Ini Sequel little red riding hood fell in love with the werewolf... ^o^)
Leticia lagi pingin buat fic multichap.. tapi, mohon maaf jika sebelumnya masih banyak kesalahan.
Oke sekarang lanjuuutt gk usah banyak bacot, seperti biasa scroll kebawah! ^o^)9
.
.
.
.
.
.
.
Bangtan Boys © BigHit Ent.
.
.
.
.
.
Another Story of Fairy Tale © 02NiyuchaLeticia
.
.
.
.
.
'...tik...tik...tik..tik..'
.
.
'...JRASSHHHH..'
.
"Hujan..." Gumam pemuda berparas manis itu. Matanya yang sayu tak berhenti menatap pemandangan hutan yang terguyur oleh air hujan dari balik jendela. Ya dia tokoh utama kita. Yoongi, Min Yoongi.
Menarik nafas bosan. Ia menyandarkan kepalanya pada lipatan kedua tangannya yang berada diatas meja makan terbuat dari kayu.
Matanya tetap memandang ke arah jendela yang berada tepat di sampingnya.
"Hujan ya.. lebih baik kau tetap tinggal disini sampai hujan mulai mereda." Ucap seorang nenek dan menaruh nampan yang di atasnya terdapat piring berisi kue jahe beserta dua buah mug berisi cokelat panas yang dibawanya ke atas meja.
"Hm..."
Nenek itu mendudukan dirinya di kursi yang bersebrangan dengan Yoongi.
"Ada apa Yoongi? Kau terlihat kurang bersemangat sejak sampai disini." Tanya sang nenek menatap lekat-lekat cucu kesayangannya.
Yoongi mengangkat kepalanya dan balik menatap neneknya.
"...Apa nenek tahu makhluk yang bernama werewolf?"
Nenek mengangguk dan mengambil satu kue jahe dari piring.
"Apa dia juga tinggal dihutan dekat sini?"
Nenek mengangguk dan memakan kue jahe yang diambilnya.
"Jumlahnya lebih dari satu?"
"Errr.. nenek kurang yakin tentang itu. Kenapa kau begitu tertarik dengan werewolf?" Tanya sang nenek sambil menyesap cokelat panasnya.
Yoongi menundukan kepalanya dan bergumam namun masih dapat terdengar, "...Aku bertemu dengan makhluk itu."
'BRUUUSSSH!'
Nenek yang kaget mendengar pernyataan Yoongi dengan tidak sengaja menyemburkan cokelat panas yang belum sempat ia telan.
"KAU SERIUS?!" Tanya nenek Yoongi dengan nada tinggi yang bisa saja membuat seseorang pingsan di tempat dengan telinga berlumuran darah. Oke, itu berlebihan.
"Iya neekk...~" Sahut Yoongi dengan nada merajuk ala anak kecil.
"Kapan kau bertemu dengan makhluk itu? Apa kau terluka?" Sang nenek dengan raut wajah khawatir menghampiri Yoongi dan mengguncang-guncang pundaknya dengan cepat hingga membuat Yoongi pusing.
"Nene-"
"Apa kau melarikan diri dari werewolf? Dia menyakitimu ya? Oh ya tuhan mana lukanya?" Nenek itu terus mengoceh dan semakin cepat mengguncang-guncang pundak Yoongi. Bagus Yoongi sudah ada tanda-tanda ingin muntah sekarang.
"Ne-"
Super duper cepat kali ini. 'ugh..' Yoongi mual.
"Kenapa kau diam sajaaaa? Cepat perlihatkan lu-"
"BERHENTI NENEK!" Teriak Yoongi dengan susah payah di sela-sela rasa mualnya. Yaa~ seperti cucu seperti nenek, mereka sama-sama memiliki suara nyaring yang aduhaii sungguh menyakitkan untuk didengar. Tak terbayang jika mereka melakukan duet satu sama lain saat berteriak. (Author merinding)
Mendengar teriakan Yoongi sang nenek langsung berhenti.
'Tarik nafas... buang.. tarikk buaang.' Yoongi menenangkan dirinya sendiri dengan memakai tekhnik yang sama seperti seorang ibu-ibu yang akan melahirkan. Seteleh tenang ia mencoba berbicara lagi,
"Aku sama sekali tidak terluka. Lalu nek, bisa kau duduk dengan tenang dan mendengarkan ceritaku?" Yoongi meminta kepada neneknya sebelum mencoba untuk menyiksanya lagi.
Sang nenek mengangguk dan langsung duduk kembali dengan tenang.
Ya, bisa dibilang hubungan cucu nenek ini benar-benar sangat akrab. Tidak aneh bila Yoongi bersedia menceritakan semua hal-hal kejadian yang ia lalui meskipun hal itu bersifat pribadi. Dan neneknya yang sudah biasa mendengarkan curhatan Yoongi biasanya hanya cuek dan akan memberi pendapat jika Yoongi membutuhkan bantuannya.
Yoongi mulai membuka mulutnya,
"Aku bertemu dengannya pada saat..."
.
.
Skip.
"...begitu, banyak orang mengatakan termasuk nenek kalau werewolf itu berbahaya dan menyeramkan. Benar?" Yoongi mengakhiri ceritanya dengan sebuah pertanyaan.
"Iya, itu be-"
"Siapa orang pertama yang mulai menyebarkan rumor seperti itu?" Yoongi menyandarkan punggungnya pada kursi melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap tajam neneknya. Ckckck benar-benar terlihat kurang ajar memang.
"Tentu saja seseorang yang secara langsung pernah melihatnya."
"Apa nenek tahu siapa 'seseorang' yang nenek maksud disini?" Yoongi mengerutkan kedua alisnya.
"Kalau tidak salah dia adalah pria penebang kayu soal namanya nenek tidak tahu begitu jelas tapi dia cukup terkenal di desa. Dan bisa dibilang dia orang yang paling berpengaruh disana jadi itu sebabnya banyak orang yang dengan mudah percaya pada setiap apa yang ia katakan." Jelas sang nenek panjang lebar.
"Dia masih hidup?"
"Sepertinya masih, saat menyebarkan rumor itu dia berusia tujuh tahun." Yoongi tertegun. Bagaimana caranya bocah yang masih berusia tujuh tahun bisa dengan mudah memanipulasi pikiran warga di desa dengan rumor yang belum tentu jelas asal-usulnya?
Yoongi mengangkat sebelah tangannya dan menaruh di bawah dagunya.
Dia sedang berpikir sekarang.
'Jika aku memperlihatkan pada penebang kayu itu kalau werewolf tidak seperti apa yang ia pikirkan, mungkin ia bisa membantuku untuk memberantas rumor tersebut.' Yoongi tersenyum dengan idenya. Namun sedetik kemudian sebuah pertanyaan muncul dipikirannya membuat bibirnya kembali tertekuk kebawah.
'Tapi, memangnya.. kenapa aku ingin sekali mengapus rumor itu?' Yoongi berpikir keras, terlihat dari wajah yang tertekuk dan alis matanya yang mengkerut terlihat seperti saling bertautan.
.
.
.
.
.
.
?!
.
.
.
.
.
Setelah menyadari tujuan dari penghapusan rumor itu wajahnya sedikit memerah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'Karena aku ingin hidup bersama dengan Jimin selamanya.'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Prolog selesai~
Oh iya, batas pengambilan voting 6 hari setelah fic ini di publish. Lebih dari waktu yang ditentukan dianggap hangus.
Last, next or delete?
# Sign Leticia
