Jika Hari Ini adalah Hari Terakhirku
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
"Tetsuya, kau bisa mendengarku?"
Mata biru itu terbuka. Wajah pucat membingkai anggukan yang disertai senyuman manis.
"Aku baik-baik saja, Sei-kun," ucap lelaki yang terbaring di ranjang itu dengan lemah. Dia mencoba mengangkat tubuhnya, mencoba untuk duduk.
"Tetsuya, jangan bergerak dulu. Berbaringlah dengan santai." Sejuurou menahan tubuh Tetsuya. Tubuh kurus itu pun kembali ke posisi semula.
Seijuurou memegang tangan Tetsuya dengan erat.
"Tetsuya, kumohon, jangan pernah meninggalkanku."
"Aku tidak bisa berjanji kepadamu, Sei-kun."
"Aku tahu kau kuat, Tetsuya. Bertahanlah, jangan pernah menyerah."
"Sei-kun, aku tidak pernah tahu, berapa lama waktu yang tersisa untukku. Aku juga tidak tahu, sampai kapan aku bisa bertahan."
Diam-diam, Seijuurou merasa matanya mulai memanas. Ini adalah cobaan terberat yang pernah dialami olehnya. Melihat kekasihnya berjuang melawan penyakit mematikan telah membuat lelaki cerdas ini juga ikut merasa menderita.
Seijuurou mengelus rambut Tetsuya dengan lembut.
"Tetsuya, jangan pernah pergi dari sisiku. Ini adalah perintah untukmu."
Tetsuya memaksakan diri untuk tersenyum lagi. "Sei-kun, selama ini… aku belum pernah membuat sebuah pengakuan untukmu."
"Jangan memikirkan hal-hal yang berat, Tetsuya. Kau sedang sakit. Tugasmu sekarang adalah segera sembuh."
"Sei-kun, dengarkan kata-kataku, sebentar saja." Tetsuya berkata dengan raut wajah serius. "Jika hari ini adalah hari terakhirku, yang ingin kukatakan hanyalah… Aku selalu mencintaimu, Sei-kun. Selamanya. Meski nyawaku sudah tidak bersama dengan jiwaku, ketahuilah, hatiku yang akan selalu bersamamu."
Seijuurou merasa tersentuh. "Tetsuya…"
"Sei-kun jangan sedih lagi. Aku juga akan sedih jika melihat Sei-kun menangis seperti ini. Sei-kun jadi lucu, tidak biasanya lelaki itu menangis. Lelaki itu harus jantan."
Seandainya mereka tidak berada dalam situasi yang gelap, Seijuurou pasti akan tersinggung dan mendebat ucapan Tetsuya barusan.
"Tetsuya, terima kasih telah mengisi hidupku, telah membuat hidupku penuh dengan warna, telah membuatku lebih mengenal diriku sendiri. Tanpamu, aku akan seperti kertas putih. Kosong dan hampa. Tetsuya, karenamulah aku dapat merasa bahagia."
Cup.
Kecupan yang singkat, tetapi dalam. Berjuta makna yang sedang Seijuurou rasa.
"Cepat sembuh, Tetsuya. Aku rindu dengan jawaban-jawaban polosmu. Aku kangen dengan candaanmu yang garing. Aku hanya bisa jatuh cinta pada satu orang. Dan orang itu hanyalah dirimu, Tetsuya. Hatiku tidak bisa memuat nama orang lain kecuali dirimu semata."
.
GAME OVER
