"Bagaimana?!" Kyuhyun langsung saja bertanya dengan kalut. Dia sedikit membentak orang yang meneleponnya sekarang ini.

"Kami masih belum menemukannya, Kyu," balas orang diseberang sana dengan tenang. Ini bukan pertama kalinya dia dibentak oleh temannya ini. Jadi, yaaaa...bisa dibilang dia telah kebal.

"Bagaimana orang suruhanmu itu, hyung? Sudah berapa lama dia menghilang? Sudah berapa lama dia meninggalkanku sendiri disini?!" Kyuhyun lagi-lagi membentak. Dia begitu kalut dan sakit. Bukan. Maksudnya bukan sakit di fisik.

Wanita itu, entah bagaimana -Kyuhyun tidak tahu- merubah segala pendirian Kyuhyun. Dan...dan...astagaa!

Sekarang dia ingin apa lagi dari diri Kyuhyun?

"Sabarlah, Kyu...Lagi pula ini semua salahmu," seperti sebuah tuduhan, membuat Kyuhyun membatu. Semua yang dia ingin katakan tiba-tiba tertahan di dalam tenggorokannya.

"Jadi kau harus menunggu. Ini akan mengambil waktu yang lama dilihat dari pintarnya wanitamu itu menyembunyikan diri, darimu," lanjutnya.

Ya, benar. Ini salahnya. Dia...dia...bagaimana bodohnya dia sampai melakukan kesalahan itu.
"Baik, hyung."

Sambungan telepon terputus. Dan akhirnya yang bisa di lakukan Kyuhyun hanya duduk termenung.

Jika dulu dia tidak berbuat seperti itu, wanitanya tidak akan pergi. Seandainya dia menyadarinya, ini takkan terjadi. Ya, seandainya.

Kyuhyun tertawa masam. Waktu tidak bisa di ulang, kan?

Dia menutup matanya. Mencoba menenangkan dirinya yang memang sedang kalut.

Tidak! Dia tidak bisa! Wanita itu,
"Arrrgghhh...sial!" Kyuhyun menjambak rambutnya dengan frustasi.

***

TBC

Review please?