Warning(s) : Probably-OOC, Gaje, typo, kali ini-sekali lagi-hanya untuk chapter ini- Terjadi waktu mereka masih di panti asuhan.

Short of AU, karena alur cerita masih sama seperti alur KagePro, tapi mereka tidak punya kekuatan mata.

Disclaimer : Sampai saya nangis kejer-kejer sekalipun tetep aja KagePro itu punyanya Jin (Shizen-no-teki P) san :'v


Author : HALO HALO HALO~

Sora : Master sedeng

Ryuu : Master konslet

Author : OC mati

Sora & Ryuu : NUOOOKH!

Author : Wew, hujan lokal. Ok, btw, jumpa lagi dengan saya~ ga ada yang kangen kan? Alhamdulillah #PLAAAKK

Sora : Ga ada yang kangen kok malah seneng

Ryuu : Dibilangin dia lagi konslet

Author : Berisik ah lu. Mingkem dulu sana! *ngelakban mulut Ryuu*

Author : Ok, jadi saya kembali lagi~ ehem.. kali ini rated T, karena ada adegan-adegan yang emang kudu di rate T. Ada yang minta saya bikin ffn rate M, tapi seseorang melarang saya melakukannya. Jadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya! Padahal saya pengen banget bikin! TAT

Ryuu : *ngelepas lakban* pasti Another-nii-san yang ngelarang

Author : He'eh- eh, kok kamu manggil dia nii-san?

Ryuu : Dia nge-input begitu.

Author :Oh... kalau gitu aku juga~ Kak Another itu editor ceritaku sejak A Solution for Rainsomnia, makanya mungkin fic kali ini ga ada typonya. Sekali lagi, mungkin~

Sora : Ini kapan mau mulainya?

Author : Oh, iya. Sebelumnya saya kasih tau dulu. Cerita kali ini pakai POVnya Kano.

Author & OCs : HAPPY READING, MINNA!


Hello, Again

KagePro Fandom

KanoXKido

1 of 6

.

.

.

.

.

.

PROLOG

(What I Want to See is...)

Gadis itu tidak pernah tersenyum.

Bukan, bukan karena tidak ada yang bisa membuatnya tersenyum atau menertawakan sesuatu. Lebih seperti... ia tidak punya niat untuk tertawa. Bahkan aku sempat berpikir, apa dia sudah lupa bagaimana caranya tertawa?

Tapi ia menangis.

Aku sering mendapatinya menangis. Tanpa suara, air matanya yang bening mengalir di wajahnya dan menetes lewat dagu. 2 kelereng violetnya sembab, dan bibirnya terkatup rapat seakan-akan berjuang untuk menahan isakannya

"...Kietai"

Selalu kata itu.

Kenapa? Kenapa ia ingin lenyap?

Sungguh keinginan yang aneh. Sangat aneh malahan, sampai aku tidak bisa tidak tertawa tiap kali memikirkan segala kemungkinan akan alasan yang ada di balik keinginan gadis itu.

Hey, aku memang masih 6 tahun, tapi bukan berarti aku tidak tahu apa-apa! Di mataku, manusia adalah tempatnya hasrat, nafsu dan berbagai harapan. Dan manusia, menjadikan hal-hal tersebut sebagai tujuan hidup mereka, berharap mereka aksn merasa senang dan puas jika keinginan mereka tercapai. Tapi gadis ini? Bagaimana bisa ia merasa bahwa 'lenyap', adalah apa yang ia butuhkan untuk merasa senang dan puas?

Ah... benar-benar tidak biasa.

Jadi, bukan hal yang aneh 'kan, jika aku tertarik pada gadis itu?


"Jangan mengikutiku!" seru gadis itu. Nada suara yang tinggi dalam ucapannya, yang terdengar seperti perintah, bukti bahwa ia merasa kesal. Tapi ucapannya terdengar kontras dengan bola matanya yang lebih terlihat memohon dari pada marah.

Aih... manisnya!

"Hmm... aku tidak bisa melakukannya!" dengan ringan aku menjawab.

"Kenapa tidak? Apa kau tidak punya pekerjaan selain mengikuti dan menggangguku?"

"Hngg... kurasa aku akan punya kalau aku mencarinya."

"Kalau begitu pergi dan carilah! Jangan mengikutiku terus!"

"Uuh... tapi aku tidak mau punya pekerjaan selain mengikuti dan mengganggumu!"

Aah... wajah tercengang gadis itu benar-benar menggemaskan~

"Ba-baka! La-lagi pula, untuk apa kau mengikutiku? Seperti orang kurang kerjaan saja!" Oho... tsunderenya keluar.

"Siapa bilang aku kurang kerjaan? Mengikutimu itu perkejaan yang sangat menyenangkan lho!"

"Argh! Bukan itu maksudku! Kenapa-"

"Karena kau tidak pernah tersenyum." Dengan santai kupotong kalimatnya.

"Ah?" dahinya berkerut, pertanda ia tidak mengerti.

"Kau tidak pernah tersenyum." Ulangku lagi

"A-apa pedulimu? Aku tersenyum atau tidak itu bukan urusanmu!" serunya sambil mengibaskan tangannya.

"Tentu saja itu urusanku." Jawabku sambil menangkap tangannya. "Itu urusanku, karena aku sangat ingin melihatnya. Jadi aku mengikutimu, karena aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk membuat dan melihatmu tersenyum." Kutekankan kata 'sangat' sambil menggenggam tangannya dan menatapnya sungguh-sungguh.

"Le-lepaskan!" serunya lagi sambil menarik tangannya. Ada rona merah di pipinya, marah kah? Atau... malu? Entahlah, dia terlanjur pergi.

Aah... kelihatannya dia tidak percaya padaku. Sayang sekali.

Padahal untuk yang satu ini, aku tidak berbohong.


Author : AAAAAAAAAAAA! APAINIAPAINIAPAINIAPAINI?!

Sora : Ceritamu.

Ryuu : yang gaje.

Sora : dan pendek.

Author : Urgh... iya, kali ini agak pendek, soalnya Author ga punya ide buat prolog. Tapi janji deh, chapter berikutnya bakal panjang!

Ryuu : berarti updatenya lama dong?

Author : Nggak dong! untuk fanfic ini, saya akan mengusahakan untuk update secara berkala tiap hari senin!

Sora : kenapa?

Author : kalau nggak pake jadwal takutnya malah nggak update sama sekali... saya kan pelupa TAT

Ryuu : kali ini memang cuma sedikit, tapi kau tetap harus mempertanggung jawabkan dulu bahasa jepang yang kau pakai, baru nangis.

Author : Urgh, oke...


Dict's :

Kietai : I wish to dissappear

Baka : -_- apa lagi kalau bukan bodoh?


Ini fanfic multi-chap pertama saya, jadi mohon dimaklumi kalau jelek. Bagian prolognya memang nggak nyambung sama summarynya, tapi nanti mulai nyambung kok. Maaf ya, tapi saya merasa cerita yang langsung nyambung sama summary-nya itu agak... mainstream.

Oh iya, di chapter berikutnya, saya nggak akan make Ryuu sama Sora lagi, soalnya Ryuu itu selalu mengganggu mood dari cerita yang sudah saya bikin. Kalau Sora sih nggak masalah, tapi -dimana ada Sora, di situ ada Ryuu-. yeah, jadi saya nggak bisa cuma nendang Ryuu. Chapter berikutnya yang nemenin cuma Mayoi-nee-san.

terus, buat yang nge-request fanfic rate M, maaf, saya nggak bisa menuhin permintaanya. karena Kak Another bilang : "Kamu masih di bawah umur! Baca, liat, atau denger masih bisa ditolerir, tapi kalau nulis, NGGAK BOLEH!"

Dan untuk sekali itu, saya mau nggak mau harus tunduk sama kak Another. Aji gile seremnya waktu dia bilang nggak boleh -_-"

omong-omong, kalau ada yang mau request cerita untuk Pair lain, atau tetep pair ini, PM aja. tapi jangan rate M ya... T_T

So... RnR please? *nunjuk kotak dibawah*

THANX FOR READING!