Author : Lilyan ParkByunOhXiKimDoHuangWu
Disclaimer : Semua cast milik Tuhan, milik EXOstan/tic, milik SME, dan milik couple masing-masing, but this fic is mine ^^
Warning : It's YAOI, NC, M-Preg, Typo(s), OOC. Yang masih di bawah umur dan atau merasa otaknya masih polos dan tidak ingin kepolosannya ternodai, mohon menjauh dari fic Lily. Karena bisa jadi semua fic yang Lily buat, mengandung unsur YAOI dan NC
Length : Chapter
Rate : M
Summary : Fic ini datang dari otak fujoshi Lily yang udah yadong akut ^^
~**O**~
Happy Reading
.
No SiDers
.
No Bash/Flame
.
And Review Please
~**O**~
Namaku Xi Luhan. Aku adalah mahasiswa jurusan tari di Jeju National University. Aku hanya seorang namja biasa yang baru pindah beberapa bulan lalu dari China. Aku pindah ke Jeju. Pulau indah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tinggal lama di Jeju, bukan berarti aku dapat menghafal semua tempat di Jeju, bahkan aku bisa di katakan buruk dalam menghafal jalan.
"Luhanie, kau mau makan siang bersamaku?" Dia Do Kyungsoo. Namja manis bermata bulat, dengan suara khasnya yang lembut. Dia adalah mahasiswa jurusan vocal.
"Hm, ne. Kajja" dia adalah sahabatku, walau kami berbeda jurusan, tapi dia adalah orang pertama yang ku kenal saat pertama kali aku masuk ke Jeju National University. Siapa yang tak mengenal nya. Namja manis dengan suara lembut bak malaikat, dan penghargaan-penghargaan yang di dapatnya patut di banggakan.
"Hei, kalian mau pergi kemana?" Oh, dan satu lagi. Byun Baekhyun namja yang tak kalah manis nya dengan Kyungsoo. Ia masuk jurusan yang sama dengan Kyungsoo. Yah, mereka berdua memiliki suara yang merdu. Bahkan sempat ada orang yang menawari Baekhyun untuk rekaman, dan menjadikan nya sebagai penyanyi terkenal. Tapi dia menolaknya dengan alasan ia bahkan belum lulus kuliah. Mereka berdua memiliki hal yang patut mereka banggakan. Sedangkan aku, apa yang patut ku banggakan? Sifatku yang sedikit penakut dan ceroboh.
"Kami akan makan siang bersama. Kau mau ikut?"
"Hwa! Aku ikut!"
~**O**~
Author Pov
"Pulang kuliah nanti, kita pergi jalan-jalan ke hutan belakang gedung universitas, bagaimana?" Kyungsoo berucap sambil memakan bekal yang di buatnya. Luhan dan Baekhyun hanya mengangguk setuju dengan mulut penuh makanan.
"Lagi pula, jam terakhir kuliahku kosong kok!" Luhan menjawab sambil melirik arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kanan nya.
"Baiklah nanti siang kita bertemu di hutan belakang gedung, ne!"
"Ne. Ah, aku harus kembali ke kelas ku. Jam kuliah ku akan di mulai sebentar lagi. Sampai bertemu nanti siang!" Luhan berjalan terburu-buru menuju kelasnya, meninggalkan Kyungsoo dan Baekhyun yang masih asyik mengunyah makanan mereka masing-masing
~**O**~
Luhan Pov
"Ah, akhirnya. Jam kuliahku selesai" aku milirik arlojiku. Sepertinya Kyungsoo dan Baekhyun belum selesai dengan jam kuliah mereka. Lebih baik aku pergi saja dulu ke hutan belakang universitas.
.
"Hwa! Kyeopta" aku baru tahu jika hutan belakang universitas begitu indah, dengan pepohonan hijau yang tinggi-tinggi dan sebuah kolam kecil berair jernih. Ini pertama kalinya aku pergi ke hutan belakang universitas. Bukan apa-apa, aku hanya takut pergi sendiri dan tidak bisa kembali atau bisa dibilang aku takut tersesat. Bukankah sudah kubilang aku tak pandai menghafal jalan dan tempat? Oh, iya. Aku belum memberitahu Kyungsoo.
To : Kyungsoo
Kyungsoo-ah, aku pergi duluan ne! Cepatlah, aku menunggumu!
Aku kembali memasukan ponselku ke dalam saku celanaku. Ah, udara disini benar-benar sejuk. Sepertinya ini tempat yang cocok untuk melepas penat saat Kuliah.
SREK
Eh, sepertinya aku melihat seseorang di balik semak itu. Aku berjalan mendekat, memperhatikan dengan seksama apa yang di lakukan orang itu di sana? Sedikit mencurigakan.
SREK
OMO? A—apa yang dia lakukan? Di—dia m—memakan... Apa dia sudah gila. I—ini benar-benar mengerikan. Dia benar-benar sudah tidak waras. Aku berjalan mundur dengan perlahan tanpa suara. I—ini mengerikan...
CREK
Oh, No. Aku benar-benar tak dapat bernafas dengan benar. Mata merahnya menatap tajam ke arahku. Dia benar-benar terlihat mengerikan dan menjijikan dengan mulut yang penuh dengan darah. Ya tuhan, selamatkan aku.
Aku berlari sekuat yang aku bisa. Masuk kedalam hutan. Aku tak peduli walau aku harus tersesat sekali pun. Lebih baik dari pada harus tertangkap oleh orang gila sepertinya.
SRET
BRUK
"AAKHH!"
.
Author POV
Luhan berteriak kesakitan saat punggung nya menghantam sebuah pohon dengan keras. Luhan mencoba untuk berdiri, dengan seluruh tubuh nya yang terasa remuk, menghindari namja yang telah mendorongnya ke pohon.
Tidak bisa, tubuhnya tidak kuat bahkan untuk sekedar berdiripun rasanya sulit. Ia, melempar apa pun yang ada di dekatnya. Melempari namja bermata merah yang terus berjalan ke arahnya, menatapnya dengan tajam.
SET
"Aaakhh! Appoo.. hiks..." Luhan hanya bisa meringis, saat namja itu mengangkat tubuhnya, dan melemparnya dengan penuh nafsu.
Baiklah, panggil Luhan namja cengeng. Tapi rasa sakit yang ia rasakan di sekujur tubuhnya, yang terasa remuk, membuat air matanya mengalir begitu saja. Lututnya sedikit tergores, darah segar mengalir dari lututnya. Membuat namja yang sedari tadi terus memperhatikan Luhan dengan mata tajam nya mengendus. Mengendus bau darah yang mengalir di lutut Luhan. Menatap tajam ke arah Luhan, sebelum tubuhnya perlahan bergerak menuju lutut Luhan, meraihnya, dan menjilat darah yang mengalir di lutut Luhan, terus menyedot darah dari luka itu. Meremas lutut Luhan, seakan menyuruh darah agar terus keluar.
"Akhhh.. hiks.." Luhan mencoba melepaskan lutut nya yang mulai berdenyut sakit dan perih. Menarik paksa lututnya.
GEP
Luhan berhenti memberontak saat kedua tangan nya di pegang dengan keras, oleh namja itu. Mata tajam yang terus menatap Luhan dengan penuh nafsu. Mengendus aroma tubuh Luhan di lehernya. Menjulurkan lidahnya di leher Luhan, menjilat leher Luhan dengan hati-hati. Menyedot leher Luhan di perpotongan antara bahu dan leher, meninggalkan bekas keunguan di sana.
"Hiks... Lepasskan.. arghh.. aku.. hiks..."
SRET
Merobek pakaian yang di kenakan Luhan, memperlihatkan kulit putih mulus Luhan. Luhan mencoba untuk berontak, tapi sia-sia. Tubuhnya sudah terasa sakit dan lemas. Ia hanya bisa menangis. Berdoa supaya Kyungsoo atau Baekhyun dapat menemukan nya, dan menolong nya dari namja gila ini.
Namja itu terus melucuti pakaian yang di kenakan Luhan. Membuat tubuh Luhan telanjang. Memandang tubuh mulus Luhan dengan tatapan lapar. Mulutnya yang berlumur darah, perlahan meraih junior Luhan, dan melahapnya, menyedotnya, dan mengocok junior Luhan.
"Hiks,,," menangis. Hanya itu yang bisa Luhan lakukan. Tubuhnya benar-benar sudah lemas. Ia benar-benar tak bisa memberontak sama sekali.
"ARGHH.." Luhan mengeluarkan cairan nya di mulut namja itu. Cairan putih bercampur darah sedikit mengalir di sudut bibir namja itu. Ia mulai membuka celana yang ia kenakan, mengeluarkan benda panjang yang sudah tegang dan mengeras.
JLEB
"ARKKHH... APPO... hiks... berhenti.. hiks.. appoo" dengan sekali hentakan namja itu memasukan junior nya ke dalam hole Luhan. Menggerakan pinggulnya dengan cepat. Kepalanya mendongkak saat ia merasakan nikmat. Merasakan ketat nya hole Luhan. Luhan hanya memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir dari mata nya.
"ARGHH... AHHH..." Luhan kembali mengeluarkan cairan nya untuk kedua kalinya. Ia bisa merasakan cairan hangat mengalir di holenya.
Hari sudah semakin sore. Walau Luhan tak bisa melihat langit sore karena pepohonan yang lebat. Tapi, ia tahu waktu sudah berlalu sangat cepat. Dia belum melihat teman-teman nya. Apa kedua teman nya mencarinya? Mencari Luhan yang menghilang?
"LUHANIE? DIMANA KAU?"
"LUHANIE APA KAU MENDENGAR KAMI?"
Itu mereka. Mereka benar-benar mencari Luhan. Rasa nya Luhan ingin berteriak dan mengatakn bahwa dirinya ada di sini. tapi, rasa nya suaranya menghilang. Seperti ada yang menghalangi di tenggorokan nya. Ia hanya bisa menangis. Menangis tanpa suara.
Namja bermata merah, ah tidak. Matanya berubah menjadi coklat. Ia memandang ke arah sumber suara dan menatap Luhan secara bergantian. Ia terlihat kaget. Lalu melepaskan tautan tubuh mereka. Memakai kembali pakaian nya dengan asal. Berlari dengan cepat ke dalam hutan.
Dengan tubuh lemas, Luhan mengambil satu-satunya pakian yang masih bisa ia pakai. Bersandar pada sebuah pohon. Menekuk kedua lututnya. Menundukan kepalanya, dan kembali menangis.
"LUHANIE AP— OMO? LUHANIE!" Kyungsoo menemukan nya. Berjalan ke arah Luhan yang menunduk.
"Apa yang terjadi?" Baekhyun meraih kemeja Luhan yang sudah tak berbentuk. Memandang Luhan dengan penuh tanya. Memandang wajah sedih Luhan. Telah terjadi hal buruk yang menimpa Luhan.
"Bau ini?" Kyungsoo mengendus aroma tubuh Luhan. Aroma sperma mengguar dari tubuh Luhan. Ia menatap sendu ke arah Luhan.
"Luhanie?"
~**O**~
.
TBC
.
Entah kenapa fic ini tiba-tiba di hapus oleh pihak ffn. Tadinya Lily gak mau publish ulang fic ini. Tapi, karena temen sekaligus sahabat Lily terus merengek supaya Lily publis ulang ini fic, jadi Lily publish ulang. Terserah tanggapan reader mau review lagi atau enggak, karena Lily udah ngenes waktu mau update chap 3 eh tiba-tiba fic nya udah ngilang gitu aja. Lily jadi males buat lanjutin nya. Kalaupun Lily lanjut, mungkin jika mood Lily udah baikan.
