Rain Sound

Warning: YAOI, Typo(s), alur sangat sangat maksa, cerita aneh yang mungkin sudah pasaran, dan masih banyak kekurangan lain yang tidak bisa saya nilai sendiri. Don't like EXO? Don't read! Wanna bash? Bash me, not cast in my fanfic! /todongin bambu runcing/

Disclaimer: FF ini murni punya saya, begitu juga cast di dalamnya *apa

Summary: Hujan yang mempertemukan kita, dan hujan pula yang memisahkan kita…

.

.

.

.

.

Chapter 1

Hari ini matahari seperti sedang enggan untuk menampakkan sinarnya. Langit pagi ini nampak gelap pertanda sebentar lagi akan turun hujan. Aku merapatkan jaket ku saat ku rasakan angin kencang mulai berhembus menerpa tubuhku. Dingin, itu yang aku rasakan saat ini. Ku percepat langkah kaki ku agar aku bisa segera tiba di sekolah sebelum hujan benar-benar turun.

Tess..

Tess..

"Ah, sial!" aku langsung berlari saat kurasakan rintik-rintik air hujan mulai turun. Semakin lama kurasakan hujan semakin deras mengguyur bumi. Aku pun memutuskan untuk berteduh sebentar di halte bus terdekat. Aku langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ku saat kurasa tubuhku sudah terlindungi dari terjangan air hujan. Bukan payung ataupun jas hujan, melainkan sebuah headphone berwarna putih dengan lambang huruf K disebelah kiri dan J disebelah kanannya. Aku lalu memakai headphone itu di telingaku.

Mungkin kalian menganggapku aneh karena di hari hujan aku malah membawa headphone, bukan payung ataupun jas hujan. Aku bukanlah orang yang mau bersusah payah membawa benda merepotkan seperti itu setiap hari. Di hari hujan seperti sekarang ini benda yang paling penting untuk ku adalah headphone. Aku tidak memerlukan pelindung untuk tubuhku, yang kuperlukan hanyalah pelindung untuk telingaku.

Namaku Kim Jongin, tapi kalian cukup memanggilku Kai. Aku adalah seorang siswa kelas X di SM Senior High School. Mungkin kalian bertanya mengapa aku membawa headphone saat hujan? Jawabannya karena aku membenci suara hujan. Menurutku suara hujan itu sangat mengerikan, apalagi suara hujan yang disertai dengan angin. Ah apapun jenis hujannya aku tetap tidak menyukai suaranya. Dan dengan headphone itu suara hujan yang mengerikan itu hanya akan terdengar samar-samar di telingaku.

"Aish, apa aku harus membolos ke sekolah lagi hari ini?" aku bergumam pada diriku sendiri sambil menatap sebal ke arah jalanan yang diguyur hujan. Ini sudah yang kesekian kalinya aku terjebak hujan saat sedang dalam perjalanan ke sekolah. Memang salahku sih tidak membawa payung di saat musim penghujan seperti sekarang ini. Dan karena kebodohanku sendiri, aku jadi harus selalu membolos ke sekolah saat hari sedang hujan.

"Apa kau butuh payung?" sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku pun langsung mengarahkan pandanganku ke arah sumber suara itu. Ternyata tanpa aku sadari sedaritadi sudah ada seorang namja yang berdiri di sampingku sambil memegang sebuah payung berukuran lumayan besar. Namja itu nampak seumuran denganku. Kulitnya putih bersih, rambutnya berwarna kecoklatan agak basah, bibir tipisnya berwarna kemerahan, dan tubuhnya tinggi serta agak ramping. Manis, itu kesan pertama yang terlintas di otak ku saat melihat namja itu.

"Tidak usah, terimakasih." Aku menolak tawaran yang diberikan namja itu sambil tersenyum tipis. Bukannya aku tidak ingin pergi ke sekolah, tetapi aku kurang suka berjalan di tengah hujan deras seperti ini.

"Wae? Bukannya kau harus pergi ke sekolah hari ini? Hujan ini bisa terus turun sampai sore. Kau bisa terlambat jika harus menunggu hujan ini reda dulu." Kata namja itu mengingatkanku.

"Apa jangan-jangan kau sengaja menunggu hujan reda agar tidak jadi pergi ke sekolah?" tanya namja itu dengan nada meng-introgasi.

"Aniya, aku hanya kurang suka berjalan pada saat hujan seperti ini." kataku menyangkal pemikiran buruk namja itu. Kulihat namja itu sedang menatap aneh ke arahku sekarang. Dan entah mengapa kurasakan wajahku sedikit memanas saat mataku bertemu dengan mata namja itu.

Beberapa saat kemudian namja itupun mulai mengalihkan pandangannya dari ku. Ia lalu membuka payungnya dan memayungkannya ke arahku. Tanpa berkata sepatah kata pun, namja itu langsung menggenggam tanganku kemudian menyeretku untuk berjalan menembus hujan yang semakin deras.

"Ya! Apa yang kau lakukan, eoh?" tanyaku sambil menatap horror ke arahnya. Namja itu hanya diam dan terus menarik tanganku agar aku mengikuti langkahnya.

"Lepaskan aku!" kataku sambil mencoba melepaskan genggaman tangan namja itu. Tetapi genggaman namja itu terlalu kuat, padahal badannya lebih kecil dari badanku.

"Di mana sekolahmu?" tanya namja itu, masih sambil menyeretku untuk berjalan.

"Ya! Kau tidak dengar? Aku bilang lepaskan aku!" bentakku kepada namja itu. Tidak ada jawaban. Namja itu masih saja menyeretku untuk berjalan.

"Di mana sekolahmu?" tanya namja itu untuk yang kedua kalinya.

"Kau tidak perlu tau. Aku bilang le.."

"AKU TANYA DI MANA SEKOLAHMU!" bentak namja itu memotong perkataanku. Aku hanya terdiam, masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Namja itu menghentikan langkahnya kemudian melihat ke arah seragam yang aku kenakkan sekilas.

"SM Senior High School." Kata namja itu pelan. Ia kemudian melanjutkan jalannya, masih tetap menyeretku untuk ikut dengannya. Sepanjang perjalanan aku hanya diam tidak berani untuk membuka suara. Begitu pula dengan namja itu, ia sama sekali tidak mengeluarkan suara sedikitpun dan tetap fokus untuk berjalan. Aku hanya bisa pasrah mengikuti kemana namja ini akan membawaku.

Tanpa terasa selama beberapa menit berjalan, kamipun sampai di depan gerbang sekolahku SM Senior High School. Namja itu kemudian berhenti berjalan dan mulai melepaskan genggaman tangannya padaku.

"Masuklah." Kata namja itu memberikan payungnya padaku sambil tersenyum lembut. Aku menatapnya dengan tatapan heran. Sebelum aku sempat bertanya, namja itu sudah berbicara terlebih dulu.

"Tidak apa, pakai saja. Kau bisa mengembalikannya padaku lain waktu." Kata namja itu.

"Lalu, kau bagaimana? Kau bisa sakit jika terkena hujan seperti ini." Kataku khawatir dengan namja itu.

"Tenang saja. Aku sudah biasa terkena hujan kok. Beda denganmu yang sangat takut dengan hujan." Ucap namja itu sambil tersenyum.

"Ke…kenapa kau bisa tau?" tanya ku. Kurasakan wajahku sudah agak memanas karena malu.

"Itu tidak penting. Lebih baik kau cepat masuk ke dalam, bel masuk sudah berbunyi tuh." Kata namja itu mengingatkan. Benar saja, bel masuk sekolahku memang sudah berbunyi dan suaranya terdengar sampai ke luar gedung sekolah.

"Tapi, kau bagaimana?" tanya ku lagi pada namja itu.

"Sudahlah tidak usah mengkhawatirkan ku. Cepat sana kau masuk ke sekolahmu." Kata namja itu sambil mendorongku pelan. Aku terdiam memandangnya sejenak, lalu kemudian mulai melangkahkan kakiku memasuki gerbang SM Senior High School.

"Gomawo." Gumamku pelan. Aku pun terus berjalan menerobos hujan dengan payung pemberiannya masuk ke dalam sekolah.

.

.

.

.

Author POV

"Tapi, kau bagaimana?" tanya Kai pada namja berpayung itu.

"Sudahlah tidak usah mengkhawatirkan ku. Cepat sana kau masuk ke sekolahmu." Kata namja itu sambil mendorong Kai pelan. Kai nampak terdiam memandangnya sejenak, lalu kemudian mulai melangkahkan kakinya memasuki gerbang SM Senior High School.

"Gomawo." Gumam Kai pelan. Tanpa ia sadari seulas senyum mulai nampak di wajahnya. Kai pun terus berjalan menerobos hujan dengan payung pemberian namja itu masuk ke dalam sekolahnya.

Di satu sisi, namja berpayung itu masih memandangi kepergian Kai. Ia membiarkan tubuh dan kepalanya basah terkena terjangan air hujan yang semakin deras. Saat tubuh Kai sudah mulai menghilang dari pandangannya, namja itu nampak bergumam pada dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

"Cheonmaneyo, Kim Jongin."

Kemudian namja itupun pergi berlalu meninggalkan sekolah itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC or Delete?

Hallohaaaaa~~~~

Item balik lagi bawa FF baru nih :D Tentu aja masih dengan maincast yaitu KIM JONGIN a.k.a KAI a.k.a KKAMJONG a.k.a KEMBARAN ITEM TERCINTAHHH UwU /cipok basah Kai/ ~

Sebenernya Kai itu bukan bias utama Item loh, tapi entah kenapa Item seneng aja masukin Kai jadi main cast di FF buatan Item '-')b

Kapan-kapan pengen ah buat FF yang main castnya Xiumin gitu, kan bias utama Item itu Sehun sama Xiumin X)

Seputar FF ini tadinya mau Item buat oneshoot aja. Tapi kayaknya kalo dibuat oneshoot doang kurang seru dan bakal kepanjangan deh ._. jadinya dibuat TBC aja mwehehe

Dan adakah yang bisa menebak siapa namja berpayung tersebut? ^^ Kalo kalian bisa nebak berarti kalian sehati sama Item (UwU)

Soal suara hujan itu, Item juga paling ga suka denger suara hujan. Apalagi kalo hujan angin D: Punya trauma sendiri waktu masih kelas 4 SD, di tempat Item pernah hujan angin yang disertai dengan turunnya es batu dari langit ._. dan itu bener-bener nyeremin karna banyak genteng-genteng tetangga dan seng yang pada terbang ;A; pohon gede di depan rumah juga kayak mau rubuh gitu ;A; Dan semenjak saat itu, setiap hujan turun Item pasti langsung kemas-kemas baju sama siap-siap pegang boneka. Itung-itung persiapan buat lari kalo rumahnya rubuh/? -_-

Tapi Alhamdulillah rumah Item selamat dari kerubuhan ;w; dan sampe sekarang rumah tua ini masih tetap berdiri kokoh di tengah kerasnya kota Jakarta *apa* Sampe sekarang Item masih rada gimana gitu kalo denger suara hujan angin, suka merinding sendiri ;^;

Hadeh kok jadi curcol -_- mianhae, habis Item bener-bener kekurangan temen curhat:( padahal pengen banget cerita tentang masalah couple BaekYeol di rp yang kebawa sampe rl sama seseorang gitu:( dipendem sendiri gaenak soalnya :'/ *ehkokcurcollagi-*

Hahaha - Oh iya ni masih prolog kok, dan kemungkinan FF ini bakal jadi Twoshoot doang atau mungkin Threeshoot atau mungkin jadi kayak sinetron? Entahlah belum kepikiran ._.

So, mind to give me your review to this story? Please~~ /puppy eyes bareng Kai/

Saran dan kritik yang membangun sangat di terima :)

Ghamsahamnida~

-Kkamjjonghun-