Hai ketemu lagi nih sama gueTasumilover he…..
Kali ini gw dapat ide cerita lain, sekarang gw mau mebuat fanfic yang menceritakan masalah yang dihadapi Tatsumi, setelah dia dan Asato jadian. Selamat menikmati. He….
Kepolosan Asato
Chapter 1
Di dalam sebuah ruangan yang luas bergaya jepang modern, sepasang sejoli sedang menikmati suasana berdua sambil menonton TV di ruang tamu. Mereka duduk di sofa merah yang besar berdesaing minimalis yang ada di tengah-tengah ruangan itu. Pasangan yang duduk di sofa itu terlihat sangat bahagia bersama-sama, terlihat dari wajah mereka yang tersenyum berseri-seri dan sikap duduk mereka, Tatsumi memeluk Asato dengan erat dari belakang. Asato pun membuat dirinya nyaman dengan membaringkan kepalanya di pundak Tatsumi.
Disaat film yang mereka tonton sudah menunjukan adegan romantis dan adegan yang panas (adegan panas sepasang kekasih saling berciuman dengan penuh hasrat dan ….. ehem ke adegan yang lebih intim), tiba-tiba saja Tatsumi mengambil remot dan menganti ke chanel lain. Asato yang bingung dan kaget langsung saja protes kepada Tatsumi.
"Sei.. kok tiba-tiba ganti chanel sih? Memangnya kenapa? Kamu gak suka film yang tadi? Padahal film Titanic kan bagus. Itu cerita romantis yang disukai sepanjang masa loh."Kata Asato sambil berbalik dan mengankat kepalanya, jadi dia bisa melihat kearah Tatsumi yang lebih tinggi darinya.
Tatsumi wajahnya menjadi merah padam seperti kepiting rebus, itu bukan karena pertanyaan Asato yang terlalu polos tapi juga karena wajah Asato yang sangat dekat dengan wajahnya. Tatsumi sampai bisa merasakan hela napas Asato di wajahnya, dan selain itu yang membuatnya semakin berdebar-debar adalah…. Asato sekarang duduk di pangkuanya. Jantung Tatsumi semakin berdebar kencang dan hampir mau copot, saat dia merasakan hangatnya tubuh Asato.
" Karena….itu.. ..so..so…soalnya… aku sudah sering nonton jadi bosan…." Kata Tatsumi sambil pura-pura tertawa.
Asato yang mendengar alasan Tatsumi wajahnya pun mengerut.
"Tapi Seichiro, aku suka film itu. Ceritanya sangat menyentuh…" Kata Asato dengan mata yang berkaca-kaca dan berusaha merebut remot dari tangan Tatsumi yang terlena oleh pandangan maut Asato. Untungnya Tatsumi sadar ia segerah mengangkat tanganya yang memegang remot itu tinggi-tinggi, sebelum Asato berhasil merebutnya. Asato berusaha merebut remot itu dari tangan Tatsumi sampai dia lupa kalau dia sekarang ada di atas pangkuan Tatsumi.
Tatsumi yang tak tahan lagi, ia pikiranya benar-benar kacau saat tubuh Asato bersentuhan dan bergesekan terus dengan tubuhnya ( sepertinya Asato terlalu bersemangat merebut remot sampai dia lupa dengan Tatsumi). Akhirnya karena pikiranya sudah benar-benar kacau dia pun luluh. Perjuangan Asatopun akhirnya berhasil, akhirnya dia bisa merebut remot itu dari tangan Tatsumi. Segera saja Asato memencet chanel yang sebelumnya ditonton oleh mereka berdua. Sayangnya ternyata film itu sudah habis dan sekarang sudah berganti dengan film lainnya. Tatsumi pun lega, tapi ternyata masalah ya belum sampai di situ. Tiba-tiba saja Asato yang sedang duduk di pangkuannya berbalik dan memeluk Tatsumi (yang masih terhanyut dengan pikirannya sendiri)dengan erat. Tatsumi kaget dan lagi-lagi rasanya jantungnya mau copot. Saat pikirannya semakin terbang melayang entah kemana tiba-tiba saja dia disadarkan oleh suara Asato.
"Sei….. tolong….(sambil mempererat pelukannya ke tubuhTatsumi) jangan tingalkan aku sendiri." Kata Asato sambil menyembunyikan wajahnya di dada Tatsumi.
Tatsumi kali ini semakin panik, pikirannya semakin kacau. Tapi dengan takut-takut dia tetap saja berusaha untuk membalas memeluk Asato. Dan akhirnya ia pun memeluk Asato, ia mendekatkan wajahnya ke rambut hitam, indah Asato. Sambil merasakan halusnya helai rambut Asato di wajahnya, ia mecium harumnya wangi sampoh yang sering di pakai Asato.
"Tenang saja Asato, aku tidak akan pernah meningalkanmu lagi. Kau tahukan, kau itu sangat penting bagiku." Katanya sambil terus memeluk Asato dengan erat. Saat dia terhanyut oleh suasana romantis itu tiba-tiba saja….. Asato mengatakan sesuatu yang merusak suasana.
"Tatsumi tolong…. Aku paling takut sama film setan." Kata Asato, melepaskan pelukanya dari Tatsumi sambil menunjuk ke arah tv, dia menatap wajah Tatsumi dengan mata yang basah dengan air mata dan ketakutan.
" Eh..,. apa? Film setan?..." Kata Tatsumi bingung sambil meliat ke arah tv yang tiba-tiba saja mucul wajah yang sangat menyeramkan.
Dengan hati yang kecewa ( padahal dipikirnya apa yang dikatakan Asato barusan itu serius), dia pun segera mematikan tv. Dan melepaskan dirinya dari pelukan Asato.
"Sudah Asato jangan takut lagi, tvnya sudah aku matikan. Kok. Sudahlah, sekarang sudah larut malam. Lebih baik kamu pulang saja ke rumah lalu tidur." Kata Tatsumi sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Asato.
