Uncontrolled Love
Kyuhyun-Sungmin
Other Cast
School Life
BoysLove
Rate T
Disclaimer : Semua cast yang ada di dalam cerita milik Tuhan YME, Keluarga mereka dan diri mereka sendiri. Fanfic ini murni milik author. Tercetus dari khayalan aneh author sendiri. Jika ada kesamaan cerita maupun unsur apapun itu. Hanya sebuah ketidaksengajaan.
Warning : Rate bisa berubah sewaktu-waktu, BoysLove, Alur Gaje, Typo(s), Tata bahasa tak sesuai EYD, dll.
P.S : Untuk penampilan mereka di FF ini coba bayangin aja, Kyuhyun-Sungmin era 2006-an yang pict KyuMin pakai seragam biru. Si Min bawa buku banyak terus si Kyu pakai kacamata itu lho, atau yang pict mereka saling raih kemeja kayak orang mau berantem. Nah, kalo masih bingung bisa check pictnya di My Facebook.
PROLOG
SCENE 1
BRAK! Pintu kelas terbuka dengan paksa ketika seseorang menendangnya dari luar. Nampak seorang pemuda tampan dengan penampilan yang terkesan berandal, melangkah tegas memasuki kelas diikuti dengan tiga pemuda yang tak kalah tampan dibelakangnya. Sepasang tangannya menyusup ke dalam saku celana seragamnya.
Seluruh siswa-siswi sontak menahan nafas mereka kala mengetahui siapa gerangan sang pendobrak pintu. Para siswi yang berdecak kagum seketika tertunduk takut disaat sepasang orbs tajam itu menatap ke arah mereka.
"Kudengar kelas ini kedatangan murid baru?" Suara bass mengalun menyentak keheningan. Tangannya menyentuh meja guru, menumpu tubuhnya. Mendengar alunan kalimat tersebut, mereka serentak menunjuk seorang pemuda yang terduduk diam di pojok kelas dekat jendela.
Pemuda itu mengalihkan pandang dari buku yang tengah dibacanya, menatap sekitar dengan kening berkerut heran. Pemuda tampan itu mengedarkan pandangannya. Smirk andalanya terlukis jelas. "Perkenalkan dirimu" Perintah pemuda tampan itu mutlak.
Pemuda berwajah manis itu mendecih pelan, ia kembali berfokus pada bukunya. "Aku sudah memperkenalkan diriku tadi" Sahutnya acuh. Pemuda tampan itu mengalihkan pandang menatap teman se-gengnya. "Menarik" Ujarnya sebelum melangkah menghampiri meja sang pemuda manis.
Berhenti tepat disamping meja pemuda manis itu. Tangannya menyentuh meja, ia sedikit merundukkan tubuh jakungnya. "Tapi, aku bukan dari kelas ini"
"Aku mengenakan name tag. Kau bisa membaca, bukan" Pemuda tampan itu tersenyum miring, sedang krasak-krusuk dari siswa lain mulai menyentak keheningan kelas tersebut. Tangannya telulur, berniat meraih dagu halus itu. Namun...
Plak. Pemuda manis itu menyentak tangan si pemuda tampan. Ia menutup bukunya, beranjak berdiri. Menatap dingin orbs tajam di depannya. "Jangan sembarang menyentuhku. Aku membencinya" Desisnya. Kemudian beranjak pergi dari sana, meninggalkan beberapa pasang mata yang menatap kelakuannya dengan tatapan shock.
"Kyuhyun" Pemuda tampan itu mengalihkan pandang, menatap teman se-gengnya. "Mulai sekarang. Dia menjadi targetku" Ujarnya mutlak dengan seulas senyum miring mengerikan.
"Lee Sungmin"
SCENE 2
Tap. Sungmin menatap bingung dua lembar karcis yang terlempar di mejanya. Sungmin mendongak, menatap si pelempar karcis tersebut. "Malam ini jam 8" Sungmin meraih karcis tersebut, ia memberikan kembali ke si pelaku.
"Aku tidak akan datang" Kyuhyun berdecak. Ia melempar kembali karcisnya ke meja Sungmin. "Aku akan menunggumu selama apapun itu" Sahutnya acuh sembari melangkah keluar dari sana.
SCENE 3
BUGH. Kyuhyun memukul telak lawannya, ia menyeringai kemudian meludahkan setitik darah yang tergenang di sudut bibir ke lantai. Pemuda itu menatap Kyuhyun tajam, ia beranjak bangun.
"Kau masih ingin melawanku, heum" Remeh Kyuhyun.
"Cuih. Jangan kira karena kau penguasa sekolah ini. Kau bisa meremehkanku seenaknya" Kyuhyun mengalihkan pandang, menatap jengah gerombolan pemuda tak berguna di belakang lawannya.
Ketika Kyuhyun bersiap melayangkan pukulannya, seorang pemuda meraih tangannya menarik tubuhnya pergi dari sana setelah melemparkan sebuah debu asap ke gerombolan siswa yang menjadi lawan Kyuhyun.
BRAK. "Yaakk...apa yang kau_" Kyuhyun seketika bungkam ketika telapak tangan halus itu membungkam bibirnya. Manik bulat itu menatap awas gerombolan siswa berandal itu yang berlari tak tentu arah mencari keberadaan mereka melalui celah pintu gudang.
Sungmin mengalihkan pandang, menatap Kyuhyun dingin. "Selain mencaci dan berkelahi. Hal berguna apa yang bisa kau lakukan, huh" Sindir Sungmin jengah. Ia melepaskan tangannya dari mulut Kyuhyun, kemudian beranjak berdiri.
Kyuhyun meraih tangan Sungmin, membuat pemuda manis itu kembali berjongkok. Sungmin mendesis, ingin mencaci akan tetapi urung kala menyadari jarak wajah mereka. Kyuhyun semakin mendekat, memiringkan kepala mencoba meraih bibir Sungmin.
Sontak Sungmin menolehkan kepalanya ke arah lain, menghindari pemuda tampan itu.
"Aku hanya berniat baik kepadamu. Jangan mencoba melampaui batasanmu" Sungmin membuka pintu gudang dan beranjak dari sana, meninggalkan Kyuhyun.
SCENE 3
"Aku tidak bisa bermain Ski" Ujar Sungmin. Kyuhyun beranjak dari duduknya, tangannya telulur di depan wajah Sungmin.
"Apa?"
"Aku akan mengajarimu" Sungmin tertawa sinis. "Membuang waktu saja. Lagipula aku tak tertarik dengan permainan itu" Jawabnya acuh. Kyuhyun mendesah jengah, dengan lancang ia menarik tangan Sungmin menghiraukan teriakan kesal pemuda manis itu.
"Kau_"
"Tak perlu berlagak membencinya. Nyatanya kau menginginkan permainan ini"
"Aku tidak_"
"Pegang tanganku" Sungmin dengan ragu memegang tangan Kyuhyun. Jarak mereka kini begitu dekat, berulang kali pemuda manis itu mengalihkan pandang ke arah lain.
Srak. "Eh" Kyuhyun merengkuh pinggang Sungmin ketika pemuda manis itu hampir terpeleset jatuh. Sungmin memejamkan matanya, tanpa sadar kening mereka menyatu. Perlahan Sungmin membuka matanya, membulat shock disaat orbs tajam Kyuhyun menghujam manik foxynya telak.
SCENE 4
Sungmin menyentak tangan Kyuhyun, manik foxynya berbayang. "Aku tidak pernah mengharapkan perasaan ini hadir kembali. Sudah lama aku menguburnya dan berjanji tak akan mengenalnya lagi. Cinta memang menyakitkan, aku begitu mengutuk perasaan ini. Sudah cukup waktu lalu aku tersakiti, aku tidak ingin mengulangnya!"
Kyuhyun menggeleng, ia mendekat berniat merengkuh tubuh mungil itu namun Sungmin mendorongnya menjauh. "Anggap saja hanya mimpi buruk. Kita kembali pada batasan yang sudah kita bangun sebelumnya. Kita tidak bisa meneruskan perasaan ini, Cho Kyuhyun"
Sungmin mengusap kasar air matanya. Pemuda manis itu beranjak dari posisinya, berlari menjauh meninggalkan Kyuhyun di atap gedung sekolah itu. Kyuhyun mengusap kasar wajahnya.
"AAARGH! BRENGSEK!" Teriaknya keras. Tubuh jakungnya merosot jatuh, bersimpuh diterpa rintik hujan yang baru saja turun menyapa bumi.
SCENE 5
Sungmin tersentak pelan, ketika sebuah lengan memeluknya dari belakang. "Tak kusangka pemuda sepertimu tidak bisa bermain billiard" Bisik Kyuhyun tepat di telinga Sungmin. "Menjauhlah" Desis Sungmin sedikit terganggu.
Kyuhyun tersenyum, tangan kanan telulur menggenggam tangan kanan Sungmin. Membantu pemuda manis itu membidik bola berangka 13 itu. "Diamlah. Aku hanya ingin mengajarimu, hilangkan pikiran kotormu itu" Sahutnya sembari menyodok bola tersebut hingga empat diantara mereka masuk ke dalam lubang.
Dalam hati Sungmin berdecak kagum, namun wajah cantik itu hanya menampakkan raut datar. Sungmin mengalihkan pandang dan hidung mereka sontak bersentuhan. Sungmin tertegun untuk sesaat, ia berniat menjauh namun tangan kiri Kyuhyun menahan pinggangnya.
Pada akhirnya mereka berciuman.
END PROLOG
