KAKAIRU!
Hehehe... (seyam seyum gak jelas) jadi inget pertama kali aku main voli! Sangat terinpisasi!
Aku gak mau panjang lebar dan sekarang silahkan baca fic paling gak jelas yang aku buat.!
VOLLEYBALL, KARATE OR LOVE
VOLLEYBALL
smash... plak... PRIIIIIITTTTTTT!
"Bagus Kakashi! Satu angka lagi kita menang!" Teriak seorang berambut bob hitam yang bernama Maito Gai kepada sang capten tim voli putra Konoha High School. Hatake Kakashi.
Para tim voli putra maupun putri sedang mengadakan latihan campuran di suatu sore musim panas. Konoha High School adalah salah satu sekolah yang memiliki tim voli terbaik yang berhasil 8 kali berturut turut memenangkan pertandingan antar sekolah dan tingkat daerah. Namun itu hanya untuk tim putra sementara untuk tim putri masih sangat jauh.
Bola voli saat itu sudah melambung tinggi dan berhasil diterima dengan baik oleh salah satu pengumpan di sana yang bernama Asuma dan langsung mengumpannya kepada Kakashi.
"Kakashi!" Teriak Asuma. Kakashi lalu melompat dan berhasil melakukan smash kembali dengan mulus.
Skor 25 tim A 21 tim B
"Bagus Kakashi! Tim A menang kembali!" Teriak Asuma. Kakashi hanya mengacungkan jempol lalu berjalan keluar arena untuk mengambil minumnya. Saat itu para tim putri B sedang asyik membicarkan Kakashi.
"Coba lihat itu... Itu Hatake Kakashi anak kelas 2kan?" Kata salah seorang siswi.
"Iya benar! Wah! Dia pandai sekali bermain voli! Orangnya juga keren!" Kata teman siswi itu. Kakashi kemudian menoleh kearah kedua siswi itu sambil meneguk minumannya. Tentu saja kedua siswi itu langsung malu dan benjol. Tunggul dulu benjol?
Rupanya mereka terkena lemparan bola dari seorang siswi yang mengelurkan aura merah. Siswi itu memiliki bekas luka di hidungnya dan rambutnya yang pas-pasan panjang diikat tinggi.
"Iruka kau... menyeramkan..." Kata seorang temannya yang bernama Shizune yang sudah merinding.
"Oh itu Iruka anak kelas 1 kan. Kudengar dia orang yang paling tidak suka dengan Kakashi-san.." Celoteh salah satu tim putra.
"Iya, kenapaya padahal mereka berdua itu seimbang menurutku..." Kata salah satu lagi.
"Seimbang? Jangan salah dia itu..." Belum selesai siswa itu berceloteh Iruka sudah melempar mereka dengan bola voli yang lain.
"IRUKA! Jangan buang-buang bola donk!" Teriak pelatih.
"Ma... maaf pak" Kata Iruka gemetar karena menahan amarahnya.
"Kenapa! Kenapa! Kenapa! Kenapa selalu Kakashi yang dipuji! Kakashi yang selalu di bilang hebat! Aku akui dia memang senpaiku di pelatihan karate namun... tidak disini" Kata Iruka dalam hati.
"Tim A servis!" Kata pelatih. Kini giliran Iruka yang merupakan Tooser tim A putri untuk melakukan servis. Iruka melakukan servis atas dan berhasil dengan mulus walau hasilnya berhasil di tangkap defender tim B.
"Jaga bagian sana!" Perintah Iruka kepada timnya di mana arah bola berada. Bola tersebut berhasil di balikan ke lapangan milik lawan namun lawan akan melakukan smash. Iruka sudah siap dan menahan smash itu dan bola jatuh di wilayah lawan.
"Bagus Iruka!" Teriak timnya padanya. Iruka sudah seyam-seyum mendengar itu.
"Lihat Saja Kakashi!" Teriak Iruka dalam hatinya.
Servis Tim B
Servis terlaksana dengan baik dan diterima oleh Shizune yang merupakan defender, lalu Kurenai yang adalah pengumpan segera mengumpan kepada Iruka.
"Iruka! Ambil!" Kata Kurenai lalu Iruka melompat dan berhasil mencetak angka dengan smash yang ia lakukan.
"Kau hebat Iruka!" Kata Shizune memeluk Iruka. Iruka hanya tertawa saja seperti itu.
Score 25 tim A 22 tim B
"ISTIRAHAT!" Teriak pelatih. Semua tim berkumpul ada yang minum, merebahkan diri, dan bersantai. Tapi tidak untuk iruka. Ia tetap berlatih smash seorang diri dan tembok tentunya. Suara pantulan bola tersebut membawana ke seluruh penjuru gedung olah raga tersebut walau kalah oleh suara manusia di sana.
"Aku tak akan kalah dari si orang-orangan sawah itu!" Teriak Iruka sambil terus berlatih.
"HOI! Kohai (junior) kalau terus seperti itu tembok di sana bisa roboh!" Teriak Kakashi. Maklumlah tembok yang digunakan Iruka sudah retak karena pukulan Iruka yang terbilang keras.
"Eh? Kohai?..." Lagi-lagi aura menyeramkan keluar dari tubuh Iruka dan dengan kecepatan 0,00 /detik, bola itu sudah mendarat dengan menjebol dinding pembatas kursi penonton dan lapangan.
"Iruka kau mau membunuh kami ya!" Teriak Kotetshu tim B. Ya tadi Iruka melempar bola itu sekuat tenaga kearah Kakashi. Untuk Kakashi bisa menghindar kalau tidak sudah menjadi dinding yang jebol itu.
"Kakashi-kun tidak apa-apa?" Tanya seorang siswi sok perhatian pada Kakashi.
"Ah aku tidak apa-apa" Kata Kakashi terseyum yang membuat siswi itu langsung pingsan dan membuat orang di sana panik bukan main tapi Iruka ia hanya menonton dan kembali berlatih.
Beberapaa saat kemudian...
"Aduh sakit sekali" Keluh Iruka mengoleskan salep ke tangannya. Latihan sudah selesai dan mereka para tim putri sedang berada di ruang ganti pakaian.
"Kau sih terlalu memasakan diri" Kata Anko seorang pengumpan tim A yang sedang membereskan pakaiannya.
"Biar aku bantu" Kata Shizune mengoleskan salep itu ke tangan Iruka yang di tangkap oleh reflek merintih.
"Aduh sakit sekali... Shizune" Kata Iruka.
"Payah... aku pulang duluannya" Kata Kurenai kemudian pergi di susul oleh Anko.
"Kau ini aku tak habis pikir kenapa kau begitu berobsesi untuk mengalahkan Kakashi-san itu. Kau taukan untuk anak kelas 1 seperti kita berdua itu susah" Kata Shizune.
"Cih! kalau kau seperti aku kau akan melakukan hal yang sama..." Kata Iruka judes yang ditanggapi helaan napas berat Shizune.
"Sudah selesai..." Kata Shizune lagi kemudian membereskan pakaiannya.
"Kakasi itu... orang paling menyebalkan sedunia. Di pelatihan karate ia selalu saja mendapat pujian pelatih, dan dengan mudah mendapatkan sabuk hitam begitu saja, sudah begitu sifatnya suka sekali merendahkanku dan menyebutku Kohai di depan umum! Lagi pula di voli juga sama saja. Aku tidak terima!" Kata Iruka dalam hatinya untuk kesekian kali.
"Oh ya Iruka kau sudah dengarkan tentang pertandingan yang diadakan sebelum libur musim panas ini" Kata Shizune sudah siap membawa tasnya itu.
"Tentu saja. Kali ini tim kita pasti menang" Kata Iruka membereskan pakaiannya.
"Tapi kudengar lawan kita jauh lebih hebat" Kata Shizune putus asa.
"Itu sih mudah... kita harus berlatih lebih keras lagi" Kata Iruka menutup tasnya.
"Untukmu sih iya, tapi untuk anggota yang lain belum tentu" Kata Shizune.
"Memangnya aku bilang dalam sekejab. Kalau ada ketekunan pasti perlahan bisa" Kata Iruka.
"Benar jugaya. Kalau tim putra bila ada Kakashi pasti menang" Kata Shizune. Mendengar nama 'Kakashi' disebutkan lagi-lagi Iruka mengeluarkan aura buruk.
"Eh... eh... ti... tidak aku hanya asal bicara" Kata Shizune mulai panik. Kemudian Iruka berdiri sambil mengepal tanganya.
"AKU BENCI NAMA ITU!" Teriak Iruka menonjok loker milik orang lain tapi hasilnya Iruka meringkuk sambil memegang tangannya.
"Aduhhh tanganku sakit..." Rintih Iruka kehilangan semangatnya.
"Dasar bodoh tanganmukan masih terluka!" Teriak Shizune.
"Aku lupa..." Jawab Iruka.
"Kau ini cepat sekali melupakan kondisi fisik dan sekitar bila sudah marah" Komentar Shizune.
"Lihat saja Kakashi aku tak akan kalah... lihat saja... aku akan menang darimu... INI ADALAH PERTANDINGAN ANTAR LELAKI!" Teriak Iruka dengan latar api yang membara.
"Kau itu perempuan..." Ingat Shizune.
"Eh?" Iruka yang sudah sadar.
TO BE CONTINIUED
Bah masih berlanjut terus!
Kalau ini Voli berati selanjutnya Karate. Kedua cabang olah raga yang aku suka!
Silahkan di review. Review anda sangat berlaku dan berkesan sebagai pembelajaran untuk saja
Trims!
