Setelah kembali dari pertempuran dengan Momoshiki dan akhirnya berkumpul kembali dengan keluarganya, Boruto merasa sangat lega dan bahagia karena akhirnya dapat memahami ayahnya, Naruto Uzumaki, hokage ketujuh, ternyata berbeda dengan apa yang selama ini ada dalam pikirannya, ayahnya sangat mengasihinya, Himawari, ibunya bahkan ayahnya sangat mengasihi para penduduk desa Konoha. Dan Boruto akhirnya dapat merasa bangga dengan apa yang ayahnya lakukan setelah melihat bagaimana ayahnya berjuang melindungi desa dari serangan Momoshiki. Sambil mengingat kembali pertempuran dengan Momoshiki bersama ayahnya tadi, akhirnya Boruto tertidur lelap diatas ranjangnya.

Cahaya matahari menembus masuk dari jendela kamar Boruto, bahkan menembus tirai yang terpasang pada jendela kamarnya, dengan malas Boruto berusaha menutup matanya dengan bantal untuk menghindar dari cahaya yang mengganggu matanya dan mengganggu tidurnya tersebut.

" Bangunlah Boruto...sudah siang " suara seorang pria terdengar ditelinganya, suara yang dikenalnya dengan baik, suara senseinya, Sasuke Uchiha.

'Apakah hari ini aku seharusnya berlatih?' batin Boruto ' Tapi bagaimana bisa sampai Sasuke Sensei masuk kekamarku? ' pikir Boruto sambil terbangun dari tidurnya dan mengucek matanya melihat kearah suara Sasuke, senseinya.

Sasuke berdiri disamping ranjang Boruto sambil melihatnya dengan lekat, ketika melihat Boruto sudah mulai terbangun, Sasuke bergerak menuju jendela dan membuka tirai serta kaca jendela tersebut.

"Argh...silau..." erang Boruto yg kemudian langsung menutup matanya dari pancaran cahaya yang langsung menyakiti matanya tersebut.

"Kan ayah sudah suruh kamu bangun...jangan bermalas-malasan, memang kamu tidak punya misi hari ini?" jawab Sasuke sambil berjalan menuju pintu kamar.

" Memang ayah belum berangkat kekantor? dan kenapa sensei ada disini? apa kita akan latihan hari ini ? " tanya Boruto sambil mengangkat kedua tangannya tinggi dan menggerakkannya kekanan dan kekiri untuk menyengarkan badannya.

Sasuke berbalik dan memandang Boruto, wajahnya agak bingung namun akhirnya dia menjawab " Cepatlah bangun..ibumu sudah mempersiapkan makananmu...jangan sampai makanannya menjadi dingin " jawabnya sambil keluar dari pintu kamar.

Boruto langsung bangun dan turun kebawah, dibawah dia melihat ibunya sedang mempersiapkan makanan dimeja, anehnya Himawari dan ayahnya Naruto tidak terlihat, dan yang lebih anehnya senseinya Sasuke sedang duduk sambil berbincang dengan ibunya yang sedang berbalik kedapur untuk membawa makanan ke atas meja.

" Selamat pagi ibu " sapanya sambil duduk dikursi.

"Selamat pagi Boruto, tumben kamu bangun agak siang, sampai harus dibangunin ayah" jawab Hinata, dia berjalan menuju kursi disebrang Boruto dan duduk tepat di sebelah Sasuke.

" Ah enggak ada ayah bangunin aku, malahan paman Sasuke yang bangunin, trus Himawari mana bu...apakah masih tidur? " tanya Boruto.

Jawaban Boruto membuat Sasuke dan Hinata saling memandang dan akhirnya bersama-sama memandang Boruto dengan wajah bingung.

"Kamu ngomong apa sih Boruto? Sudahlah jangan banyak bicara lagi, nanti makanannya dingin..." jawab ibunya " Selamat makan " sambung ibunya kembali.

"Selamat makan" seru Sasuke dan Boruto bersamaan.

Sambil mengunyah makanan, Boruto heran memperhatikan gerak gerik senseinya Sasuke dan ibunya Hinata, mereka terlihat akrab sekali, posisi duduk yang berdekatan, dan sikap ibunya yang menurut Boruto terlihat sangat perhatian kepada senseinya, ibunya memasukkan bento dan beberapa sayur kedalam piring Sasuke bahkan bertanya apakah Sasuke membutuhkan tambahan tomat untuk saladnya.

Yang membuat Boruto semakin heran adalah bagaimana respon dari senseinya Sasuke terhadap ibunya, Sasuke yang Boruto tahu jarang berbicara terlihat sangat ramah terhadap ibunya, bahkan Sasuke selalu tersenyum ketika berbicara dengan ibunya.

" Habiskan makananmu Boruto, kalau kamu dan timmu tidak punya misi hari ini, berarti kita bisa latihan shuriken sehingga penguasaan shurikenmu semakin baik " kata Sasuke sambil mengunyah makannannya.

" Baik sensei " jawab Boruto dengan riang, dia sangat senang berlatih dengan senseinya, terlebih senseinya sering keluar desa untuk waktu yang lama, sehingga kesempatan berlatih menjadi sangat langka.

Mendengar jawaban Boruto, Sasuke dan Hinata langsung berhenti bicara dan langsung menatap mata Boruto dengan bingung, " Boruto, sebutan sensei untuk ayahmu itu berlebihan, panggillah dia sensei bila kalian di tempat latihan, tapi dirumah, dia tetap ayahmu, lagipula ayahmu tidak pernah menyuruhmu memanggilnya sensei, bukankah begitu anata ?" kata Hinata sambil bertanya kepada Sasuke

"Hn" jawab Sasuke sambil memandang Boruto dengan tajam.