Disclaimer :

VOCALOID © Yamaha Corporation

Yang gk suka gk usah baca ya ^^

.

.

.

.

.


Semuanya bermula ketika aku mendapat hukuman untuk membersihkan toilet sekolah. Dan ketika aku hendak membersihkan salah satu closet, aku cukup takut karena closet itu mengeluarkan suara yang tidak jelas yang aku takutkan yaitu jika closet itu akan mengeluarkan sesuatu yang tidak-tidak. Yaaa kalian pasti tau maksud dari kata-kata ku. Namun ketika aku mencoba menjauh dari sana, tiba-tiba tubuh ku tertarik ke dalam sana. Menjijikan memang. Aku sendiri tidak mau mengingat akan hal itu lagi.

Setelah perjalanan panjang dari sana aku pun terdampar di sebuah tempat yang ntah apa namanya. Tempatnya cukup aneh bagi ku. Rasanya seperti ada di negeri dongeng. Tapi aku berharap semua ini hanyalah mimpi. Aku berjalan ke sana kemari mencari jalan keluar tapi tak ada yang ku temukan. Aku lelah dan perutku menangis kelaparan. Lalu aku melihat buah yang menyerupai lonceng. Tanpa pikir panjang aku pun langsung memakannya. Rasanya memang enak, tapi itu membuat kepala ku sakit. Aku mencoba kembali berjalan, tapi tubuh ku rasanya lemas sekali sampai akhirnya aku tak sadarkan diri.

"Heee manis sekali"

Aku mulai sadar dan aku pun mendengar suara seseorang. Kemudian aku pun mulai membuka mata ku secara perlahan.

"Hey teman-teman dia sudah sadar" ucap seorang gadis yang tidak ku kenali

"Aku dimana?" tanya ku dengan polos

"Kau di ru- tunggu!" gadis itu sedikit terkejut ketika melihat ku

"Ada apa Luka?" tanya pria berambut biru

"Wajah anak ini mirip sekali dengan Rin!" jawab nya dengan tetap memasang wajah kaget

"APA?!" pria berambut biru dan ke 3 temannya ikut terkejut

"A-ano…" aku merasa risih ketika di kelilingi oleh mereka ber-empat

"Benar-benar mirip…" kata pria berambut ungu

"Tadaima.." ucap seorang gadis dengan pita besar di kepalanya

"Okaerinasai" jawab ke-empat orang asing itu

"Uh? Siapa orang asing itu?" tanya nya

"Ntahlah, kami menemukannya di dekat danau" jawab gadis berambut pink

"Kenapa kalian memungut nya?" tanya nya lagi dengan dingin

Semua terdiam.

"A-ano…sebenarnya ini tempat apa?" tanya ku pada mereka

"Ini adalah tempat tanpa kedamaian" ucap gadis berambut pink

"Tanpa kedamaian?" aku kebingungan

"Orang seperti mu tidak akan mengerti" cetus gadis berpita. Aku hanya diam kebingungan

"Hey bukankah lebih baik jika kita memperkenalkan diri kita masing-masing pada nya?" seru peria berambut biru

"Benar juga, perkenalkan nama ku Luka, yang berambut biru itu namanya Kaito, yang berambut ungu namanya Gakupo, yang berambut cokelat itu Meiko, dan yang manis ini adalah Rin" ucap Luka sambil memeluk Rin

"Jadi siapa nama mu?" tanya Luka

"Len…Len Kagamine" jawab ku

Kemudian mereka bertanya kenapa aku bisa datang kemari. Aku pun menjelaskan semuanya dari awal. Mereka kelihatan terkejut dan tidak percaya.

"Magical Closet!" ucap Gakupo

Dan tidak lama kemudian seorang gadis yang belum ku kenal turun dari lantai 2.

"Kau sudah bangun Nona Miku?" ucap Luka

"Sudah aku bilang jangan panggil aku seperti itu! Cukup panggil aku Miku saja" katanya

"Ah iya, Len perkenalkan dia adalah putri dari negeri Ururu namanya Hatsune Miku" kata Kaito

"Salam kenal" Miku tersenyum

"Negeri Ururu? Pppfffttt nama yang lucu untuk sebuah negeri" ucap ku dalam hati

Tiba-tiba kami semua mendengar suara bergemuruh dari luar. Kaito dan Gakupo segera keluar untuk memeriksanya.

"Akita Neru!" ucap Kaito

Lalu kami semua yang ada di dalam rumah pun segera keluar.

"Wah ternyata nona Miku masih hidup ya" ucap gadis berambut panjang yang mereka panggil Akita Neru itu

"Apa tujuan mu datang kemari?" tanya Miku sedikit ketakutan

"Apa tujuan ku? Tanpa ku beri tau pun kau sudah tau bukan?" Neru mengangkat tangannya ke atas

"Meteor" ucap Neru

Kemudian dari langit muncul meteor yang amat besar! Sebenarnya tempat apa ini? Ini benar-benar di luar akal sehat.

"Bersiaplah untuk menemui ajal mu nona Miku"

Ketika Neru hendak melemparkan meteor itu pada Miku, aku segera berlari ke arah Miku. Aku bermaksud menolongnya tanpa pikir panjang.

"Bodoh! Apa yang kau lakukan?" kata Rin

"Hehehe…selamat tinggal nona Miku" Neru melemparkan meteornya

Aku pun mengarahkan tangan kanan ku pada meteor itu. Aku tau ini rasanya mustahil! Aku hanya manusia biasa yang tidak punya kekuatan hebat seperti mereka semua! Tapi aku masih punya keberanian yang mungkin sehebat mereka.

"Aku tidak akan membiarkan mu membunuh teman-teman ku!" ucap ku pada Neru

Kemudian tubuh ku merasakan suatu energi yang sulit untuk di jelaskan. Dan anehnya meteor itu pun seakan-akan tidak menjadi mendekat dan malah menuju kembali ke arah Neru, tapi Neru segera menghindari nya.

"Ternyata kau punya kemampuan juga ya? Hee tidak ku sangka kau punya kekuatan yang hampir sama dengan Ratu" Neru mendekati ku

"Kapan-kapan kita bersenang-senang lagi ya" katanya sambil mengelus pipi ku dan kemudian menghilang

Aku masih shock dengan kejadian tadi dan begitu juga dengan yang lainnya. Aku terus menatap pada kadua tangan ku dan bertanya-tanya apakah yang tadi itu benar-benar aku yang melakukannya?

"Kita harus segera meninggalkan tempat ini atau Neru dan yang lainnya akan datang lagi" ucap Gakupo

"Umm…kalau begitu tujuan kita selanjutnya adalah pergi ke kota Velaria" kata luka sambil melihat peta

"Kalau begitu semuanya bersiap-siaplah" kata Gakupo

"Kau tidak perlu terkejut seperti itu. Di sini hal seperti itu sudah biasa" ucap Meiko

"Tapi…aku kan hanya seorang anak laki-laki biasa…" kata ku

"Kau tau? Orang biasa dapat menjadi orang yang luar biasa" Meiko mencoba menenangkan ku

"Tak hanya kau, dulu Rin juga terkejut dengan kekuatan yang dia miliki" lanjut Meiko

"Rin juga?" aku melihat ke arah Rin

"Apa kau lihat-lihat?!" ucap Rin dengan galaknya

"Err…." Aku ketakutan

"Hahaha Rin memang seperti itu, tapi dia itu sebenarnya sangat manis" Meiko mengusap kepala ku

Setelah kami semua siap, kami pun segera meninggalkan Rumah Meiko.

"Mungkin aku akan merindukan tempat ini…" ucap Meiko


Kami pun pergi dengan berjalan kaki karena aku tidak melihat sebuah kendaraan berbentuk apapun di sini. Tempat ini benar-benar berbeda jauh dengan Tokyo.

"Hehehe…"

Aku mendengar suara tawa dari belakang, tapi ketika aku membalikan badan ku di sana tak ada siapapun. Mungkin itu hanya halusinasi ku saja.

"Ada apa?" tanya Kaito

"Tidak. Tidak ada apa-apa" jawab ku

Kami pun terus berjalan menuju kota Velaria. Aku berharap tidak bertemu Neru di sana.

Setelah berjam-jam kami berjalan, akhirnya kami sampai di kota yang bernama Velaria tersebut. Itu benar-benar kota yang amat indah. Lalu kami pun memutuskan untuk beristirahat di sebuah penginapan.

"Ano Len…"

"Ada apa?" tanya ku

"Terimakasih sudah melindungi ku saat itu" ucap Miku

"Ah jangan di pikirkan…" kata ku

"Rin! Kau mau kemana?" tanya Gakupo

"Aku ingin berkeliling sebentar…" jawabnya

"Jangan pergi terlalu lama, pastikan kau kembali sebelum malam!" ucap Meiko

"Rin! Aku ikut!" kata ku, Rin tidak menjawab

Aku pun segera berlari mengejarnya.

Kami berjalan bersama mengelilingi kota. Rin tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa kau diam?" tanya ku

"Tidak kenapa-kenapa.." jawab nya

Langkah kaki kami pun terhenti di pusat kota. Di sana terdapat air mancur yang sangat indah. Rin mendekatinya dan menyentuh airnya.

"Hehehe.."

Lagi-lagi aku mendengar suara itu. Kali ini aku yakin jika suara itu bukanlah halusinasi ku. Aku melihat ke sekeliling tapi aku tak melihat siapapun kecuali Rin. Tapi suara tertawa itu bukanlah suara Rin.

"Siapapun itu! Keluarlah!" ucap Rin


Makasih yang udah mau baca ^^

maaf ceritanya gaje begini fufu :"

lanjutannya jangan lupa di baca juga ya ~