. . .

. .

.

Ini semua salah ku. Aku sendiri yang telah menyetujui semua kontrak tak masuk akal ini. Kontrak yang ku dasari untuk menyelamatkan majalah kami yang kekurangan artikel dan sponsor. Dan panggilah aku namja pabbo, karna dengan mudahnya menjual tubuh sendiri demi sebuah kontrak kerja sama.

Aku berharap ini hanya sementara. Namun, aku salah. Aku sudah terperosok jauh ke dalam pusaran pesona namja itu. Namja yang membuatku terjebak dalam orientasi yang berseberangan.

Lee Donghae . . .

.

. .

. . .


Title :

From Cake to Love

.

Author :

Meyla Rahma

.

Genre :

Romance and Hurt / Comfort

.

Cast :

Lee Hyukjae

.

Lee Donghae

.

Rate :

M

.

WARNING !

.

Mature Content

.

Boy Loves / Boy x Boy / Yaoi

.

Miss Typos

.

Broken E.Y.D

.

Disclamier :

Semua cast dalam Fiksi ini, adalah milik Tuhan yang Maha Esa,

Tapi, cerita ini Pure milik saya.

.

DON'T COPY ANYTHING IN THIS STORY WITHOUT MY PERMISSION!

And .. DON'T BASHING OR FLAME MY FF or ANYTHING IN THIS STORY!

Don't Like, Don't READ !

JUST CLICK [X] to {close} OKE

.

.

ooOOoo_PROLOG_ ooOOoo

.

.

"aahh, , ahh, , nngghh, , no more, , ahhnn, , nngh, , p-please,"

Seorang namja manis tengah berada dalam posisi terlentang dengan man hole yang terisi penuh oleh kejantanan namja tampan dihadapannya. Ia meringis menahan perih yang mendera lubang analnya yang kini terasa seperti dirobek dengan paksa oleh benda tumpul yang merasuki tubuhnya. Seolah tuli, namja tampan itu justru semakin kuat menghentakkan pinggulnya. Dengan satu tujuan utamanya. Menyempurnakan letak kejantanannya pada man hole namja manis yang tengah terlentang dihadapannya.

"What are you said?" namja tampan itu tetap kekeh menggerakkan pinggulnya, "-bukankah kau sendiri yang menyetujui kontrak ini, Hyukkie?" seolah tak peduli dengan rasa sakit yang mendera lawan mainnya.

"Mi- mianhe, , aahhn, , aakhh, ,"

Eunhyuk tak lagi mampu membalas semua perkataan namja dihadapannya. Namja tampan itu kini tengah menarik kedua lengan Eunhyuk dengan kasar. Namja manis itu hanya mampu menuruti semua perlakuan namja berwajah dingin dihadapannya. Ia terlalu lelah untuk sekedar berucap menolak. Memberontakpun, percuma. Ia hanya ingin semua kegiatan mereka saat ini cepat selesai.

"Ride me now,"

Suara – yang sebenarnya – merdu yang terdengar begitu datar dan dingin itu, mengintrupsi Eunhyuk untuk melakukan apa yang telah diucap namja dihadapannya. Dengan tubuh bergetar menahan semua gejolak yang tengah menyapa raganya yang ringkih, Eunhyuk mencoba bangkit dan duduk diatas pangkuan namja tampan itu. Tentunya tanpa melepaskan benda yang tertancap pada man hole nya.

"AAKKHH~"

Seolah tak memberi kesempatan bagi Eunhyuk hanya sekedar untuk megatur nafas, namja tampan itu kembali menusukkan kejantanannya dengan posisi duduk. Iris hazelnya menatap sendu wajah berpeluh Eunhyuk yang tengah memejamkan erat matanya – menahan rasa panas dan perih yang membelah tubuh bagian bawahnya

"Move,"

Sekali lagi, suara merdu itu mengintupsi Eunhyuk dengan nada yang begitu dingin dan datar. Dengan tubuh bergetar, Eunhyuk berusaha meraih pinggiran sofa – tempat keduanya bercinta – guna menjadi tumpuan geraknya. Perlahan ia angkat tubuhnya hingga hanya menyisakan ujung kejantanan sang namja tampan di dalam hole nya. Dengan gerakan yang perlahan pula ia berusaha menurunkan kembali tubuh lemahnya.

Sungguh jika ia boleh memilih, ia lebih memilih mati daripada harus merasakan tubuhnya yang serasa terbelah seperti saat ini. Belum lagi harga dirinya yang hancur hingga membuatnya terlihat seperti seorang pelacur murahan. Tanpa di sadari Eunhyuk, namja tampan dihadapannya tengah memandangnya dengan tatapan intens nan sendu.

Chuu~

Sebuah sentuhan lembut terbias dibibir plum milik Eunhyuk. Detik itu pula, onyx beningnya yang semula terpejam terbuka dan sedikit terbelalak - kaget. Wajah tampan yang secara close up terbingkai manik kelamnya, adalah hal pertama yang mampu ia lihat. Bibir tipis milik namja tampan dihadapannya, kini menyatu dengan bibir kissable nya dalam satu tautan hangat. Sentuhan yang begitu lembut dan terasa – manis.

Sepasang obsidian kecoklatan, menatapnya sendu dan penuh kelembutan sesaat setelah tautan bibir keduanya terpisah. Tak ada kata yang terucap diantara mereka. Hanya saling menatap dengan jutaan emosi yang bergelut dalam pikiran masing-masing lah, yang membingkai suasana diantara keduanya.

Namja tampan itu mengambil lengan Eunhyuk dengan lembut, kemudian menyampirkan keatas bahu kokohnya. Eunhyuk hanya mampu diam dan mengikuti gerakan sang namja tampan. Sebuah kecupan lembut dari sang namja tampan terbingkai lembut di kening Eunhyuk hingga membuatnya kembali memejamkan mata. Namun kali ini bukan karna rasa sakit yang mendera. Tapi, desiran hangat yang mulai menyapa relung hatinya.

Sang pemilik iris hazel itu kembali menggerakkan pinggangnya naik turun secara teratur. Entah mengapa, untuk kali ini Eunhyuk tak lagi merasakan sakit yang mendera man hole nya. Bahkan ia kembali mendesah dan menggeram nikmat saat namja berwajah childish itu menusuk prostat nya secara terus menerus.

"Aahhnn, , aahhngg, , t-there, , mo-more please, , oohh, , oohh, , nnggh,"

Lost his mind. Itulah yang terjadi pada diri Eunhyuk saat ini. Ia benar-benar sudah kehilangan akal pikirnya. Semua sentuhan namja tampan itu membuatnya melambung menggapai awan. Berbeda dengan awal, sentuhan itu kini terasa begitu lembut dan memabukkan. Tak ada lagi gerakan kasar yang berkesan brutal hingga Eunhyuk serasa terbelah di daerah hole nya. Semuanya lembut dan – memabukkan.

Bahkan hanya sekedar untuk menyanggah kepala saja, Eunhyuk sudah tak mampu. Kepalanya kini tersandar pada bahu kokoh namja dihadapannya. Deru nafas keduanya yang beriringan mengiringi pergerakan mereka dalam bercinta. Semua kenikmatan dunia yang Eunhyuk terima saat ini membuatnya melambung menuju nirwana.

'Bagaimana jika kau gunakan tubuhmu, sebagai kompensasi kontrak kerja sama ini?'

Sebesit kalimat yang membuatnya berada dalam posisi seperti ini, tiba-tiba terbesit di ingatan namja berambut redbrown itu. Sebuah kalimat yang menjadi awal terjebaknya ia dalam keadaan yang rumit. Keadaan yang membuatnya perlahan jatuh dalam pesona namja yang kini menyetubuhinya.

Lee Donghae. . .

.

.

.

'Bagaimana ini hyung? Jika terus seperti ini, perusahaan ini bisa pailit,'

.

'Kita harus segera menjalin kontrak baru dan mencari ide baru untuk edisi majalah berikutnya,'

.

'Strawberry shortcake dari hotel aiden? Tapi bagaimana kita bisa menjalin kerja sama dengan presdirnya? Setahuku, tak ada satu majalah pun yang mampu mendapat approval. Lalu bagaimana bisa kita dapat menjalin kontrak dengan mereka?'

.

'Biar aku yang berusaha meminta persetujuan. Aku tak akan membiarkan perusahaan ini pailit. Dan jangan panggil aku Eunhyuk, jika tak mampu meraih big deal untuk thunder kali ini,'

.

'Kau pikir aku akan mau membagi resep rahasia kue itu pada majalah kalian? Aku bahkan tak pernah mau membagi secuil berita pada majalah manapun sebelumnya. Apa yang membuat anda yakin aku akan menyetujui kontrak ini?'

.

'Kami akan memastikan perusahaan anda akan mendapat nama yang tenar di kalangan pebisnis Korea. Mengingat majalah kami banyak di minati olah kalangan elit tersebut. Dan,-'

.

'Aku tak butuh semua jaminan itu. Aku butuh suatu kompensasi yang, lain,'

.

'Ma-maksud anda?'

.

'Bagaimana jika kau gunakan tubuhmu, sebagai kompensasi kontrak kerja sama ini?'

.

'Maap, tapi apa maksud anda? Bukankah kita sesama namja, dan-'

.

'I just want get you under My skin, and You will get my deal for this Contract. Bukan kah itu yang menjadi tujuan utamamu datang kemari, Mr. Lee Hyukjae?'

.

'N-de, aku bersedia,'

.

.

Tusukan yang terus – menerus menumbuk prostatnya, nipple yang di pilin lembut serta hangat mulut yang mengecupi kulit lehernya membuat Eunhyuk terlena. Entah apa yang terjadi pada diri Eunhyuk saat ini. Sebelumnya, ia merasakan ini sebagai sesuatu yang ganjil. Namun, apa daya jika saat ini justru ia semakin terjerumus masuk dalam pusaran emosi yang berseberangan dalam kehidupan nyata.

"Ahh, , Cum, , Ahhnn, , I want, , oohh, to C-cumm, , Ahhn, , Ahhnn, , nnhh,'

Donghae semakin cepat membantu Eunhyuk menaik turunkan badannya. Kejantanannya terasa berdenyut menikmati semua remasan dan hisapan yang di berikan man Hole namja manis dihadapannya. Mulut dan tangannya semakin gencar menggerilya di tubuh mempesona di hadapannya. Kulit putih tanpa cacat yang kini telah berhiaskan peluh dan juga kissmark yang ia buat, semakin membuat libido Donghae serasa berada di ubun ubun. Seolah semua tenaganya tak pernah habis padahal ini adalah kali keempat ia bercinta dengan namja bermata bulat diahadapannya.

"Together, ,"

"AKKHHHH~"

Slupprt , , Slupprt , ,

Letupan sperma entah untuk yang keberapa kalinya, mewarnai akhir acara panas kedua insane yang kini terbaring lunglai di atas sofa bewarna merah di ruangan tersebut. Eunhyuk yang benar – benar kelelahan karna energinya yang terkuras, hanya mampu terkulia lemas dengan kepala bersandar di pundak Donghae. Tubuhnya benar – benar di dera kelelahan yang amat hingga membuat kesadarannya menguap ke alam mimpi.

Donghae terlihat tengah sibuk membelai lembut surai redbrown di hadapannya. Matanya menatap sendu sosok yang kini berada di dalam dekapannya. Dengkuran halus serta nafas hangat yang teratur, perlahan menerpa kulit dadanya yang masih terlapisi kemeja kerjanya. Sebuah kata yang begitu manis, terucap dari bibir tipisnya. Kata yang terdengar bagai mimpi dalam tidur Eunhyuk.

"Saranghe, Lee Hyukjae,"

.

.

.

To be continue / Delete?

.

.

.

Annyeong,,,

I'm back,,

(n_n)

perlu di lanjutt kahh..?

okey simple, tinggalkan review dan saiia akan lanjutt ini FF,,

ottekhe..?

Saiia tunggu review.x, , ,
pay~ Pay~

(n_n)

_Mey_Rahma_