Haus.

Berjalan tertatih, sambil mencengkram lehernya dengan kedua tangan. Suara desisan terdengar dari mulutnya, ekspresi tersiksa jelas terlihat diwajahnya.

Haus.

Haus.

Haus.

Hanya satu kata yang terus terulang di kepalanya, berputar dan semakin menambah dorongan bagi tubuhnya.

Haus... Haus...

HausHausHausHausHaus.

Dan di detik itu lah.

Harum manis tercium, mengelitik indra penciumannya dan membuat seringai lebar terpampang diwajahnya.

Liar.

Seperti melupakan rasa menyiksa yang dirasakannya beberapa saat yang lalu. Wajahnya berubah dengan cepat.

Hasrat tubuhnya yang tak dapat menolak panggilan dari mangsanya yang begitu manis menggoda.

Bau manis yang gurih. Gadis muda. Mangsa yang sangat disukainya.

Dan tentu saja tak akan dilewatinya, dia bergerak dengan cepat mengikuti harum manis dengan indra penciumannya yang sedang sensitif.

Dan, dapat!

Seorang gadis muda.

Sosok itu menarik sudut bibirnya. Ah~ ia mendapat mangsa yang tepat.

Dan dalam sekejap sudah berdiri dihadapan sang gadis, dengan cepat menyergapnya dan menancapkan sepasang taring panjang mengkilat pada leher sang gadis.

"Kyaaaaaaaaaaa-!"

Dan malam itu semakin mencengkam dengan teriakkan sang gadis...

Prologue End-!