Blindness

Author: GhitaCahya

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Sasusaku

Chapter 1

Sang mentari tampaknya malu-malu untuk sekedar menampakkan dirinya. Gadis cantik yang sedang terlelap pulas kini mulai membuka matanya menampakkan mata emerald yang sedari tadi tersembunyi.

"Sudah Pagi." Gumamnya.

Sakura Haruno, namanya. Gadis cantik yang memiliki mata emerald, bermahkota tak lazim yaitu berwarna pink, dan kulitnya yang seputih susu. Sakura bangun dari kasur miliknya dan bergegas menuju kamar mandi berniat untuk membersihkan badannya.

oOo

"Pagi, Sasori-nii." Sapa Sakura pada kakaknya yang sedang sarapan. Hanya ada Sakura dan kakaknya, Sasori yang sedang berada dirumahnya. Sebab, kedua orang tua mereka sedang sibuk bekerja di Suna. Mereka hanya bisa menjenguk Sakura dan Sasori seminggu sekali saja.

"Pagi juga, Sakura." Balas Sasori. Sakura tersenyum, lalu mendudukan dirinya. Hening. Hanya ada suara dentingan sendok. Sakura dan Sasori sedang menikmati sarapannya masing-masing, hingga suara milik Sakura memecahkan keheningan.

"Sasori-nii." Panggil Sakura.

"Iya?" Tanya Sasori.

"Hari ini aku pergi sekolah sendiri saja." Jawab Sakura.

"Loh? Memangnya kenapa?" Tanya Sasori heran. Biasanya Sasori yang mengantar-jemput Sakura.

"Sakura ada urusan, Nii-san." Jawab Sakura.

"Urusan? Urusan apa, Sakura?" Tanya Sasori.

"Apa saja boleh." Jawab Sakura sambil menjulurkan lidahnya kearah Sasori. Lalu Sakura meninggalkan Sasori dan berlari menuju dapur miliknya. Sakura berniat untuk membuat onigiri kesukaanya dengan exstra tomat. Sakura dengan hati-hati membuatnya agar tampil sempurna. Agar tampil sempurna? Tentu saja karena Sakura membuat onigiri exstra tomat hanya untuk diberikan kepada sang pujaan hatinya, Sasuke. Berharap Sasuke akan menerima onigiri buatannya. Setelahnya, Sakura langsung pamit pada kakaknya dan bergegas pergi menuju sekolah miliknya.

oOo

Konoha High School

Terlihat sebuah mobil sudah berada di area parkir. Sakura yang mengetahui siapa pemilik mobil tersebut langsung tersenyum. Tidak salah lagi itu mobil milik Sasuke. Sakura berlari menuju kelas miliknya. Setelah sampai di kelas, Sakura harus menelan kekecewaan, ternyata Sasuke tidak ada didalam kelasnya. Sakura lalu masuk kedalam kelasnya hanya untuk menyimpan tas miliknya. Lalu keluar kelas untuk mencari Sasuke, tak lupa membawa onigiri buatannya.

"Sasuke-kun." Panggil Sakura ketika melihat Sasuke sedang berada ditaman belakang sekolah. Sakura dengan ceria melangkahkan kakinya menuju Sasuke yang tampaknya sedang seorang diri.

Sementara Sasuke yang mendengar suara Sakura langsung menolehkan kepalanya, dan ia melihat sosok Sakura yang sedang tersenyum kearahnya.

"Cih.." Ucap Sasuke mendecih tidak suka pada Sakura. Ia bersiap untuk melangkahkan kakinya tetapi Sakura mencegahnya.

"Sasuke-kun, mau kemana?" Tanya Sakura sambil menahan lengan Sasuke yang hendak pergi.

"Bukan urusanmu." Jawab Sasuke dingin sambil menepis tangan Sakura yang menahan lengannya.

"Tapi, aku membuatkanmu onigiri." Ucap Sakura sambil menyerahkan kotak bekalnya pada Sasuke.

"Aku tak butuh." Jawab Sasuke lalu hendak pergi. Tetapi lagi-lagi Sakura menahan tangannya.

"Aku mohon terimalah." Mohon Sakura sambil memyodorkan onigirinya, Sasuke terdiam beberapa saat, hingga dengan teganya Sasuke menepis kotak bekal Sakura hingga isinya berhamburan keluar.

"Sasuke-kun!" Kaget Sakura ketika melihat Sasuke menepis kotak bekalnya. Segera saja Sakura menghampiri kotak bekalnya dan membereskan onigirinya yang sudah kotor bercampur tanah kedalam kotak bekalnya.

"Aku bilang tidak butuh, tidak butuh!" Bentak Sasuke lalu meninggalkan Sakura yang sedang menahan air matanya agar tidak keluar.

"Sasuke-kun!" Panggil seorang wanita. Refleks Sakura menoleh kepada Sasuke. Ia melihat Karin yang sedang bergelayut manja pada lengan Sasuke. Melihat itu, air mata Sakura tidak bisa dibendung lagi. Air matanya mengalir dengan deras. Hati Sakura sakit melihatnya. Tetapi bukan Sakura namanya jika menyerah.

"Aku tidak akan menyerah padamu, Sasuke-kun."

oOo

Bel pulang telah berbunyi..

Sakura dan teman pirangnya, Ino segera keluar kelas hendak pulang.

"Sakura, kau dijemput?" Tanya Ino pada Sakura.

"Iya. Aku dijemput Sasori-nii." Jawab Sakura.

"Kalau begitu, kau hati-hati ya!. Aku duluan." Ucap Ino pamit kepada Sakura.

"Iya. Hati-hati, Ino." Jawab Sakura.

Setelah itu, Sakura menuju gerbang sekolah depan untuk menunggu kakaknya yang akan menjemput dirinya.

Sakura yang sedang terdiam sambil menunggu kakaknya tiba-tiba dikejutkan dengan suara tawa seorang wanita yang Sakura kenal. Sakura segera menoleh kebelakang, dan hal itu lagi, Sasuke dan Karin.

"Sasuke-kun.. Jangan lupa jemput aku ya! Aku ingin belanja hari ini.." Ucap Karin manja pada Sasuke.

"Hn. Aku jemput." Jawab Sasuke.

"Ahh! Terima kasih, Sasuke-kun!." Ucap Karin sambil mencium pipi Sasuke. Setelahnya, Sasuke dan Karin langsung masuk kedalam mobil milik Sasuke.

Sakura yang melihatnya hanya bisa terdiam. Ia hanya bisa menangis melihatnya. Tetapi Sakura tidak ingin terlihat cengeng. Sakura segera menghapus air mata yang mengalir dipipinya. Lalu tak lama kemudian, Sasori datang menjemputnya.

"Sakura." Panggil Sasori.

"Sasori-nii! Kenapa lama sekali sih!" Tanya Sakura ceria seperti tak terjadi apa-apa padanya.

"Maaf. Tadi Nii-san ada urusan sebentar." Jawab Sasori sedikit menyesal karena membuat adik kesayangannya menunggu dirinya sedari tadi.

"Hmm.." Sakura hanya bergumam lalu menaiki motor milik kakaknya. Sasori pun lalu meninggalkan halaman sekolah milik adiknya itu.

oOo

"Sakura." Panggil Sasori.

"Iya, Nii-san?" Tanya Sakura.

"Kemarilah." Jawab Sasori. Sakura pun langsung mendekat pada Sasori.

"Iya Nii-san?"

"Buatkan aku makanan. Aku lapar." Perintah Sasori pada Sakura.

"Apa? Jadi Nii-san inginku buatkan makanan?" Tanya Sakura.

"Iyalah Sakura. Kau kan perempuan. Pasti pintar memasak." Jawab Sasori pada adiknya itu.

"Huuh.. Baik.." Jawab Sakura lalu bergegas menuju dapur. Untuk membuat makanan siang untuknya dan juga untuk kakaknya.

"Dasar, Sakura.." Gumam Sasori. Ia sangat sayang pada adik manisnya itu. Sasori tidak akan pernah membuat Sakura menangis. Jika Sakura menangis pasti Sasori akan segera menarik tubuh mungil Sakura lalu memeluknya erat. Sakura pun begitu. Jika dirinya sedang sedih, Sakura akan segera memeluk kakaknya dengan erat. Kadang, saking nyaman nya, Sakura sering tertidur dipelukkan kakaknya.

"Makanan sudah siap." Seru Sakura membuat Sasori menolehkan kepalanya kepada Sakura.

"Ayo Nii-san. Makanannya sudah siap." Ucap Sakura dengan senyuman manisnya. Membuat Sasori juga ikut tersenyum padanya.

"Hmm.. Baunya enak.." Ucap Sasori.

"Hihi.. Siapa dulu dong yang memasaknya?" Ucap Sakura. Sasori hanya mengusap pelan kepala Sakura lalu segera duduk dan melahap makanannya. Sakura membuatkan Sasori nasing goreng.

"Enak.." Ucap Sasori. Sakura hanya tersenyum mendengar pujian dari kakaknya.

"Memang.." Balas Sakura. Sedangkan Sasori hanya tersenyum tipis melihat adiknya.

Setelah selesai makan. Sakura mencuci piring kotor bekasnya dibantu oleh Sasori. Lalu keduannya beristirahat diruang keluarga.

"Hahh.. Capekk.." Ucap Sakura.

"Aku juga Capekk.." Jawab Sasori.

Keduannya lalu saling tersenyum. Hingga, wajah Sakura yang sedari tadi ceria. Perlahan-lahan menjadi sendu. Sepertinya Sakura mengingat lagi kejadian tadi siang. Dimana ia melihat Karin meminta Sasuke agar menjemputnya untuk pergi berbelanja. Tiba-tiba saja perasaan Sakura menjadi tidak enak.

Sasori yang melihat adiknya melamun langsung terheran.

"Sakura.." panggilnya.

"Ahh! Iya Nii-san?" Jawab Sakura.

"Kenapa kau melamun?" Tanya Sasori

"T-tidak kok Nii-san." Jawab Sakura. Tetapi Sasori terlihat tidak puas mendengar jawaban Sakura.

"Kau memikirkan pacarmu ya?" Tanya Sasori.

"A-apa? A-aku tidak punya pacar tahu!" Jawab Sakura.

"Bohong.." Ucap Sasori sambil tersenyum jahil pada Sakura.

"Isshh.. Nii-san sok tahu.." Ucap Sakura lalu menjulurkan lidahnya pada Sasori dan bergegas menuju kamarnya.

Sementara Sasori hanya tersenyum melihat adiknya yang begitu ceria. Sasori tidak tahu kalau dibalik keceriaan Sakura, ia memendam kesedihan yang mendalam.

oOo

To Be Continue...