Aku, Kamu dan Mereka
Disclaimer : Matsui Yuusei
Warning : OC, OOC, Shounen-ai, typo bertebaran dimana-mana.
Siang itu matahari bersinar dengan teriknya. Para murid kelas 3-E sedang mengikuti jam pelajaran terakhir bersama Karasuma-sensei dilapangan.
"Baik sekarang istirahat 15 menit" instruksi Karasuma-sensei.
"Ha'i" seru murid 3-E kompak.
Nagisa mengambil tempat dibawah pohon dan meminum airnya sambil menatap teman-temannya yang sedang berbincang-bincang dilapangan.
"Hari ini sangat panas" gumamnya sambil menghela nafas.
"Ya ya sensei juga merasa kepanasan" sahut koro sensei yang sudah berada disamping Nagisa sambil memagang kipasnya.
Nagisa tersentak dan tersenyum melihat senseinya yang tiba-tiba saja duduk disampingnya tersebut.
"Sensei suka senyummu itu Nagisa-kun, sensei rasa jika kau mempunyai seseorang yang disuka , pasti dia akan langsung jatuh cinta denganmu hanya dengan melihat senyummu itu"ucap koro-sensei sambil memperlihatkan senyumnya.
"Aku tidak memiliki orang yang kusuka sensei" jawabnya
"Hee~~ sensei kira kau mempunyai orang yang spesial nagisa-kun" goda koro-sensei
Nagisa hanya terdiam saat mendengar senseinya tersebut mengatakan orang spesial. Nagisa bahkan tidak berpikiran mempunyai orang spesial selain ibu dan ayahnya yang di anggapnya spesial.
"Tidak sensei, aku tidak mempunyai perasaan spesial pada siapapun selain ibu dan ayahku.. kurasa" jawabnya sedikit ragu.
"Baiklah nagisa-kun.. oh sudah jam segini, sensei harus pergi ke italia untuk membeli pizza yang paling enak disana. Ja~~ sensei pergi dulu ya nagisa-kun" ucap koro-sensei kemudian pergi dengan kekuatan 20 mach-nya.
'Orang spesial kah?' batin nagisa
oOo
Bel pulang sekolah sudah berbunyi kira-kira 20 menit yang lalu. Kelas sudah kosong, hanya ada nagisa yang tersisa. Nagisa memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Dan bersiap untuk pulang. Jam telah menunjukkan pukul 15. 10 pm. Nagisa pun beranjak untuk pulang, ketika mendekati pintu dan baru akan membukanya. Pintu tersebut telah dibuka lebih dulu oleh Isogai dari luar kelas.
"Ah.. kau sudah mau pulang Nagisa?" ucap Isogai
Nagisa menatap Isogai dan melihat teman-temannya yang lainnya dibelakang Isogai. Nagisa mengernyit bingung memperhatikan teman-temannya.
"Bukannya kalian sudah pulang tadi?" ucap Nagisa.
"Aa.. begini ada yang ingin aku kabarkan pada kalian, jadi yah, yang lainnya tadi aku suruh untuk kembali ke kelas"jawab Isogai sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Semuanya sudah masuk dan duduk lagi dikursinya masing-masing kecuali Nagisa. Ia nampak sedang menimbang-nimbang antara pulang atau tidak. Jika dia pulang maka Ia tidak akan tahu apa yang akan di bahas Isogai, tapi jika Ia tidak pulang tepat waktu ibunya pasti akan marah besar.
'Apa yang harus kulakukan?' pikirnya
"Nagisa sebaiknya kau cepat duduk kembali dulu kekursimu" ucap Karma
"Apa kau lebih memilih pulang daripada membahas rencana untuk membunuh koro-sensei? " ucap Maehara dengan nada sediikit menyindir.
"Aku tahu kamu memang pembunuh yang terkuat disini Nagisa, tapi apa kau pikir karena hal itu saja kau dianggap berbeda disini?" timpal Kayano sedikit kesal.
Nagisa tersentak. Teman temannya sangat serius kali ini membuatnya makin bingung. Ia memperhatikan Isogai dan berjalan ke arah Isogai.
"Ne~~ Isogai bolehkah aku pulang sekarang?" ucap nagisa berbisik
"Tapi nagisa, sekarang kita akan rapat untuk rencana pembunuhan koro-sensei" balas Isogai berbisik juga.
Nagisa terdiam, terpaksalah dia menurut. Dia hanya berharap agar rapat tersebut akan cepat selesai.
'sudah pukul 15.40 pm. Gawat! Gawat! Gawat! Ibu pulang kerja pukul 16.00 pm. Dan perjalanan dari sekolah menuju rumah membut uhkan waktu 20 menit' batin Nagisa sambil melirik jam yang ada di ponselnya.
"Ya jadi nanti tanggal 20 juli kita akan melakukan sesuai rencana kita tadi, yaitu pertama dengan menggunakan racun yang dibuat Okuda-san. Kedua, berpura-pura melakukan survival game dan.."ucap Isogai terhenti karena melihat Nagisa yang nampak khawatir.
"nee~~ Nagisa daijoubu?" tanya Isogai dari depan kelas.
Sontak semua membuat teman-temannya menoleh ke arahnya.
"Nagisa apa kau sakit?" tanya Karma yang langsung mendekati meja Nagisa dan menaruh tangannya di kening Nagisa dan tangan satunya dikeningnya sendiri.
"Nagisa kau terlihat pucat apa kau baik-baik saja" sekarang tanya Nakamura khawatir.
"Aku baik baik saja Karma" ucap Nagisa sambil mencoba melepaskan tangan Karma yang masih ada di keningnya dengan perlahan.
Kemudian memperlihatkan senyum yang membuat orang orang tidak dapat menahan diri untuk mengarungi Nagisa.
"Ah.. Isogai-kun rapatnya sudah selesai,kan? Ano .. aku harus pulang sekarang ada yang ingin kulakukan" tambah Nagisa sambil mengarahkan pandangan pada Isogai.
"Eh?! Ah.. sebenarnya belum sih tapi kau memang ada urusan penting ya sudah.."sahut Isogai
"Ah.. arigatou.. nee~~ minna gomenne~ aku harus pulang segera. Aku duluan ya Karma" ucap nagisa sedikit membungkuk sopan.
"Ya. . Hati-hati dijalan ya. Nanti aku kirim detai hasil rapatnya lewat Line" sahut Karma.
Nagisa mengangguk tanda mengerti, Kemudian berjalan dan meninggalkan kelas. Setelah keluar dari kelas nagisa langsung berlari secepatnya. Langkah kakinya yang berlari pun terdengar jelas dikelas.
oOo
Nagisa membuka pintu rumahnya dengan was-was. Rumahnya terlihat sepi baginya. Tapi dia tidak langsung berpikir positif mengingat terakhir kali ia mengira ibunya belum pulang, dan ternyata sudah pulang, yang akhirnya berujung lebam pada punggung dan kakinya.
"Tadaima~~" ucapnya memasuki rumah
Namun tak ada jawaban. Tanpa pikir panjang nagisa berjalan kearah kamarnya dengan tergesa. Setelah memasuki kamarnya Nagisa pun langsung mengganti bajunya, agar Ibunya percaya jika ia sudah lama pulang.
Tak lama kemudian ia mendengar suara Ibunya.
"Tadaima~~" ucap ibunya
Sontak saja Nagisa berlari keluar kamar untuk menyambut sang Ibu.
"Okairi. . Okaa-chan" sahutnya dan tersenyum namun senyumnya kemudian digantikan dengan keterkejutan. Nagisa membeku tak dapat berkata-kata dengan apa yang dilihatnya.
"Nagisa lama tak jumpa ya?" ucap orang itu.
"Otou-chan? Ke.. kenapa otou-chan kemari?" ucapnya tak percaya.
"Otou-chan akan bersamaa kita lagi Nagisa, kami ingin kita memulainya dari awal" ucap Ibunya
"Memulai dari awal?" tanya Nagisa bingung
"Ya. . memulainya dari awal. Pertama dengan hubungan kami dan kedua tentangmu" ucap Ibunya.
"Maksudnya?"
"Hal yang pertama sudah kami lakukan, kami akan kembali bersama. Dan yang kedua, itu tentang pendidikanmu Nagisa" ucap Ayahnya serius.
"Pendidikanku? Kenapa?"
"Ayah dan ibu ingin sekolahmu baik-baik saja tak agar tak ada hambatan nantinya" ucap Ayahnya lagi
"Ah. . aku mengerti , lalu aku harus bagaimana?"
"Kau harus keluar dari kelas E, besok kami akan ke sekolahmu untuk membahas hal ini" ucap Ibunya.
"Tap. . Tapi. . aku-"
"Nagisa, kami tau ini berat bagimu. tapi kami ingin yang terbaik untukmu" potong Ayahnya.
Keluar dari kelas E?. Itu berarti semua kenangan yang telah ia lakukan bersama anggota kelas E akan dihapus jika ia memilih keluar, tapi nagisa juga tak ingin mengecewakan orang tuanya yang sudah mau kembali bersama.
'apa yang harus aku pilih?' batinnya bingung.
*TBC*
Aloha. . Hika-chan masih baru di fandom ini, jadi mohon bantuannya minna-san~~
Terima kasih untuk kalian yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca fict buatan Hika-chan ini. Dan maaf kalau masih ada kekurangan..
Jangan lupa Reviews, Fav dan Follow kalau kalian suka hehe. . sekali Lagi Arigatou minna-san~~
