BLEACH: Falling Inside The Black
Warning: OC, OOC, AU
Disclamer: Bleach Belongs from tite Kubo.
Chapter#1: Catch Me if You Can
Suara hening terdengar dari ruangan perawatan, hanya suara lirih dari peralatan medis yang terdengar, disana terdapat Shinigami yang terbaring penuh luka tebasan disana sini dan didalam tidurnya yang terjaga dia terkenang akan sahabat-sahabatnya yang tewas dalam pertempuran.
"kesal dengan dirimu sendiri, Hazel?" Tanya suara tanpa sosok yang berbicara dalam hatinya. "Lemah? Kau benci dirimu sendiri atas kegagalanmu melindungi sahabatmu, Helena? Atau kau mau menyalahkan dirimu sendiri atas kegagalanmu…?"
Hazel hening sesaat, Kegelapan dalam hatinya telah berbicara dengan jelas dan nyata.
"Seiretei hanya akan mengekang kekuatanmu… Kalau kau tinggalkan semua sahabatmu aku berjanji kau akan mendapatkan kekuatan untuk mengembalikan dunia pada ketiadaan…!" suara itu kini berkuasa atas pikiran Hazel…
5 tahun kemudian...
Ichigo kembali membuka matanya. Sejak seminggu yang lalu, pikirannya selalu terusik tentang sosok bernama Hazel itu. Dia sulit berfikir dan paling tidak untuk mengistirahatkan matanya yang lelah. Sejauh ini tugasnya di Kota Karakura berjalan seperti biasa dan tanpa gangguan. Namun dia jarang berkomunikasi dengan para Shinigami yang berasal dari Seiretei.
"Apa yang terjadi ya?" tanyanya dengan perasaan yang tidak enak. Dia lalu menatap keluar jendela kamar dimana bulan purnama bersinar terang menerangi malam. Untuk memastikan keadaan, dengan ragu dia memisahkan Wujud Shinigami dan Gigai (jasad pengganti) lalu Shunpo menuju kota Karakura. Ichigo sendiri menyadari, ada kejanggalan yang terjadi pada Kota Karakura, tidak ada satupun Hollow yang berkeliaran disana. Padahal biasanya saja dia pasti sudah direpotkan segerombolan Hollow yang ingin menyerang Plus (arwah penasaran yang berkelana).
"Kurosaki...!" Langkah Ichigo terhenti saat mendengar ada orang yang memanggilnya/ suara itu amat dia kenali dan juga akrab ditelinganya. Ichigo menoleh dengan cepat kebelakang dan mendapati Abarai Renji berdiri dengan susah payah disana. Badannya dipenuhi luka cedera yang pastinya amat parah dan Zabimaru yang dia pegang telah hancur. Tampaknya Sahabatnya itu baru saja menghadapi pertempuran yang amat besar hingga dia cedera sedemikian parah.
"Abarai!" Ichigo menghampiri Renji yang hampir terjatuh dan menangkapnya. Abarai menatap lemah padanya dengan susah payah.
"Ichi..go... To...long... a~aaku..," Kata Abarai dengan suara yang putus-putus.
"Apa yang terjadi, Abarai! Dimana Rukia dan yang lain!," Ichigo bertanya dengan panik.
"Seiretei... Dise..rbu.. tolonglah... selamatkan... mereka..." Abarai batuk darah dan pingsan. Ichigo berdebar kencang mendengar berita itu. Seiretei diserang! Dia lalu Shunpo menuju tempar Uruhara berada untuk memberi bantuan pada Renji yang sekarat.
Dia tidak menyadari kalau sejak tadi, ada seseorang yang mengamari dia dari atas langit yang gelap. "Target ditemukan... Baik... Akan saya habisi dengan segera!"
XxXxXxX
"Apa? Seiretei diserang?" Uruhara Kisuke bertanya dengan nada yang tenang namun tampak jelas dia sangat ingin tahu kabar ini.
Ichigo yang duduk didepannya mengangguk membenarkan. "Karena itu, saya ingin pergi kesana sesegera mungkin!" kata Ichigo dengan nada yang teburu-buru.
"Sabarlah dulu Ichigo kurosaki," Uruhara mencoba menenangkan Ichigo yang panik, "Kau lihat Kondisi temanmu ini? Tampaknya yang menyerbu Seiretei kali ini bukan kumpulan orang sembarangan. Kalau kau bertindak sembrono, kau justru akan menjadi semut dalam badai. Bisa saja riwayatmu langsung tamat!"
"Tapi aku tidak bisa hanya diam saja! Rukia ada disana dan yang aku takutkan, peristiwa ini akan berdampak buruk bagi Dunia kita! Karena itu, semakin cepat kita bertindak akan lebih baik!," lanjut Ichigo.
"Bersabarlah sedikit. Senkaimon tidak dapat kita pergunakan saat ini karena ada semacam energi yang menyelubungi jalurnya. Aku harus menemukan rute lain agar kau bisa menuju kesana." Uruhara menjelaskan.
"Apa maksudnya!" Ichigo tampak masih belum memahami penjelasan Uruhara.
"Tampaknya yang akan kau hadapi ini bukan orang sembarangan, dia tahu bantuan Shinigami akan datang sehingga dia mem Blokir jalan menuju Seiretei dalam berbagai Akses. Dan kalau aku beruntung, aku dapat menjebolnya. Tapi itu memakan waktu dan kau pasti tidak akan mampu bersabar." Kata Uruhara menjelaskan lebih detail tentang cara kerja Senkaimon.
Ichigo mengangguk mengerti. Dia harus menunggu celah yang dimaksud Uruhara agar bisa masuk kesana dan itu adalah sati-satunya cara yang dia punya untuk menuju kesana.
"Tuan Uruhara! Gawat!" Ginta menerobos masuk dalam bilik tempat Ichigo dan Uruhara berbincang-bincang tadi.
"Ada apa, Ginta?" Tanya Uruhara dengan tenang.
"Ada Orang didepan Toko! Dia menyerang kita dengan kekuatan yang sangat besar!" Ichigo segera berdiri setelah mendengar laporan Ginta lalu berlari keluar Toko. Disana telah berdiri seorang dengan pakaian biasa namun menggenggam Zanpakuto. Pakaiannya lebih mirip manusia biasa, namun jasadnya jauh lebih kuat dari yang bisa Ichigo bayangkan.
"Siapa kau!" Selidik Ichigo sambil melepas kain yang menutupi Zangetsu.
"Aku kemari untuk mencarimu." Jawab Orang itu dengan tenang. Ichigo mulai waspada dan mulai siaga untuk menghadapi segala kemungkinan.
"Mencariku! Heh, Untuk apa!" Tanya Ichigo tanpa mengurangi kewaspadaannya.
"Hadou#88: Hiryugekizokushintenraiho!" orang itu menyerang Ichigo dengan halilintar super besar yang mengarah langsung pada Ichigo.
Ichigo segera mengambil ancang-ancang menebas lalu memekik, "Getsuga tenshou!" Gelombang biru yang berasal dari Zangetsu bertabrakan keras dengan halilintar itu sebelum mengenai dia ataupun toko milik Uruhara. Sial! Aku tidak bisa bertarung disini! Harus menjauh sedikit! Ichigo segera Shunpo diudara dan pergi menuju tempat yang agak jauh dari arena tadi. Orang tadi mengikutinya dari belakang dan begitu tiba didaerah yang dia rasa aman untuk bertarung, Ichigo berhenti dan bersiap melanjutkan pertempuran.
"Hooo, jadi ingin bertarung disini? Boleh lah..." Orang itu mengambil ancang-ancang untuk menyerang Ichigo lagi dengan Zanpakuto-nya. Dia melesat dengan cepat kearah Ichigo dan mengarahkan Zanpakuto-nya untuk menikam Ichigo. Ichigo dengan cepat menahannya dengan Zangetsu lalu terjadilah adu pedang yang cukup keras diantara mereka berdua.
Traaang!
Bunyi pedang beradu itu cukup keras, Ichigo menatap mata orang itu yang tampaknya begitu bernafsu menghabisinya. Ichigo menekan keras kearah orang itu hingga dia terdorong mundur lalu dia Salto diudara dan mendarat dibelakang Ichigo.
"Bakudou#4: Hainawa!" Tali Reiatsu hampir saja mengikat Ichigo jika seandainya dia tidak Shunpo mundur untuk menghindarinya. Ichigo lalu muncul dari arah samping lawannya dan mengayunkan Zangetsu untuk menebas orang itu.
Traaang, traaang, traaang...
Terjadi adu pedang yang cepat diantara mereka berdua. Ichigo bergerak dengan ridak kalah gesit untuk mengimbangi gerakan lawannya ini sambil tidak mau kalah dari lawannya itu.
Zraaasss!
"Uuukkhhh!" Bahu Ichigo terluka oleh tebasan orang itu. Dia mundur sedikit untuk mengatur nafasnya sesaat. Ternyata lawan yang dia hadapi sekarang bukan orang sembarangan, dia harus memikirkan rencana untuk menghadapi orang ini lebih lanjut.
"Kau hebat juga, sejauh ini kau mampu mengimbangi kecepatanku dengan baik." Puji orang itu sambil mengayunkan pedangnya dengan perlahan, "Aku kagum kau bisa bertahan dari keahlianku, tapi cukup sampai disini, potong bagaikan angin. Kamaitachi!" Pedang orang itu menjadi bersinar kehijauan dan dililit oleh gelungan angin topan kecil dari ujung keujung.
"Apa itu!" Ichigo segera bersiaga karena orang itu melesat cepat kearahnya.
"Hariken!" sebuah topan menghantam telak kearah Ichigo dan mencabik-cabik tubuhnya. Namun Ichigo tidak kehabisan akal, dia lalu mengerahkan segenap reiatsu yang dia miliki dan mengambil ancang-ancang yang biasa yang dia lakukan untuk mengubah wujud menjadi itu meledak keras memecah udara lalu menutupi pandangan orang itu.
"Bankai..." Kabut asap ledakan mulai pupus dan menunjukkan wujud Ichigo dari baliknya, "Tensa Zangetsu!"
Ichigo menatap sengit pada orang itu. Orang itu terkagum-kagum melihat Ichigo yang sekarang, "Tampaknya Bankai yang kuat! Hariken Ryuu!" Angin berwujud Naga melesat kearah Ichigo bersiap mencabik-cabik tubuhnya lagi. Ichigo dengan cepat menghindar dan melesat kehadapan orang itu.
Melihat kecepatan Ichigo yang meningkat drastis itu jelas membuat lawannya kaget bukan main. Siapa sangka kecepatannya meningkat pesat hingga tidak dapat ditangkap oleh matanya. Kelengahan lawannya jelas dimanfaatkan Ichigo untuk menyerang dengan membabi buta. Dalam waktu yang singkat saja Lawannya tampak menderita luka-luka akibat Serempetan dari Zanpakuto Ichigo. Ichigo tidak menyetop langkahnya, dia masih menyerang dengan ganas dan kalap.
"Akan aku akhiri dalam sekali serangan!" Ichigo mengarahkan Tensa Zangetsu kearah leher lawannya. Namun ada yang janggal, reiatsu lawannya meluap dari yang dia bayangkan.
"Roh Iblis, Shidan! Pinjamkan aku kekuatan untuk menghabisi orang ini!" Aura yang dipancarkan orang itu menjadi pekat dan menyesakkan dada. Ichigo jelas tidak siap dengan perubahan yang mendadak.
Zraaas!
Mata orang itu menjadi merah darah, senyumnya bagaikan iblis yang haus darah. Ichigo terluka di dadanya dan itupun tanpa sempat Ichigo sadari. Sejak kapan dia menyerangku! Kaget Ichigo dalam hati. Belum sempat Ichigo berfikir dan menemukan penyebabnya, pipinya tergores sesuatu yang tajam. Ichigo segera melompat dan melesat menjauh dari orang itu. Apaan ini! Ini bukan dia yang tadi! Pikir Ichigo. Dia harus segera menuntaskan pertempuran ini karena dia masih harus menyimpan tenaganya untuk menyerang Seiretei.
Sesssssshhhhhhhhh!
Masked Hollow muncul diwajahnya. Ichigo melesat cepat dengan Shunpo-nya lalu mengerahkan sebuah kekuatan dalam Tensa Zangetsu. Dia lalu menebaskan gelombang reiatsu hitam kemerahan dengan cepat kearah orang tadi dan itu menewaskan orang itu seketika. Tidak ada suara pekikan keluar dari mulutnya, Ichigo melepaskan Masked-nya dengan heran, sebenarnya apa yang sedang dia hadapi saat ini?
"Ah, iya... Aku harus kembali ke Toko Uruhara!" Ichigo melepaskan Reiatsu-nya dan kembali kebentuk awal sebelum proses bankai tadi dimulai.
TBC
Pojok Wawancara singkat dengan para Charakter dalam Fanfic ini:
Aran: halo, saya Aran yang menulis fanfic ini... dan saat ini saya ditemani oleh Ichigo, Renji dan Kisuke Uruhara yang terlibat dalam chapter pertama ini. Oke sobat, perkenalkan diri kalian!
Ichigo: nama Ichigo kurosaki dan kurasa sebagai Shinigami paling kesohor, aku tidak perlu memperkenalkan diri lebih lanjut... *Gubraaaak! narsis abis*
Aran: Salam macam apa itu!
Renji: zzzzzz... *Tidur dengan pules sambil memeluk pisang*
Aran: Hei ! Bangun! *1. Jitak kepala Renji... nggak mempan... dada renji... makin pules... 3. Ambil pisangnya*
Renji: *Spontan bangun* UWAAAA! ZABIMARU BRENGSEK! JANGAN AMBIL PISANG GUE!
*Blushing saat melihat Author, Ichigo dan Uruhara cengar-cengir*
Aran: HUAHAHAHAHAHA! MIMPI APAAN LOE!
Renji: Howl, Zabimaru! *nyerang Aran*
Aran: Zabimaru, ini pisang kamu...*lempar pisang keudara hingga Zabimaru langsung merubah target en nyamber pisangnya*
Renji: huaaaaaa~~ My banana! *rebutan ma Zabimaru*
Aran: ini Fanfic pertamaku, gommen kalo masih banyak kekurangan. Tolong keritikan dan saran anda demi membangun cerita ini...
Uruhara: tampaknya ada yang kelupaan deh...
Aran: Apaan?
Uruhara: Lo lupa memperkenalkan gue! *hajar Aran pakai Benihime*
Aran: awwwwh... maaf lupa...
Aran: Sebagai pemberitahuan, Dalam Fic ini tadi, ada disebutkan tentang Shidan roh Iblis karena itu akan saya jelaskan tentang mereka biar anda memahaminya lebih jauh.
Roh Iblis Shidan adalah Roh Iblis yang berkelana mencari jasad orang lain untuk memanfaatkan kekuatan sipemakai kekuatannya. Dia akan membantu Orang yang dia hinggapi jasadnya dengan cara meminjamkan kekuatan yang amat besar namun dengan balasan mereka harus mengabdi padanya seumur hidup. Dan saat Ini di Seiretei Byakuya Cs sedang menghadapi lawan-lawan yang jauh lebih kuat lagi dari Shidan yang pertama. Lepasnya Shidan dari tubuh akan menyebabkan kelumpuhan Syaraf dan bahkan kematian bagi sipemakai kekuatan, alasan inilah keberadaan mereka dihapuskan dari Seiretei dan kini kembali untuk menghancurkan kekuatan besar yang dimiliki Seiretei.
Aran: sekian dulu pojok wawancara ini, kalau ada comment tolong disampaikan... Sayonara Minna! *kabur dulu*
