yang hendak berangkat untuk kuliah juga.

"Eh..emhh..anu..O-ohayou I-itachi-nii." Sapa Sakura kepada Itachi dengan muka merah padamnya. Aku yang melihatnya hanya terkekeh geli secara diam-diam.

"Ha-ha-ha. Ohayou mou Saku-Chan. Wajahmu lucu sekali. Hi-hi-hi. Ohh hei apakah kalian tidak segera berangkat? Ini sudah jam 06.15, kalian kan biasanya sudah berangkat jika jam segini." Kata Itachi

"Hah? 06.15? Yaampun! Yasudah, Aniki aku berangkat dulu! Sampaikan salamku pada Kaa-san ya. Ayo Sakura!" Ujarku melenggang pergi sambil menarik tangan Sakura.

"Ya, berhati-hatilah." Teriak Itachi dari belakang sambil melambaikan tangannya kepada kami.

"Aduh, Sasuke-kun. Tolong lepaskan. Sakit."

"Ahh, gomenne Sakura. Yasudah cepatlah masuk kita sudah terlambat dari jam seperti biasa." Ujarku sambil membukakan pintu mobil sedan hitam milikku.

"Ha'i. Arigatou."

Sesampainya di dekat Sekolah…

"Baiklah Sakura, turunlah." Ujarku dengan nada melemah tanpa mengalihkan pandangan di depanku. Seperti biasa, aku menurunkan Sakura tepat 2 blok sebelum sampai di sekolah. Bukannya ada apa-apa, hanya saja, aku terlalu berharga diri tinggi untuk mengakui Sakura sebagai kekasihku. Aku akui, aku terlalu malu untuk memperkenalkan Sakura yang culun itu kepada teman-temanku. Tapi walaupun begitu, tak bisa ku elak, aku mencintai Gadis pinkku itu.

"Aku tau. Arigatou Sasuke-kun." Ujarnya sambil membuka pintu mobilku dengan senyum tulus yang selalu ia berikan kepadaku. Entah, senyum itu, selalu membuatku tak enak hati padanya.

"Sakura…"

"Ne, Sasuke-kun?"

"Aku tak bisa mengantarkanmu pulang nanti. Aku ada acara dengan teman-temanku hari ini."

"Daijobu Sasuke-kun, aku bisa naik bus nanti. Sekarang cepatlah pergi sebelum ada yang melihatmu." Ujarnya dengan senyum yang masih terpampang jelas di bibirrnya.

"Aa, sekali lagi, gomen." Ujarku seraya langsung melaju cepat meninggalkan Sakura yang akan melanjutkan perjalanannya menuju Sekolah setelah kutinggal.

Sesampainnya di gerbang sekolah, aku memakirkan mobilku seperti biasa.

"Yo! Teme!" Ujar Sahabat karibku yang mempunyai rambut kuning seperti nanas dan tak lupa 3 kumis menghiasi pipi kanan dan kirinya, Naruto. Dia adalah anak tunggal penerus perusahaan yang bergerak dalam bidang pangan, Namikaze Corp. Namikaze Corp perusahaan yang cukup besar dan juga sudah bercabang di luar sana, itulah sebabnya Namikaze Corp sering melakukan beberapa kerja sama dengan Perusahaan Uchiha Corp, milik keluargaku. Mungkin itulah sebabnya kami berdua menjadi sangat dekat.

"Hn."

"Temeeeeeee~ kau ini irit kata sekali kepadaku."

"Kau menjijikan, dobe."

"Hahhh baiklah tak ada gunanya merayumu. Kita ke kelas saja." Ujarnya putus asa.

"Hn."

Kami pun berjalan berdua menuju kelas kami. Dalam perjalanan, mataku tertuju kepada seseorang. Seorang gadis bersurai merah yang sedang berjalan sendirian dengan anggunya menuju ke kelas. Ya, gadis itu bernama Uzumaki Karin, anak kelas 12 IPS1, kelas yang sama denganku. Dia juga anak dari seorang pengusaha sukses Uzumaki Corp, yang bergerak di bidang pangan sama seperti Naruto. Sedikit cerita, aku cukup dekat dengannya. Bahkan, aku selalu mementingkannya dari pada Sakura, kekasihku sendiri. Kami-sama, dosakah atas apa yang aku lakukan ini? Dosakah jika hatiku mulai bercabang menjadi 2? Sakura dan Karin. Aku mencintai mereka berdua.