Bagaimanapun juga, Ezio adalah sosok yang paling tahu bagaimana caranya melarikan diri dari para Templar.


Vaffanculo! (c) bruderup

Assassin's Creed (c) Ubisoft


"Oh, itu dia!"

"Ah, benar?"

"Iya, benar. Itu dia! Aku ingat sekali wajah tampannya!"

Cih! Ezio kemudian mendesah, Wanted Level tengah berada ditempat membahayakan, warna merah menyala-nyala, dan para Templar—meski bukan di wilayahnya—akan langsung curiga.

Jadi, di sinilah Ezio berada.

Naik tembok, melewati atap, ada selebaran yang mencetak wajah tampannya. Oh, poster pencarian, tapi warga sipil mana yang bakal melihatnya di tempat setinggi ini? Ezio merobeknya sampai empat poster hancur.

Aman. Para Templar itu tak lagi menganggungnya.


"Sial! Kejar! Kejar!"

Panik menyergap, Ezio mendorong orang-orang sampai jatuh menghantam tanah. Meski telah melakukan berbagai peningkatan, dan perbaikan, senjata mengacung itu tetap harus dihindari, usia yang beranjak tua membuatnya malas berkelahi.

Naik ke atas. Melewati jendela, pohon, tali.

Sial! Para Templar masih mengejar! Bahkan penjaga atap pun turut memerangi. Tak kurang, beberapa Templar gesit dengan pakaian berat malah ikutan memanjat. Membuat sang Assassin makin terpojok.

Ezio melewati sekelompok burung. Dipandangi bawahnya, ada setumpuk jerami kuning kecoklatakan didalam gerobak kayu, agak tinggi sih, tapi lompatan keyakinan pasti akan baik-baik saja.

Hup!

Seketika, seluruh Templar lupa kalau satu batalion telah terbantai habis.


Dorong, sengaja.

Seorang Templar marah, misuh-misuh tak jelas, lari-lari kecil untuk mengejar seseorang mencolok dengan tudung, baju berat, dan senjata aneh yang menempel ditangan kiri dan kanan.

Ah, itu dia, sang Assassin berbelok ke arah kanan! Perbedaan mereka hanya selangkah tipis.

A-Apa?

Kemana Assassin itu pergi?

Sekumpulan agamawan berpakaian merah ada banyak sekali, tapi sesosok berbaju putih mendadak hilang dari pandangan!


"Kemana! Kemana Pembunuh itu?"

Dua orang Templar mondar-mandir, ingatan mereka tak menipu, sang pembunuh memiliki ciri: Berbaju putih, bertudung dengan warna sama, tampan, membawa senjata aneh di tangan kanan dan kiri, lalu memakai armor berat, namun mempunyai gerakan yang cepat sekali.

"Kau lihat dia?"

"Tidak! Tidak! Padahal baru saja kulihat dia kemari!"

Padahal, sosok yang mereka cari tengah duduk diatas kursi berjarak tak lebih dari tiga kaki!


"Kau terkepung, Assasin! Mau kemana kau sekarang!"

Mungkin pembunuhan yang dilakukannya sudah keterlaluan, Ezio mengibaskan pisau tersembunyi, darah menyiprat, beberapa tetesnya tersebar di sekujur pakaian, sisanya terciprat sembarangan ke dalam sungai.

Ah, sungai!

Hup!

"Apa?"

Tawanya melebar, "Ada diantara kalian yang berani mendekatiku?"

Mereka takut, kebanyakan dari Templar beralih mengejar, lompat ke arah kayu, namun gagal, menyebabkan tubuh mereka tergelincir dan memasuki sungai, lalu tak pernah muncul kembali ke permukaan.

Karena Ezio paham, Ezio adalah satu-satunya orang Italia yang bisa berenang!


The End


Oh, man! Lagi-lagi buat fanfic Ezio!

Tapi ntah kenapa, Ezio serasa gampang dibuat fanficnya.

Terima kasih buat yang udah menyempatkan baca, btw~ jangan lupa buat tinggalin review di kolom komentar~