Pagi ini cerah, berpadu dengan hangatnya musim semi dan bunga-bunga yang bermekaran. Hari ini adalah hari pertama penerimaan siswa/siswi baru di seluruh Senior High School di Seoul, Korea Selatan.
Semua orang terlihat sibuk menyiapkan diri entah untuk berangkat ke sekolah ataupun berangkat bekerja. Tak terkecuali di sebuah rumah yang minimalis bercat hijau dan terlihat asri karena halamannya dipenuhi dengan bunga dan tanaman-tanaman hias.
"LUHAAN PALLI! Kau akan segera terlambat!" Teriakan seorang lelaki yang 'cukup tempan' memecah kedamaian pagi.
"OPPA! BAGAIMANA INI!? AKU TIDAK BISA MEMASANG PITA SIALAN INI!" jawab Luhan, yeoja yang sudah ditunggu Kai, lelaki 'cukup tampan' tadi.
"Aish, palliwa kau bisa memasangnya nanti disekolah." Kai mmenggerutu. Kadang Kai berpikir dari mana bisa dia mempunyai adik yang sangat heboh dan ceroboh dalam waktu bersamaan? "Ah, kau benar Kai, aku bisa minta tolong Kyungsoo Eonni nanti." Luhan menjawab dengan ceria. Kai semakin menggerutu karena lagi-lagi Luhan dengan seenak jidatnya memeanggilnya tanpa sopan santun. Bagaimanapun juga ia masih lebih tua 1 tahun daripada sang adik.
Setelah penantian Kai yang panjang , Luhan dan Kai akhirnya berangkat menuju sekolah mereka Seoul High School, sekolah dengan spesifikasi yang cukup baik, walaupun tidak sebaik Sekolah berstandar Internasional namun telah bnyak menghasilkan prestasi yang cukup membanggakan. Ya Luhan adalah salah satu siswi baru yang baru akan menjalani masa Orientasi, oleh karena itu pagi tadi ia berkutat dengan pita merah-kuning yang HARUS dipasang di rambutnya sebagai syarat perlengkapan MOS. Sedangkai Kai adalah siswa tahun ke 2.
Luhan memasuki kelas barunya yaitu kelas X-1. Sebenarnya Luhan agak malu karena rambut panjangnya diikat menjadi 2 dan dihiasi pita merah-kuning yang nyentrik, hasil karya Kyungsoo, Yeojachingu Kai. Namun setelah memasuki kelas ia merasa lega karena tidak hanya Luhan yang berdandan agak'nyentrik'.
"Loh, Luhan?" suara seorang yeoja menginterupsi Luhan yang sedang mencari bangku kosong.
"Krystal? Waah apa kita satu kelas?" Luhan agak terkejut melihat teman lamanya saat di JHS ternyata sekelas lagi dengannya.
"Eum, Bagaimana kalau kita duduk bersama? Kau belum menemukan bangkumu kan? Kajja" Krystal langsung menarik tangan Luhan.
Luhan dan Krystal berbincang-bincang seru dan mengajak beberapa siswi yang lainnya untuk berkenalan, kini Luhan sudah mengenal beberapa diantara mereka lihat saja, Luhan sudah mengenal Victoria, Yeoja cantik blesteran China-Korea, Sulli yang narsis, dan Luna yang sangat cerewet.
3 hari masa orientasi berjalan lancar tanpa halangan, Masa orientasi di Seoul High School tidak diisi dengan hal-hal memalukan seperti membuat pakaian dari karung atau apalah. Di sana siswa dan siswi baru hanya wajib mengikuti acara seminar, Panduan dari OSIS, dan pengenalan lingkungan sekolah. Luhan kini sudah mengenal semua siswa di kelas, dan Luhan sangat menyukai suasana kelasnya yang menurutnya seru dan hangat.
Sudah hampir 3 minggu Luhan bersekolah di Seoul SHS Luhan kini mempunyai banyak teman dari kelas lain ataupun teman-teman Kai yang juga menerima Luhan dengan Baik. Siang ini Luhan, Krystal, Luna, Sulli, dan Victoria memutuskan untuk berkumpul di Kantin sekolah.
"Teman-teman, dengarkan aku." Luna kata tiba-tiba membuat ke 4 temannya menghentikan kegiatan makan mereka.
"Waeyo?" Sulli menanggapi.
"Sulli-ya maukah kau bertukar tempat duduk denganku?" tanya Luna dengan nada memelas.
"Mwo?! Andwe. Aku tidak mau duduk dengan yeoja 'itu'." Sulli menolak mentah-mentah tawaran Luna.
"Memangnya kenapa Lun?" Krystal jadi penasaran.
"'Dia' menakutkan dan begitu dingin."
"bukannya selama ini kalian baik-baik saja?" kini giliran Victoria yang bicara.
"Ya, memang awalnya baik-baik saja, kupikir dia yeoja pendiam karena masih belum beradaptasi, tapi kemaris saat aku bertanya tentang soal yang diajarkan V songsaeng karena aku masih belum paham, dia malah hanya melirikku, tatapannya sinis sekali." Luna bercerita dengan lesu.
"Memangnya 'Dia' yang kalian bicarakan sebenarnya siapa." Celetukkan Luhan yang sedari tadi diam membuat ke 4 temannya bungkam.
"L-Lu? Dari tadi kau tidak tau apa yang kita bicarakan?" Krystal menghela nafas frustasi.
"Bisa kalian ceritakan padaku?" Luhan malah membalas ucapan Krystal kalem.
Krystal pun akhirnya memilih menyerah dan menceritakan tentang 'dia' dibantu oleh 3 temannya yang lain.
"Ooh, Byun Baekhyun? Bukannya dia dulu satu sekolah dengan kita saat JHS krys? Siswi lulusan terbaik itu kan?" Luhan
"E'm anak emas para guru."
"kurasa dia tidak seburuk itu Luna-ya." Luhan memberi pengertian pada Luna. "Dulu saat aku lomba bersamanya, kurasa dia anak yang ceria dan semangat, yah walaupun agak sedikit ambisius sih."
"Entahlah Lu, aku hanya merasa tertekan duduk bersamanya."Luna menjawab dengan nada yang semakin terdengar lesu.
"Bagaimana jika Luna dan Luhan bertukar tempat duduk?" Victoria memberi saran. "Bukankah Luhan sudah pernnah dekat dengan Baekhyun? Bukankah iyu tidak masalah?"
"Kau benar Vic, aku setuju. Bagaimana Lu? Mau bertukar tempat dengan Luna?" kini Krystal yang bicara.
Luhan menatap teman-temannya satu-persatu. "Arraseo, besok aku kan duduk dengan Baekhyun-ssi." Luhan berkata pasrah.
"JINJJA?! Gomawo Lu, Jeongmal gomawo, Aku menyayangimu." Luna berteriak gembira dan langsung memeluk Luhan erat.
"nah, masalahnya sudah selesai. Kajja ke kelas, kurasa bel sebentar lagi akan berbunyi." Sulli yang dari tadi hilang/? Angkat bicara.
...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Luhan baru saja akan kabur saat sebuah suara menggagalkan rencana kaburnya.
"Luhan-ssi, Mau kemana kau?" panggil suara laki-laki, nada bicaranya ramah, namun sukses membuat Luhan bergidik ngeri. Luhan membalikkan tubuhnya. "E-Eh Suho, hehe ada apa?" Luhan menjawab dengan pura-pura polos.
"Hari ini jadwalmu untuk piket Luhan! Jangan harap kau bisa kabus seperti minggu lalu."
Teman-teman sekelas Luhan hanya geleng-geleng kepala saat melihat Luhan dimarahi 'lagi' oleh Suho si ketua kelas. Bahkan Krystal dkk, hanya menatap Luhan kasian dan menepuk bahu Luhan pelan agar Luhan dapat diberi kesabaran/?
"Arraseo." Luhan menjawab Suho dengan Luhan merutuki wali kelasnya yang memilih Suho si super disiplin untuk menjadi Ketu kelas, Kan jadinya ia susah untuk kabur dari tugas piket yang menurut Luhan merusak jam pulang sekolahnya. *poorLuhan
Akhirnya dengan berat hati Luhan mulai membersihkan kelasnya seorang diri ya SEORANG DIRI why? Karena ini hukuman yang diberikan Suho gara-gara minggu lalu ia kabur dari tanggungjawabnya.
"Butuh bantuan Luhan-ssi?" sebuah suara yang cukup merdu sukses Luhan terlonjak kaget. "Oh, Mianhae, apa aku mengagetkanmu?" Baekhyun, sumber suara itu meminta maaf.
"E-eh, Baekhyun-ssi, sejak kapan kau disitu?" Luhan malah balik bertanya.
"Aku baru saja kembali dari ruang guru, sebenarnya ingin mengambil tas, tapi melihatmu kepayahan kurasa tak masalah jika aku sedikit membantu merapihkan meja?" Bekhyun menawarkan bantuaan sambil tersenyum manis.
"Silahkan saja Baekhyun-ssi, jika itu tidak merepotkan" Luhan berkata canggung.
"Tentu tidak masalah, dan jangan terlalu formal padaku Lu, panggil saja aku Baekhyun, ttanpa embel-embel –ssi."
"Ne, arraseo Baek."
Luhan dan Bekhyun pun menyelesaikan pekerjaan mereka dengan gesit. Setelah dirasa sudah bersih, mereka berdua memutuskan untuk bersiap pulang.
"Baek, boleh besok aku duduk bersamamu? Luna bilang ia ingin duduk dengan Krystal."
"Tentu saja boleh Lu, Lagipula kurasa Luna-ssi kurang nyaman duduk besamaku." Baekhyun menjawab dengan agak sendu.
"kurasa bukan begitu Baek, Luna hanya merasa kurang nyaman duduk di deretan depan, Ia bilang ia terpaksa harus memperhatikan guru. Bukan karena tidak nyaman bersamamu." Luhan mencoba menghibur Baekhyun.
"Ne, kurasa kau benar. Ah, jemputanku suah datang! Sampai bertemu besok Lu. Annyeong" baekhyun segera menghampiri mobil jemputannya. Sedangkan Luhan? Dia masih menunggu Kai yang tak kunjung menjawab pesannya sedari tadi. 'pasti ia sedang kencan dengan Kyungsoo Eonni' batin Luhan kesal. Akhirnya luhan memilih untuk pulang naik Bus, lagipula ia sudah titip pesan pada penjaga gerbang sekolah jika sana Kai mencarinya nanti.
##Almurfa##
Luhan sampai di rumahnya, ia sedikit heran melihat beberapa kendaraan yang ada di halaman. 'Apa ada tamu? Atau Mama dan Baba pulang' batin Luhan menerka-nerka. Karena malas berpikir terlalu jauh luhan memeilih untuk tidak peduli dan memutuskan untuk segeram masuk ke rumahnya.
"AKU PULAAAANG! YA! Kai oppa kenapa kau tidak membalas pesanku!?" teriakan nyaring Luhan sukses membuat orang-orang yang ada di dalam rumah terlonjak.
"Astaga Luhan, Bisakah kau menyapa dengan nada yang lebih lembut?" Tubuh Kai melongok dari balik sofa. "Mianhae aku harus mengerjakan tugas bersama mereka" Kai melirik orang lain yang duduk di sofa sebrang.
"Loh, Miseok Eonni, Chen Oppa? Sedang apa disini?" Luhan baru menyadari bahwa Kai tidak sendirian di ruangan itu.
"Annyeong Lulu, kami sedang mengerjakan tugas kelompok dari Cho songsaeng" jawab minseok manis dan diangguki oleh Chen.
"Aah begitu, Mian suaraku tadi pasti sangat menggangu. Kalau begitu Selamat mengerjakan ne? Aku akan ganti baju dulu. Setelah itu nanti kubuatkan minum. Otte?"
"Arraseo, Cepat ya Lu, aku sudah menahan haus dari tadi, sayangnya Oppa-mu sama sekali tidak peka." Jawab Chen yang langsung dihadiahi tatapan maut dari Kai.
Luhan pun segera naik dan bergegas berganti pakaian. Kini luhan hanya memakai kaos Abu-abu polos dan celana jeans selutut dan rambut yang tetap ia kucir kuda. Saat hendak turun dari Lantai dua, Luhan mendengar suara agak gaduh dari kamar Oppanya. Saat melihat ke bawah, di ruang tamu maih ada Kai, Minseok, dan Chen, lalu siapa yang ada di dalam? Akhirnya Luhan memilih untuk memeriksanya . Untuk jaga-jaga Luhan membawa sapu yang ada di tempat penyimpanan dekat kamarnya, Siapa tahu ada maling bukan?
Luhan membuka pintu perlahan, matanya menyapu seluruh ruangan dan Bingo! Dia menemuka seseorang sedang mengobrak-abrik koleksi film action milik Kai. Luhan mendekati orang yang massih asik mengobrak-abrik rak, tanpa aba-aba Luhan langsung memukuli orang itu dengan sapu tanpa ampun .
"YAKK! Siapa kau ? kau pasti maling?! Berani sekali kau masuk kemari." Luhan masih memukuli orang itu tanpa ampun.
"Aww! Hei- aduh Hentikan!" Orang itu berteriak kesakitan.
"Jangan ada ampun bagi maling sepertimu!"
"Aku bukan maling! KAI TOLONG AKU!" teriak orang itu memanggil Kai,
Loh...
Apa?
Memanggil Kai?
Berarti dia mengenal Kai?
Jika kenal berarti dia teman Kai?
Kai lebih tua dari Luhan
Berarti orang yang ia pukuli adalah sunbaenya di sekolah?
Matilah kau Luhan
"Hei Oh Sehun kenapa kau berteri- Oh My God apa yang terjadi Hun?" Kai melotot saat melihat sahabatnya seperti orang yang habis teraniaya.
"Aku tidak tahu, tiba-tiba wanita ini datang dan langsung memukuliku dengan sapu dan menyebutku maling." Adu sehun sambil mengusap kepalanya yang sempat jadi korban keanarkisan sapu Luhan.
"Hei, aku kan tidak tahu, orang ini sedang mengobrak-abrik koleksi film mu, kupikir dia masuk tanpa izin." Luhan langsung membela diri. Sedangkan Chen dan Minseok kini malah tertawa terbaha-bahak melihat sahabatnya teraniaya.
"Aish,sebaiknya kau minta maaf Lu, dan sekaligus kuperkenalkan dia Oh Sehun sahabat ku yang baru saja pulang dari Jepang 1 minggu lalu, jadi kau pasti belum mengenalnya. Dan Sehun dia Luhan adikku satu-satunya yang sering kuceritakan."Kai menjelaskan panjang lebar. Luhan hanya melotot saat mendengarkan penjelasan kai, dan sehun hanya memasang wajah datarnya.
"Mianhae, Sehun-ssi, aku benar-benar tidak sengaja, eh maksudku tidak tahu." Luhan membungkukan badannya 90°. Sehun hanya membalas permintaan maaf Luhan dengan gumaman, Luhan yang tau permintaan maafnya tidak dihargai sebenarnya agak dongkol, namun mengingat karena ia yang salah disini akhirnyadia memilih untuk menerima.
Setelah kejadian itu Luhan langsung bergegas ke dapur dan memenuhi janjinya untuk membuatkan Kai dan teman-temannya Minuman dan membuat beberapa snack kecil yang dibantu oleh Minseok.
"Woaah! Kue ini enak sekali! Siapa yang membuatnya?" Chen berseru kegirangan merasakan manis dan lemburnya kue-kue kecil yang berwarna-warni.
"Tentu saja Luhan dan aku yang membuatnya, tapi luhan yang lebih banyak membuatnya sih, hehe." Minseok menjawab malu-malu.
Sedangkan Kai dan Sehun hanya diam saja dengan alasan yang berbeda. Berbeda? Kai kan sudah biasa memakan masakan Luhan, sedangkan Sehun sebenarnya ia juga ingin memuji masakan Luhan, namun ia urungkan.
"Huft, akhirnya selesai jugaa..." Kai, Sehun, Chen, dan Minseok mendesah lega bersama(?). Akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang kecuali Kai tentu saja, karena hari sudah beranjak sore. Tidak lupa Minseok, dan Chen merampok kue-kue buatan Luhan yang diboleh-bolehkan saja oleh Kai, bahkan entah sedang kerasukan apa Kai juga menawari Sehununtuk membawa kue juga, namun ditolak secara halus oleh Sehun.
"Terima kasih untuk kuenya Kai, tolong sampaikan juga pada Luhan." Ujar Minseok sebelum pergi.
"arra, Kurasa Luhan sedang tidur di Rumah Pohon." Jawab kai enteng.
"Kalau begitu kami pergi Kai, sampai jumpa besok."
"Hati-hati!"
##Almurfa##
Kini luhan dan Baekhyun sudah genap 1 bulan duduk bersama, mereka bahkan kini terlihat seperti lem, karena selalu bersama-sama dimanapun kau dapat melihat mereka. Bahkan kini Luhan sudah tidak terlalu sering nongkrong brsama Krystal dkk, yang kini terkenal Hitz di seluruh angkatan.
"Luhan!"
"waeyo Baek?"
"Apa hari ini kau bawa bekal?" tanya Bekhyun semangat. Ya akhir-akhir ini mereka selalu membawa bekal dan memakannya bersama-sama di ruang musik-markas mereka berdua.
"Tentu saja, Kajja kita ke ruang musik!" Luhan langsung menarik tangan Baekhyun.
Biasanya selama mereka menikmati bekal mereka, salah satu dari keduanya pasti selalu bercerita tentang kejadian-kejadian yang pernah mereka alami. Kali ini Luhan sedikit bingung karena Baekhyun menjadi sedikit lebih pendiam dibandingkan kemarin.
"Apa kau ada masalah Baek? Kenapa dari tadi hanya diam saja?"
"Entahlah Lu, aku hanya sedang bingung." Baekhyun menghentikan makannya dan menatap Luhan lesu.
"Waeyo?" ayo ceritakan saja padaku, siapa tahu aku bisa sedikit membantu"
"huuft, mungkin ini aneh, tapi dengarkan ceritaku dulu. Arraseo?" ujar baekhyun.
Flashback
Sore ini baekhyun baru akan menyusul Eommanya di Elementary school, yah Ibunya memang bekerja sebagai seorang Guru, dan ayahnya merupakansalah satu pejabat daerah. Karena jaraknya yang dekat hanya butuh waktu sekitar 5 menit, Baekhyun memutuskan untuk berjalan kaki. Namun ditengah perjalanannya ia dihadang oleh 2 orang yang ia ketahui sebagai sunbaenya
"Annyeong Baekhyun-ah.." Sapa salah seorang sunbae.
"A-annyeong Lay Sunbae" Jawab baekhyun gugup.
"Kau mau pergi menemui Ibumu Baek?" Lay baertanya ramah. Lay memang tetangganya, jadi jangan heran jika ia tau apa pekerjaan Eomma Baekhyun.
"Ne, sunbae. Kalau begitu aku permisi." Baekhyun hendak pergi sebelum lay menginterupsinya lagi.
"Tunggu sebentar Baek, kurasa temanmu ingin membicarakan sesuatu denganmu"
"N-ne?"
"Nah, kalau begitu aku pergi dulu, tenang saja bek, dia tidak akan berani macam-macam denganmu" Lay mengayuh sepedanya menjauh.
"A-ada apa sunbae?" baekhyun menatap sunbaenya. Jujur sunbae dihadapannya itu sangat tampan tubuhnya tinggi, rambutnya hitam arang, danmatanya yang tajam jelas membuat Baekhyun terpesona walau Cuma sekejap.
"Oh Sehun. Namaku Oh Sehun" Ucap Sunbae itu yang ternyata Sehun.
"N-ne Sehun Sunbae?" Baekhyun memanggilnya ragu-ragu.
Tiba-tiba Sehun menyodorkan Bunga mawar dan sekotak cokelat pada Baekhyun. Baekhyun hanya menatap Sehun bingung dan melemparkan tatapan bertanya.
"Untukmu.. Selamat karena lulus seleksi untuk Olimpiade Matematika-mu" Ucap sehun seraya memberikan senyum terbaiknya.
"E-eh t-tapi kenapa-"
"Sttt... anggap saja itu hadiah darisalah satu fansmu. Akuharap kau menerimanya Baek."
"K-Kamsamnida Sunbae" Baekhyun menerimanya dengan ragu-ragu.
"Nah, sampai bertemu besok Baekkie, Smoga harimu menyenangkan." Ucap sehun lalu sangsung pergi dengan sepedanya.
Flashback Off
M-MWOO?!
Luhan menganga tak percaya mendengar cerita Baekhyun. Oh Sehun?Namja yang ia pukuli dengan sapu itu? Astaga kenapa dunia ini sempit sekali pikir luhan miris.
Semakin hari topik pembicaraan Bekhyun selalu diidsi dengan 1 tokoh, yaitu Sehun, Sehun, dan SELALU Sehun.
Miris? Yah, jujur saja sebenarnya Luhan sudah memiliki ketertarikan pada Sehun sejak kunjungan teman-teman kai yang disertai adegan 'mari pukul sehun' beberapa minggu lalu. Kini setelah mendengar cerita Baekhyun Luhan jadi enggan untuk bercerita padanya. Apalagi Baekhyun juga terlihat begitu tertarik pada Sehun. Luhan memutuskan untuk tetap diam dan terus mendengarkan cerita baekhyun dan sesekali menanggapinya.
"Bukankah Sehun oppa anak club Basket bersama Kai oppa Lu?" Ucapan baekhyun yang satu ini membuat Luhan sedikit merasa tertegun. Sejak kapan Bekhyun memanggil Sehun dengan embel-embel 'oppa' bukan 'sunbae'
"Y-ya kurasa begitu" Luhan berusaha untuk terlihat biasa saja.
"Semalam Sehun Oppa bilang padaku. Dan ia bilang ia mengenalmu. Kenapa kau tidak bercerita padaku Lu?" Tanya Baekhyun sedikit merajuk.
"Mianhae Baek, kupikir kau tidak akan suka jika aku bercerita tentang sehun sunbae yang mengenalku." Jawab luhan jujur.
"Mana mungkin begitu Lu, Bahkan semalam Sehun Oppa bilang Bahwa Kau pernah memukulinya karena kau mengiranya pencuri." Baekhyun bercerita sambil terkekeh.
Luhan ikut tertawa bersama baekhyun. Dalam hati Luhan meringis Perih. Akankah cinta pertamanya berakhir menyedihkan? Bahkan ini pertama kalinya ia merasa begitu tertarik terhadap seseorang.
##Almurfa##
To Be Continue
Ff ini sebenernya merupakan kisah tragisnya Author hiks :")
Cuma ini cebenernya kisah Al wkatu kelas 7 JHS (Sekarang Al Kelas 9)
Jujur sampe sekarang Al belum Bisa Move On wkwkwk
Tapi Al tetep sayang kok sama sahabat Al sampai sekarang
Dear BF you're my everything
So ada yang tertarik dengan kelanjutan kisah Al?
Review Please Al sedih waktu liat ff Al yg view 70+ tapi yang Review Cuma 12 :"(
SOO REVIEW JUSEYOOOO ^^
