Jongdae hanya lelaki biasa yang bekerja apa saja untuk mendapatkan uang. Keluarganya bukan orang kaya. Ayahnya hanya buruh pabrik, kemudian ibunya bekerja di tempat penitipan anak sebagai salah satu pengasuh. Ia hanya bersekolah seperlunya dan tidak mampu untuk melanjutkan ke universitas. Adiknya yang sekarang masih bersekolah menjadi harapan mereka. Semoga adiknya tidak berakhir seperti Jongdae yang hanya menjadi pekerja kasar.
Pergaulan Jongdae cukup luas. Walaupun bukan bergaul seperti para anak orang kaya, setidaknya Jongdae punya banyak koneksi. Dia cukup baik dan ramah, dan juga tak segan membantu temannya jida dibutuhkan. Sehingga jika ia berhenti dari suatu pekerjaan ada saja temannya yang menawarkannya pekerjaan lain. Karena ia memang tidak membatasi pergaulannya. Seburuk apapun atau sehancur apapun orang yang berteman dengannya, ia yakin dia tidak mudah terpengaruh dan masuk ke pergaulan yang salah.
Pernah suatu waktu ia berteman dengan seseorang yang bekerja atau bisa dibilang mencari mangsa di bar ataupun klub malam. Dan temannya bilang ada orang yang menawar Jongdae dengan harga yang cukup tinggi untuk menemani mereka selama satu malam. Jongdae pada awalnya cukup tertarik, dalam bayangannya dia hanya perlu menusukkan penisnya ke dalam vagina seorang wanita. Dan mereka mencapai kenikmatan bersama. Tapi setelah tau bahwa yang memberikan tawaran atas tubuhnya ada seorang pria, jongdae benar-benar kabur dan tidak menghubungi temannya lebih dari satu bulan. Jongdae masih tidak berani bahkan untuk membayangkan jika dia harus memegang penis laki-laki lain, atau harus merasakan pantatnya dibobol oleh daging tak bertulang milik pria manapun.
Jongdae sekarang sudah berkerja disebuah gudang milik perusahaan distribusi, kegiatannya setiap hari ialah mengecek barang yang datang, lalu membawanya ke dalam gudang, merapihkannya dan menyusunnya sesuai jenis barang dan tanggal kedatangannya. Jam kerja berakhir pukul setengah 4 sore setiap harinya. Karena tahun ini adiknya akan masuk ke sekolah menengah atas orang tua jondae meminta bantuannya secara finansial untuk membantu pendidikan adiknya. Jongdae sebenarnya mememiliki tabungan, tapi ia sangat sayang jika harus menyentuh tabungan itu. Oleh karenanya ia mempunyai dua pekerjaan berkat bantuan temannya.
Tampat kerja Jongdae sekarang berada di bagian utara pinggir kota, sedangkan rumah Jondgae berada di pinggir kota juga, hanya saja di sisi lainnya. Di barat daya dari pusat kota. Untuk pulang ke rumahnya jika menaiki bis di harus berganti bis sebanyak 2 kali, dan harus berjalan selama 15 menit diantara pergantian bus tersebut. Untuk memanfaatkan itu ia kemudian bekerja sebagai supir panggilan. Dan karena ia memiliki teman yang bekerja untuk mengatur pembagian pesanan, ia selalu mendapatkan pelanggan dengan tujuan yang searah dengan rumahnya. Atau setidaknya mengurangi ongkos bisnya dan bisa duduknya nyaman di dalam mobil ber-AC.
Sudah 2 bulan Jongdae kerja sampingan menjadi supir pengganti. Dalam dua bulan ini Jongdae sudah beberapa kali mengantarkan orang yang sama. Seorang wanita cantik dengan kulit putih mulus, dada yang cukup besar. Pasti terasa kenyal jika ia meremasnya. Dan mata kucing itu, dengan hidung kecil dan mulut kecilnya yang jika tertawa lebar akan mempertunjukkan semua barisan giginya.
"Maaf, apa anda Xiumin-ssi?" Jongdae menyapa wanita itu. Memastikan dia benar pelanggannya.
"Ah iya, ini kunci mobilnya. Mobilnya di sebelah situ." Wanita itu menunjuk sebuah mobil berwarna biru metallic. Jongdae kemudian menekan tombol untuk membuka kunci mobilnya. Langsung duduk di bangku pengemudi. Sedikit kaget ketika melihat wanita yang tinggi badannya sama dengan ia duduk dikursi penumpang bagian depan, disebelah tempatnya mengemudi. Lalu jongdae memberanikan diri bertanya.
"Maaf, kenapa anda tidak duduk dibelakang saja?"
"Aku tidak suka duduk di belakang." Jawab wanita itu singkat. Lalu menyibukan diri pada layar yang berada di dashboard mobil.
"Aku sudah menyeting alamat rumahku. Kau bisa mengikuti arahan dan petunjuk yang ada disana."
"Baik." Jongdae menjawab singkat. Diakhir malam itu Jongdae tahu tempat tinggal wanita itu. Bahkan tahu di lantai dan di kamar nomor berapa ia tinggal. Karena Jongdae sempat menawarkan diri untuk membantunya membawa barang bawaannya ke dalam apartemennya. Awalnya Jongdae sangat bersyukur karena dari semua pelanggan yang diberikan kepadanya, rumah Xiumin merupakan yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Ia hanya perlu berjalan kaki selama sepuluh menit untuk sampai di daerah tempat ia dibesarkan tersebut.
Sampai dipertemuan-pertemuan selanjutnya semakin banyak hal yang ia syukuri jika harus mengantar Xiumin pulang. Dipertemuan keempat ia menjemput Xiumin disebuah restoran. Sepertinya ia baru saja minum-minum bersama dengan teman kerjanya. Ketika masuk dan duduk di dalam mobil sepertinya wanita bermata kucing itu gerah. Ia membuka blazer yang dikenakannya, dan meninggalkan kemeja tanpa lengan yang menutupi tubuhnya. Tidak hanya sampai disitu, ia bahkan membuka dua kancing teratas kemejanya. Menyuguhkan pemandangan indah, belahan dada yang besar itu Nampak sangat menggiurkan. Jongdae berpikir payudara kenyal itu pasti sangan nikmat untuk dijamah.
Penis jongdae rasanya mulai membesar dan memenuhi celananya ketika melihat paha mulus wanita mabuk yang tertidur di sebelahnya terekspose. Rok selutut yang dikenakannya tersingkap, dan lagi posisi duduknya mengangkang seolah sedang berharap ada penis yang akan masuk kedalam lubang kewanitaannya. 'sial' rutuk Jongdae dalam hati, Jongdae benar-benar terangsang oleh kelakuan pelanggannya yang mabuk tersebut.
Dalam perjalan pulang itu Jongdae tengah focus untuk menyetir, berusaha mengabaikan hasratnya yang ingin menjamah tubuh Xiumin. Tapi entah ia harus bersyukur atau merutuk. Karena ia mendengar wanita yang sedang mabuk itu mendesah.
Ketika menengok untuk melihat apa yang sedang terjadi, Jongdae menemukan bahwa Xiumin sedang meremas payudaranya sendiri, dan satu tangannya berada diantara kedua pahanya yang membuat rok yang dikenakan naik ke perut, mempertontonkan celana dalam berenda berwarna merah yang sangat menggoda yang sekarang sudah lolos dari pinggang XIumin dan berada di betisnya. Wanita itu sedang bermasturbasi di sebelahnya. Suara desahan wanita itu sudah memenuhi mobil yang dikemudikan oleh Jongdae. Ia sempat akan menabrak mobil yang melaju berlawanan arah dengannya ketika mendengar Xiumin melenguh ditempat duduknya. Lalu Jondae memutuskan untuk menepikan mobil itu di pinggir jalan.
Jongdae melihat bahwa kemeja yang dikenakan Xiumin sudah tidak terkancing seluruhnya. Menampilkan bra dengan warna yang senada dengan celana dalam berenda yang dipakai wanita itu. Jondae ingin sekali melahap bibir wanita yang duduk disebelahnya. Ingin sekali menangkupkan payudara wanita tersebut dengan kedua tangannya, dan merasa jika ia memasukan jarinya diselangkangan wanita itu akan terasa nikmat. Tapi Jongdae tidak ingin menjadi pemerkosa, harga dirinya pun masih ada dan ia tidak suka berhubungan seks dengan wanita yang sedang mabuk.
Jongdae kemudian membuka kancing celananya, menurunkan celana dalam yang ia kenakan. Dan meloloskan kemaluannya yang sedari tadi memberontak mencari perhatian. Ia memijit-mijit penisnya itu, sembari menyaksikan Xiumin berdesah dan melenguh di tempatnya. Sekarang bra dengan pengait didepan yang menutupi kedua payudara indah tersebut sudah terbuka dan jatuh di pinggir tubuh Xiumin. Puting yang berwarna merah dan sudah mengeras tersebut benar-benar menggoda Jongdae untuk menhisapnya. Tapi Jondae masih bertahan, ia menggerakkan tangannya naik turun di bagian bawah tubuhnya. Meremas kedua bolanya, lalu sedikit menggaruk lubang kencingnya menimbulkan sensasi yang menggetarkan seluruh tubuhnya.
Suara desahan Xiumin semakin menjadi-jadi, suara jarinya yang sedang bermain divaginanya pun terdengar. Seperti music indah ditelinga jongdae. Jongdae semakin mempercepat kocokkan pada penisnya. Melihat bahwa Xiumin sudah hampir sampai karena badannya melonjak-lonjak dari kursi penumpang itu. Pinggangnya bergerak naik turun tidak karuan. Kedua pahanya mengangkang semakin lebar, kepalanya terangkat memperlihat leher mulus yang ingin sekali Jongdae kecup.
"Aahh… Aaahhh… Hmmpphhh.. " Desahan Xiumin semakin sering dan keras, Jongdae mulai bersuara dan mendesah bersama wanita itu.
"Aaahhh…. Aaahh.. Aaaaahhhhh….. Jongdaaeeee-aaahhhh." Wanita itu meneriakan nama Jongdae sambil mencapai klimaksnya. Tubuhnya langsung melemas dan sedikit merosot dari tempat duduknya.
Jongdae kaget dengan apa yang ia dengar, tapi tak memperlambat kocokan di penis dan genggaman di buah zakarnya. Berusaha untuk segera menyusul Xiumin mencapai klimaksnya. "Aahhh.. Aaahh…" Akhirnya Jongdae bisa mencapai puncaknya. Spermanya menyemprot dan berakhir meleleh di paha Xiumin.
Jondae kemudian membersihkan dan merapihkan dirinya. Ia pun mengelap cairan putihnya yang berada di paha wanita sexy ini. Ia juga membersihkan dan merapihkan Xiumin. Mengelap cairan wanita itu yang meleleh di kursi penumpang. Menaikkan celana dalamnya, mengaitkan kembali bra yang sudah lepas, mengancingkan kemeja itu. Dan menurunkan rok selutut yang dikenakan Xiumin. Dengan posisi Jongdae yang berada di atas Xiumin dan kegiatan yang mengharuskannya menyentuh tubuh wanita itu, adik kecilnya mulai bangun lagi. 'sial' rutuknya dalam hati. Tapi matanya terpaku pada bibir merah itu. Ia tak dapat menahan godaan dan kemudian mengecup bibir yang sangat menggoda tersebut dan menyesap bagian atas, sedikit menjilatnya. Pertahanannya hampir rubuh, tapi kemudian tersadar dengan bau alcohol yg menyengat berasal dari wanita yang sedang diciumnya saat ini. Dan juga dengkuran lembut yang terdengar dari mulut mungil wanita cantik ini. 'benar-benar mabuk' pikir Jongdae.
Jongdae kembali ke kursi pengemudi, lalu menjalankan mobilnya kearah kompleks apartemen yang dihuni Xiumin. Melanjutkan pekerjaannya sebagai supir pengganti.
xiuchen - xiuchen - xiuchen
Halo, aku ngetik ini cuman dalam 3 jam. karena inget bentar lagi ultah Chen makanya ide langsung lancar, jari pun meluncur dan mengetik cerita ini dengan mulus.
masih belum tau apa bakalan oneshot, twoshot, atau jadi short fic.
Ceritanya still on progress. Buat yang penasaran dan sabar menunggu silahkan Follow cerita ini, follow authornya juga yaah. favorit juga. And Review please, gak akan update sebelum ada yg ngereview. hehehe (maaf saya hanya author baru yg haus akan review)
Terimakasih yang sudah baca. sampai jumpa lagi.
