Naruto © Masashi Kishimoto
Villa Kosong © Akiko Life
Warning : OOC, Gaje, dll
Markas Akatsuki
"Woiiii! Wooiii! Kumpul!" teriak sang leader b****p *dirinegan* a.k.a Pein dengan toa hasil curiannya. Para makhluk gaib(?) berkumpul sesuai komando.
"Apa un?" tanya banci *diledakin* a.k.a Deidara.
"Hari ini kita akan berlibur di villa nenek moyang gue," jawab Pein.
"Horeeee! Liburan!" teriak semuanya sambil loncat-loncat (minus Pein dan Kakuzu).
"Uang ngalir kaga?" tanya Kakuzu.
"Ya iyalah! Lu pikir kita mau jalan ke sono?" jawab Pein.
"Jalan aja biar sehat!" kata Kakuzu (Hm… alesan.. bilang aja biar kaga ngeluarin duit).
"No!" seru semua anggota akatsuki yang lainnya.
"Ya lah" ujar Kakuzu pasrah
"Nah, sekarang siap-siap!" perintah Pein. Semua anggota akatsuki menghilang begitu saja dari ruang berkumpul yang hanya ada meja dan kursi (baca: batu). Beberapa detik(?) kemudian, mereka kembali keruang berkumpul.
"Absen dari yayang Konan!" kata Pein
"Konan ada!"
"Deidara ada un!"
"Sasori ada!"
"Zetsu ada!"
"Tobi ada!"
"Kakuzu ada!"
"Hidan ada!"
"Kisame ada!"
"Itachi ada!"
"Oke, ayo berangkat!" seru Pein sambil menaiki bus yang tadi disewanya, disusul Konan dkk.
Diperjalanan
Sasori sedang dongen dengan boneka yang dibawanya, Deidara sedang memainkan tanah liatnya, Konan sedang melipat origami, Pein membersihkan piercingan yang karatan (ga bisa baca majalah b****p gara-gara duduk disebelah Konan), Zetsu sedang bercakap dengan dirinya yang lain, Tobi asik menjilati lolipopnya, Kakuzu menghitung uang dari sisa nyewa bus, Hidan tidur (gara-gara mabok kendaraan), Kisame melihat foto-foto saudaranya 'Gimana nasib mereka dirumah? Apa yang mereka lakukan? Apa mereka akan baik-baik saja?' pikirnya, dan Itachi mengolesi krim anti keriput pada wajahnya. Tak lama, mereka sampai ditujuan dengan selamat, tinggal berjalan mencari villa.
"Villanya mana un?" tanya Deidara melihat sekeliling
"Disana," jawab Pein sambil menunjuk Villa yang masih cukup jauh. Mereka berjalan ketujuan.
"Se—Senpai…" panggil Tobi.
"Apa Tob?" tanya Zetsu putih.
"Kok serem ya?" tanya Tobi melihat sekeliling.
"Iya nih… Kok serem?" tanya Kisame (Author: lu tuh yang bikin serem *kena samehada*).
"Perasaan kalian aja itu mah!" kata Zetsu hitam.
"Tapi bener juga… Suasananya mencekam!" tambah Pein yang mulai ketakutan.
Suara petir menjadi backsound yang menyeramkan, akatsuki berlari karena tak mau kehujanan.
Di Villa
"Huh…. Akhirnya sampai juga," kata Konan sambil menyalakan lampu.
"Wush…" suara aneh yang hanya terdengar oleh Sasori. Sasori celingak celinguk sambil mendekap bonekanya erat erat.
"Sas, lu kenapa un?" tanya Deidara
"Emang lu kaga denger ya Dei? Tadi ada suara aneh," jawab Sasori sambil gemeteran.
"Wushh…" suara aneh terdengar lagi, kini terdengar oleh semua anggota akatsuki.
"AAAAA!" teriak seemuanya berlari kelantai atas.
"Tam, lu denger suara tadi kaga?" tanya Zetsu putih.
"Iya… Gue denger, apa uma halusinasi kita aja ya?" tanya balik Zetsu hitam.
"Kalau halusinasi kita kaga mungkin. Tadi semua pada lari sambil teriak histeris," jawab Zetsu putih.
'Sesuatu' menyenggol siku kiri Pein.
"Ih.. Yayang Konan geli tau!" kata Pein.
"Apaan lu Pein? Gue kaga ngapa-ngapain!" jawab Konan yang ada disebelah kanan Pein.
"Trus kalau bukan Konan…" gumam Pein sambil memberanikan diri menoleh kea rah kiri.
"Eh.. mbak.. mbak siapa?" tanya Pein yang merasakan firasat buruk.
"Wush…" dalam sekejap, cewek yang dipanggil mbak oleh Pein lenyap.
"AAA! SETAN!" teriak Pein sambil sembunyi dibelakang Konan.
"Aduh… Senpai.. Tobi pengen kencing! temenin dong…" pinta Tobi pada Deidara.
"Ga ah un! Sama Zetsu ajalah! Gue masih takut un!" tolak Dei yang masih shock.
"Zetsu-senpai… Anterin Tobi kencing dong.. Tobi takut…" kata Tobi.
"Gimana tam?" bisik Zetsu putih
"Ya udahlah… Daripada ngompol…" bisik Zetsu hitam.
"Ya Tob," kata Zetsu putih.
"Horee… Ayo Senpai…" kata Tobi sambil berjalan ketoilet dan diikuti Zetsu.
"Senpai tunggu sini ya.." kata Tobi sambil masuk ketoilet. Setelah selesai, Tobi akan membuka pintu, tapi entah kenapa, ia berhenti dan perlahan menoleh kebelakang.
"Eh…. Nenek ngapain disini? Ngintipin Tobi ya?" tanya Tobi pada nenek nenek yang membawa gayung (Author + Readers : Bego! Tobi kabur!)
"Wushh…" nenek tadi hilang begitu saja. Dengan santai, Tobi membuka pintu.
"Tobi, kenapa lama?" tanya Zetsu putih
"Gomen, senpai, tadi ada nenek-nenek bawa gayung, terus pas Tobi tanya malah ilang," jawab Tobi polos.
"Tobi, itu nenek gayung," kata Zetsu hitam.
"Oh.. Yasudah, ayo senpai kita kembali," ajak Tobi. Mereka kembali ketempat Pein dkk.
"Tobi dan Zetsu-senpai kembali!" seru Tobi. Langkah kaki mereka terhenti melihat keadaan akatsuki yang lain.
.
.
.
"Senpaaaaai!"
.
.
To Be Continued
Hehe, gimana fic pertama saya? gaje ya? makasih :*
