Hati yang Kau Lukai
"Min, hentikan lah, please..." ucap seorang gadis berparas cantik kepada gadis manis nan imut yang duduk di hadapannya. "Aku benar-benar tidak kuat jika kau terus seperti itu. Hati 'ku sakit Min~" ucap gadis cantik itu lagi.
"..."
"Aku mohon~"
"Hiks...maafkan aku Wookie, aku tidak bermaksud untuk membuat 'mu sakit..hiks~" ucap gadis manis itu akhirnya membuka suara.
"DIA sangat–tidak–pantas untuk kamu tangisi Minnie~ aku mohon berhentilah menangis. Aku sayang pada 'mu." ucap gadis berparas cantik itu –lagi–dengan penuh penenkanan.
"Woo–wookie.. Ta–tapi aku masih sayang padanya Wookie~ hiks..aku sayang dia..aku sayang dia.."
"Please~ a–"
Ucapan gadis berparas cantik–yang diketahui bernama Wookie–terpotong. Manik matanya yang berwarna soft Brown menangkap siluet seorang laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya dan gadis manis yang sedang menangis sesegukan itu–yang juga teridentifikasi bernama Minnie.
"Min" panggil laki-laki itu.
"Sudah aku katakan bahwa bajingan seperti Jungmo itu tidak pantas untuk ia tangisi. Tapi, tetap saja Minnie masih saja menangisinya, Bummie." Jelas Wookie.
"Hiks.. di–dia bu–bukan bajingan Del. Di–dia pasti memiliki alasan terten–"
"Alasan tertentu mengapa ia menyatakan cinta pada diva kampus–SeoHyun–di saat statusnya masih menjadi pacar 'mu? Lalu memutuskan 'mu setelahnya. Begitu Min? Jawab aku Min!"
Wookie memotong ucapan Minnie. Ia sudah tidak tahan dengan sikap Minnie yang ber-notabane sahabatnya sejak kecil, yang masih saja membela Jungmo –mantan kekasih Minnie yang sudah jelas-jelas selingkuh dengan diva kampus SeoHyun. Jauh dalam lubuk hatinya, Wookie ingin menangis melihat Minnie seperti itu, akan tetapi Minnie terus saja membela bajingan –Jungmo sehingga Adel tersulut emosi. Tidakkah kau mengerti perasaan 'ku yang tidak ingin melihat kau bersedih Minnie chagi? Batin Wookie menjerit.
"Aku pergi, Bummie. Tolong jaga Minnie." Adel-pun meninggalkan Minnie berdua bersama laki-laki yang dipanggil Bummie di taman belakang kampus.
