S-U-K-I
A SasuSaku Fanfiction
Naruto hanya milik Masashi Kishimoto
WARNING: LEMON INSIDE!
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
Gadis itu mengeluarkan air mata, saat dipaksa berjongkok oleh seorang pria. Bibirnya bergetar. Pun tenggorkannya yang terasa kering hingga tidak dapat mengeluarkan isak.
"Sakura, cepat jilat!" perintah pria itu.
Bukannya menuruti si Pria, ia justru mengeluarkan air mata tanpa henti. Membuat emosi pria dengan usia 28 tahun itu, memuncak hingga ke ubun-ubun.
"Aku bilang jilat. Kenapa kau malah menangis? Apa kau ingin aku menamparmu, hah?"
Sakura terdiam; memandangi sesuatu yag tidak pantas ia lihat. Meskipun usianya sudah 16 tahun, tetapi ini bukanlah hal yang baik. Terlebih dilakukan bersama kakak tirinya.
"Kau mungkin bisu, tapi kau tidak tuli 'kan?" pria itu berkata setengah berteriak.
Pelan-pelan Sakura mengurut 'batang' milik kakak tirinya—Sasuke. Kemudian menjilat ujungnya sebentar dan detik kemudian melahap habis 'batang' itu hingga ke pangkal.
"Kalau kau berani menggigitnya, tidak ada uang jajan untukmu."
Rasanya Sakura ingin bunuh diri, mengingat lika-liku hidupnya yang terasa sulit setelah ditinggal pergi sang Ayah. Karena dua tahun setelah itu, ibunya menikah dengan seorang pengusaha kaya bernama Uchiha Fugaku. Dan ibu Sakura harus menerima takdir, jika dirinya hanyalah istri kedua.
...
Sakura adalah seorang tuna wicara sejak lahir. Ia susah untuk bersekolah di sekolah umum. Maka dari itu, ibunya memasukkannya ke dalami sekolah khusus. Gaji sang Ibu sebagai seorang administrasi gudang di suatu perusahaan tidak mampu untuk membayar sekolah Sakura. Inilah alasan kenapa ia memutuskan untuk menerima lamaran Fugaku Uchiha satu bulan yang lalu.
Ibu Sakura—Mebuki, sering beradu mulut dengan istri pertama Fugaku. Mereka hanya terlihat akrab saat di depan Fugaku. Selebihnya, mereka akan saling adu pendapat atau fitnah yang menimbulkan ricuh di dalam rumah.
"Ah ... lebih cepat Sakuraaah."
Sasuke sedang merasakan nikmat yang luar biasa. Kelopak matanya tertutup sedari tadi. Sesekali ia mendesah sambil menyebut nama Sakura. Mulut adik tirinya, ternyata terasa nikmat melebihi apa yang ia bayangkan.
Beberapa detik kemudian, Sakura merasa 'batang' itu mulai berkedut dan siap mengeluarkan cairan putih yang hangat. Refleks, ia pun mengisap kuat-kuat 'batang' Sasuke dan terus menahannya di mulut.
"Luar biasa, nikmat sekali."
Kalimat itu Sasuke keluarkan bersamaan dengan klimaks yang ia rasa, membuatnya tersenyum puas dan melirik adik tirinya yang tampak tidak nyaman dengan air mani di dalam mulutnya.
"Telan semua, Sakura. Jika kau memuntahkannya, ibumu akan kubuat menderita tinggal di rumah ini."
Sambil menutup mata, Sakura menelannya. Walaupun sebenarnya, ia ingin muntah saat itu juga. Namun, tatapan mata Sasuke membuatnya tidak berkutik dan memilih menuruti segala perintah yang diucap Sasuke.
Setelah membetulkan celana, Sasuke memberi isyarat kepada Sakura untuk duduk di pangkuannya. Karena tidak ingin membuat Sasuke marah, ia pun menurut. Duduk di pangkuan Sasuke dan mengarahkan puting susunya ke arah Sasuke.
"Apa kau kedinginan?" tanya Sasuke sambil memainkan surai pink Sakura dengan jarinya. "Lihat! Rambutmu sudah panjang—sepinggang. Kau tidak ingin memotongnya?"
Sakura hanya diam. Karena ia memang tidak bisa bersuara. Dan tubuh telanjangnya tampah menggigil kedinginan. Manik hitam Sasuke menatapnya dengan sedikit kasihan.
"Apa kau ingin kupeluk?"
Perlahan, Sasuke memandu Sakura untuk berbaring di atas ranjang. Dengan cekatan Sasuke membuka kausnya dan ikut berbaring di sebelah Sakura. Ia pun menarik selimut menutupi tubuh telanjang Sakura.
"Tidurlah! Aku mau merokok sebentar," kata Sasuke sambil menyalakan sebatang rokok yang ia ambil dari laci sebelah ranjang.
Sakura hanya diam menatap kakak tirinya. Meskipun ia benci dilecehkan begini, tetapi Sakura tidak pernah bisa membenci Sasuke. Ia justru selalu merasa Sasuke menyelamatkan dirinya dari pembullyan orang-orang sekitar.
Kini, Sasuke duduk di tepi ranjang sambil memunggungi Sakura. Keluar asap rokok dari bibirnya yang tebal nun merah itu. Entah apa yang ada di pikiran Sakura, tiba-tiba saja ia menuliskan sesuatu di punggung telanjang Sasuke. Dengan jarinya, Sakura menulis sebuah pola kata dari empat huruf.
S-U-K-I
Refleks, Sasuke menoleh dan mereka pun saling menatap dalam diam. Hari itu—Sasuke—untuk pertama kalinya, tersenyum manis dan menghampiri Sakura. Ia pun mengecup kening Sakura dengan membisikkan kata-kata.
"Sakura, arigatou."
[End]
A/n:
Well, ini emang absurd banget dan words-nya kebangetan pendek. Pun judulnya gak sepadan dengan isinya wkwk.
Entahlah. Akhir-akhir ini, aku ngerasa banyak ide tapi mager buat tuangin ini dalam bentuk tulisan. Padahal banyak event, kompetisi, request yang harus aku kerjakan.
Jadi, maaf jika membuat banyak kecewa pembaca.
Dan—
Aku sedang berusaha semua fic MC aku tamat semua tahun ini. Kecuali IF XD
Fic Sasuke-sama dua chapter lagi tamat
Fic Boy in theTrain juga sedang dikebut supaya cepet tamat (mudah-mudahan sebelum puasa)
Fic Boy in the Train akan dibuat versi doujin, di mana akan bekerja sama dengan artist SasuSaku-KAHO. (Yang minat bisa PM/order via FB: Ria isn't Jellyfish). Rencana PO dibuka pas puasa hahaha.
Jika kalian ingin memberi sumbanagna ide atau tips penambah semangat, silakan tulis di kotak review, ya.
Thank you
_Prominensa
