Heart Attack
Park Jimin – Min Yoongi
Min Yoongi si mahasiswa cantik, yang terkenal akan tingkah dingin, cuek, dan ketidakpeduliannya mengalami serangan jantung saat melihat siswa baru yang diketahui sebagai adik tingkatnya ?
"Ya Tuhan, aku serangan jantung, kenapa ini?!"
Pagi hari, di Bangtan University terlihat seorang namja manis sedang berjalan dengan angkuhnya di koridor kampusnya dengan jaket tebal coklatnya, syal –tentu saja karena ini musim salju sekarang, dan sepatu converse yang sudah menjadi khasnya –kali ini berwarna merah serta earphone yang menyantol cantik ditelinga nya. Ia berjalan angkuh dan santai, tidak mempedulikan semua orang yang menatapnya kagum, wajah manis, kulitnya yang putih pucat, tubuhnya yang mungil untuk orang seumuran dengannya membuat seme ataupun yeoja disini terpikat.
"Min Yoongi!" Namja manis itu menolehkan kepalanya kebelakang begitu mendengar suara yang memanggil namanya. yang benar saja, seorang namja berlari kearahnya dari jarak sekitar 10 meter, mungkin? dengan khas senyumannya yang membuat semua orang mengidolakan kedua namja ini ?
Yoongi, namja manis itu menghela nafas malas ketika seorang yang memanggilnya merangkul pundaknya.
"Hoseok, hentikan senyuman bodohmu itu" namja yang dipanggil Hoseok, atau lebih cepatnya Jung Hoseok merengut. Ya yoongi memang sering mengomentarinya dengan komentar pedas. Itulah khasnya bukan? Tak peduli jika Hoseok sahabatnya atau bukan. Terlebih orang lain.
"tumben masuk pagi, Yoon"
"entahlah. Hari ini aku terbangun lebih cepat"
"terbangun lebih cepat atau ingin menyalin tugas yang diberikan pak tua itu ?" Yoongi yang mendengarnya tersenyum imut. Hoseok sudah menduga dan mendengus.
"ayo cepat ke kelas. Aku sudah mengerjakannya"
"ah kau memang yang terbaik , Hoseokie" Yoongi seimut ini karena ada maunya, bukan? Ia hanya sudi menampilkan wajahnya -yang menurutnya sangat konyol untuk sahabat terbaiknya yang satu ini.
Seorang namja tampan, mengedarkan pandangannya. Menatap bingung bangunan yang kini didepannya. Ia sesekali melihat kearah smartphone nya yang tertera GPS disana.
"Bangtan University? Tidak terlalu buruk" pikirnya. Ia segera men-close kan GPS nya dan menekan tombol angka –nomor seseorang.
"Hyung, aku sudah sampai. Kau dimana?"
"…"
"aish jinjja ?! kau menyuruhku ke tata usahanya sendiri?"
"…"
"ne ? haraboeji sudah disana?"
"…"
"baiklah. Untung saja aku pemberani bukan sepertimu. Sudah aku matikan dulu."
Namja tampan itu menghela nafasnya pelan. Ia segera menuju keruangan Tata Usaha dengan meminta bantuan security untuk menemukannya. Hey, mencari sendiri itu memakan waku yang cukup lama bukan?
Setelah di depan pintu Tata Usaha ia disambut oleh namja paruh baya yang memeluknya erat.
"ugh, haraboeji ini sesakhh" Namja tampan ini berusaha melepas pelan pelukan kakeknya. Kakeknya tersadar lalu tersenyum senang
"Park Jimin, kau sudah besar ternyata aigoo cucuku" namja tampan yang dipanggil, Park Jimin tersenyum kecil.
"ne haraboeji. Haraboeji baik baik saja kan?"
"aigooo kau mengkhawatirkanku ya? Cucuku satu ini. Aku baik baik saja. Bagaimana denganmu? Sekolah di US membuatmu semakin tampan ternyata" Jimin tersenyum bangga
"siapa dulu dong ! Jimin! Hehehe" Jimin tersenyum dengan membentuk jari tangannya dengan tanda checklist di bawah dagunya
"yakk! Kepedean mu belum hilang ternyata. Kau sudah tau kelasmu?" Jimin yang mendengar pertanyaan itu langsung menggeleng.
"makanya itu aku kesini haraboeji"
"baiklah, karena aku sedang baik dengan cucuku ini jadi aku mengantarkanmu"
"yakk! Haraboeji aku ini bukan bocah lagi" Kakeknya tertawa lalu merangkul jimin dan berjalan ke kelas baru cucunya.
Yoongi menghela nafasnya bosan. Jam kali ini kosong, dosennya sedang sibuk rapat –entah untuk rapat apa. Ia hanya terduduk dikursinya dan menatap buku bukunya bosan.
"Yoon, ingin ke lapangan? Adik tingkatanmu ada yang main basket tuh" ucap Hoseok padanya. Yoongi meliriknya sekilas.
Ah , basket salah satu permainan kesenangannya. Tapi musim salju begini? Apa adik kelasnya gila? Tentu saja ia tidak mau tubuhnya nanti terbentur patah atau bahkan kepalanya bocor karena terpeleset saat bermain basket. Itu gila, bukan?
"ani. Aku mau kekantin saja. Aku lapar" yoongi beranjak dari bangkunya dan berjalan malas. Hoseok menggelengkan kepalanya.
"kau ini berjalan seperti mayat hidup. Syal tebal, jaket tebal astaga" hoseok menggelengkan kepalanya sekali lagi
"aku tak mau mati kedinginan"
"berlebihan , ckck"
"sudah tak usah banyak bicara. Kau ikut tidak?" Yoongi berjalan cepat meninggalkan Hoseok di belakangnya.
"yakk! Haissh kau ini" Hoseok segera menyusul Yoongi yang sudah berjalan jauh didepannya
"Yoongi oppa. Aku menyukai mu sejak awal. Kau begitu manis, maukah kau menerima coklat ku ini?" Yoongi mendongakkan wajahnya. Oh ayolah, ia sedang makan saat ini. Semua orang kini menatapnya. Astaga perlukah ia menyemburkan makanannya ketika ia diganggu seperti ini?
Ia menatap dingin adik kelasnya yang sedang mengulurkan coklat kearahnya tepat didepan meja makannya dan membuat adik kelasnya menunduk takut. Salah satu alasannya ia malas keluar kelas, ini dia alasannya.
Dengan mata yang menyipit dan pipi yang menggembung karena ia masih mengunyah mie udon yang dimakannya, Yoongi segera mengambil minumnya. Hoseok yang melihat yoongi menatap prihatin yeoja yang didepannya ini. Oh tidak, yoongi. Jangan keluarkan perkataan pedasmu.
"kau hanya menghabiskan uangmu untuk membelikanku coklat" Yoongi menatap sinis yeoja tersebut, sudah ke seribu orang, mungkin yang sudah menembaknya.
"ani oppa. Aku masih banyak uang untuk membelikanmu coklat bahkan lebih dari ini" yeoja itu menggigit bibirnya gugup
"sombong sekali yeoja itu"
"aku tebak yoongi sunbae menolaknya"
"itu pasti, apalagi model yeoja sombong sepertinya"
"lihat badan yeoja itu astaga"
"haha. Sudahlah harapannya terlalu tinggi untuk bersama Yoongi"
Begitulah respon semua orang disekitarnya.
"emm.. lebih baik sekarang kau pergi daripada mengganggu yoongi" Hoseok menarik lengan yeoja itu. Ia masih kasihan dengan mental yeoja itu nanti, kawan.
"ani hoseok oppa. Aku mau mendengar jawaban dari Yoongi oppa" jawab yeoja itu optimis. Hoseok hanya bisa menepuk dahinya pelan
Yoongi menghentakkan sendoknya keras. Membuat semua orang terkaget
"Dengar aku. Pertama kau mengganggu jam makanku" Yoongi menatap yeoja itu kesal
"kedua. Kau ingin mendengar jawabanku? Yang benar saja" yoongi tersenyum sinis
"aku tidak akan menerima yeoja model sombong sepertimu. Uang dari orang tua saja bangga. Benarkan dulu bentuk tubuhmu itu. Kau pikir aku berniat melihatnya? Pantas saja kau memberiku coklat" astaga Yoongi, kau membuat mata yeoja itu berair sekarang.
Yoongi segera berjalan menuju kelasnya meninggalkan yeoja malang tersebut. Hoseok menatap yeoja itu kasihan sekaligus tatapan mengejek juga, mungkin?
"sudah ku bilang juga apa. Kau terlalu optimis, bung" Hoseok memukul pelan pundak yeoja yang menangis itu. Dan segera menyusul Yoongi.
Yoongi berjalan kesal, ia kesal jam makan nya tadi diganggu. Oh man, ia belum sarapan tadi pagi, karena memikirkan untuk mengerjakan tugas si pak tua itu dikampusnya. Lagipula, mie udon yang dimakannya tadi itu enak sekali, hangat, apalagi dimakan dingin dingin seperti ini. Ah perutnya berbunyi sekarang,
Ia berjalan kesal sampai tidak melihat jika ada seseorang yang berjalan berlawanan didepannya.
BRUKK
"aduh!" Yoongi terjatuh kebelakang. Ia mengumpat dan meringis sembari mencoba untuk bangun. Oh tidak, pantatnya sakit sekali.
"astaga, maafkan aku" namja tampan yang ditabrak segera mengulurkan tangannya untuk membantu Yoongi bangun.
"Yakk! Kau ini kalau jalan…" Yoongi baru saja ingin mengumpat, tapi saat mendongak.
DEGG
Astaga, jantung Yoongi berkerja lebih cepat sekarang. Yoongi terbengong melihat wajah namja di depannya. Ia tak sadar bahwa namja didepannya sudah memanggil dirinya berkali kali.
"hey?" namja berhodie biru dengan warna rambut merah terang menatap bingung namja didepannya.
"aah.. iya" Yoongi menatap gugup namja berambut merah terang itu
"maafkan aku telah menabrakmu. Eumm aku tak sengaja tadi" namja berhodie biru itu menggaruk tengkuknya canggung
"ah ani, aku tadi juga salah tidak melihat jalan hehe" Yoongi tertawa canggung. Hey? Ini Min Yonggi bukan?!
"Ya Tuhan, aku serangan jantung, kenapa ini?!" batin Yoongi
"ah ya.. aku Park Jimin, mahasiswa baru disini, sunbae" Namja berhodie tersebut mengulurkan tangannya. Yoongi yang melihatnya langsung mengulurkan tangannya untuk membalas jabatan tangannya.
"ah ne. aku Min Yoongi, pantas saja aku baru melihatmu"
"ne aku baru pindah dari US kesini. Mohon bantuannya sunbae" Jimin membungkukkan badannya hormat membuat Yoongi merasakan pipinya memanas. Oh ayolah, ini musim salju, bukan?
"ah iya biasa saja Jimin-ssi" Yoongi tertawa canggung
"kalau begitu aku permisi dulu sunbae, masih ada yang ingin ku urus. Semoga kita bertemu lagi sunbae" Yoongi menganggukkan kepalanya dan melihat punggung Jimin yang kini sudah berjalan jauh dibelakangnya.
"OMOOO ! PIPIKU MEMANAS OMOO OMOONAA JANTUNGKU ASTAGA" Yoongi menjerit didalam hatinya.
Ia menatap Jimin dari kejauhan seraya memegang pipinya yang merah merona. Astaga , jika orang melihat tingkahnya tadi, mau taruh dimana mukanya? Untung saja koridor ini sepi sekarang.
Yoongi memutuskan untuk berbalik menuju kelasnya, kalau saja..
DUARR!
Yoongi terkejut bukan main saat berbalik kedepan dan melihat seseorang didepannya dengan wajah konyolnya.
"setan kau Jung Hoseok" Yoongi meninju lengan Hoseok dengan keras membuat sahabatnya yang sedari tadi terpingkal tertawa sekarang meringis kesakitan.
"Astaga Yoongi ini sakit, serius" Hoseok mengelus lengannya sembari meringis
"Salah sendiri" jawab Yoongi cuek sembari berjalan menjauhi Hoseok ke kelasnya
"Eyy Yoongi ! tunggu!" Hoseok mengejar Yoongi yang sudah didepannya, selalu saja ditinggal –pikirnya
"Yoon" Hoseok memanggil Yoongi yang sedang berjalan kalem disampingnya
"Apaan?" Jawab Yoongi singkat. Hoseok mengerucutkan bibirnya
"tadi itu siapa?"
"hm? Siapa?"
"iya loh namja yang berhodie itu" mendengar pertanyaan Hoseok membuat pipinya bersemu merah kembali. Seketika jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya
"oh ayolah aku tidak terkena kelainan jantung kan?" Pikirnya. Yoongi meringis pelan sembari memegang pipinya yang menghangat
"ya. Itu hoobae baru kita. Pindahan"
"serius loh yoon"
"apanya yang serius?" Yoongi mengernyit bingung mendengar ucapan Hoseok
"kau tadi terlihat seperti…." Hoseok menggantungkan ucapannya membuat Yoongi penasaran. Hell yeah, ternyata Hoseok melihatnya
"seperti … PEREMPUAN YANG SEDANG JATUH CINTA YOONGI! YANG BENAR SAJA INI BENAR BENAR KAU KAN? OMO OMO OMOOOO URI YOONGI YANG CUEK BEBEK DINGIN SEPERTI INI TERNYATA GUGUP DENGAN HOOBAE BERAMBUT MERAH ! HAHAHAHA" Hoseok mengguncang guncang tubuh Yoongi dengan wajah antusiasnya. Astaga lihat, semerah apa pipi Yoongi sekarang
"kau tau?! Sedari tadi aku merekam tingkahmu HAHAHA" Hoseok berlari sembari memegang smartphonenya meninggalkan Yoongi yang terbengong bingung.
"?"
"Hah?"
"merekam?"
"…"
"SHYEAT JUNG HOSEOK KESINI KAU ?! PERSETAN ! JUNG HOSEOK HAPUS REKAMAN ITU!" teriak Yoongi dan segera berlari mengejar Hoseok yang tertawa dengan tingkah absurdnya.
Oke kita tinggalkan si Pemalu Yoongi sekarang, persetan dengan harga dirinya yang penting rekaman itu segera terhapus –pikirnya
TBC / END ?
annyeonghaseyo ^^ jumpa lagi dengan kaisooppa ^^~~ kali ini bawain ff yang yoonmin lagi nih lagi mentok ke yoonmin soalnya kekeke ^^
pls give me a critics or suggest on a review ^^}/
review dari kalian sangat berguna loh untuk aku buat perbaikin ff aku yang mungkin kurang enak di kalian ^^
oh iya ? TBC or END? itu semua kehendak kalian loh hehe ^^
dont forget to review ya ^^
gamsha :):)
