Author: nininguin
Main cast : —Byun Baekhyun —Park Chanyeol —Wu YiFan —Oh Sehun and EXO's member
Rate: T to M
.
.
Kris menatap Baekhyun dengan dalam, yang ditatap hanya tersipu malu sambil tersenyum manis kembali menatap lelaki di depannya. Setelah beberapa menit ditatap begitu dalam oleh Kris membuat Baekhyun bingung, apakah ada yang salah dengan dirinya?
"Apa yang kau lihat Kris? kau membuatku malu sekarang. Apakah ada yang salah?"
"Tidak ada yang salah" Ucap Kris tanpa melepaskan pandangan matanya ke arah Baekhyun. Baekhyun kembali tersipu malu dan mencoba mengalihkan pandangan matanya—sial lelaki ini membuat pipinya bersemu merah.
Kris memajukan tubuhnya lebih dekat kearah Baekhyun, kemudian ia mengecup bibir Baekhyun yang berada dihadapannya saat ini. Baekhyun terkejut tetapi ia menginginkannya lagi. Lalu saat Kris melepaskan kecupannya, Baekhyun balik mengecup bibir Kris, hanya sekedar kecupan tetapi membuat Kris menginginkan Baekhyun lebih.
Lelaki mana yang tidak terangsang melihat cara berpakaian Baekhyun sekarang? Ia hanya menggunakan kaos putih tanpa lengan dan celana pendek yang bahkan hanya sebatas paha saja, yang menampilkan lekuk tubuhnya yang indah dan kulitnya yang mulus. Kris kembali menghapus jarak mereka, Ia kembali mencium Baekhyun, tetapi bukan sekedar kecupan saja. Bibir kris mengulum bibir atas Baekhyun dan sekali-kali mengigit bibir bawah Baekhyun dengan lembut.
Kris semakin memperdalam ciuman mereka, bunyi kecipak menandakan ciuman mereka begitu keras dan bergairah. Baekhyun butuh udara lalu ia melepaskan bibirnya dari bibir Kris.
"Aku mencintaimu Kris."
"Ya. Aku tau" Balas Kris menatap Baekhyun kembali, Kris memulai ciuman mereka lagi.
Baekhyun membalas ciuman Kris dengan tergesa-gesa, karena ia sudah lama menginginkan ini juga. Baekhyun sadar kali ini tidak hanya ciuman saja tetapi mereka akan melakukan ketahap yang lebih jauh yaitu—seks.
.
"Sekarang kau bisa pergi." Ucap Kris yang sekarang sedang duduk diujung kasur membalikkan tubuhnya tanpa menatap Baekhyun yang saat ini sedang berbaring menutupi tubuhnya menggunakan selimut.
"Tidak bisakah aku tinggal? Besok adalah hari libur." Tanya Baekhyun.
"Tidak bisa. Aku ingin sendiri." Jawab Kris, kemudian Baekhyun tersenyum simpul dibelakangnya.
"Well—aku akan pergi, tetapi aku akan kembali besok" Baekhyun kemudian beranjak dari kasur ingin membersihkan badannya menuju kamar mandi. Tetapi belum juga ia beranjak Kris sudah menghela nafasnya berat.
"Kau tidak harus datang kesini lagi, seterusnya. Aku adalah lelaki dan aku bukanlah gay." Baekhyun terdiam mendengar perkataan Kris. Hatinya begitu sakit mendengar apa yang dikatakan oleh Kris. Bukankah selama ini Kris bilang bahwa ia mencintai Baekhyun? Baekhyun menatap punggung Kris sendu.
"Jangan bertanya mengapa kita melakukan ini semua. It was just sex. Aku berpikir bahwa aku bisa melakukan ini ke siapa saja, tidak hanya dengan kau, dan karena kau yang selalu berada disekitarku, jadi aku melakukan denganmu" Kris sejenak diam kemudian menghembuskan napasnya kasar. Kemudian kembali berkata
"Teman-temanku selalu bertanya sebenarnya hubungan kita ini apa? Apakah aku seorang gay?" Kris mendesis sinis "Kenyataannya aku bukanlah gay. Apa kau mengerti Baekhyun?" Baekhyun terdiam menatap punggung Kris dengan tatapan sedih dan kecewa. Jadi selama ini Kris hanya menggunakan tubuhnya saja? Selama ini kata-kata manis yang sering Kris katakan hanya omong kosong semata?. Baekhyun meremas dada kirinya, ia begitu sakit hati dengan Kris tetapi ia menyukai lelaki pirang tersebut. Dengan perasaan kecewa Baekhyun meninggalkan apartement Kris.
Baekhyun tidak langsung pulang ke apartement miliknya, Ia berjalan lesu menuju taman. Tempat yang selalu ia kunjungi apabila ia merasa kesepian, rapuh, dan lelah. Baekhyun mendudukkan tubuhnya diatas ayunan, ia kemudian mengayuh tubuhnya menumpukkan kedua tangannya kesisi kanan dan kiri tali ayunan tersebut.
Semakin kencang ayunan tersebut bergerak, semakin kabur mata Baekhyun karena air mata yang tidak berhenti mengalir karena perasaannya yang semakin kalut. Tanpa sadar Baekhyun jatuh dari ayunan tersebut, kedua lutut dan sikunya terluka tetapi ia tidak merasakan sakit sama sekali, karena hatinya sekarang lebih sakit dibanding dengan luka yang ia rasakan. Baekhyun terisak lirih karena perkataan Kris yang terus melintas dipikirannya.
.
.
Seminggu kemudian...
Baekhyun baru pulang dari ekstrakulikuler vokalnya, sudah seminggu semenjak berpisahnya ia dengan Kris membuat Baekhyun tidak bersemangat, sesungguhnya Baekhyun masih sangat menyukai lelaki tersebut, ia sangat merindukan Kris.
Disaat Baekhyun berjalan pulang menuju apartementnya tiba-tiba sebuah pesan masuk, Baekhyun merogoh saku celananya untuk membaca pesan tersebut. Setelah membaca pesan tersebut, Baekhyun tersenyum ceria dan segera berlari menuju kesebuah tempat yang pengirim tersebut tuliskan.
From: Kris
-Datanglah ke taman, aku merindukanmu.
Setelah sampai ke taman, Baekhyun langsung duduk di ayunan dan menganyunkan pelan sambil tersenyum lebar tanda bahwa dia sedang bahagia sekali.
Tetapi tiba-tiba tiga teman Kris datang menuju tempat Baekhyun, kalau tidak salah mereka adalah teman satu kelas Kris—Zico, Mino, dan Tao.
"Hi Baekhyun. Ada yang ingin kami katakan kepadamu tentang Kris" Ucap Zico sambil melirik kedua temannya sekilas.
"Begini, sebenarnya Kris itu gay dan dia menyukai mu, tetapi dia malu untuk mengatakannya kepadamu, jadi kami sebagai temannya yang memberitahukan ini kepadamu" Mino menatap Baekhyun sambil tersenyum simpul. Baekhyun yang masih bingung dengan semuanya hanya terdiam mencoba mencerna apa maksud dari perkataan mereka.
"okay—mungkin kau masih belum paham, jadi Kris-ge mengajak bertemu nanti sore jam 6 di atas gedung tua itu untuk mengatakan sesuatu kepadamu hyung" kemudian Tao menunjuk ke gedung tua yang sudah tidak terpakai karena pembangunannya yang terhenti.
"uh—apa? Kris mengajakku bertemu? ditempat itu? Kalian yakin? Disitu gelap dan mengerikan sekali, aku takut." Baekhyun menatap tidak percaya ketiga orang didepannya, demi apapun gedung itu sangat menakutkan dan Baekhyun adalah seseorang yang tidak suka kegelapan dan ketinggian.
"Kami serius dan terserah kau saja mau datang atau tidak, yang terpenting kami sudah memberitahu mu. Kami duluan!" Zico, Mino, dan Tao meninggalkan Baekhyun sendiri yang masih memikirkan tentang Kris.
Baekhyun melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya—"sial sudah jam 5, satu jam lagi Kris akan sampai, lebih baik aku menunggunya terlebih dahulu." Baekhyun kemudian berjalan menuju gedung tua tersebut.
.
Sampai di gedung tersebut, Baekhyun segera naik ke lantai 4 sesuai dengan perkataan teman Kris tadi. Baekhyun menatap permandangan petang seoul—sungguh indah, ucap Baekhyun dalam hati. Baekhyun mendudukan dirinya kelantai lalu menekuk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya kedalam lututnya sambil menikmati semilir angin yang berhembus lembut.
Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 dan Kris masih belum datang, apa dia lupa dengan janjinya? Kemudian Baekhyun mengeluarkan handphonenya dan mencoba untuk menghubungi Kris.
Baekhyun is calling...
Didalam apartement terlihat Kris membiarkan panggilan dari Baekhyun, sampai lima kali Baekhyun menghubunginya tetapi tetap Kris hiraukan.
"Jadi kau akan berdiam diri disini dan membiarkan Baekhyun menunggumu sendirian di gedung itu?" Tanya Zico sengit menatap Kris yang terlihat acuh.
"Aku bahkan tidak berniat menemuinya, Aku tidak gay dan aku tidak peduli dengan dia." Kris menatap handphonenya malas.
"Wu Fucking Kris. Kau tidak punya hati sekali. Setidaknya angkat telfon dari Baekhyun sehingga ia tidak usah menunggumu brengsek!" Ucap Mino kesal karena perkataan Kris yang tidak peduli dengan Baekhyun, sial padahal Mino tau sekali Kris sangat menyukai Baekhyun.
"Aku tidak peduli, kalian membuatku pusing! lebih baik kalian tinggalkan aku sendiri dulu" Kris menatap sinis ketiga temannya, dan mereka langsung bersiap untuk pergi dari apartement Kris. Sebelum pergi Tao menatap Kris teduh.
"Jangan sampai kau menyesal—ge, aku pulang dulu." Tao menepuk bahu Kris dan segera pergi dari apartement Kris. Kris menatap handphonenya tertera Baekhyun yang menelponnya sebanyak 13 kali. Dengan malas Kris mencabut batrei hpnya dan membuang sembarang. Kris menuju kamarnya untuk segera tidur.
.
Baekhyun masih menunggu Kris, sudah tiga jam dia menunggu tapi Kris tidak datang dan setelah dihubungi Kris tidak menjawab panggilannya dan juga sekarang nomornya tidak aktif. Baekhyun sekarang sadar bahwa Kris benar-benar tidak serius dengannya.
Baekhyun segera beranjak dari duduknya dan segera ingin sampai ke apartementnya, tetapi saat ia ingin pulang tiba-tiba ada suara meminta tolong.
"tolong—siapapun tolong aku" Suara itu terdengar pilu sekali, Baekhyun sangat ketakutan dan gemetar.
"a-aku tidak mengganggu mu, segeralah pulang ke asal mu, aku akan mendoakan mu" Ucap Baekhyun dengan terbata. Tetapi suara itu terdengar lagi.
"tolong aku—tolong" Dengan keberanian yang sangat minim akhirnya Baekhyun berusaha menuju kearah tersebut. Semakin dekat semakin menyeramkan. Baekhyun melangkah dengan pelan tidak membuat kegaduhan dan mencoba untuk tenang.
"Astaga! Kau siapa? mengapa kau disini? Apa kau hantu?" Baekhyun melihat seorang lelaki yang terlihat kesakitan karena luka di kakinya, Baekhyun ragu untuk menolong, karena takut lelaki ini bukanlah manusia.
"Tolong aku, aku bukanlah hantu" Ucap lelaki tersebut, Baekhyun segera menuju lelaki tersebut dan memperhatikan wajahnya seksama.
"Baiklah aku percaya kau bukan hantu atau sejenisnya, tetapi mengapa kau disini?" Tanya Baekhyun penasaran, tetapi lelaki tersebut tidak menjawab, ia terus merintih kesakitan. Baekhyun langsung tersadar dengan perilakunya yang lambat.
" god! kau terluka parah sekali. Tunggu disini sebentar, aku akan membelikanmu obat dan makanan" Baekhyun segera berlari meninggalkan gedung tua tersebut dan menuju ke minimarket terdekat untuk membelikan lelaki asing tersebut obat dan makanan.
Setelah selesai membeli, Baekhyun segera menuju ke gedung tersebut dengan tergesa-gesa. Baekhyun menatap lelaki itu dengan tatapan pilu.
"Ini makanlah dulu" Baekhyun memberi lelaki itu sebuah roti dan sebotol air mineral, tetapi saat lelaki itu memakan makanannya, dia memuntahkan kembali makanan tersebut. Baekhyun panik sekali melihat lelaki tersebut.
"Uh-oh mungkin perut mu belum terbiasa dengan roti, coba kau makan pisang ini" Lelaki tersebut mengambil pisang dari tangan baekhyun dan coba memakannya tetapi reaksinya sama yaitu ia memuntahkan kembali pisang tersebut.
Baekhyun mencoba untuk membeli makanan yang lain untuk lelaki ini tetapi dengan kecerobohannya, dia tersandung dan jatuh. Lutut Baekhyun terluka dan mengeluarkan darah. Baekhyun mengeluh kesakitan. Lelaki asing tadi mendekati Baekhyun sambil menatap lurus kearah luka Baekhyun.
Baekhyun meringsut mundur karena ketakutan, Kedua kaki Baekhyun ditahan dan lelaki tersebut tiba-tiba menjilat darah yang ada dilutut Baekhyun, Baekhyun shock ia sangat ketakutan sekarang.
Lelaki tersebut menatap Baekhyun dalam dan kembali menjilat darah yang mengalir di lutut Baekhyun, lalu setelah bersih ia menatap Baekhyun lagi. Baekhyun melihat mata dari lelaki tersebut berubah menjadi merah.
"wait—sebenarnya kau ini makhluk apa?" Baekhyun masih mencerna dengan situasi yang ia hadapi ini. Lelaki tersebut tetap diam dan tidak bersuara.
"Apa kau adalah itu-aduh aku lupa namanya! Itu kau adalah yang sering dicerita-cerita horror yang suka menghisap darah. Astaga Byun mengapa kau lupa dengan namanya" Baekhyun memukul kepalanya menggunakan tangannya, astaga dia pelupa sekali sih.
"Maksudmu aku vampire?" Ucap lelaki itu sambil menunjuk kearahnya.
"AH IYA! Apa kau adalah vampire?" Lelaki itu hanya menatap Baekhyun dengan tatapan yang membuat Baekhyung terdiam.
.
.
tbc
[Hi! Long time no see~]
Nininguin back, uh dua bulan ga nulis karena sibuk kuliah banget huhu TT
Jadi disini ceritanya Baekhyun itu suka Kris uw ow. Tenang aja gabakal lama kok HAHAHA because I don't like crack pair.
oiya udah ketebak belum siapa lelaki asing yang suka darah?
update setiap hari jumat kalau ga sabtu yaw.
Next Chap? mind to review?
p.s; jangan cuma review "next" "lanjut" setidaknya kasih sedikit cuap-cuap ya. ILY guys!
annyeong~
614.
