Another Chance?
.
.
.
.
Present by xiawlafena
.
.
.
Genderswicth
.
.
Note : this story official mine, jika ada kesamaan dalam cerita itu merupakan unsur ketidaksengajaan. Cerita ini sendiri terinspirasi dari beberapa lagu. Happy reading *
Note :
Luhan (23 th)
Kai (24 th)
Sehun (24 th)
Kyungsoo (22 th)
Baekhyun (24 th)
Chanyeol (25 th)
Kris (25 th)
Tao (22 th)
Yi fan (25 th)
Kris & Yi fan kembar
.
.
.
Chapter 1 : problem
Banyak opini yang mengatakan bahwa menjalani hubungan percintaan dengan seseorang yang sudah menyakitimu itu seperti membaca ulang novel sedih yang memiliki akhir yang sama, selama apapun tidak membacanya lalu kembali membacanya dan dengan gaya apapun maka akhir dari buku itu diibaratkan kata mutlak yaitu tetap sama seperti sebelumnya tanpa ada sedikit perubahan apapun.
'I can honestly say you've been on my mind
Since i woke up today, up today'
Luhan kembali meneteskan airmatanya mengingat kejadian yang menimpanya, dia tidak menyangka dengan apa yang kakak angkatnya lakukan padanya. Sakit... ya tentu sakit sekali mengingat kejadian yang menimpanya semalam
"ibu pulang!"
Ah! Ibu luhan yang baru resmi menjadi ibunya sebulan lalu sudah pulang rupanya. Luhan tersenyum miris mengingat ibu angkatnya itu sangat menyayanginya berbeda dengan ayahnya yang terlalu sibuk bekerja demi memenuhi segala kebutuhan tanpa mengijinkan kekurangan ikut serta dengan hidup anak kesayangannya itu.
"Lulu? Apa kau di kamar?"
Bukannya mengabaikan sang ibu tapi luhan masih termenung sambil menatap foto di nakas di dekat tempat tidurnya yang mengingatkannya kembali dengan kejadian itu membuat gadis itu kembali menangis tertahan, sampai suara ketukan pintu mengintruksinya
"buka pintunya lu, apa kau di dalam?"
Terdengar gurat kecemasan di sana, menunjukan kekhawatiran yang sangat kentara di suara khas wanita paruh baya itu.
"i,,iya bu aku di dalam, masih mengantuk."
Dengan menahan getaran di suaranya luhan berusaha menjawab agar wanita paruh baya di luar kamarnya tidak terlalu terlarut dengan kecemasan lalu nekat menyuruh ayahnya mendobrak pintu kamar bertuliskan 'xi luhan private room' itu dan melihat keadaannya saat ini. luhan tidak ingin orangtuanya kecewa makanya ia dengan sangat tegar menahan diri agar tak menangis kencang dan berlari ke hamburan orangtuanya.
"yasudah ibu akan membuatkan sarapan untukmu cantik, jangan lama lama ya tidurnya."
Luhan kembali terisak. bagaimana tidak, mengingat ia hanya dapat menangis dan tak dapat berbuat apapun karena semua sudah terlanjur terjadi dan waktu tak akan terulang kembali.
Kai Side'
Samar teringat olehku saat aku menciumnya dengan ganas dan membuat bibir itu terluka. Bahkan ciuman itu masih terasa dibibirku, manis dan memabukan sehingga membuatku hilang kendali saat itu. Dan tanpa memperdulikannya aku melakukan sesuatu yang tak seharusnya kulakukan. Mungkin karena pengaruh alkohol yang menari-nari di pembuluh darahku hingga mampu mengendalikanku.
Dreert dreert
Layar handphone milikku yang sedari tadi gelap tiba-tiba menyala dengan bertuliskan 'pak tua is calling' disana, dengan segera ku geser tombol hijau itu dan terdengar suara khas pria paruh baya di sebrang sana
"..."
"di rumah teman."
"..."
"ya,aku akan segera pulang."
Piip
Telepon tertutup membuatku mendesah, bagaimana aku akan menghadapinya nanti?. Aku yakin dia akan takut, dan sangat membenciku.
Back to normal side'
Luhan sudah keluar dari kamar dengan sedikit murung, rambutnya masih basah karena sebelum keluar dari kamar ia membersikan diri terlebih dahulu. Tapi heechul ibu angkatnya merasa aneh dengan anak perempuannya ini, keaadannya sedikit menyesakkan karena mata bengkak,idung memerah dan bibir yang terluka mebuatnya curiga.
"lu apa ada sesuatu yang terjadi? Kalau tak keberatan ceritakan saja pada ibu,sayang."
begitulah ibu tiri luhan, meskipun tersirat banyak pertanyaan di benaknya ia takkan pernah menanyakan hal apapun. Ia hanya berharap luhan yang akan bercerita sendiri padanya bukan karena terpaksa, ya ibu tirinya adalah ibu idaman setiap orang...
"tidak bu, tak terjadi apapun kok."
Helaan nafas itu menandakan bahwa ibunya menyerah ,meskipun luhan menutupi semuanya dengan tersenyum tapi heechul tahu luhan menyembunyikan sesuatu, mungkin nanti luhan akan cerita sendiri pikir heechul.
Another Chance?
'These memories come back to live
And I don't mind'
Entah mengapa kenangan itu kembali datang di hidupku dan tak mengapa bagiku, semuanya kembali terputar seperti gulungan rekaman. saat kita berciuman dan aku masih bisa merasakannya, saat kau berdansa denganku tanpa musik yang mengiringi suasana tetap menghayutkan kita hingga terlihat jelas rona merah di pipimu.
"tuan ia sudah tiba."
Suara itu mengintruksi membuat pria yang di panggil tuan manggukkan kepala pertanda ia mengerti, wanita itu keluar setelahnya.
Tok tok tok
"masuk."
Pintu itu terbuka, menampakkan sosok wanita cantik bermata bulat disana.
"apa sudah lama menungguku sehun?"
"tidak soo, lagi pula lama juga tak apa."
Kyungsoo tersenyum melihat sehun yang tersenyum tulus kepadanya membuat pria pucat itu terlihat semakin tampan.
"jadi?"
"hm... aku tak tahu sehun."
Sehun menangguk tanda mengerti, tapi lawan bicaranya tahu pasti ada yang mengganjal di pikirannya.
"apa yang akan terjadi setelahnya soo? Aku sungguh takut pada tuhan."
Wajah tegas itu berubah sendu dan kyungsoo tahu satu hal yang sangat di cemaskan sehun, kyungsoo bukan seorang peramal jadi ia tak tahu sesuatu yang ditakutkan pria itu akan terjadi atau tidak.
"aku tak tahu tentang semua itu hun, yang bisa kita lakukan adalah menunggu keajaiban."
Sehun menghembuskan nafas jenuh, iya, dia sangat banyak berfikiran negative sampai-sampai tak memikirkan segala hal positive yang ada.
Another Chance?
'I can't fight you anymore
It's you I'm fighting for
The sea throws rocks together
But time leaves us polished stones'
Aku tak bisa melawanmu lagi, kaulah kini yang harus kuperjuangkan. Lautan melemparkan karang bersamaan. seperti hubungan ini yang terlalu banyak menggoreskan luka dihati kita, tapi waktu meninggalkan batu mengkilat untuk kita dan waktu akan meninggakan kenangan manis yang pernah terjadi diantara kita.
Luhan terlihat sedikit gemetar saat membukakan pintu yang sedari tertutup rapat dan ternyata kakaknya pelaku yang membunyikan bel rumah sedari tadi yang sekarang berada tepat di depannya
"siapa lu? Apa kakakmu sudah pulang?"
Tak ada jawaban, kedua insan berbeda jenis itu sama-sama membeku tanpa melakukan sedikitpun pergerakkan
'satu hal yang aku inginkan, yaitu menghilangkan kebekuan ini'
"oh kau sudah pulang, dan kenapa kalian diam seperti itu?"
Entah sejak kapan ayah sudah ada di antara keduanya dan membuat keadaan canggung ini menjadi semakin canggung bagi luhan dan pria itu
"aku pulang."
Pria itu menorobos masuk tanpa menjawab pertanyaan hanGeng,
Yang luhan ingat, dulu sebelum ayahnya menikahi ibu pria itu
Kakak angakatnya ini
Kim kai
.
.
.
Memendam perasaan padanya...
To Be Continued
Or
End
?
Thanks for reading this bad story,
Sunday,october 4
review please...
semakin banyak review maka saya akan semakin bersemangat untuk melanjutkan cerita ini ^^
