Vocaloid © Yamaha
Katakter di cerita ini bukan milik saya
pertama-tama saya mau cerita dulu.
Saya bikin fic ini sudah cukup lama tapi hanya saya posting di facebook.
Saya dapet prompt dari TL fb tanggal 13 desember "Di bawah langit yang sama" saat hujan meteor Geminid
Happy Reading
Starry Sky Anthology
LenMiku
"Kita berada di bawah langit yang sama bukan?" Len menatap langit gelap yang diterangi titik titik cahaya bintang.
Rambut pirangnya yang berkilauan di siang hari kini redup meksipun masih terlihat indah.
Gelap juga membuat Miku tak dapat membaca wajahnya dengan jelas, terlebih lagi api unggun telah padam. Di hutan itu, hanya cahaya bintang yang menjadi sumber cahaya, tapi itu pun tak sampai pada dataran yang kini mereka duduki. Suara Len kembali terdengar berat. Yang Miku tahu hanyalah, ini bukan Len yang biasanya.
"Tapi kenapa kita tidak terjalin dalam takdir yang sama?" ucap Len meninggalkan kesunyian.
MikuoRin
"Mau sampai kapan melihat langit terus?" tanya Mikuo sambil mengacak-acak rambut Rin dan tertawa pelan.
Gadis pirang itu hanya tertawa kecil sambil memegang tangan Mikuo dan menunjuk satu bintang yang paling bersinar. "Aku ingin menyimpan momen ini lebih lama," jawab Rin.
Gelak tawa pelan lepas dari mulut tipis Mikuo. Ia memejamkan matanya sejenak kemudian menatap dalam sepasang mata biru langit yang memantulkan sosoknya dengan sangat jelas. "Kamu tidak perlu melakukan itu. Karena kita akan tetap terus melihat langit ini 'kan?"
RintoKokone
Sejenak, Rinto memejamkan matanya, bergumam sambil menundukkan kepala kala segaris cahaya melesat jauh di atas langit malam.
"Semoga, kamu bisa melihat bintang yang sama denganku," bisiknya disusul dengan ujung mulut yang baik membentuk seringai tipis. Napasnya kembali melemah kala gadis berambut coklat panjang tersenyum. Gadis itu tersenyum di hadapan Rinto, tidak bicara atau bahkan tidak mendengar Rinto sama sekali. "Aku harap bintang-bintang itu membawa harapanku pada Tuhan," ucapnya lalu berjongkok di depan Kokone dan membelai rambutnya.
"Tanpa melihat bintang, aku sudah sangat bahagia bisa berada di bawah langit yang sama denganmu," balas gadis yang pandangannya lurus, ia hanya tersenyum sambil menyandarkan kepalanya pada Rinto.
GakupoMew
Hanya satu kata yang Gakupo ucapkan ketika ia mendengar si gadis berambut hitam bergumam memanjatkan do'a.
"Bodoh." Tapi senyuman segera melengkung di bibirnya. "Tanpa berdoa pada meteor itu pun kita akan tetap bersama, memandang langit malam seperti sekarang ini," ucap Gakupo. Gadis berambut hitam itu hanya terkekeh kecil sambil membalas Gakupo dengan kata yang sebelumnya Gakupo ucapkan.
Brosist GakupoMiku
"Meskipun kamu pergi," Gakupo menahan napasnya sejenak, mengumpulkan segala keberaniannya untuk memandang mata hijau-kebiruan si pemilik rambut panjang, "kita akan tetap terhubung," lanjutnya sambil melengkungkan senyuman pahit nan tipis, berusaha membuat si gadis tak berat untuk meninggalkannya. "Toh kita berada di langit yang sama 'kan?
Fin
A.N
hehehe pendek banget yaaa? semoga kalian terhibur dengan drabble (?) yang hanya beberapa penggal kalimat.
Salam,
HarukazeRen
