IT'S LOVE

Cast

Kim Namjoon x Kim Seokjin

Slight:

Kim Taehyung

Jung Hoseok

Rate: T

Genre: Romance

Warning: GS for Seokjin and Taehyung, Typo(s), OOC. DLDR.

.

.

.

.

It's Love (Chapter 1)

Pagi itu, Seoul National University tampak jauh lebih ramai dibandingkan hari-hari biasanya. Tidak mengherankan, karena hari ini universitas tersebut kedatangan mahasiswa baru dari semua jurusan. Para mahasiswa sibuk mencari nama mereka di papan pengumuman untuk melihat di ruangan mana mereka harus masuk. Dari semua mahasiswa tersebut, tampak satu mahasiswi yang terlihat sedikit kebingungan.

"Ruangan C21 di gedung ini di sebelah mana ya? Apa aku harus jalan ke kanan atau ke kiri?" mahasiswi tersebut hanya berdiri sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke kanan gedung, sambil tetap berusaha mencari dimana ruangan C21 berada.

"Hai, kau sedang mencari ruangan berapa?" tanya seorang gadis yang juga mahasiswi baru sambil menepuk punggung mahasiswi yang kebingungan tersebut.

"Ah, aku sedang mencari ruang C21. Apa kau tahu dimana letaknya?"

"Aku juga di ruangan itu. Aku tahu letaknya dimana, kita bisa kesana bersama-sama. Perkenalkan namaku Taehyung dari jurusan musik" kata gadis yang bernama Taehyung sambil mengulurkan tangannya kepada gadis di depannya.

"Wah kebetulan sekali Taehyung-sshi. Perkenalkan namaku Seokjin dan aku dari jurusan musik juga. Senang bertemu denganmu." Seokjin membalas uluran tangan Taehyung.

"Ah tidak usah terlalu formal. Ayo kita berteman Seokjin!"

"Tentu saja, rasanya menyenangkan sekali di hari pertama aku berkuliah aku sudah bisa mendapatkan teman. Itu di depan ruangan C21 kan?" kata Seokjin sambil menunjuk ruangan di sebelah kanan.

"Ah benar, ayo kita kesana sebelum kakak senior memarahi kita."

Mereka berdua pun memasuki ruangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut terdapat banyak mahasiswa dari berbagai jurusan. Untuk lebih mengenal tentang kampus yang akan menjadi tempat belajar mereka selama 4 tahun, senior yang menjadi panitia di ruangan itu membagi beberapa mahasiswa ke dalam kelompok kecil.

"Kelompok terakhir adalah kelompok 10 terdiri dari Chanyeol, Minwoo, Jongin, Jonghyun, Namjoon, Hoseok, Taehyung, Hyelin, Seokjin, dan Miyoung. Segera berkumpul dengan masing-masing anggota dan kerjakan apa yang saya perintahkan." perintah Taeyeong yang merupakan seorang senior yang bertugas di ruangan itu.

Dalam sekejap, ruangan yang tadinya tidak ramai menjadi sangat gaduh. Mereka semua sibuk mencari dimana kelompoknya. Tidak terkecuali Taehyung dan Seokjin yang menjadi teman satu kelompok.

"Kalian kelompok 10 kan?" tanya Seokjin

"Iya benar, silahkan duduk. Nah, karena kelompok ini sudah lengkap, bagaimana jika kita saling memperkenalkan diri. Ah, perkenalkan aku Chanyeol dari jurusan arsitektur. Ayo yang lain silahkan perkenalkan diri kalian."

Setelah Chanyeol memperkenalkan diri, anggota yang lain pun juga memperkenalkan dirinya.

"Hai, aku Hoseok dari jurusan desain interior. Senang bertemu kalian."

"Aku teman Hoseok, perkenalkan aku Namjoon dan aku satu jurusan dengannya."

"Nah ayo dua wanita terakhir, silahkan perkenalkan diri kalian!" perintah Hoseok

"Aku Taehyung, dari jurusan musik. Senang bertemu dengan kalian."

"Dan aku Seokjin, aku dari jurusan musik juga."

Setelah selesai memperkenalkan diri, mereka kemudian membahas tugas yang diberikan. Sampai akhirnya, tugas tersebut harus segera dikumpulkan kepada senior. Dan tanpa terasa waktu pun berjalan begitu cepat dan tibalah saatnya untuk pulang.

"Sampai disini saja sesi perkenalan universitas ini. Semoga kalian semua bisa belajar dengan baik di universitas ini. Kalian sudah boleh pulang dan selamat siang." kata Taeyeong yang kemudian meninggalkan ruangan.

"Ayo teman-teman, kita bertukar ID Kakao. Walaupun kita baru kenal sehari, rasanya aku sudah mengenal kalian bertahun-tahun." kata Hoseok

"Jangan berlebihan Hoseok-ah!" tegur Namjoon

"Haha benar kata Hoseok, sayang sekali jika hubungan kita semua berhenti sampai disini saja." Kata Seokjin

Setelah mereka selesai bertukar ID Kakao, mereka meninggalkan ruangan itu dan pulang ke rumah masing-masing. Dan tidak disangka, ternyata Taehyung dan Seokjin tinggal di gedung apartemen yang sama sehingga mereka berdua memutuskan untuk pulang bersama-sama.

Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat. Taehyung dan Seokjin semakin hari semakin dekat, dan hubungan pertemanan mereka menjadi sebuah persahabatan. Mereka pun sudah mengerti tentang kebiasaan dan hal-hal pribadi satu sama lain. Meskipun begitu, mereka belum pernah membahas tentang pria yang mereka sukai.

"Taehyung-ah." panggil Seokjin yang sedang berguling-guling di atas kasur Taehyung

"Hmm.."

"Ada seseorang yang ku sukai." perkataan Seokjin sontak membuat Taehyung terdiam dan menaruh handphone yang sedang dimainkannya.

"Jinjja? Nuguya? Katakan padaku! Katakan padaku!"

"Syaratnya kau tidak boleh tertawa."

"Iya iya."

"Janji?" tanya Seokjin sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Kau seperti anak kecil saja. Iya janji." Taehyung pun melingkarkan jari kelingkingnya juga.

"Namjoon. Kim Namjoon."

"Namjoon dari jurusan desain interior? Teman kelompok kita beberapa bulan yang lalu?"

"Iya, yang itu."

"Bagaimana kau bisa menyukai dia? Apakah kalian sering bertemu? Atau kalian sering mengirim pesan?"

"Tidak, tidak sama sekali."

"Lalu bagaimana?"

"Entahlah. Tiba-tiba saja aku menyukai dia, menyukai sosoknya, menyukai wajah dan tubuhnya. Semua itu datang tiba-tiba Taehyung-ah."

"Kau sama sekali tidak pernah mengirim pesan kepadanya?"

"Tidak, aku tidak punya keberanian sama sekali."

"Lalu bagaimana bisa kau mengungkapkan perasaanmu kepadanya?"

"Ini hanya sebatas suka saja, aku belum mencintainya."

"Baiklah, aku akan membantumu agar kau bisa dekat dengannya. Ngomong-ngomong kau sudah melihat semua sosial media yang dimilikinya?"

"Sudah, tapi aku hanya bisa menemukan twitternya saja."

"Kau mengikutinya di twitter?"

"Tidak, aku lebih suka melihatnya saja."

"Jangan bilang kau memilih menjadi penggemar diam-diam?"

"Ya begitulah. Aku juga belum mencintainya Taehyung-ah . Jadi tidak apa-apa kalau aku hanya melihatnya dari jauh."

"Terserah kau saja, yang penting aku selalu mendukungmu."

"Taehyung memang yang terbaik." kata Seokjin sambil memeluk Taehyung. Dan malam ini pun mereka habiskan untuk membicarakan tentang laki-laki yang saling mereka sukai.

Sudah terhitung 6 bulan semenjak Seokjin menyatakan bahwa dirinya menyukai Namjoon. Sampai selama ini, dia masih menganggap bahwa dirinya hanya menyukai Namjoon bukan mencintainya. Selama itu pula, Seokjin berusaha mencari tahu tentang Namjoon. Meskipun hanya bermodalkan melihat sosial media Namjoon, Seokjin begitu banyak mendapatkan informasi tentang dirinya.

Pada akhirnya juga, Seokjin berani untuk mengikuti twitter Namjoon. Berkali-kali juga, Seokjin bertemu dengan Namjoon di kampus. Meskipun Seokjin tahu Namjoon tidak mengingatnya karena mereka hanya bertemu sekali saat pertemuan beberapa bulan lalu dan mereka tidak pernah berkirim pesan, tetapi tatapan dan tingkah Namjoon yang ditunjukannya seolah-olah menunjukkan bahwa Namjoon juga memiliki perasaan yang sama terhadap Seokjin. Pernah suatu ketika, Seokjin sangat merindukan Namjoon hingga dia menuliskan suatu kata "I'm officially missing you" di twitter miliknya. Dan tak lama kemudian, Namjoon yang juga mengikuti twitter Seokjin, me-retweet apa yang dituliskan Seokjin kepadanya. Seokjin yang mengetahui hal ini pun sangat senang sekali, sampai tanpa dia sadari, dia langsung berlari ke apartemen Taehyung.

Suatu kesenangan pun pasti tidak akan berlangsung selamanya. Sampai suatu hari, hal yang tidak diinginkan Seokjin terjadi. Dia mendapati hal yang membuat hatinya patah. Saat itu, Seokjin tengah menunggu Taehyung di café dekat kampusnya. Saat menunggu, dia tampak memainkan handphone-nya dan melakukan ritual yang biasa dia lakukan yaitu membuka sosial media milik Namjoon. Kali ini, Namjoon sudah memiliki sosial media lainnya yaitu instagram dan kali ini juga Seokjin tidak berani untuk mengikuti instagram miliki Namjoon.

Ketika membuka instagram milik Namjoon, Seokjin melihat post instagram terbaru milik Namjoon. Di post terbaru itu, tampak sepasang tangan berpegangan. Seokjin yang penasaran mencoba melihat caption pada post tersebut, dan tertulis "Finally, I can hold your hand. I love u sweety pie." Seokjin yang melihat itu sontak terdiam dan menjatuhkan handphonenya. Dia hanya menatap nanar handphone yang tergeletak di atas meja. Dia juga tidak memperdulikan Taehyung yang baru saja datang menghampirinya.

"Seokjin, ada apa?" kata Taehyung yang kebingungan melihat sahabatnya terdiam. Dia menepuk berulang kali pundak sahabatnya tersebut.

"Taehyung-ah, semua sudah berakhir."

"Ada apa Seokjin? Apa yang berakhir?"

"Aku dan Namjoon."

"Apa maksudmu?" Taehyung yang tampak kebingungan tanpa sengaja melihat handphone Seokjin dan melihat post instagram Namjoon. Tanpa berpikir panjang, Taehyung segera memeluk Seokjin yang langsung menangis saat Taehyung memeluknya.

"Aku terlambat Taehyung, aku terlambat. Kenapa aku tidak punya keberanian? Kenapa aku harus melakukan semuanya diam-diam. Selama ini, kukira Namjoon juga memiliki perasaan yang sama denganku. Kau tahu Taehyung bagaimana Namjoon yang langsung menoleh kebelakang saat aku duduk di belakangnya. Saat Namjoon yang seperti menghampiriku ketika aku berada di dekatnya. Ketika tatapannya yang seolah-seolah berkata bahwa dia juga menyukaiku. Aku terlalu bodoh Taehyung-ah, sangat bodoh. Kenapa bisa aku menganggap jika dia menyukaiku bahkan mungkin dia saat ini tidak tahu siapa aku." tangis Seokjin.

"Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku pikir kau sudah mulai mencintainya sekarang."

"Hatiku sakit Taehyung. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi."

"Hei, dengarkan aku. Masih banyak yang jauh lebih baik lagi dibandingkan dia. Kau cantik Seokjin, jangan menangisi seorang pria seperti ini. Kau berhak mendapatkan pria yang jauh lebih baik. Mengerti?" Taehyung melepaskan pelukannya dan mengusap-usap rambut Seokjin.

"Maaf kau harus melihatku menangis seperti ini Taehyung. Kau memang sahabatku yang paling baik." Seokjin menghapus bekas air mata di wajahnya.

"Menonton film horror malam ini?"

"Baiklah."

Sejak saat itu, Seokjin mulai melupakan Namjoon. Tetapi rasa cinta yang dimilikinya terhadap Namjoon tidak semudah itu dihapuskan. Karena, hingga saat ini, Seokjin masih mencintainya meskipun Namjoon telah memiliki kekasih. Sampai pada akhirnya, hubungan Namjoon dengan kekasihnya putus. Seokjin yang mendengar hal ini sangatlah senang, dia semakin memberanikan diri untuk mendekati Namjoon dengan cara Seokjin sendiri. Seokjin mulai menulis surat untuk Namjoon dan memberikannya kepada Namjoon melalui Hoseok.

"Hoseok-ah, maukah kau menolongku?" tanya Seokjin kepada Hoseok. Seokjin lumayan dekat dengan Hoseok, dan hari ini Seokjin mengajaknya bertemu di restoran ayam terkenal dekat apartemen Seokjin.

"Selama aku bisa, kenapa tidak." kata Hoseok yang sedang asyik menggigiti ayam miliknya

"Aku menyukai Namjoon." kata Seokjin. Hoseok yang mendengar itu langsung tersedak.

"Pelan-pelan Hoseok, kau berlebihan sekali. Ini minummu." Seokjin menyodorkan minuman kepada Hoseok yang terbatuk-batuk.

"Kau menyukai Namjoon? Temanku?"

"Iya Jung Hoseok. Kim Namjoon, temanmu. Ada yang salah?"

"Sejak kapan kau menyukainya? Aku tidak pernah melihatmu mendatanginya atau mengobrol dengannya. Bahkan mungkin dia lupa denganmu."

"Cinta tidak butuh alasan Hoseok-ah. Lain kali aku ceritakan, jadi aku mau minta tolong. Maukah kau mengantarkan surat yang aku tulis kepada Namjoon. Tapi ingat, harus diam-diam."

"Kenapa tidak kau berikan saja langsung kepadanya."

"Tidak Hoseok-ah, aku lebih menikmati yang seperti ini. Mencintainya dalam diam."

"Kau terlalu banyak menonton drama Seokjin."

"Diam kau Hoseok! Jadi kau mau atau tidak?"

"Jika aku mau, kau akan memberiku apa?"

"Kau mau apa?"

"Aku mau kau kenalkan aku kepada wanita cantik. Bagaimana?"

"Dasar kau ini. Baiklah baiklah, tapi tolong jangan sampai ketahuan ya."

"Siap, jadi kau sudah menyiapkan suratnya?" tanya Hoseok. Seokjin langsung mengambil surat yang disimpan di dalam tasnya dan memberikannya kepada Hoseok.

"Aku percaya kepadamu Hoseok-ah."

"Tenang saja, semuanya aman bersama Jung Hoseok."

"Terima kasih Hoseok -ah. Kau memang bisa diandalkan."

Setelah itu, Seokjin semakin rajin menulis surat untuk Namjoon. Bahkan, sempat beberapa kali dia menyisipkan hadiah-hadiah kecil di dalam surat tersebut. Dia begitu senang ketika membayangkan Namjoon akan membaca suratnya.

"Seokjin, kau tetap disini atau ikut di dalam?" tanya Taehyung ketika mereka berada di perpustakaan

"Kau duluan Taehyung-ah, biarkan aku membereskan barang-barangku." kata Seokjin sambil membereskan barang-barangnya yang ada di atas meja. Taehyung yang mendengar itu pun langsung berjalan ke dalam perpustakaan. Sambil membereskan barang-barangnya, Seokjin melihat suasana perpustakaan dari jendela dan dia melihat ada Namjoon disana. Kontak mata antara mereka pun terjadi. Seokjin melihat jika Namjoon seperti akan menghampirinya. Seokjin terkejut dan buru-buru membawa barangnya untuk masuk ke dalam perpustakaan. Dia benar-benar melihat Namjoon berjalan ke arahnya, Seokjin pun menundukkan kepalanya dan terus berjalan tanpa menghiraukan Namjoon.

"Sampai kapan kau akan bersembunyi terus Seokjin?" tanya Namjoon yang langsung menghentikan langkah Seokjin.

"Sampai kapan Seokjin? Dan sampai seberapa jauh kau mengetahui tentangku?"

"A…apa…maksudmu?" Seokjin sangatlah terkejut. Dia terdiam dan berdiri membelakangi Namjoon. Tampak tangannya yang memegang buku bergetar.

"Apa aku kurang jelas? Sampai kapan kau berusaha mencintaiku diam-diam?" Namjoon sedikit menaikkan nada bicaranya.

Seokjin yang mendengar hal itu pun terdiam, dia berusaha menahan air mata yang jatuh. Usahanya selama ini sia-sia. Namjoon mengetahuinya.

"Temui aku di Kona Beans malam ini jam 7! Dan tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Aku tahu semuanya" Namjoon langsung meninggalkan Seokjin yang terdiam. Sepeninggal Namjoon, Seokjin tetap terdiam dan air mata yang ditahannya pun jatuh juga. Buku-buku yang dipegangnya sudah jatuh tidak sanggup lagi dia bawa.

"Semuanya sia-sia, semuanya hancur. Aku tidak ada bedanya dengan seorang pecundang. Semuanya sudah hancur. Apa yang aku rahasiakan selama ini terbongkar."

.

.

.

TBC

.

.

A/N:

Hello semuaaaaa, saya author baru disini dan ini adalah FF pertama yang saya post di FFN. Mungkin ada yang sudah pernah tahu FF ini. Saya sudah pernah post di Wordpress atau di Wattpad, tapi dengan cast yang berbeda. Saya cinta sama NamJin dan jadilah FF nggak jelas ini hahahaha.

Terima kasih buat yang sudah membaca, nantikan chapter selanjutnya. Jangan lupa review. Sekali lagi, terima kasiiiiih.