Revenge of the Lord Eyebrow

(Maap judul cacat)

A collaboration fic by Black Nazuna and Nyasar-tan

Disclaimer: Hetalia milik Himaruya-san, kami tidak punya apa-apa selain ide fic ini dan OC!Scotland (well, sebenarnya OC!Scotland bukan milik kami tapi ya sudahlah.)

Summary: Arthur dendam dengan Scotty yang terus-terusan mengerjainya. Balas dendam harus dilaksanakan! Tapi kekacauan selalu menghalangi. Memang kekacauan apa? RmR! (Read must Review)


Pada suatu hari yang cerah-Oke, tidak terlalu cerah. Awan kelabu masih berkeliaran dengan seenak jidat di langit- hiduplah sebuah pintu yang memiliki nasib sangat malang. Bagaimana tidak malang coba? Selalu menjadi sasaran amukan tuannya. Ngomong-ngomong soal tuan si pintu malang, kita pasti sedang berbicara tentang pemuda berambut pirang, mata hijau emerald, alis tebal dan aksen British kental yang-

"Sialan! Awas saja kau, lain kali kau yang sengsara!"

-oh ya, itu pasti suara tuan si pintu.

Andaikan sang pintu malang tersebut dapat berkata, tentulah dia akan segera menjerit dan lari terbirit-birit karena setiap hari mendengar suara amukan tuannya yang tak henti-hentinya berngiang di udara.
Selain itu, tak jarang pintu tersebut menjadi korban kekerasan tuannya dengan cara ditendang hingga meninggalkan tanda berbekas yang pasti sulit dihilangkan.
Sang pintu itu-Oke saya mengerti, back to topik. Kita akan membicarakan tentang sang pemilik pintu, Arthur Kirkland.

"Dasar Scotty jelek! Beraninya dia mengerjaiku sampai mukaku penuh dengan lumpur begini...Lihat saja nanti pembalasanku!" teriak sang pemilik pintu sambil mengambil selembar sapu tangan dan segera mengelap wajahnya yang penuh dengan lumpur karena didorong oleh Scott-kakaknya yang kejam-ke kubangan lumpur

Dengan efek ala bintang iklan sabun pembersih wajah, dibasuhnya wajahnya dan membuat efek butiran-butiran air. Yang tentu saja, membuat para peri di sekitarnya tepar bersimbah darah dan para kurcaci tepar bersimbah muntah.

"Ano... Arthur, ada apa?" tanya seorang nona peri cantik dengan nada malu-malu.

Sejujurnya, jika ia sedang jujur mode on, ia pasti akan menjawab; "BUTA YA LO? JELAS-JELAS KAKAK KAMPRET GUE BARU NYEBURIN GUE KE LUMPUR."- ya kira-kira seperti itulah. Namun sebagai gentleman yang baik, dengan tenang ia menjawab; "Tidak apa-apa kok, Ms. Fairy. Tadi lagi-lagi Scott mengangguku. Hanya itu saja." Oh Arthur, sungguh jaim dirimu.

Wajah Ms. Fairy bertambah merah saat Arthur berkata seperti itu. Wajah Arthur yang berseri saat mengatakan sesuatu yang bijak membuat Ms. Fairy terpana akan keindahan sang British Gentleman. Oh tapi kau salah besar Ms. Fairy, Arthur didalam hati mengatakan hal yang sama sekali jauh dari apa yang dikatakannya barusan-Munafik? Ya, kata yang sangat tepat.

"Arthur...Memangnya apa yang kau lakukan kepada Scott sampai dia melakukan hal seperti itu?"

"Tidak tahu, aku hanya berjalan menuju rumah setelah k-kencanku dengan A-Alfred... Tapi begitu aku sampai didepan pintu, dia malah membuka pintu secara tiba-tiba, mendorongku dengan kasar, dan kabur entah kemana. Menyebalkan sekali!"

"Umm...Kau mau membalas perbuatannya? Aku yakin kami semua bisa membantu..."

"..."

Oh yeah, dewi kemenangan sedang berada di pihakmu, Arthur.

Dan entah kenapa, Ms. Fairy mendapat firasat ia mengatakan sesuatu yang salah. Eh, kilatan apa yang ada di mata Arthur barusan?

"Kalian semua akan membantu ya?"

Dengan pelan Ms. Fairy menganggukkan kepala. Jauh di dalam lubuk hatinya yang dalam, ia dapat merasakan sebuah firasat buruk. Oh Scotty, nyawamu di ujung tongkat.

"Arthur, memangnya kau mau melakukan apa pada Scott?" tanya Ms. Fairy. Jujur, dia sangat jarang melihat senyum Arthur barusan. Terakhir kali dia melihat senyum itu adalah saat Arthur memasukan cabai yang sangat banyak ke dalam cangkir kopi milik Alfred yang akhirnya Alfred tidak bisa ikut rapat 3 kali berturut-turut karena sakit perut.

Itu berarti jika Arthur tersenyum seperti itu lagi, akan ada bencana yang menimpa seseorang. Dan seseorang itu adalah Scott.

"Khukhukhu...Kita lihat saja nanti~" ujar Arthur sambil tersenyum nista.

Turut berduka cita, Scott.

"Arthur... apa yang kau lakukan?" tanya Ms. Fairy dengan nada ragu-ragu. Ia mendapat firasar bahwa sebentar lagi harus memesan karangan bunga dukacita. Idih, harganya mahal!

Sang personifikasi dari England hanya tersenyum manis. Semanis cake yang membuat Roman Empire harus dibawa ke lab lagi karena konon, gula darahnya naik. Ah, membuat Germania repot sa-OOT, balik ke topik.

"A...-apa kau akan melakukan sesuatu yang buruk pada Scott?" tanya Ms. Fairy lagi.

Arthur menggeleng. "Tidak buruk kok, mungkin cuma agak lebih parah dari kejadian Francis."

Ah, jika Ms. Fairy belum pikun, yang dimaksud pastinya adalah saat Francis dipermalukan pada rapat kan? Jika seorang Francis yang urat malunya sudah hilang dipermalukan, berarti kejadian itu benar-benar mengenaskan. Oke, Ms. Fairy harus pergi ke toko bunga.

Arthur mengikat tali yang disambungkan oleh sebuah ember berisi ramuan ajaib yang ditaruh diatas pintu kamar Scott. "Hehehe, pasti kali ini akan berhasil..."

Entah itu ramuan apa, tapi sepertinya berbahaya. Ya, bisa dilihat dari bentuknya yang kental dan warna ungu pekat dengan bau yang cukup menusuk.

Terdengarlah suara langkah kaki Scott dari arah pintu depan. Sepertinya Scott sehabis jalan-jalan. Scott biasanya langsung masuk ke kamarnya jika pulang ke rumah, karena dia malas berurusan dengan sekelilingnya. Apalagi dengan adik-adiknya. Maka dia memutuskan untuk membaca buku saja di kamar, dan itu sangat menguntungkan untuk Arthur yang sedaritadi bersiap untuk melepaskan tali saat Scotland melewati pintu kamarnya.

"3...2...1...YA!" Arthur melepaskan talinya dan ember itu segera jatuh dan menumpahkan isinya ke seluruh tubuh Scott.

"H-HEI, APA-APAAN INI?" teriak Scott sambil menggeliat karena terbungkus oleh baluran ramuan aneh buatan Arthur.

"Ufufufu...Seharusnya ramuannya bekerja sekarang~" tawa Arthur

Sementara Ms. Fairy dan kawan-kawan hanya bisa melihat keadaan sang personifikasi England yang benar-benar galau. Cekikikan sendiri ala nenek sihir.

"Brengsek! Siapa sih yang numpahin cairan bau kayak gitu?" bentak sebuah suara dengan penuh amarah. Yang tak lain memang suara Scott.

Bukannya bahagia mendengar keluhan kakaknya itu, yang ada hanyalah Arthur yang memucat. Bulir-bulir keringat dingin bertetesan.

'Loh? Seharusnya sekarang dia kan...'

BRAK

"Siapa itu?" teriak Scott begitu melihat sebuah kaki yang terlangkah ke depan.

Arthur bersumpah ia pasti sudah mendaftarkan unicorn kesayangannya sebagai korban pada Idul Adha jika saja kuda diijinkan.

Wajah Arthur semakin pucat.

"Arthur?"


Ramuan ungu pekat milik Arthur, pastilah memiliki khasiat tertentu. Yah, kalau Arthur yang membuat pasti ada khasiat yang aneh-aneh kan? Tapi lebih baik ramuan Arthur daripada ramuan milik Indonesia. Kalau ramuan Indonesia bisa membuat orang lain (baca: Malaysia dan Netherlands) terkena santet, maka ramuan Arthur bisa membuat orang mendapat sial.

"Arthur..." Scott mendekat ke arah Arthur, wajah Arthur semakin memucat dari setiap langkah yang dibuat oleh Scott.

"I-iya?" dada Arthur berdegup kencang saat Scott mendekatkan wajahnya ke wajah Arthur yang terlihat pucat. Lalu akhirnya bibir Scott bertaut dengan bibir milik Arthur-tunggu, Scotty mencium Arthur?-

"Aku mencintaimu."

JGEERRR! Kalimat itu terasa seperti sambaran petir yang menggelegar bagi Arthur.

Sepertinya Arthur salah memberi ramuan.

Nightmare for you, Artie...


Ms. Fairy hanya bisa menatap ciuman mesra-coret, ciuman oh-so-gay incest itu dengan mata melotot dan mulut mangap. Dan apakah itu kamera? Sepertinya Hungary telah sukses menyebarkan virus fujodanshi.

"AWW~! GAY INCEST! Apakah ini pertanda akan adanya cinta segitiga antara Scotland, England, dan America? Oh! Aku lupa kalau England juga punya banyak coret-selingkuhan-coret pairing lainnya. KYAAAA~!"

Kira-kira begitulah yang ingin diteriakkan Ms. Fairy. Kalau saja tidak melihat ekspresi pucat Arthur. Oh ya, jangan lupakan ekspresi aneh Scott. Jangan katakan Scott juga berubah menjadi France...

"Arthur~ tahukah betapa mempesona wajahmu? Aku heran wanita atau pria macam apa yang melahirkanmu-ralat, kita."

Oke, ramuan apakah itu yang membuat Scott mengeluarkan jurus gombal macam itu?

"Err...Scotty? Kau mabuk ya? Perasaan ramuanku tidak membuat orang mabuk deh..." Arthur makin pucat, keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Memangnya siapa sih yang tidak pucat saat melihat Scott dengan tampang mesum dan nosebleed sambil memeluk Arthur? Oh yeah, mungkin bagi para Fujodanshi ini surga. Tapi tidak untuk orang normal.

"Mabuk? Tentu saja aku mabuk, aku mabuk cinta oleh dirimu honey~"

CUP

Satu ciuman mendarat lagi di bibir Arthur.
Oh no.

GUBRAKK! Akhirnya Arthur pingsan karena shock.

"Heh? Arthur? ARTHUR!"

Scott tampak panik sendiri melihat adiknya yang tepar. Pikirnya 'Sekeren itukah aku hingga adikku gak tahan oleh pesonaku?', oke itu pasti ada ramuan untuk menjadi Prussia di dalamnya. Pasti.

"Hmm... Sekarang harus bagaimana nih?" gumam Scott melihat mayat-ralat, tubuh adiknya itu.

Eh apakah cengiran France semesum yang di bibir Scott saat ini?


Kalian semua tahu kan siapa yang mendapat peringkat satu dalam kemesuman di dunia Hetalia? France? Iya, tentu saja! Tapi sekarang France memiliki saingan...

Arthur membuka mata emeraldnya yang indah hanya untuk melihat...

Scott.

Yang sedang berusaha melepas bajunya.

Dan Scott juga sudah tidak memakai pakaian.

"AAAAHHHH, PERGI KAU!" satu tamparan keras mendarat di pipi Scott, dan sekarang dia sudah terpental jauh dari tubuh Arthur.

"AWW! Arthur! Kau jahat sekali pada sa- HEEI!"

Tampak Arthur versi kalap mood ON. Tongkat sihir dan mantra di tangan. Ah, aura gelap di belakangnya sungguh mendukung.

"Arthur! Tenangkan dirimu! Dia itu cuma terkena mantra!" jerit Ms. Fairy berusaha menyadarkan pemuda beralis tebal yang tengah kalap itu.

"T-tapi dia keterlaluan! Aku takut dia sudah berbuat macam-macam terhadapku...AAAHHH, AKU SUDAH TIDAK BISA MENIKAH LAGI!" oke, sepertinya Arthur sudah keterlaluan kali ini. Lagian Arthur kalau mau menikah ya menikah saja. Untuk apa meributkan hal seperti ini kan? Toh dia laki-laki!

"Tenang saja Arthur, dia belum melakukan apapun terhadapmu kok. Santai saja, kalau dia mau macam-macam nanti dia akan kubuat tidur..." Ms. Fairy berusaha meredam suasana yang semakin panas ini.

"...Kalau kau bisa membuatnya tidur kenapa tidak kau lakukan saja tadi?" tanya Arthur dengan wajah facepalm.

"Err, itu..." Ms. Fairy, jujur sajalah. Kau ingin melihat adegan 'syur' antara 2 personifikasi negara gay incest itu kan?

Arthur berdeham-deham sejenak. Memutuskan untuk mengabaikan Ms. Fairy yang salah tingkah sendiri.

"Jadi apa yang harus kulakukan?" tanya Arthur ke arah peri gadis yang bertubuh mungil itu.

"Emmm... Sebaiknya kau mulai mencari cara untuk mengembalikan Scott seperti semula kan?" ujar Ms. Fairy dengan nada agak tak rela. Secara bila Scotland kembali seperti semula, itu berarti kesempatnya melihat ScotUK sangat tipis. Oh malangnya nasibmu...


TO BE CONTINUED TO NEXT CHAPTER


Sesi bacot:

Hola minna-saaan~ Nazucchi vakum FFN dan kembali lagi bersama Nyasar-tan dengan membawakan cerita baru! XD

Eh iya, map kalo judulnya cacat. Ini juga tanpa sepengetahuan Nyasar-tan kok judulnya, habisnya Nyasar-tan udah off.

Nanti kalo Nyasar-tan gak setuju bakalan saya ganti deh judulnya, habisnya norak!

Asal fanfic gaje ini? FF gaje ini berawal dari sebuah status di FBnya Nyasar-tan, yang berujung kepada ajakan saya untuk berkolaborasi membuat FF lewat messages di FB. Yah, saya tahu kalau ini cukup (baca: SANGAT) gaje.

Yup, sesi bacot selesai! Dan readers tolong doakan Nyasar-tan dan saya sering-sering bisa OL! Soalnya kalo jarang bisa OL nanti FF ini gak selesai-selesai...

Oke, RmR! Read must Review! XD


Sign, Black Nazuna and Nyasar-tan.