Akhirnya sekarang aku bikin berani buat jadi author. Dan hei, ini fanfic pertama. Jadi, maaf yaa kalo misalnya ceritanya aneh-aneh… dan, aku yakin kalo nanti semua fic-fic punyaku bakal gak bermutu n jelek-jelek. Makanya, do'ain yaa biar gak sampai gitu.. XD *ngarep no jutsu*
Disclaimer: Punya aku. Masashi Kishimoto ngasih Naruto ke aku. *dijitak MasKish*
Rated: K+ aja deh! Atau T yaa… bingung!
Genre: Gak tau… haha! Gak pantes dibilang apa-apa apalagi HUMOR, ANGST, MISTERY, ADVENTURE, DLL. ==d
Warning: aneh banget, gak nyambung udah pasti, OOC mungkin, sedikit AU, garing bin gaje, typo mungkin, lebay mungkin, jayus pastinya, deelel.
Don't like, don't read… :p
RnR please! *puppy eyes no jutsu!*
-Belum tau judulnya…XDXP-
Hari masih pagi dan biasanya orang-orang di Konoha ini masih belum mau membuka matanya. Bahkan matahari juga nggan menampakan diri. Itu dikarenakan penyakit Shikamaru yang menular *author digetok Shikamaru*. Tapi, berbeda dengan tim 7 yang terkenal kenarsisannya, keributannya, kemampuannya, penampilan norak-nya *plok*, dan yang paling utama: jenis macam spesies unik yang berbeda-beda dan terkenal sangat rajin tapi pemalas. Yang bener yang mana? Ahh.. peduli amat! Abaikan saja yang tadi ehh jangan deh!
Pagi itu, semua anggota tim tujuh basah kuyup. Naruto baru saja selesai mandi, tapi handuknya tidak ada! Sakura tadi mengangkat pakaian yang dijemur dengan susah payah karena tinggi dan hujan. Sasuke habis lari pagi sambil dikejar-kejar anjing gila bin sinting. Kakashi, dalam perjalanannya menuju asrama tim 7, dia kepeleset dan jatuh ke dalam selokan alias got yang banyak dengan 'Si Kuning Jago Berenang' (baca: tebak sendiri!) Basah basah basah! Tapi, satu detik kemudian mereka sudah-bersih-dan-kering-lagi-entah-sejak-kapan-author-tidak-tahu-akan-hal-itu.
Karena dingin, maka menimbulkan hawa lapar yang lapar *hah?*. Sakura sedang memasak sup dan membuat coklat panas untuk sarapan yang membuat author juga lapar dan menginginkannya. Sedangkan yang lain sibuk dengan aktifitas-aktifitas mereka sendiri. Naruto sedang ngupil diam-diam sambil memakan kue rasa ramen basi. Pesan author untuk Naruto: Hati-hati upilnya kemakan juga! Sasuke sedang ber-narsis-ria sambil akting-aktingan di cermin kamar mandi. Ya, itulah sebab karena masa kecilnya yang sangat(!) bahagia. Kakashi, kalian tau kan? Tapi, jawaban kalian salah! Kakashi sedang ber-internet-ria di BelekBeri(!). Tapi, ternyata dia disitu sedang membuka-buka situs… yaa.. situs! Situs… situs.. situs diinternet laaah.. situs.. situs.. *gaplok no jutsu!* situs ehem-ehem.. author gak sanggup ngasih tau ah! Pita suara hampir putus sih..
Dan, akhirnya semua hidangan sudah siap. Naruto, Sasuke dan Kakashi langsung berhamburan ke meja makan. Dan mereka makan dengan ganasnya sampai habis. Ngomong-ngomong, Si Naruto makannya gak cuci tangan dulu loh..! kan tadi dia abis ngupil gitu loh. Ih jorok amat tuh anak, amat aja lebih jorok! … … … dan, setelah mereka selesai makan, mereka baru menyadari bahwa makanan itu rasanya sangat ganass dan sangat dahsyat! "Hoekh!" mereka langsung berhamburan ke toilet/wastafel untuk memuntahkan makanan tersebut. Seketika itu juga mereka kejang-kejang, guling-guling, bantal-bantal(!), deelel. Pokoknya, setelah memakan makanan gaje tersebut, keadaan mereka yang mengenaskan malah semakin mengenaskan. Pagi yang heboh.. ckckckckck! Tuh kan, cicak aja berdecak untuk kejadian ini! Pesan author untuk Sakura: Kalau gak bisa masak, belajar dong biar rasa makanannya lebih baik! Awas loh, kalo pas author cicipin makanannya tapi makanannya gak berkembang sedikitpun, ku pecat dirimu!
"Hei, Sakuraa~ tolong belikan obat sana! Kita abis muntah dan pingin minum obat biar rasa mualnya ilang!" seru Kakashi. Dan itulah penyebab mereka mempunyai penyakit maag.
"OH! Daripada beli, lebih baik aku aja yang bikin obatnya, ya?" saran Sakura.
"AAKH! JA-JANGAN DEH! RASA MUALNYA NANTI MAKIN KAMBUH DAN MAKIN KERASA LAGI EHH.. MAKSUDNYA UDAH GAK KERASA MUAL KOK!" jawab Naruto, Sasuke dan Kakashi dengan takut-takut karena obat buatan Sakura terkenal dengan membuat sakit semakin memperparah saja sampai orang-orang mesti masuk liang kubur dan terkenal pahitnya sangat pahit lebih dari sekedar sangat pahit. Gimana sih? Gak ngerti banget deh!
.
"WOI! Kalian dipanggil Tsunade-sama tuh!" seru Tonton(!) dan Shizune.
"…" Sasuke tidak menjawab apapun karena sedang asyik mendengarkan lagu-lagu dari earphone sambil angguk-angguk gaya orang mabok laut. Halah!
Kakashi juga tidak menjawab tapi hanya menoleh.
"Hah?" Sakura hanya ber-hah-ria.
"Nenek Tsunade manggil? Dari kapan? Emang ada apa? Hmm.. apa penting banget? Oh! Atau Nenek Tsunade mau ngasih hadiah ultahku yang ke-16 yang waktu itu ditunda? Atau dia mau ngasih kabar buruk? Ngasih tau kedua orangtuaku? Mau nyiksa aku? Atau mau ngusir Si Teme itu? Jangan deh! At-" Naruto belum selesai berbicara sudah disumpel kaos kaki yang harumnya semerbak kepunyaan Kakashi oleh Sakura.
"Oww.. Sa-Sakura! Ini punya siapa sih? Bau banget nih! Rasanya juga asin(!)!" tanya Naruto dengan sewotnya.
"Itu kepunyaan Kakashi-sensei borokokok nongnong tuh!" jawab Sakura dengan ketus. Kakashi hanya memberi deathglare pada Sakura yang dibalas dengan tabokkan yang dahsyatnya itu benar-benar luaaaaarrrr biasssaaa! Sampai-sampai, Kakashi terlempar terus ke arah dinding. Dindingnya pun sampai retak hebat! Dan, meski Kakashi ditampar seperti itu, bekas memarnya tetap saja tidak kelihatan karena wajahnya Kakashi kan ditutup. Meski pun begitu, tetap saja seluruh badannya sakit apalagi bagian muka. "Dengar ya, sensei borokokok, aku gak suka kalo dikasih tatapan 'benci' atau 'tidak suka' atau mungkin deathglare!" kata Sakura dengan nada dingin. "Dan, maaf yaa udah nabok, sensei!" lanjutanya lagi, kali ini suaranya sangaaatt lembut yang membuat Kakashi nyaman dan enak mendengarnya. Kakashi hanya mengangguk saja. "Untukmu, kamu jangan terus-terusan ngomong deh! Ngedengernya terus-terusan kan pusing! Ditambah lagi, nafas kamu bau ZIGONG! Kamu suka sikat gigi gak sih?" kata Sakura, sambil bertanya pada Naruto. Naruto yang dikatai seperti itu hanya nyegir, memamerkan gigi putih yang tercampur kuning jigongnya *halah! Jorok*.
"Hei, kalian jangan banyak bacot mulu ah!" seru Shizune agak kesal. Semua mengangguk minus Sasuke yang belum menyadari apa yang terjadi karena masih sibuk. Sibuk dengerin lagu-lagu dari earphone, tak lupa angguk-anggukan gaje layaknya gempa *gak nyambung! Sumpaaahh!*. Lalu mereka pun pergi menuju pintu neraka, eh, kantor Hokage.
.
Sampailah mereka di tempat tujuan. Lalu mereka pun menghadap Sang Hokage bahenol nan molek, Godaime, Tsunade. Tapi, dia merasa ada yang kurang. "Hmm.. sepertinya ada yang kurang..! Dimana Sasuke?" tanya Tsunade yang merasa kehilangan(!). ehh, kalau Tsunade naksir sama Sasuke sih, itu aneh banget! Dia kan nenek-nenek awet muda! =,='
Deg!
"AH! Ya ampun! Apa dia masih di asrama?" Naruto (sok) panik.
"mungkin!" kata Kakashi, singkat padat dan jelas.
"Ah, iya bener, Sasuke masih di asrama! Kenapa kita gak nyadar ya?" kata Sakura. "Hmm.. kalo gitu, aku susul dia dulu deh!" lanjutnya lagi seraya meninggalkan mereka.
"Tolong jangan tinggalkan kamiiii…"
"Pulanglah pada pelukan kami dengan selamaaaatt… hiks!"
"Kami mencintaimu dan takkan melupakanmu…"
"Selamat… tinggal!"
Mereka melambai-lambaikan tangan seraya menangis tersedak-sedak(!). kenapa jadi drama yang mengharukan? Gak nyambung banget kan? Garing!
"Selamat tinggal… ku takkan melupakan kalian jugaa.. karena aku juga miceun-tai(!) kalian semua.. dan, sebelum ku tinggalkan kalian, aku ingin memberikan kata-kata terakhirku, aku tidak kenal dengan Si Selamat yang kalian maksud." Ujar Sakura sambil berlalu. Drama aneh nan lebay!
.
Sakura sampai di asrama. Dia masuk dan…
Oww.. ternyata, Sasuke masih saja mendengarkan lagu tercintanya, kali ini sambil goyang ngebor diatas meja! Samar-samar terdengar suara Sasuke menyanyi, "Dasar kau.. keong racun.. baru kenal ehh ngajak tiduurr….. ngomong gak.. sopan santun.. kau anggap aku ayam kampung~!". Sakura yang mendengarnya sweatdrop. Seorang Uchiha ngedangdut? Apa kata dunia? Kata dunia: "terserah emang ane pikirin?"
.
"Hmm.. kenapa gadis setengah perawan(!) itu lama sekali?" Tsunade bergumam.
"Biar aku susul aja yaa, Nek!" ujar Naruto. Tsunade hanya mengangguk. Lalu Naruto berlalu.
.
Naruto sampai. Dan… Naruto langsung sweatdrop. Dia melihat Si cewek berandalan *ditinju Sakura* sedang memberi tepuk tangannya yang sangat mahal(!) dengan heboh dan meriahnya pada Sasuke yang masih ngedangdut, goyangannya pun makin panas dan makin lincah saja. Ya! Setelah diberi tepuk tangan yang meriah, Sasuke malah semakin semangat ngegoyang.
"Teme!"
Tak ada jawaban.
"Teme!"
Tak ada jawaban.
"TEMEEEEEE!"
Tetap tak ada jawaban.
Luuuuuuuunnggg….
BRAK!
"OOOOOOOOWWWWWWW!"
Sasuke merintih karena terkena meja yang dilempar Naruto. Ya tadi Naruto memang melempar meja ke arahnya. Sakura yang melihatnya tepar.
"Terlalu sadis caramuu…." Sasuke nyanyi Afgan.
"Salah sendiri! Aku manggil-mangil daritadi, tapi kamu gak denger dan makin hebat aja goyanganmu itu!" Naruto berkata dengan ketus dan dada yang hampir meletus(!). Naruto langsung menarik Sasuke dan Sakura menghadap jaksa pengadilan(!).
.
"Baik! Semua sudah berkumpul. Dan, misi kalian adalah mengantarkan surat cinta ini, eh, surat ini pada pemimpin Akatsuki." jelas Tsunade. "Kalian tau kan orangnya?" lanjutnya.
"Ya ya ya! Aku kenal! Dia itu hobinya ngumpulin besi karatan, berambut duren busuk, dari lahir ampe skarang dia punya penyakit busung lapar, terus… dia itu hidup, bernapas, jalan pake kaki, makan sama nabok pake tangan, punya mata buat liat-liat gambar aneh-aneh alias piiiippp, teru-" Naruto belum selesai bicara tapi Sakura langsung nyumpel mulut Naruto pake kolor bau nan bulukan kepunyaan Kakashi yang dapat entah darimana. Kakashi blushing tapi tetap tidak kelihatan karena wajahnya kan ditutupi. 'Darimana dia dapet barang berhargaku itu? itu kan barang rahasia turun temurun dari nenek moyang(!)' batin Kakashi.
"UWOOOOOOOH! Bau banget nih! Kolor bulukan siapa nih? Bau banget! Kolorku aja lebih bau(!) daripada ini!" Naruto menggerutu.
"UWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAA!" Sakura tertawa setan. "Punya Kakashi!"
"WOI! KALIAN JANGAN BANYAK BACOT MULU DOOOONNGG!" Tsunade teriak-teriak gaje disertai hujan deras dan napas bau bangkai. Seketika itu mereka semua diam tapi tetap bersuara(!). "Lalu, setelah itu, beri surat ini juga ke Sunagakure!"
"Sekarang, LAKSANAKAN MISI!"
.
Diperjalanan, tidak sengaja mereka bertemu dengan tokoh anime One Piece(!).
"WOW WOW WOW! ITU ONE PIECE! WOI! MINTA TANDA TANGAN DOOONGG!" tim 7 kampungan itu heboh semua. Dan, semua sudah diberi tanda tangan dari One Piece. Tapi..
"Kage bushin no jutsu!" bof boff bof boff bof boff 1.000.000 kali. Naruto membuat bayangannya.
"WAH! ONE PIECE! MINTA TTD DONG!" seru semua banyangan Naruto yang jumlahnya entah berapa minta TTD. Seluruh One piece langsung sweatdrop dan langsung tepar melihat jumlah yang akan diberi TTD sebanyak itu. 1 detik kemudian para One Piece sadar kembali. Dengan berat hati mereka memberi TTD-nya pada seluruh memberikan apa yang diinginkan para Naruto. Memakan banyak waktu.
Lalu, mereka bertemu dengan Shinichi kudo dan Ran mouri (tokoh Detective Conan) yang tengah berkencan. Kencan kok di hutan?
Sakura yang melihat sosok Shinichi yang aww keren abis itu langsung menaruh hati padanya. Artinya, Sakura telah berpaling dari Sasuke. 'Mengapa kau tinggalkan diriku, oh sayang..' batin Sasuke.
"Minya TTD, wajib loh!" seru tim 7 minus Sasuke. Shinichi dan Ran memberi TDD-nya. Tapi, saat Sakura hendak diberi TTD oleh Shinichi, "Ehh.. gak usah TTD-nya deh! Lebih baik, kiss di bibir aja, yaa.." pinya Sakura. Semua sweatdrop minus Sakura. Shinichi lalu menoleh ke arah Ran tanda apa-boleh-aku-melakukannya? Ran hanya mengangguk. Setelah Sakura diberi apa yang diinginkannya, mereka pun melanjutkan perjalanannya. Sedangkan Shinichi dan Ran…
"Eh! Sebagai hukuman karena nyium gadis itu, pokoknya kamu harus cium bibirnya singa pakai bibir!" kata Ran denagn nada kesal. Btw, emang singa punya bibir?
'Glek!'
Gak nyambung!
.
Sampailah mereka di tempat bulukan nista para akatsuki. Saat mereka hendak memasuki panti jompo(!) itu, mereka dihadang oleh kakek bercadar bau apek yang baunya kecium sampai jarak 10 km. untungnya, tim 7 itu kan udah nyumpel hidungnya dengan kapas sebelum berangkat. "Mau kemana kalian?" tanyanya.
"Kita ada urusan penting ke leader kalian. Tolong izinkan kita masuk!" kata Kakashi.
"Wuets! Jangan buru-buru dulu coy! Sebelumnya, kalo mao masuk, harus bayar dulu!" ujar Kakuzu.
"Emangnya ini tempat wisata apa?" Sasuke sewot.
"Pokoknya bayar dulu! Kalo gak, gak aku izinin kalian masuk!" Kakuzu ngotot. Dasar matre!
"O-oke deh kalo gitu~! Berapa?" tanya Kakashi lesu.
"Satu orang, 500 ryo!" lalu semua membayar (ngomong-ngomong, ryo itu sama dengan berapa sih?). 'hah… apes deh! Saku sekarang rata nih~ bokek lagi bokek lagi.. kere!' batin mereka minus Sasuke yang sudah bilang bahwa dibayarnya pakai dari kakaknya saja.
"Nah, gitu dong!" kata Kakuzu sambil jingkrak-jingkrak gaje kayak monyet kelaperan. Mereka lalu masuk.
.
"Ohh~ sekarang kita ada dimanaaa~?" keluh Sakura. Mereka sudah berkeliling selama 4 jam penuh. Mereka nyasar!
"Gak tau deh…"
Dan, kebetulan saja ada yang lewat dengan cepat. Mereka merinding. Ya, mereka kira disini itu sarang setan. Tapi, memang disini tempat berkumpulnya setan jejadian kan? *dihajar akatsuki*
"S-siapa i-itu~?"
"WOI, un!"
"WAAAAAAHH!" semua terlonjak terkejut sampai mereka loncat kejeduk langit-langit sampai langit-langitnya retak (namanya atap ya?).
Sweatdrop.
"Awas loh, un! Kalian harus ganti rugi atap ini, un!"
"Oww… sakit nih! Tadi meja, sekarang atap! Bisa-bisa geger otak nih!" Sasuke menggerutu.
"Siapa yang-" Kakashi.
"Deidara?" Naruto menebak. "Kamu cepet banget! Pake burung tanah liat ya?"
"Ya, un! Kenapa kalian disini, un?" tanya Deidara.
"Kita mau ketemu sang leader, tapi nyasar! Ini dimana?" kata Kakashi sambil numpang nanya.
"OOO.. mau ketemu leader-sama yaa, un…gini nih jalannya, un. Dari sini kalian tinggal jalan lurus 10 km, terus belok kiri 100 hm, belok kanan 1000 dam, belok kanan lagi 10.000 m, belok kiri 100.000 dm, belok kanan 1.000.000 cm, belok kiri 10.000.000 mm, terus… bla bla bla bla…, un!"
Semua sweatdrop. Jauh amat! Padahal, gak usah panjang lebar kaleee… bilang aja 10 km! singkat kan?
"Eehhh… 'bla bla bla bla' itu apa maksudnya?" Naruto otaknya kelonggaran(!).
"Yasud, daripada gitu, mending ku anterin deh! Naik sini!" ujar Deidara. Semua naik dan menuju sang leader.
.
"Leader-sama, un, ini ada makhluk-makhluk gaje mau menghadap, un!" seru Deidara yang langsung diberi deathglare tim 7. Pain, makhluk nista itu datang. Dan.. Naruto yang sangat merindukannya langsung berteriak.
"Pain…"
Pain pun sangat merindukannya.
"Naruto"
"Pain"
"Naruto"
"Pain"
"Naruto"
Mereka saling berlari dengan slowmotion mendekat untuk melepas kerinduannya dengan pelukan yang hangat. Drama!
"Wow, ini belum pernah terjadi, un! Ini pemandangan indah, un! Kalo gitu, un, aku mau bawa popcorn dulu buat pelengkap kejadian langka ini dulu ya, un!" Deidara terpesona.
"Hei, bawanya 3 yaa.. kita juga mau!" Sakura meminta. Setelah melihat kejadian itu sambil makan popcorn (gimana Kakashi makan?), mereka kembali normal dari semua kesintingan yang mereka pungut(!).
Kembali ke topik terpenting.
"Hei, Tsunade-sama memerintahkan kami tuk memberi surat ini padamu!" kata Kakashi sambil memberi surat penting itu. Pain lalu mengambil surat itu dari kaki(!) Kakashi. Dan inilah isi surat itu.
"Hei, aku, Tsunade cantiik(!), pingin memberi tahu sebuah informasi. Tapi, sebelum itu izinin aku nanya. Kau ninja kan? Dan kalo kamu ninja, pasti kamu capek kan? Setiap hari misi. Aku juga sama (misi apaan?). Dan intinya, Konoha udah ngajak piknik bersama-sama Suna. Dan, kita ngajak akatsuki juga. Kalo berminat, malem jum'at kliwon, dateng berkumpul di konoha, ok! Bye bye.. muach muach(!)!"
Pain yang membacanya hanya mangut-mangut. Padahal dia kan buta huruf! Dia lalu menghampiri Deidara yang lagi mojok di pangkalan ojek(!). tentunya sih, sambil diam-diam. "Dei, sayang(!), ini apa katanya?" tanya Pain sambil menyerahkan surat gaje itu. Deidara lalu menjelaskan isi surat tersebut, meski pun masih sambil dieja. Yah, itulah orang-orang yang tidak lulus playgroup. Cape deeeehh!
Setelah tau isi surat tersebut, Pain setengah sweatdrop(!). Tapi dia senang. Meski pun gak punya uang (baca: dipalak Kakuzu *ditabok*), tapi akhirnya akatsuki bisa piknik n jalan-jalan dengan gratisnya.
Gila mode: on.
"!" Pain berseru-teriak dengan bahagianya. Tim 7 bingung dengan apa isi surat yang membuat kegilaan Pain kambuh kembali. Dan, akhirnya mereka bertanya. "A-ada apa? Kenapa? Apa yang terjadi?" Pain tidak menjawab. Dia masih dalam keadaan gila sambil jingkrak-jingkrak terus setelah itu dia manjat pohon kelapa lalu bersorak "YAAAHOOOOOOOOOO! (KOPROL)," dan lalu dia jatuh dari pohon itu dengan keadaan kepala duluan. Lalu dia dibawa kerumah sakit. Setelah diperiksa, dia geger otak dan katanya harus di amputasi (! – kepala diamputasiii? *merinding*). Author emang berlebihan yaa..!
Gila mode: off.
Tidak! Sebenarnya Pain hanya jatuh saja dari pohon. Tidak dibawa ke RS dan tidak geger otak atau akan diamputasi.
Setelah itu, mereka yang melihat kejadian gila itu tertawa terbatuk-batuk dengan riang gembiranya. Hidan, Kakuzu, Zetsu, Itachi, Kisame, Sasori, Tobi, Konan pun juga ikut tertawa dengan meriahnya. Hah? Yap! Mereka sudah ada disana bersama dengan tim 7 dan seorang banci entah sejak kapan.
"Oww… mantap juga yaa rasanya jatoh dari pohon! Woi, Zetsu, lain kali, bikin pohonnya pendek dong atau kalo gak bikin tanahnya jadi empuk kek! Jatuh dari pohon kan sakit, tau!" Pain mengeluh pada Zetsu.
"Emang gue pikirin! Buat apa? Yang jatoh kan Leader-sama bukan aku!" kata Zetsu putih.
"Iya, -sama! Itu bener!" Zetsu hitam mengiyakan. Pain kecewa. Setelah itu…
"Baik! Aku, sebagai seorang pemimpin bajingan (ngaku), mau ngasih pengumuman!" Yang lain penasaran.
"Nanti, kita siap-siap menuju kemenangan! Yeah!" lanjutnya lagi.
"Hah? Apa maksudnya? Tobi anak autis kok gak ngerti ya?" tanya Tobi yang disertai anggukan yang lain.
"Akh! Dasar! Otak kalian menciut apa? Make harus dijelasin segala! Gini, Konoha dan Suna bakal jalan-jalan alias berwisata gak tau mau kemana, dan mereka ngundang kita buat ikut sama-sama! Dan, kita berkumpul nanti di Konoha pada malem jum'at kliwon!" jelas Pain.
"WUAAAAAAAAAAPHHAAAAA?" semua terkejut dengan kata-kata Pain minus Deidara yang sudah tau akan hal itu. 'ooo… jadi ini alasannya yang bikin dia jadi kesintingan.. asyik nih! Tumben tuh mau ngadain liburan besar-besaran. Tapi, biarin deh! Nikmatin aja nanti! Yes yes yeeess!' gumam tim 7.
"Asyik! Tobi nanti mau ikut yaa, boleh kan?" tanya Tobi.
"Gak! Tobi gak boleh ikut!" kata Pain. Tobi kemudian pundung yang disambungin sama termewek-mewek dengan kelewatan. Suaranya banget! Bikin semua orang yang ada disana pada hampir budek minus Hidan yang emang udah budek dari dulu *digorok*. Salah! Hidan gak budek kok! Tapi tuli.
"WUHA..HA..HA..HA..HA..HAHAHAHAHAHAHAHAHA!" Pain tertawa dengan renyahnya. Suara tawa mengerikannya itu menyaingi suara meweknya Tobi.
"Tobi.. Tobi! Oi, bercanda kok! Kamu kan juga boleh ikut.. Tobi kan anak baik, jadi pasti boleh ikut!" kata Pain. Tobi yang mendengarnya langsung berhenti. Samar-samar dia blushing 1 detik meski gak keliatan karena pake topeng spiderman. Yaa… dia ganti topeng karena bosan dengan topeng lollypop jeruknya itu. Lalu dia kembali seperti biasanya.
"Yey!" Tobi senang. Jelas Tobi senang.
"Aku bakal ngajak pacar-pacarku ya?" Kakuzu. Pacar Kakuzu itu kertas dan logam bertulisan angka-angka. Btw, di Jepang, pake logam juga gak? Maklum, belum sepenuhnya tau sih!
"Aku bakal bawa bikini(!), un!" Deidara.
"Aku sama kayak Deidara!" Konan.
"Ahh… aku gak punya boxer! Yasud, aku bawa kolor aja deh! Kalo ada yang bawa alat pancing atau bekal makannya ikan, niscaya akan ku bunuh!" Kisame.
"Aku bawa pot(!)" Zetsu.
"Aku bawa es krim!" Tobi. Ya elah! Cair!
"Aku bawa majalah!" Pain.
"Aku mau bawa… apa yaa? Yasud, aku bawa gayung aja deh!, kalau-kalau disana nanti gak ada gayung." Itachi, inosen.
"Aku bawa ember!" Hidan.
"Aku bawa jelangkung!" Saori, eh, Sasori. Bulu kuduk author pada disko.
Dan lain-lain! Author udah bingung sih!
.
"Baik, misi kita nganterin 1 surat ke akatsuki selesai! Sekarang, yuk kita kasih surat ini buat Suna!" ajak Naruto. semua lalu mengangguk.
"Kami permisi dulu yaa.. mau angkat kaki(!) dari sini! Masih ada urusan lain." Ujar Kakashi. Semua akatsuki gak peduli. Tim 7 sweatdrop. "Yasud! Yok, cabut!" kata Sasuke.
.
Hmm… apa ya? Author bingung! *gubraaaakk no jutsu*.
.
'Kuchiyose no jutsu!' Boff!
"Woooaaaaaaakhh!" jantung tim 7 pada copot(!) melihat sesuatu yang besar berada dihadapannya. Dan ternyata…
"Jiraiya?" tim 7 sweatdrop. Kenapa tiba-tiba sweatdrop? Yap! Jiraiya, ada yang lupa loh… dia lupa gak pake celana!
"Woi, pertapa kodok! Sinting! Kenapa gak pake celana, hargh?" Naruto sweatdrop.
"?" Jiraiya kebingungan. Setelah sadar…. "WOOOAAAAAAAHHH! TERNYATA DIRIKU SEKSEH SEKALEEE…!" kata Jiraiya sambil melihat kaki-kakinya yang berbulu lebat layaknya monyet belum dicukur dan sedikit blushing akibat malu. Tim 7 sweatdrop. "Oh oh… aku ini buru-buru kesini buat ngasih tau sesuatu yang lebih dari sekedar penting sebelum terlambat tadinya. Ehh.. karena buru-buru jadi lupa gak pake celana dehh!" Jiraiya menjelaskan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang penuh kutu itu.
"Berita apa?" tanya Naruto.
"Hadooohh! Naruto, jangan tanya sekarang deh! Aku mau balik lagi pulang dulu nih! Mau pake celana dulu! Kasian nanti cewek-cewek pada tergiur, lagi!" kata Jiraiya sambil berlalu.
Tim 7 sweatdrop. Tak lama kemudian, dia kembali.
"Begini, Sakuraa.. di asrama kalian setrikaan belum dimatiin! Nih, rompinya Kakashi sampai bolong angus hebat gini nih! Hampir kebakaran tau!" jelas Jiraiya.
"WUAPHA? YA AMPYUN! LUPA NIH! EHH, TADI SEKALIAN DIMATIIN GAK?" tanya Sakura, panik.
"Nggak." Kata Jiraiya, inosen. *gubrak no jutsu*.
"UUURRGGHH! BUKANNYA SEKALIAN AKH! DASAR!" Sakura marah-marah. Lalu dia kembali ke asrama buat matiin setrika.
Ckckckckckckck! Si cicak berdecak. Kakashi pundung. Itu rompi kan rompi peninggalan ayahnya.. ancur? Uwwooooooohh!
"Betapa hancurnyaaa… (aaa)(aaa)" Kakashi nyanyi Sheila On Seven yang diikuti 'aaa' 'aaa' dari Naruto dan Sasuke.
Beberapa lama kemudian Sakura kembali. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan bersama Jiraiya. Ngomong-ngomong,, kapan nih ceritanya sama liburannya selesai? Author banyak bacot mulu deh! ==d
.
Dan… sampailah mereka di Suna, tapi..
"WOI! YANG BENER AJA LOE! ANCUR NIH!"
"GANTI RUGI SEMUA KERUSAKAN!"
"PARKIRIN KODOK SEGEDE ABAH AJA DIATAS DESA!"
"POKOKNYA ITU KODOK MUSTI DISATE!"
"JANGAN DISATE! LEBIH BAIK DI SOTO!"
"SATE!"
"SOTO, KAMPRET!"
"SATE, CHAMVRETTE (sama-sama kampret artinya)!"
"YEAH! JANGAN DIBUAT MAKANAN! HIASAN AJA! GIMANA NTAR DAKU BANGKRUT?"
BLA BLA BLA BLA BLA….!
Begitulah…. Terjadi kericuhan disana akibat Jiraiya salah tempat parkirin Gamabunta. Dia parkirin tepat di atas desa!
BLETAK!
"DASAAAAR! HEH KAKEK BURUK RUPA!, JANGAN BIKIN MALU DONG! PINTER DIKIT NAPA? BLA BLA BLA…" Sakura kesal, sambil menunjuk-nunjuk Jiraiya dengan jari telunjuknya. Jiraiya nyantei.
"Jangan cepet marah, beybeh! Nanti cepet tua lho…" ujar Jiraiya. "Ditambah lagi, siapa juga yang buruk rupa? Cakep-cakep kok dibilang buruk rupa sih… lagian yang nunjuk-nunjuk sambil bilang 'buruk rupa' ke aku kan cuma 2 jari yang nunjuk, yaitu jari telunjuk sama jempol. Sedangkan yang nunjuk ke arah kamu sendiri, yang nunjuknya ada 3, yaitu jari tengah, manis dan kelingking. Banyakan siapa coba? Banyakan yang nunjuk ke arah kamu sendiri kan? Itu artinya, kamulah yang buruk rupa!" lanjutnya lagi panjang lebar. Pesan author: yang gak ngerti, coba berpose kayak lagi nunjuk-nunjuk seseorang. Banyakan mana jari yang paling banyak nunjuk ke orang lain sama yang nunjuk ke diri sendiri, ok!
Sakura yang mendengarnya kesal. Lalu dia memelototi Jiraiya. Jiraiya masih santai menghadapinya.
"Hei, kalau melotot, hati-hati matanya copot, loh!" kata Jiraiya. Sakura yang mendengarkan kata-katanya itu kesal. Tingkatnya sudah mencapai 70 derajat Celcius. Lalu, otomatis kata-katanya itu membuat Sakura langsung menghajarnya dengan tonjokkan dahsyatnya sampai Jiraiya terlempar hingga membanting gunung berapi. Gunung berapi tersebut retak hingga pecah dan membuat lava keluar.
"" Naruto tertawa terbahak-bahak melihat kejadian dan percakapan yang sungguh sangat kacau menimpa seniornya itu. Tanpa disadari, saking asyiknya tertawa hingga Naruto tidak mengetahui bahwa dia tertawa sambil memegang-megang bahkan meremas-remas "bola kepunyaan Sasuke". Itu sadis!
"WADOOOOOOOWWW! DO-BE! DO-DOBE! DODOL! LEPASIN OI! CEPET LEPASIN! SA-SAKIIIITTT!" Sasuke meraung-raung kesakitan.
"WAHAHAHA… A-APA SASUKE?"
"LEPASIIIIN! SAKIT!"
"OWW.. HAHA.. SORRY GAK SADAR INI, HOHO, BUKAN DISENGAJA.. HEHE" kata Naruto yang sendari tadi menghentikan tawa ganasnya itu.
"I-IYA IYA DEH TERSERAH! JANGAN BANYAK BACOT DEH! CEPET LEPASINN!" lalu Naruto melepaskannya sambil meminta maaf padanya.
"Eh, aku mau menghampiri Pertapa genit dulu ya…" ujar Naruto sambil berlalu.
"Aduh.. adududuhh.." Sasuke masih merintih. Duh, author kelewatan ya? Maaf-maaf deh!, maaf udah ngebahas adegan yang kayak ginian yaa…
Kembali ke alur cerita.
Sasuke masih merintih. Kakashi diam saja dipojokan(!), dia lagi buang hajat entah sejak kapan. Sakura sudah berpikir yang aneh-aneh.
"Sasukee… ada yang sakit? Dimana yang sakit? Mungkin, bisa aku bantu obatin.." tanya Sakura, kesempatan dalam kesempitan.
"Wuenak aja! Jangan sembarangan! Yang sakit itu bagian berharga milik laki-laki, tauk!" kata Sasuke agak ketus. Itu pelecehan namanya.
"Ohh.. gitu…" Sakura sok bego.
.
"Tuan Kazekage, ada yang ingin menghadap!"
"Siapa?"
"Para ninja dari Konoha."
"Konoha? Persilahkan mereka masuk, hidangkan makanan yang lezat, cepat beli kursi mahal yang enak diduduki dan beli kue, bersihkan ruangan ini sampai tidak ada sedikit pun debu lalu hias ruangan ini dengan balon-balon, bla bla bla bla…" Hah? Emang acara ultah?
Sweatdrop.
"Ba-baik.."
.
"Hmm… lama juga ya.. lagi ngapain sih?" Naruto bosan. Yang lain angkat bahu. Lalu mereka melihat kursi baru yang bagus digotong ke ruang Kazekage, kue, balon-balon, dll. "Ada apa ini?"
.
"Kazekage menyuruh kalian untuk masuk"
"Huuh! Bukannya daritadi!" sewot tim 7. Lalu mereka masuk dan…
"Woaaaww… ada apa ini? Kok ruangannya kayak pesta ultah anak 1 tahun sih?" Naruto mengkritik.
"Apa ada yang ber-ultah?" tanya Sakura.
"Ya! Daku sekarang ultah loooohh… hoho! Ada yang mau kasih hadiah gak?" tanya Gaara, berharap.
"Ya, aku punya suatu barang yang bagus loh!" kata Jiraiya.
"Woa! Apa apa?" Gaara tidak sabar.
"Jreeeeng.., ini krim yang kalo dioles di suatu bagian tubuh, bakal tumbuh rambut loh! Pakai ini biar kamu punya alis, ok!" ujar Jiraiya sambil menyerahkannya dengan bangga.
"Oww~ ma-makasih~" kata Gaara, agak kecewa dengan yang dia peroleh. "Umm… yang lain? Mau kasih apa?" tanyanya kepada yang lain.
"Umm.. sepertinya, hadiah dari kami itu diwakili dengan surat ini!" kata Kakashi sambil menyerahkan sepucuk surat.
"huh?" Gaara meraih surat tersebut dari tangan Kakashi dan lalu membaca isinya. Setelah tahu isi surat tersebut, Gaara bersorak riang. Setelah itu, dia mengumumkannya kepada para ninja disana.
"ARIGATOU!"
~TBC AJA DULU DEH, TAKUT KEPANJANGAN~
Oww… fic pertama ini kacaaauu! Uhh.. kayaknya, atau mungkin daku bakal kehabisan akal sehat deh..
Duh,, gimana nih? *lari muter-muter* bener kaaann, fic dariku bakal gak bermutu.. *Nangis*
Yasud, roda memang telah berputarlah! Lebih baik, ini fic di flame aja deh!
Tapi,, lebih lebih lebih lebih lebih dan sangat lebih baiknya lagi, jangan di flame, puji nih fic terus jadiin fave! Haha! *ngarep no jutsu*
Dan, bagi yang udah baca, makasih ya udah sudi baca fic gak nyambung ini! Dan sorry kalo ada misstypo. Dan, kalo ada yang sudi, tunggu chapter selanjutnya yaa..
Review yaa…
Arigatou! ^^
