Ghost House

Author: Lovara

Rate: T

Pairing: Kristao

Cast: Exo member

Summary: Tidak ada yang menyangka kalau liburan kali ini akan menjadi sebuah petualangan yang mengejutkan sekaligus menakutkan. Kris dan Tao menghabiskan libur musim dingin mereka di Villa milik paman Kris. Namun, baru beberapa hari disana Tao dan Kris merasakan ada hal aneh yang terjadi di dalam rumah itu.

...

INI KONTEN YAOI ALIAS BL ALIAS BOY X BOY

.

GAK SUKA YAOI JANGAN BACA

.

GAK SUKA PAIRNYA SILAHKAN KELUAR

.

TIDAK MENERIMA BERBAGAI KRITIKAN TAJAM YANG MENJATUHKAN MOOD ATAU BAHKAN MENJELEK-JELEKKAN PARA CAST

.

SANGAT MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN DENGAN BAHASA YANG SOPAN DAN EYD YANG DISEMPURNAKAN

.

"TYPO MERUPAKAN SEBAGIAN DARI IMAN"

...

BUDAYAKAN MEMBACA SAMPAI SELESAI BARU REVIEW

...

Rumah itu bergaya eropa, termasuk langka mengingat ini Seoul kota besar di Korea yang sangat modern. Letaknya pun agak jauh dari pusat kota, sekelilingnya terdapat hutan kecil dan sebuah danau di bagian belakang. Jika diperhatikan dari luar, rumah itu memang sedikit menyeramkan.

Libur musim dingin ini Kris berencana mengajak Tao, kekasihnya berlibur. Setelah mencari tempat yang cocok untuk mereka menghabiskan waktu, Kris langsung menjatuhkan pilihannya pada villa milik pamannya. Pamannya bilang Kris boleh menggunakan villa miliknya dengan bebas.

Keduanya langsung berangkat menuju villa sehari setelah mendapatkan libur dari kampus. Kris mengambil jurusan manajemen sedangkan Tao mengambil jurusan sastra Korea. Mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak berada dibangku sekolah. Saat pertama datang ke Korea, bahasa Korea Tao sangat buruk dan Kris yang kebetulan menjadi tetangga nya membantunya. Sejak saat itulah keduanya semakin dekat dan akhirnya memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.

Perjalanan menuju villa membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Mobil Kris memasuki jalan setapak dengan hutan dikanan dan kirinya. Tak lama kemudian sebuah gerbang besar menyambut keduanya.

"Wah, besar sekali~" ucap Tao kagum.

Setelah memarkirkan mobilnya, Kris mengambil koper milik mereka berdua dibagasi belakang.

"Ayo masuk" ajak Kris pada Tao yang masih mengagumi sekitar villa.

Tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan dari jendela lantai 2.

...

Untung saja pengurus villa sudah membersihkan villa, jika tidak mungkin Kris dan Tao akan menghabiskan liburan mereka hanya untuk membereskan villa sebesar ini. Villa ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah ada dapur, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga dan kamar mandi, sedangkan untuk lantai dua hanya berisi kamar. Ada 4 buah kamar dilantai 2.

Hari sudah hampir gelap saat Kris selesai membereskan baju-baju mereka. Rencananya mereka hanya akan menggunakan satu kamar. Kris turun ke lantai 1 untuk menemani Tao membuat makan malam.

Kriet...

Pintu kamar yang ada diujung lorong terbuka dengan sendirinya. Kris mengurungkan niatnya untuk turun, ia mengecek kamar itu. Sama seperti kamar lainnya, di kamar itu hanya ada sebuah ranjang besar dengan sebuah lemari kecil disampingnya dan meja serta sofa merah bata. Jendela besar yang mengarah ke pintu gerbang di depan.

"Gege, makan malam sudah siap"

Suara panggilan Tao membuat Kris keluar dari kamar itu lalu menutup pintunya kembali.

"Hi...Hi...Hi..."

...

"Apa yang akan kita lakukan besok, Ge?" tanya Tao.

Mereka sudah menyelesaikan makan malam mereka beberapa saat yang lalu. Kris menyalakan perapian agar ruangan menjadi hangat, ia duduk disamping Tao sambil memeluk kekasihnya ini.

"Bagaimana kalau kita pergi memancing di danau?" usul Kris.

"Memancing? Memangnya Gege membawa alat pancing?" tanya Tao menyamakan pelukannya.

"Kata paman, ia menyimpan peralatan memancingnya di gudang samping rumah, mungkin kita bisa mencarinya besok"

"Harusnya kita mengajak Sehun dan Luhan Ge berlibur kemari, hanya berdua seperti ini rasanya sangat membosankan~"

"Sehun dan Luhan pergi berlibur sendiri sayang~. Lagipula memangnya kau tidak ingin berduaan dengan kekasih tampanmu ini?"

"Ayolah Ge~ rumah kita bersebelahan, kita bahkan satu kampus meskipun berbeda gedung. Aku menghabiskan waktuku lebih banyak denganmu daripada dengan orang tuaku sendiri"

Kris terkekeh melihat reaksi manis dari Tao.

"Meskipun kita sering bertemu, tapi bukan kah jarang kita bisa duduk bermesraan seperti ini?" ucap Kris mengeratkan pelukannya.

Tao sadar, selama ini mereka berdua selalu sibuk dengan kuliah masing-masing. Tao bahkan lupa kapan terakhir kali dia pergi kencan dengan Kris. Kris benar, meskipun mereka selalu bersama tapi mereka tetap dengan dunia masing-masing. Dan malam ini mereka benar-benar merasakan bagaimana saling berbagi pelukan hangat.

Brak...

Kris dan Tao terkejut mendengar suara seperti bantingan pintu itu.

"Apa itu? kau mendengarnya Ge?" tanya Tao penasaran dengan suara kencang tersebut.

"Sepertinya dari lantai 2. Gege akan memeriksanya"

"Aku ikut Ge~"

Tao mengekori Kris menuju lantai 2.

Dikoridor tidak ada hal yang mencurigakan yang menjadi sumber bunyi tadi.

Brak...

Bunyi itu terdengar lagi. Kali ini dari kamar yang ada di ujung. Pintu kamar ini kembali terbuka, padahal seingat Kris tadi ia sudah menutup pintunya. Rupanya jendela kamar terbuka dan terhempas angin sehingga menimbulkan bunyi yang sangat kencang.

"Sepertinya pintu ini sedikit rusak" ucap Kris setelah mengunci jendelanya.

"Memangnya kenapa Ge?"

"Tadi seingatku, Gege sudah menutup pintunya"

"Kita bisa memperbaikinya besok Ge~"

Kris memperhatikan kamar itu sekali lagi sebelum menutup pintunya.

"Ayo Ge, kita tidur. Aku sudah sangat lelah" ajak Tao sambil menarik tangan Kris.

"Hi...Hi...Hi..."

...

Kris merasakan wajahnya menghangat. Sinar matahari masuk dari jendela yang sudah terbuka. Disampingnya sudah tidak ada Tao. Kris menyibakkan selimutnya, ia berjalan menuju wastafel dan mencuci wajahnya. Samar-samar ia mendengar suara langkah kaki di lorong depan kamar.

"Tao? kau kah itu? sayang?" panggil Kris namun tidak ada jawaban.

"Mungkin hanya perasaanku saja" batin Kris.

Selesai mencuci muka dan mengosok gigi, Kris menyusul Tao dilantai bawah. Lagi-lagi Kris mendapati pintu kamar pojok itu terbuka.

"Pagi sayang~"

Kris mencuri satu ciuman dari bibir Tao.

"Pagi Ge~" balas Tao yang masih sibuk menyiapkan sarapan pagi.

"Kurasa rumah ini banyak tikusnya Ge, semalam aku mendengar suara-suara dari lorong" ujar Tao.

"Selama tidak mengganggu kita biarkan saja tikus-tikus itu, lagipula mereka yang lebih dulu menempati rumah ini" sahut Kris.

Tao meletakkan piring berisi telur dan daging bacon didepan Kris.

"Setelah sarapan, apa kita jadi memancing?" tanya Tao yang kini menikmati sarapannya.

"Tentu saja. Lagipula salju tidak akan turun hari ini. Gege akan mencari peralatan memancing di gudang"

Kris menepati janjinya. Dengan jaket tebal, Kris pergi keluar rumah dan membuka pintu gudang yang terletak disamping rumah. Gudang itu cukup rapi dan tidak banyak berdebu, mungkin paman Kris belum lama menginap kemari. Kris menemukan alat pancing yang ia butuhkan untuk memancing bersama Tao. Sekarang ia hanya perlu mencari kail untuk meletakkan umpan ikannya.

Brak...

Tanpa sengaja, Kris menyenggol sebuah kotak kaleng dan membuat isinya berhamburan keluar. Kris memperhatikan isi kotak itu. Beberapa lembar foto yang sangat usang dan beberapa lembar kertas dengan tulisan menggunakan bahasa Inggris. Kris mengambil sebuah foto, dalam foto itu terdapat seorang pria, seorang wanita dan seorang gadis kecil. Pria dalam foto itu sepertinya bukan Korea, sedangkan wanita yang berdiri disebelahnya menggunakan hanbok. Kris memperhatikan gadis kecil dalam foto yang menggunakan gaun itu. Ternyata dibalik foto terdapat sebuah tulisan yang hampir pudar.

"With Mommy and Daddy"

Seoul, 1889

"Apa ini milik pemilik rumah yang asli?" gumam Kris melihat beberapa foto yang diambil di villa milik pamannya ini.

"Gege? Kau baik-baik saja?" tanya Tao mengejutkan Kris.

"Tidak apa-apa, Gege sudah menemukan alat untuk memancing. Kajja kita pergi ke danau"

...

Makan malam kali ini Tao membuatkan ikan bakar dan sup ikan dari hasil pancingan mereka tadi. Kris sendiri tidak menyangka akan mendapatkan banyak tangkapan ikan seperti ini. Kris jadi teringat kotak kaleng yang ia temukan tadi didalam gudang. Karena penasaran, Kris berencana mengambil kotak itu.

"Gege mau kemana?" tanya Tao saat melihat Kris memakai mantel tebalnya.

"Ke gudang, ada sesuatu yang perlu Gege ambil" jawab Kris.

"Apa perlu aku temani?"

Kris tersenyum. "Tidak perlu"

Kris berjalan menerjang angin yang bertiup kencang. Keadaan gudang sangat gelap ditambah lampu yang ada ternyata tidak bisa menyala. Untung saja Kris ingat dimana ia terakhir kali meletakkan kotak itu. Kris berjalan kembali ke rumah dengan kotak ditangannya.

"Kotak apa itu, Ge?" tanya Tao penasaran saat mereka sedang makan malam.

"Mungkin milik pemilik asli rumah ini" jawab Kris sambil menikmati makan siangnya.

Tap...Tap...Tap...

"Gege kurasa kau harus melakukan sesuatu terhadap tikus-tikus itu" ujar Tao yang mendengar suara dari lantai 2.

"Apa yang harus Gege lakukan? Mereka tinggal lebih dulu daripada kita, sayang~"

"Tapi itu sangat mengganggu Ge~" Tao mempoutkan bibirnya.

"Arraseo~ nanti Gege akan melakukan sesuatu terhadap tikus nakal itu" ucap Kris mengalah.

Tao tersenyum puas.

Kris membantu Tao membereskan sisa peralatan makan malam mereka. Merasa semuanya telah rapi, Kris langsung menuju ruang keluarga. Disana ia membuka kembali kotak kaleng yang ia temukan.

"Apa isinya Ge?" tanya Tao dengan dua gelas coklat hangat ditangannya.

"Hanya beberapa lembar foto tua dan surat" ucap Kris masih sibuk.

"Gadis yang cantik" ucap Tao saat melihat sebuah lukisan gadis kecil yang memeluk boneka beruang.

Gadis itu menggenakan gaun berwarna merah marron. Rambut pirang emasnya dikepang dua kanan dan kiri. Mata gadis itu berwarna biru laut, terlihat sangat cantik.

Kris memperhatikan lukisan itu dengan seksama. Gadis kecil dalam lukisan dan foto ini terlihat sama, intinya mereka orang yang sama. Lukisan itu sepertinya diambil diruang keluarga, karena si gadis kecil duduk membelakangi perapian. Dibalik lukisan pun terdapat sebuah tulisan yang hampir pudar.

1890/ 24/ June

Dibawah tulisan tanggal ada sebuah tulisan lagi yang susah dibaca karena sudah memudar. Hanya kata Ulang Tahun dan lukisan dari mommy yang terbaca. Tapi Kris menduga kalau lukisan ini hadiah untuk ulang tahun si gadis kecil ini.

"Gege lihat ini, sepertinya sebuah surat" Tao menunjukkan kertas yang berwarna kuning.

Tulisan di surat itu sudah tidak terbaca lagi. Mungkin karena dimakan usia, jika dihitung usia foto-foto ini sudah mencapai 100 tahun lebih.

"Kau bisa membacanya Ge?" tanya Tao penasaran dengan isi surat itu.

"Tidak. Tulisannya sudah pudar" jawab Kris.

"Gadis yang cantik~" puji Tao sambil memandangi selembar lukisan tadi.

Tak terasa, jam berdentang 10 kali. Kris membereskan foto dan surat itu lalu memasukkannya kembali ke dalam kotak.

"Sudah malam, sebaiknya kita istirahat. Besok Baekhyun dan Chanyeol akan datang" ucap Kris lalu mematikan api perapian.

Malam itu udara cukup dingin. Tao bahkan sampai memakai dua selimut untuk mencegahnya kedinginan. Cuaca yang dingin ini membuat Tao ingin ke kamar mandi. Ia bangun dengan pelan agar tidak membangunkan Kris. Lorong lantai cukup gelap karena hanya ada lampu kecil yang menerangi. Tao menuruni tangga dengan hati-hati. Ia menyalakan lampu kamar mandi.

Tao berniat kembali ke dalam kamar, sampai ia melihat pintu kamar yang di ujung lorong kembali terbuka. Tao mendekati kamar itu, tanpa sengaja ia melihat sebuah bingkai foto yang tersembunyi dibawah lemari kecil disamping tempat tidur. Karena penasaran Tao masuk ke dalam kamar dan meraih bingkai foto itu.

"Bukankah ini foto gadis kecil itu?" gumam Tao.

"Apa ini kamarnya?"

Gadis kecil itu duduk diatas ranjang. Jendela besar dan lemari kecil dalam foto sama persis dengan kamar ini.

"Tao? kau sedang apa?" kata Kris tiba-tiba.

"Gege? Kau membuatku terkejut" ujar Tao sambil meletakkan bingkai foto itu diatas meja.

"Gege mencarimu, sedang apa disini?" tanya Kris.

"Tadi aku ke kamar mandi, saat akan kembali pintu kamar ini terbuka dan aku menemukan foto ini" jawab Tao.

"Foto ini? Apa ini gadis kecil yang ada dalam lukisan?"

"Sepertinya begitu, wajah mereka sama. Dan kurasa ini dulunya kamar gadis kecil ini"

Kris kembali meletakkan foto itu diatas meja.

"Kajja kembali ke kamar~" ujar Kris lalu menutup pintunya.

"..."

...

Paginya Tao dan Kris sibuk membantu membawakan barang milik Chanyeol dan Baekhyun.

"Yak ! kita hanya menginap disini beberapa hari, bukan pindah kemari" seru Tao karena lelah membawa koper Baekhyun yang tidak habisnya.

"Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti, untuk jaga-jaga aku membawa semua pakaianku" balas Baekhyun yang hanya membawa sebuah tas kecil ditangannya. Sedangkan Tao terpaksa membawa koper besar milik Baekhyun.

"Biar Gege yang bawakan, kau siapkan saja cemilan dan minum untuk kami" ucap Kris mengambil koper dari tangan Tao lalu mengecup bibir Tao.

"Berapa kali kalian melakukannya selama disini?" tanya Chanyeol pada Kris.

"Huh? Maksudmu?"

"Ayolah Kris~ jangan pura-pura polos" ejek Chanyeol.

Kris mulai paham maksud ucapan Chanyeol itu, untung saja kini dua tangannya sibuk membawa barang, jika tidak mungkin akan terkena pukulan Kris.

"Kami kemari untuk berlibur, bukan bercinta tuan Park~"

"Bercinta bukannya termasuk dalam paket liburan?" bela Chanyeol.

Kris memukulkan koper Baekhyun pada punggung Chanyeol, membuat namja yang hampir sama tingginya itu mengaduh kesakitan.

"Ini kamarmu dan Baekhyun. Jangan melakukan hal yang aneh-aneh karena kamarku tepat disebelah"

Kris mengijinkan Baekhyun dan Chanyeol menempati kamar disebelah kamar mereka.

"Wah~ kamar ini besar sekali" ucap Baekhyun kagum.

"Yeollie lihat ada danau dibelakang" Baekhyun mulai heboh.

Kris meletakkan koper Baekhyun didekat jendela. Saat menatap keluar jendela ia seperti melihat sesosok anak kecil di dekat pohon.

"Ada apa Kris?" tanya Chanyeol.

"Tidak" jawab Kris.

Sesaat Kris mengalihkan pandangannya sosok anak kecil itu sudah lenyap.

"Mungkin hanya perasaanku saja" batin Kris.

Makan malam kali ini sangat ramai karena kedatangan Chanyeol dan Baekhyun. Baekhyun bercerita tentang dosen wanitanya yang sudah berumur 50 tahun tapi tetap lajang sampai sekarang.

"Kurasa saat dia tua nanti dia akan kesepian dirumah sambil duduk di tepi jendela" ucap Baekhyun sambil tertawa.

"Tidak baik membicarakan hal seperti itu Baek~ bagaimana kalau ucapanmu berbalik padamu sendiri?" ujar Tao.

"Tidak mungkin, Chanyeol pasti akan menemaniku sampai tua. Iyakan Yeol?" Baekhyun menatap penuh harap Chanyeol yang duduk disampingnya.

Chanyeol tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Klontang...

Suara dari arah dapur.

"Suara apa itu?" tanya Baekhyun.

"Mungkin tikus menjatuhkan sesuatu" jawab Tao yang beranjak dari tempat duduknya.

"Disini ada tikus?" ucap Chanyeol heran.

Rupanya tumpukan kaleng ikan tuna yang terjatuh. Tao lalu membereskan kaleng-kaleng tuna itu dan memasukkannya ke dalam lemari. Ia menatap sekeliling dapur, bertanya-tanya darimana tikus itu masuk, karena pintu dapur tertutup rapat saat Tao datang tadi.

...

"Semalam kau pergi keluar kamar, Tao?" tanya Baekhyun esok paginya.

"Tidak. Memang kenapa?"

Baekhyun menghentikan kegiatannya mencuci piring. "Sepertinya semalam aku mendengar suara langkah kaki di lorong. Ku kira itu kau atau Kris"

"Semalam aku dan Kris Hyung tidak keluar kamar, mungkin itu tikus?"

"Tidak mungkin tikus menimbulkan suara seperti langkah kaki manusia" bantah Baekhyun.

Baekhyun menatap keseluruh ruangan. "Mungkin villa ini berhantu" ucapnya pelan.

"Mwo? Berhantu? Jangan konyol Baek~" sela Tao.

"Aku serius Tao, lagipula bangunan ini sudah tua sekali bukan?" bisik Baekhyun seolah takut ada orang lain yang mendengarkan mereka.

Brak...

Keduanya terlonjak kaget mendengar suara kencang itu.

"Kris Ge? Kau kah itu?" seru Tao memastikan suara itu.

Hening. Tidak ada jawaban. Chanyeol dan Kris tadi pergi memancing dan sepertinya belum juga kembali.

"Apa kubilang, pasti hantu itu tidak suka tadi kita membicarakannya" bisik Baekhyun.

"Jangan kekanakan Baek~ aku akan mengecek lantai atas, apa kau mau ikut?"

Baekhyun tentu saja langsung mengekori Tao. Ia tidak ingin sendirian sementara bulu kuduknya sudah berdiri sejak tadi. Baekhyun memegangi ujung kaos Tao dengan erat, mereka menaiki tangga menuju lantai 2. Tao mendapati pintu kamar di ujung lorong terbuka.

"Pasti jendela itu lagi" gumam Tao.

"Huh? Kau mengatakan sesuatu Tao?"

"Kamar itu pintu dan jendelanya rusak, selalu saja terbuka dengan sendirinya" jelas Tao.

Saat Tao memasuki kamar itu benar saja, jendelanya kembali terbuka lebar dan sepertinya angin menghempaskan jendela itu sehingga menimbulkan suara kencang.

"Kamar ini sedikit menyeramkan" ucap Baekhyun sambil mengamati kamar yang ia masuki bersama Tao.

"Kau tahu? Kamar ini dulu milik seorang gadis kecil yang sangat cantik"

"Bagaimana kau bisa tahu?"

Baekhyun melihat-lihat isi kamar itu. Mata sipitnya menemukan sesuatu yang tersembunyi dibelakang lemari. Dengan rasa penasaran, Baekhyun mendekati belakang lemari itu mendapati sebuah pintu kecil yang sedikit tertutup oleh kertas wallpaper.

"Tao lihat ini ada pintu kecil dibelakang lemari" ujar Baekhyun.

Tao mendekati Baekhyun dan melihat sebuah pintu kecil disana.

"Bagaimana kalau kita singkirkan lemari ini dan membuka pintu itu. Aku penasaran kemana pintu itu mengarah" kata Baekhyun berusaha mendorong lemari itu.

"Kurasa kita perlu memanggil Kris Ge dan Chanyeol Hyung untuk memindahkan lemari ini" ucap Tao.

Meskipun kecil, tapi ternyata lemari ini cukup berat untuk mereka berdua.

...

Siang itu, setelah makan siang Kris dan Chanyeol bekerja keras untuk memindahkan lemari.

"Kenapa sih kalian penasaran dengan pintu ini?" ucap Chanyeol sambil berusaha menggeser lemarinya.

"Baekhyun yang penasaran dia bilang mungkin saja ada harta karun dibalik pintu ini" jawab Tao.

"Yah ! aku tidak mengatakan harta karun" protes Baekhyun tidak terima.

"Sial, lemari ini berat sekali" keluh Kris.

"Kalian sudah membuka isinya? Jangan-jangan isi lemari itu yang membuatnya berat" ucap Tao membuat Kris dan Chanyeol menghentikan pekerjaan mereka.

"Kenapa kau baru memberitahu sekarang? Kami sudah bersusah payah sejak tadi" kata Chanyeol kesal.

Tao hanya menunjukkan jari tengah dan telunjuknya sambil tersenyum tanpa dosa.

Brak...

Saat Chanyeol akan membuka lemari itu, tiba-tiba saja pintu kamar tertutup dengan sendirinya.

Keempat namja disana sampai terlonjak kaget.

"Mungkin hantu nya tidak ingin kita membuka lemari ini" ucap Baekhyun setengah ketakutan.

"Hantu itu hanya khayalanmu saja Baek~" kata Chanyeol sambil membuka lemari itu.

Brugh...

Sebuah boneka besar keluar dari dalam lemari. Baekhyun sudah memeluk Tao dengan erat, mungkin ia mengira boneka itu sebuah mayat atau apalah.

Membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menggeser lemari. Kris langsung merobek beberapa pinggiran kertas dinding agar pintu itu bisa dibuka. Pintu itu hanya berukuran 1x2 meter. Saat Kris akan membukanya, ternyata pintu itu terkunci dengan rapat. Baekhyun mendesak agar mereka membuka pintu itu karena penasaran.

"Kita harus mencari kuncinya terlebih dahulu, tidak mungkin kita merusak pintu ini" kata Kris.

"Kalau begitu kalian cari, kami akan menunggu sampai kunci itu ditemukan" perintah Baekhyun.

"Bagaimana kalau kuncinya sudah hilang? Apa kau mau menunggu sampai kau tua?" ucap Kris.

Baekhyun hampir saja menendang Kris yang seenaknya bicara.

"Apa ini kuncinya?" ucap Tao yang memegang sebuah kunci ditangannya.

"Dimana kau menemukannya Tao?" tanya Kris dan Chanyeol bersamaan.

Tao menunjuk kolong ranjang. Saat Kris dan Baekhyun berdebat tadi, tanpa sengaja Tao melihat sebuah kunci yang tergeletak agak tersembunyi dibawah karpet.

...

Pintu berhasil di buka. Di depan mereka kini ada tangga yang mengarah ke bawah. Bau apek dan banyaknya debu membuat Tao sampai terbatuk. Kris segera membenamkan wajah Tao pada dadanya, agar kekasihnya ini tidak menghirup debu yang sangat banyak.

"Dibawah sangat gelap, kurasa kita membutuhkan senter" kata Chanyeol yang sudah berada di anak tangga kedua.

"Uhuk... Bisakah kita ke bawah besok... Uhuk... saja..." pinta Tao yang masih terbatuk hebat.

"Baiklah, besok kita akan kebawah sana" kata Baekhyun setuju.

Kris menggandeng tangan Tao dan menuntunnya keluar.

"Hiks... Hiks..."

"Ada apa Baek?" tanya Chanyeol karena Baekhyun tiba-tiba berhenti didepannya.

"Aku rasa aku seperti mendengar sesuatu dibawah sana" jawab Baekhyun.

"Mungkin itu hanya angin atau tikus" sahut Chanyeol sambil mendorong punggung Baekhyun agar segara naik keatas.

Kris dan Chanyeol tidak menutup pintu itu, mereka berharap debu didalamnya akan keluar.

Hari beranjak gelap. Tao dan Baekhyun menyiapkan makan malam mereka, sedangkan Chanyeol dan Kris duduk di depan perapian sambil mengamati kotak yang Kris temukan beberapa hari yang lalu.

"Mungkin pemilik asli villa ini lupa membawanya saat mereka pergi" ucap Chanyeol sambil mengamati isi surat yang sudah tidak terbaca.

"Mungkin saja..." sahut Kris.

"Ada apa Tao?" tanya Baekhyun mendapati Tao hanya menatap keluar jendela.

"Sepertinya aku mendengar suara langkah kaki dari luar" jawab Tao masih memperhatikan jendela.

Kris dan Chanyeol menatap jendela. Keduanya beranjak keluar untuk melihat apakah ada orang lain disana selain mereka.

"Diluar tidak ada siapa-siapa?" kata Chanyeol.

Baekhyun memeluk Tao kencang. "Su-sudah ku bilang rumah ini berhantu" katanya gemetaran.

"Mungkin hanya perasaanku saja" ucap Tao coba menenangkan Baekhyun.

"Sudah larut malam, sebaiknya kita semua pergi tidur" ajak Kris.

...

Kris merasakan ranjang disebelahnya kosong. Ia membuka mata dan mendapati Tao tidak pada tempat tidurnya. Sandal yang biasa Tao pakai juga tidak ada.

"Tao? kau dikamar mandi?" panggil Kris.

Tidak ada jawaban.

Kris beranjak dari tempat tidurnya, ia membuka pintu kamar mandi dan tidak melihat Tao disana. Ranjang tempat Tao tidur sudah terasa dingin yang artinya Tao sudah lama meninggalkan tempat tidur. Pukul 2 dini hari. Kris keluar kamar untuk mencari Tao. Ia berjalan pelan agar tidak mengganggu Baekhyun dan Chanyeol. Tujuan Kris adalah dapur. Disana Kris juga tidak menemukan Tao.

"Tao? kau dimana sayang?" panggil Kris berharap Tao membalas panggilannya.

Sekali lagi tidak ada jawaban.

Kris mengecek ruang tamu dan beberapa ruangan di villa, namun tidak menemukan Tao berada. Kris bahkan sampai mencari ke teras villa, siapa tahu Tao keluar. Dan tetap tidak ada.

Tok...Tok...

Kris mengetuk pintu kamar Chanyeol dan Baekhyun.

"Hmm? Ada apa?" tanya Chanyeol yang masih terlihat sangat mengantuk.

"Maaf mengganggu tidurmu, Yeol tapi Tao menghilang" kata Kris berusaha tidak panik.

"Huh?! Mungkin dia sedang ke kamar mandi" jawab Chanyeol.

"Aku sudah mencarinya keseluruh ruangan dirumah ini dan Tao tidak ada"

Chanyeol langsung sadar sepenuhnya, ia segera membangunkan Baekhyun. Mereka bertiga kembali mencari Tao karena tidak ada tanda-tanda Tao meninggalkan villa maka mereka hanya mencari didalam villa.

"Bagaimana bisa Tao menghilang seperti ini?" kata Baekhyun cemas.

"Aku bahkan tidak menyadari dia keluar dari kamar" kata Kris putus asa.

"Kau sudah memeriksa kamar dipojok itu?" tanya Chanyeol.

"Aku sudah memeriksanya tadi, tapi Tao tidak ada disana" jawab Kris lemas.

"Bagaimana kalau kita periksa sekali lagi" usul Baekhyun.

Kris dan Chanyeol menyetujui usulan Baekhyun. Mereka kembali naik ke lantai 2 dan memeriksa kamar itu sekali lagi.

"Bukankah pintu kecil dibelakang lemari itu tadi terbuka?" Baekhyun menyadari keanehan dikamar ini.

Kris dan Chanyeol tadi sengaja membiarkan pintu kecil itu terbuka dan sekarang mereka melihatnya sudah tertutup rapat. Beruntung pintu itu tidak terkunci, Chanyeol mengambil senter dari kamarnya. Mereka bertiga menuruni tangga kayu dengan hati-hati. Dingin semakin menusuk saat mereka semakin turun ke bawah. Kris yang berjalan didepan mengarahkan senternya ke segala arah.

"Astaga Tao !" teriak Baekhyun saat melihat siluet Tao tengah berbaring ditengah ruangan dengan mata terpejam.

TBC-

Ini FF horor pertama jadi maapkan daku kalo agak aneh bin absurd.

Kalo yang udah liat Insidious sama Conjuring mungkin gak asing kalo baca FF ini karena emang sengaja ngambil dari 2 film horor itu.

Silahkan kalau mau review.