Disclaimer: Om Masashi Kishimoto

.

.

Selamat membaca:)


Prolog

Hai kamu yang disana apa kabar? Bagaimana kuliahnya? Baik kah? Aku tahu disana engkau sedang berjuang meraih kelulusan. Disini aku sedang berjuang untuk memulai yang baru. Merasakan betapa sulitnya betahan di dunia perkuliahan. Tapi aku tidak akan menyerah, tidak sekarang, tidak nanti, dan tidak akan pernah:)

Terima kasih pernah ada, hadir, dan memberiku semangat. Terima kasih untuk 2 tahun lalu, saat aku berada di posisi sulit tahun terakhir masa-masa sekolah menengah. Terima kasih karena selalu ada di sisiku:)

Berawal dari obrolan ringan, hingga membicarakan mantan dan gebetan masing-masing hehe:) sampai akhirnya aku menyadari bahwa aku sudah menganggapmu lebih dari seorang kakak. Rasa sayang itu semakin berkembang dan menjadi semakin.. egois. Tapi, cinta memang egois bukan?:)

Mungkin aku terlihat seperti anak kecil–begitulah yang kau pikir tentangku, dulu dan sekarang. Yah walaupun umurku tidak berkata demikian hehehe maksudku hei, aku sudah memiliki KTP dan bulan Maret lalu aku baru saja berulang tahun! Jadi tolong berhenti menganggapku sebagai anak kecil.

Dulu aku selalu berfikir, mengapa Tuhan mempertemukan kita jika tidak untuk disatukan? Jujur, hatiku sakit tiap engkau bercerita perihal mantan ataupun gebetanmu. Maksudku helloowww Tuan tak punya hati, tolong yaa disini ada hati seorang gadis yang tersakiti dan terluka setiap engkau mendongeng tentang mereka.

Huh, dasar tidak peka!

Tapi yaa, mau bagaimana lagi? Seorang wanita bisa menyimpan cinta selama bertahun-tahun namun tidak bisa menahan kecemburuannya walau sesaat bukan? Meski penampilanku yang serabutan dan terkesan cuek, tapi aku tetaplah seorang wanita.

Namun, kini aku sadar. Pertemuan itu sudah diatur oleh Tuhan. Mungkin pertemuan kita sengaja diatur sebagai tahap pendewasaan diri kita berdua. Agar aku tidak terus menerus egois. Agar aku bisa mengerti bagaimana cara mengikhlaskan. Agar aku menyadari bahwa tidak semua kisah cinta selalu berakhir bahagia seperti dongeng sebelum tidur.

Aku tidak mengatakan bahwa semua kisah cinta selalu berakhir tragis, ataupun menyakitkan. Sama sekali tidak. Hanya saja, mungkin kita harus terus mencari sampai menemukan orang yang tepat. Karena cinta tak hanya sekedar ungkapan "sayang", namun cinta adalah perjuangan, kepercayaan, dan... pendewasaan diri.

Inilah sepenggal kisahku semasa SMA:)

.

.

.

.

.

Haloo apa kabar? Maaf baru muncul hehe:) kali ini saya mau menceritakan tentang kisah pribadi. Klo kata orang-orang sih based on my own story :v wkwkwk. Fic ini saya tujukan untuk seseorang disana, seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidup saya :p *biar romantis* *saya bukan tipe cewe romantis* *digampar*

Sesungguhnya saya sendiri ngga tau, dia menganggap saya sebagai bagian dari hidup dia apa ngga:( tapiii saya cukup bahagia karna dia penah hadir di hidup saya:)

Udah itu aja deyy biar pada kepo :p ng btw.. maafkan prolog yang ga jelas ini(?) pas lagi ngerjain tugas tiba2 kepikiran, terus nyalain laptop, dan alhasil tugas saya malah terlantar HAHAHAHAHAHA *ampuni saya*

Sign,

Unesa-chan.