BE MINE

HUNLAY / GS

T

ONE SHOOT

RieYuri

_BE MINE_

Siang itu cuaca di kota Seoul sangat terik. Sinar yang dipancarkan matahari siang ini mungkin dapat membakar apa saja yang ada dibumi. Mungkin juga termasuk hati seorang wanita yang kini tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan luar biasa. Ah tidak, sebenarnya hati wanita tersebut sudah terbakar sebelum ia keluar dari apartement kekasihnya. Bukan, lebih tepatnya mantan kekasih. Raut wajahnya sangat menyiratkan kemarahan yang besar. Rahangnya mengeras. Tangannya menggenggam kuat kemudi mobilnya. Sesekali bibirnya yang manis mengeluarkan umpatan dan sumpah serapah kepada siapa saja yang mengganggunya. Termasuk pengemudi mobil didepannya yang mengerem secara mendadak. Gadis itu sangat cantik dan terkesan kalem. Bahkan saat ia tersenyum kadar kemanisannya bertambah beribu kali lipat karena single dimple pada pipi kanannya. Tetapi sepertinya itu semua lenyap untuk saat ini karena emosi yang ia tahan bisa meledak kapan saja. Hanya menunggu tempat dan waktu yang tepat. Ya, jika sudah tiba pada tujuannya nanti, dia akan menumpahkan semua. Berteriak, menangis, apapun akan ia lakukan nanti.

Wanita itu Zhang Yixing. Seorang wanita berusia 31 tahun berasal dari Changsa China. Ia adalah seorang desainer yang saat ini mulai terkenal di Korea Selatan. Yixing harus merantau ke Korea karena tawaran dari sahabatnya saat masih kuliah di Paris dulu untuk memulai bisnis bersama. Karyanya sudah banyak digemari oleh berbagai kalangan saat ini. Bukan hanya di Korea, namun juga di China tanah airnya. Bisa dibilang Yixing adalah seorang wanita yang sempurna.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit, mobil audi hitam milik Yixing mendarat dengan kurang cantik pada halaman parkir sebuah gedung perusahaan komunikasi terkenal di Korea 'Multi Group'. tanpa menunggu lagi, Yixing segera keluar dari mobil lalu melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut. Setelah memasuki gedung, ia langsung menuju lift dan menekan angka 22. Setelah menunggu dengan gelisah, akhirnya pintu lift tersebut terbuka dan ia kembali melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Xing apa yang kau lakukan disini?" Tanya seorang wanita bernama Luhan, Manager HRD dan juga sepupu dari CEO perusahaan ini

"aku ingin bertemu Sehun sekarang!" jawab Yixing dengan suara yang sedikit bergetar

"tunggulah sebentar, Sehun sedang menerima tamu penting didalam"

"aku tidak bisa menunggu jie" Yixing hendak meraih kenop pintu ruangan didepannya, tetapi tangannya berhasil diraih oleh Luhan

"Xing, jangan keras kepala"

"maaf jie" ucap Yixing sambil mengibaskan tangan Luhan pada pergelangan tangannya. Dengan cepat, Yixing memutar kenop pintu ruangan itu lalu membukanya. Luhan menepuk keningnya saat Yixing membanting pintu kayu yang bertuliskan 'Presdir' itu dengan kencang.

"mati aku Zhang Yixing!" gumam Luhan

.

.

.

Blaaamm

Yixing membanting pintu ruangan yang cukup luas itu dengan kencang Sehingga membuat empat orang yang berada didalamnya meloncat karena terkejut. Dapat Yixing lihat seorang pria dengan wajah dingin kini tengah menatapnya dengan tajam. Yixing tetap berdiri mematung pada tempatnya saat dua dari empat pria itu mulai berdiri lalu saling berjabatan tangan. Tidak lama kemudian tiga pria itu pergi meninggalkan ruangan dan hanya meninggalkan dirinya dengan pria berwajah dingin bernama Oh Sehun.

"Xing apa yang kau lakukan hah?" Tanya Sehun setelah menutup dan mengunci pintu ruangannya.

Yixing tidak menjawab pertanyaan Sehun, melainkan ia langsung menuju sofa yang terletak ditengah ruangan yang didasari warna silver tersebut. Sehun mendengus kesal lalu berjalan mendekati Yixing.

"jawab pertanyaanku Xing. Kau tahu, perbuatanmu tadi hampir saja membuatku bangkrut!" ucap Sehun sambil berkacak pinggang didepan Yixing

"maaf" perkataan maaf yang keluar dari mulut Yixing membuat Sehun menghela nafasnya berat. Hanya perkataan maaf yang keluar dari mulut Yixing. Dan itu Yixing ucapkan tidak dengan nada menyesal. Melainkan dengan nada datar dan suara parau yang bergetar. Sehun lalu mendudukkan dirinya disamping Yixing dan mencoba untuk menetralkan emosinya sendiri. Sekarang bukan waktunya untuk marah kepada Yixing. Karena Sehun tahu, gadis yang ditatapnya saat ini sedang memendam sesuatu yang sepertinya akan segera meledak.

"kenapa?" Tanya Sehun mencoba untuk tenang. Sehun mengernyit saat Yixing sama sekali tidak meresponnya. Dan kali ini mata Sehun membelalak kaget karena Yixing melepas cincin yang tersemat pada jari manisnya dan melemparnya kesembarang arah.

"Xing, kenapa kau membuang cincin pertunanganmu hah?" Tanya Sehun sedikit membentak. Tetapi Yixing masih diam. Tatapannya kosong kedepan. Sehun semakin frustasi dan mengacak rambut hitamnya. Tidak lama kemudian Sehun kembali dikejutkan karena Yixing yang tiba-tiba memeluknya dengan erat. Perlahan tangan Sehun bergerak untuk mengusap punggung Yixing saat ia menyadari tubuh Yixing begetar dalam pelukannya. Sehun diam. Kali ini ia membiarkan gadis dalam pelukannya mengeluarkan terlebih dahulu air matanya. Sebelah tangan Sehun mengelus punggung Yixing. Menenangkannya dengan sabar. Kali ini Sehun seolah tidak perduli dengan jas hitamnya yang mulai basah karena air mata Yixing. Amarahnya yang tadi sempat memuncak kini mulai hilang seperti terbawa oleh angin.

Ia kini masih merasakan tubuh Yixing yang bergetar akibat isakannya. Sehun tidak berminat untuk bertanya apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya ini. Hingga Setelah dirasa isakan Yixing mulai berkurang, Sehun mulai memberanikan diri untuk bertanya

"apa yang terjadi?"

"Kris" jawab Yixing dengan suara lirih

Sehun kembali mengernyit. Perasaanya mulai tidak enak saat ini

"ada apa dengan Kris?

"Sehuna.. semuanya telah berakhir. Aku memutuskan hubunganku dengan Kris"

Sehun semakin mengeratkan pelukannya pada Yixing saat ia kembali mendengar isakan yang keluar dari bibir Yixing

"benar kata semua orang. Kris lelaki brengsek. Bodohnya aku tidak pernah mempercayainya. Dan siang tadi, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri dia sedang bercinta dengan model sialan itu"

Jangan tanyakan apa yang dirasakan Sehun sekarang hingga tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras. Sudah pasti ia sedang menahan agar emosinya tidak meledak. Biarkan Yixing tenang terlebih dulu, masalah apakah akan membunuh lelaki brengsek itu urusan belakang batinnya.

"gwenchana" ucap Sehun pelan

"Sehuna.. mengapa aku bodoh sekali? Baik kau atau Luhan sudah sering sekali menegurku tentang bagaimana Kris. Tapi.. tapi mengapa aku dengan bodohnya mengacuhkan peringatan dari kalian?" ucap Yixing disela-sela isakannya

"tenanglah Xing, ini semua bukan salahmu" ucap Sehun mencoba menenangkan Yixing

"Sehuna mian.. jeongmal mianhae.." isak Yixing

"ssssttt mengapa kau meminta maaf kepadaku hm?" Tanya Sehun masih setia menenangkan sahabatnya yang menangis dalam pelukannya

"karena aku tidak mendengarkanmu"

"ck, apa yang kau katakan? Gwenchana. Tenangkan dulu dirimu" perintah Sehun kali ini memeluk Yixing lebih erat.

"ada aku disini Xing. Tenanglah" bisik Sehun dan diangguki oleh Yixing

_BE MINE_

Sehun, Yixing dan Luhan bisa dikatakan sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Orangtua Yixing dan Luhan adalah sahabat dekat sekaligus mitra bisnis yang saling menguntungkan. Sedangkan Sehun adalah sepupu Luhan. Suatu hari Sehun dan keluarganya harus pindah dari Korea ke China karena perusahaan keluarga mereka di China hampir mengalami kebangkrutan. Itu semua disebabkan kakek Sehun dan Luhan meninggal dunia. Jadi sebagai anak tertua dan ahli waris utama, ibu Sehun lah yang harus memimpin perusahaan itu. Dan secara tidak sengaja, rumah baru yang ditempati Sehun tepat berhadapan dengan rumah Yixing. Dan semenjak hari itulah persahabatan Yixing dan Luhan semakin berwarna karena kehadiran Sehun.

Luhan memang dua tahun lebih tua dari Sehun dan Yixing. Itulah sebabnya mengapa Luhan lebih dipercaya menjaga keduanya. Mereka juga selalu berada pada sekolah yang sama. Hanya saja saat mulai masuk perkuliahan, Luhan dan Sehun harus merelakan Yixing mengejar impiannya untuk menjadi seorang desainer. Saat itu Yixing menerima beasiswa dari sekolah fashion ternama di Paris, sedangkan Sehun dan Luhan, mereka meneruskan kuliah di Korea. setelah lulus kuliah, Luhan dan Sehun dipercaya untuk meneruskan perjalanan perusahaan keluarga mereka di Korea yang sempat terhenti. Walaupun mereka harus memulai kembali dari awal, namun bisa dikatakan usaha mereka tidak sia-sia. Berkat dukungan dari keluarga serta peran orang tua Yixing, perusahaan yang dijalankan Sehun dan Luhan kini mulai merambah ke Eropa. Sedangkan Yixing ia sangat beruntung, karena ia mendapatkan tawaran sahabatnya untuk memulai bisnis bersama di Korea setelah lulus dari sekolah fashion di Paris. Itu karena ibu sahabatnya adalah seorang desainer ternama di Korea dan sedang membutuhkan asisten untuk menjalankan butiknya yang sudah tersebar di Asia. Dan sekarang, Yixing pun bisa membuka butiknya sendiri karena kecerdasan dan kreatifitasnya yang tidak perlu diragukan lagi.

Dua tahun yang lalu, Luhan resmi menjadi istri seorang Park Chanyeol. Itu semua membuat Sehun dan Yixing sedikit kehilangan sosok Luhan yang menyayangi mereka layaknya saudara kandung. Dan satu tahun yang lalu, Sehun harus menerima kenyataan bahwa Yixing telah dipersunting oleh lelaki bernama Kris. Pertanyaannya, apakah Sehun bahagia sama halnya ketika Luhan menikah dengan Chanyeol dua tahun lalu? Jawabannya tentu saja tidak. Tetapi ia harus bisa menerima itu semua. Mengapa? Karena ia melihat sinar kebahagiaan dari mata Yixing. Ia berfikir bahwa kebahagiaan Yixing diatas segalanya. Perasaannya tidak penting lagi selama Yixing bahagia. Malam itu Sehun menyimpan rasa sakit dan sesaknya seorang diri. Selalu seperti itu. Bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali ia harus merasakan itu semua. Sama halnya tiga tahun yang lalu saat Yixing tiba-tiba memeluknya dari belakang dan berkata "sehun, aku jadian dengan Kris". Sehun yang semula terbang karena mendapat pelukan dari Yixing, seketika langsung jatuh terhempas juga karena Yixing. Hatinya hancur, namun saat ia berbalik dan melihat wajah ceria Yixing, sakit hatinya terasa seperti luka yang tersiram air alcohol. Perih, namun cepat kering. Dan jika kalian bertanya mengapa Sehun merasa seperti itu? Jawabannya adalah karena ia mencintai Yixing. Karena Sehun mencintai sahabatnya sendiri. Karena ia menyayangi Yixing lebih dari sekedar seorang sahabat. Jangan tanyakan sejak kapan perasaan itu muncul, karena jelas Sehun pun tidak akan pernah bisa menjawabnya. Perasaan itu muncul sendiri seiring berjalannya waktu. Perlahan namun pasti.

.

.

.

Berulang kali Sehun berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjaga Yixing apapun yang terjadi. Ia berjanji akan tetap berada disamping Yixing apapun yang terjadi. Sekalipun nyawa taruhannya, Sehun akan tetap memenuhi janjinya. Ia bahagia jika Yixing bahagia. Namun ia akan sangat hancur jika Yixing bersedih. Dan ia akan sangat marah jika Yixing disakiti. Sama seperti saat ini. Sehun hancur melihat Yixing menangis. Dan Sehun sangat marah melihat Yixing disakiti. Berulang kali ia memperingatkan Yixing agar lebih menjaga perasaannya untuk Kris. Namun Yixing yang keras kepala pasti akan lebih mempertahankan cintanya daripada mendengarkan nasehat orang lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Sehun masih belum beranjak pergi dari apartement Yixing sejak siang tadi. Bahkan posisinya masih memeluk Yixing yang kini sudah mulai terlelap karena lelah seharian menangis. Tangan kirinya perlahan mengusap wajah Yixing yang masih basah karena airmata yang tidak berhenti mengalir.

"sehuna"

"hhmmm" Sehun menggumam saat ia mendengar suara lemah Yixing memanggil namanya

"kau tidak lelah?" Tanya Yixing masih memejamkan matanya

"ani" jawab Sehun singkat

"kau tidak pulang?"

"tidak sebelum kau benar-benar terlelap"

"bagaimana jika aku tidak akan terlelap?"

"aku akan tetap disini"

Hening dan yang terdengar hanya hembusan nafas keduanya. Yixing masih memeluk tubuh Sehun dan memejamkan matanya.

"aku suka dengan aroma tubuhmu. Jadi bisakah aku tetap seperti ini sampai nanti?"

Perkataan Yixing membuat Sehun sedikit tersenyum. Dari dulu Yixing sangat menyukai aroma tubuh Sehun. Kata Yixing, wangi yang keluar dari tubuh Sehun sangat menenangkan.

"peluk aku sesukamu" jawab Sehun mengeratkan pelukannya kepada Yixing

"kalau begitu tetaplah disini walaupun aku sudah terlelap" ucap Yixing yang semakin membenamkan wajahnya pada dada Sehun.

"hhmmmm" gumam Sehun

"selamanya Xing. Selamanya aku tidak akan pernah meninggalkanmu"

_BE MINE_

Dering jam alarm diatas meja nakas membuat Sehun menggeliat dari tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam ia mencoba meraih jam alarm tersebut. Namun kini matanya terbuka saat tangannya tidak menemukan letak benda yang sedang ia cari.

"ck"

Sehun berdecak saat teringat kini ia sedang berada dimana. Sudah jelas ia masih berada di apartement Yixing. Ia melihat sekeliling kamar setelah mematikan alarm jam dan tidak menemukan keberadaan Yixing. Perlahan ia mulai mendudukkan dirinya pada tepi ranjang sambil memijit lengan tangan kanannya yang terasa nyeri. Bagaimana tidak nyeri jika semalam penuh tangan itu digunakan bantal untuk Yixing. Lalu dengan langkah gontai, Sehun berjalan keluar dari kamar Yixing.

"kau sudah bangun?"

"hhmmm" Sehun bergumam dan tersenyum saat melihat Yixing yang tengah sibuk menyiapkan sarapan didapur.

"aku membuatkan sup jagung kesukaanmu. kau bisa mandi dulu sambil menunggu supnya matang" oceh Yixing sambil mengaduk masakan didepannya

"malas" jawab Sehun singkat

"yaaa dari kemarin kau belum mandi bodoh. Bahkan kau tidak mengganti bajumu. Heeeiiisshh jorok sekali"

Sehun terkekeh. Sepertinya Yixing sudah kembali normal seperti biasanya. Menjadi Yixing yang cerewet.

"yaaa cadel aku menyuruhmu mandi bukan tertawa"

"nanti saja Xing. Kenapa cerewet sekali sih? Semalam kau menangis dan sekarang kau mengoceh" gerutu Sehun lalu menyesap kopi yang sudah disediakan Yixing diatas meja makan

"yasudahlah terserahmu saja"

"Xing apa kau sibuk hari ini?" Tanya Sehun membuat Yixing menghela nafasnya

"tidak. Hari ini aku malas ke butik. Wae?"

"mau pergi kepantai?"

"he? Kau mengajakku kepantai?"

"hm. Mau tidak?"

Hening sejenak,

"Sehunaaaaa saranghae" teriak Yixing lalu berlari menghampiri Sehun dan memeluknya dari belakang

"nanti selesai meeting aku langsung menjemputmu. otte?"

"call" jawab Yixing lalu mengecup pipi kiri Sehun.

Sehun hanya bisa tersenyum. Ia menghela nafasnya berat. Detak jantungnya kembali berdegup kencang. Ia berharap Yixing yang masih memeluknya dari belakang tidak merasakan degupan jantung yang bergemuruh.

"mungkin sekarang saatnya aku mengungkapkan semua" batin Sehun

_BE MINE_

"huwaaaaaa segar sekali.." teriak Yixing berlari menuju bibir pantai. Sedangkan Sehun hanya menggeleng dan bersandar pada mobil melihat tingkah Yixing yang seperti anak kecil

"Sehuna kau sedang apa? Kemarilah!" teriak Yixing

"shireo!" jawab Sehun santai

"yaaaaa!" Yixing kembali berteriak. Namun kini ia mulai berlari menghampiri Sehun yang sedang bersandar pada mobilnya.

"Oh Sehun apa gunanya kau mengajakku kemari jika kau tidak mau menemaniku bermain disana hah? Kau ingin melihatku tenggelam dan menghilang terbawa arus karena tidak ada yang menolongku? Atau kau ma emmppphh…"

"ssssstttt diam atau kau kulempar jauh ketengah laut" gerutu Sehun membungkam bibir Yixing dengan telapak tangannya

"aaaahh yaaa Zhang Yixing sakit" teriak Sehun saat Yixing menggigit telapak tangannya

"hahaha sini kejar" teriak Yixing yang sudah berlari menjauh dari Sehun

"yaaaaa awas jika kau tertangkap nanti" Sehun tersenyum dan mulai melepas dasi yang masih menggantung di lehernya. Saat ini ia merasa lega karena Yixing sudah kembali ceria dan cerewet seperti biasanya. Ia berjalan pelan kearah Yixing yang tertawa dan melambaikan tangan kearahnya.

"kau tertangkap" ucap Sehun lalu merengkuh Yixing dalam pelukannya

"kau tidak menangkapku bodoh. Tetapi aku yang menyerahkan diri" bisik Yixing mengeratkan pelukannya pada tubuh Sehun

"kenapa kau menyerahkan diri?" Tanya Sehun menyandarkan dagunya pada puncak kepala Yixing

"karena aku sedang senang" jawab Yixing membuat senyum Sehun terus mengembang dari wajahnya yang dingin

"Sehuna"

"hhmmm"

"kau tidak bertanya apa yang membuatku senang?" tanya Yixing

"eeeeemmm karena aku mengajakmu ke pantai?" jawab Sehun sedikit bingung

"ani"

"lalu?"

"karena sekarang aku bersamamu" jawaban yang keluar dari bibir Yixing seketika membuat jantungnya berdetak kencang. Ia mencoba melepas Yixing dari pelukannya karena takut jika debaran jantungnya dapat dirasakan oleh Yixing. Namun Yixing semakin mengeratkan pelukannya dan membuat Sehun semakin salah tingkah.

"Sehuna" panggil Yixing dan hanya dibalas gumaman oleh Sehun.

"bolehkah aku meminta sesuatu padamu?"

"apa?"

"bolehkah aku mencintaimu?"

Jika tadi jantung Sehun berdetak kencang, maka sekarang tolong ingatkan Sehun bagaimana cara bernafas yang benar. Tubuhnya kaku dan telinganya berdengung.

"Sehun.. kau tidak mendengarku?" tanya Yixing melonggarkan pelukannya

"aku mendengarmu" jawab Sehun menatap intens mata Yixing

"maaf" ucap Yixing lalu menundukkan kepalanya

Sehun memiringkan kepalanya saat kata maaf keluar dari bibir Yixing

"mengapa minta maaf?"

"aku tahu kau pasti berfikir aku menjadikanmu pelampiasan. Memang rasa sakitku masih sangat terasa. Serpihan hatikupun juga masih belum kembali menjadi utuh. Namun, semalam aku menyadari sesuatu yang selama ini mengganjal dalam diriku" ucap Yixing menatap mata Sehun

"aku sadar jika selama ini aku mencintaimu. Tiga tahun menjalin hubungan dengan Kris, aku tidak pernah merasakan nyaman seperti saat bersamamu. Hatiku menghangat saat memelukmu, namun hatiku selalu gelisah saat Kris memelukku. Jantungku berdebar saat kau menatap mataku, namun aku selalu takut saat Kris menatapku. Aku bahagia melihat senyumanmu, namun aku selalu was-was saat Kris tersenyum padaku. aku tidak tahu pasti kapan semua perasaan itu datang padaku. namun aku tahu jika aku mencintaimu. Walaupun aku baru menyadari semuanya semalam. Kau tahu Sehuna, tadi pagi saat aku membuka mata dan melihatmu terlelap sambil memelukku, aku sangat senang sampai aku merasakan jutaan kupu-kupu terbang dari perutku. Sehuna aku mmmppphh"

Yixing membelalakkan matanya saat bibir Sehun membungkam bibirnya yang masih ingin bercerita lebih banyak lagi. Tubuhnya melemas karena terlalu terkejut dengan ciuman tiba-tiba dari Sehun. Jantungnya kini seperti akan meloncat keluar dan darahnya berdesir kencang. Sehun memperat pelukannya pada pinggang Yixing karena merasakan tubuh Yixing yang sedikit melemas. Yixing perlahan mulai memejamkan matanya. kedua tangannya juga mulai menggantung pada leher Sehun. Karena merasa Yixing telah menerima ciuman darinya, Sehun kini mulai lebih dalam melumat bibir manis Yixing. Dalam hati ia tersenyum senang karena telah berhasil mencium bibir Yixing yang sudah lama sangat ia inginkan.

"eeenngghh"

Lenguhan yang keluar dari bibir Yixing membuat Sehun melepas tautan bibir mereka. Sehun menempelkan keningnya pada kening Yixing sehingga membuat hidung mereka bergesekan. Dari jarak sedekat ini Sehun dapat menghirup nafas yang keluar dari bibir tersenyum lalu mengecup bibir Yixing yang masih terlihat basah.

"saranghae. Jeongmal saranghae Xing. Aku mencintaimu jauh sebelum kau menyadari perasaanmu sendiri. Aku mencintaimu jauh sebelum kau menjalin hubungan dengan pria brengsek itu. Aku mencintaimu sangat jauh dari hari ini. Maaf aku menjadi bodoh karena perasaanku sendiri. Maaf karena aku membiarkanmu tersakiti oleh pria lain. Maaf karena aku tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan semuanya dan lebih memilih menjadi pengecut. Maafkan aku. Aku sangat mencintaimu Xing. Sungguh!" ucap Sehun mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Yixing. Ia menghela nafas dan memejamkan matanya sejenak. Menikmati harum nafas Yixing yang menyapu wajahnya.

"Bodoh.." ucap Yixing dengan suara yang hampir tidak dapat didengar oleh Sehun. Sehun membuka matanya dan melihat wajah Yixing yang kini telah basah oleh air mata. Kedua tangan Sehun yang semula memeluk erat pinggang Yixing kini beralih mengusap wajah cantik perempuan dihadapannya dengan sayang.

"uljima" bisik Sehun

"Sehuna" panggil Yixing dengan suara pelan

"hm?"

"buat aku semakin jatuh cinta padamu. jadikan aku milikmu seutuhnya" ucap Yixing membuat Sehun kembali menautkan bibir mereka. Hanya beberapa saat lalu Sehun menarik kembali bibirnya. Ia menatap mata Yixing dalam.

"aku akan melakukannya dengan senang hati sayang. jadi bersediakah kau menikah denganku? hidup selamanya bersamaku? Merubah namamu menjadi nyonya Oh?"

Yixing tersenyum. Airmatanya jatuh pertanda ia sangat bahagia saat ini. Tanpa menunggu lagi ia menerjang tubuh sahabatnya yang sekarang resmi menjadi kekasihnya. Ah, bukan tetapi calon suaminya. Bukankah Sehun sudah melamarnya tadi?

"aku bersedia Sehuna. Aku bersedia merubah namaku menjadi nyonya Oh. Oh Yixing. Istri Oh Sehun"

"baiklah kalau begitu. Jadi apakah sekarang aku bisa sedikit bermain dengan istriku yang manis ini?"

Yixing melepaskan pelukannya pada Sehun. Ia membersihkan wajahnya yang basah karena airmata. Ia memiringkan kepalanya dan menatap Sehun dengan tatapan mengintimidasi

"apa maksudmu bermain?"

"eeemmmmm hanya sedikit bermain. Ada banyak hotel disekitar sini. Kita bisa menyewanya semalam" ucap Sehun mengedipkan sebelah matanya kepada Yixing

"ya Oh Sehun jangan macam-macam" teriak Yixing menjauhkan dirinya dari Sehun

"dengan senang hati aku akan macam-macam denganmu sayang" goda Sehun berjalan mendekati Yixing

"ck sayang pantatku, pergi sana"

"ya pantatmu. Aku suka pantatmu yang eeemmmm"

"Oh Sehun! Berhenti jangan mendekat dasar mesum!"

"ya aku mesum. Aku mesum karena melihat pantat istriku. Apa itu salah?" Sehun semakin menggoda Yixing. Sedangkan Yixing merasakan wajahnya semakin panas.

"yaaaa Oh Sehuuunn" teriak Yixing menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Sehun kini hanya bisa tertawa melihat tingkah Yixing. Ia berjalan mendekati Yixing dan memeluknya erat

"hahaha aniiii.. aku hanya bercanda sayang. aku tidak akan melakukan itu kepadamu sampai hari pernikahan kita. Mian!" ucap Sehun

"kalau begitu aku ingin kau segera menikahiku" bisik Yixing semakin membenamkan wajahnya pada dada Sehun

"mwo? Hei kau ingin melakukannya?" sehun melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Yixing yang semakin memerah

"aku.. aku hanya ingin menjadi milikmu seutuhnya Sehuna" jawab Yixing pelan. Sehun tertawa dan kembali memeluk Yixing. Ia mengelus kepala Yixing dan mengecup puncak kepala Yixing.

"tentu. Aku pasti melakukannya secepatnya. Untukmu. Untuk kita berdua"

"gomawo Sehuna. Saranghae"

"gomawo Xing-er. Aku berjanji akan berada disisimu selamanya. Apapun yang terjadi aku akan melindungimu. Bahkan jika nyawaku sebagai taruhan, aku akan melakukannya. Aku akan membuatmu bahagia. Sebisa mungkin aku tidak akan menyakitimu atau mengecewakanmu. Ingatkan aku jika kau kecewa denganku. sungguh aku akan mati jika melihatmu terluka Xing. Jadi tetap disampingku. Tetap bersamaku. Tetap dalam pelukanku apapun yang terjadi. Selamanya sayangku. Selamanya!"

Yixing melepas pelukannya dari tubuh Sehun. Ia mengalungkan tangannya pada leher Sehun lalu dengan sedikit berjinjit ia mendaratkan sebuah ciuman pada bibir Sehun. Sehun menerima bibir Yixing dengan senang hati. Hanya sebuah lumatan ringan. Sebuah ciuman ringan namun mampu menghangatkan hati Sehun dan Yixing. Suara deru ombak pantai dan terpaan angin mengiringi awal kehidupan mereka sebagai sepasang kekasih. Bahkan bias oranye yang dipancarkan matahari sore ini menjadi saksi bisu awal kisah cinta mereka.

"always be mine" bisik Sehun kepada Yixing

_END_

Oke cukup sekian part HunLay nya

Next "KaiLay"

How?

Review nya dear kalo oke :D *gue digampar readers gara2 molor terus mosting FF nya hahaha mian *bow 180 derajat