Gerhana Matahari
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
"Kata nenekku, gerhana matahari terjadi karena ada batu raksasa yang menutupi matahari, sehingga keadaan bumi menjadi gelap," kata Tetsuya dengan mantap.
Akashi membalasnya dengan tawa. "Batu raksasa? Kau lucu sekali, Tetsuya. Tidak mungkin ada kejadian yang seperti itu di dunia ini."
Dua anak lelaki berumur tujuh tahun itu sedang berjalan bersisian menuju sekolah. Semua atribut yang mereka kenakan adalah baru. Mereka sama-sama memanggul tas yang tampak kebesaran untuk dipakai anak seusianya. Maklum saja, hari ini adalah hari pertama mereka masuk.
"Sei-kun tidak percaya? Coba saja nanti Sei-kun tanyakan kepada nenekku."
"Bukan, bukan itu maksudku, Tetsuya. Nenekmu pasti sudah membohongimu."
"Nenekku bukan pembohong, Sei-kun!" seru Tetsuya tidak terima.
Akashi hanya mengangkat bahu. "Terserah. Tapi aku pastikan, jawabanmu itu sungguh salah, Tetsuya."
"Aku memang tidak pandai seperti, Sei-kun, tapi aku tidak suka jika Sei-kun menjelek-jelekkan nenekku seperti itu."
"Oke, baik, aku tidak akan mengulanginya lagi." Akashi mengambil langkah aman.
"Kalau begitu, menurut Sei-kun sendiri, kenapa gerhana matahari bisa terjadi?"
"Percuma saja jika aku menjelaskan kepadamu. Kau tidak akan paham, Tetsuya."
Tersinggung hebat, Tetsuya mempercepat langkah kakinya, membuat Akashi tertinggal di belakang.
"Tetsuya! Hei, jangan cepat-cepat! Kau nanti bisa tersandung!" Akashi memperingatkan.
Akan tetapi, Tetsuya sudah tidak peduli. Perkataan Akashi tadi telah membuatnya sakit hati.
"Tetsuya! Jangan cep—"
Brukk!
"Tetsuya!"
Akashi berlari menghampiri Tetsuya yang jatuh tersungkur.
"Kau tidak apa-apa?"
Tetsuya meringis menahan perih. "Kakiku rasanya sakit sekali, Sei-kun."
"Benar, kan? Sudah kubilang jangan cepat-cepat, kau tidak mau mendengarku. Sekarang begini akhirnya," ucap Akashi, mengomel.
"Coba kulihat, siapa tahu nanti berdarah."
Tetsuya tampak ketakutan. "B-berdarah?"
Akashi sibuk memeriksa kaki Tetsuya. "Iya. Lukamu banyak, Tetsuya. Ayo, kugendong ke sekolah, di sana nanti ada Ibu Guru yang akan mengobatimu."
Tetsuya menangis sesenggukan. Dia tidak menyangka jika hari pertama mereka masuk sekolah akan terjadi hal seperti ini.
"Sudah, jangan menangis."
Tetsuya masih tersedu. Akashi membantu Tetsuya berdiri dan menggendongnya.
"Kau mau tahu kenapa gerhana matahari bisa terjadi, Tetsuya?" tanya Akashi, ingin menjajal menghibur.
Tetsuya, yang sudah berhenti menangis, mengangguk. "Iya, aku ingin tahu, Sei-kun," jawabnya singkat.
Akashi tersenyum singkat, setidaknya usaha untuk menghentikan tangisan Tetsuya sudah berhasil. "Gerhana matahari itu terjadi karena ada seorang anak kecil yang menangis, lalu air matanya jatuh dan menutupi matahari, sehingga terjadilah gerhana matahari itu. Makanya, anak kecil tidak boleh menangis, supaya buminya nanti tidak kegelapan."
Tetsuya menghapus jejak air matanya sendiri. "Sei-kun, kecil-kecil ternyata sudah pintar menggombal."
Akashi hanya menanggapinya dengan senyuman. Dalam waktu sepuluh menit kemudian, mereka berdua akhirnya tiba di sekolah.
.
GAME OVER
