Nekad bikin fict Code Geass lagiii... nyeh nyeh nyeh~ mumpung lagi waras, akhirnya bikin fict LelouchxC.C, nggak lagi LelouchxOC seperti di CG RoTR yang sayah bikin pertamaaaaaa kaliiiii xDDDD

Oh iya, di fict ini banyak perbedaan sama CG asli. Poin penting yang harus diperatiin di fic ini:

Gak ada Geass

C.C bukan penyihir, tapi dia immortal. Yatim piatu (JELAS!) dan sebelum tinggal di rumah Lelouch dia tinggal di sebuah yayasan sosial.

Lelouch bukan Zero, Zero-nya mah pihak lain...sekali sekali bikin L:elouch innocent dehhh... ya? Fict ini focus ke romance soalnya.

Nunnally gag buta, Cuma lumpuh aja.

Cuma itu doang deh, perbedaan konsep sama CG asli. R U Readyyy?????? Okey! Please read and don't forget to review!!!!

Disclaimer: Punya Sunrise, CLAMP, ama Arisa.....!!!!!! *dilindes Lancelot*

START!!! –mulai banyak bacot-

::Chapter 1::Introducing Their World::

(C.C's POV)

Aku bosan!

Setiap hari pemandangan yang kulihat di ruang OSIS sama saja. Milly, Shirley, Nina, dan Rivalz asyik dengan kegiatan mereka sendiri. Kallen bolos. Dan Lelouch, wakil ketua OSIS, sibuk dengan laptopnya. Sedang apa, aku juga tak tahu. Pemuda bermata ungu itu asyik sendiri dengan dunianya. Aku menikmati potongan terakhir pizza pepperoniku di sudut ruangan, sambil mendengarkan pertengkaran tak bermutu Milly dan Shirley. Semakin lama semakin membosankan.

"Uh.. guys?" Aku membuka mulutku. "Bisakah kita melakukan sesuatu yang lebih berguna? Lebih mencerminkan kegitan OSIS..."usulku- tapi aku ragu apakah ada yang mau mendengar.

"Cecaniah benar. Lebih baik kita hentikan!" seru Rivalz yang sudah bonyok kecipratan imbas dari pertengkaran kedua gadis yang masih sangat kekanakan itu.

"Rivalz.... not Cecaniah, but C.C!" ralatku ketus. Aku benci jika ada orang yang memanggilku Cecaniah. Bukan apa-apa, aku hanya teringat masa laluku. Sejak bertahun-tahun yang lalu,kuubah nama panggilanku menjadi C.C. Tak ada lagi nama Cecaniah yang ditujukan untukku. Harus C.C. Cecaniah Corabelle... hah! Nama itu hanya membuatku muak. Bukannya aku benci pada namaku, tapi aku benci pada orang-orang yang yang pernah menggunakan nama itu untuk memanggilku. Kecuali Mrs. Halknig, kalau begitu.

"Ehh... gomen, C.C-san." Rivalz tampak bersalah. Jelas dia ketakutan. Aku memang tak bisa mengekspresikan emosiku, tapi nada suaraku tadi dingin sekali.

"Daijobu deyo..." Kukembalikan suaraku ke tingkat dingin yang biasanya. "Oke, kalau begitu kita bisa melakukan apa?"

"Paperwork?" usul Milly.

"Bukannya sudah selesai dikerjakan Lulu?" cetus Shirley.

"Ah, iya. Benar juga."

Aku melirik orang yang disinggung Shirley tadi- Lulu, Leouch Lamperouge. Reaksinya biasa saja. Ia tak mengubah ekspresi atau posisinya. Dia satu- satunya anggota yang dapat diandalkan di OSIS. Makanya ia bisa mengerjakan paperwork sendirian. Sebenarnya dia jenius, tapi malasnya minta ampun. Sering dapat nilai jelek bukan karena ia bodoh, tapi karena ia malas.

"C.C?"

"Hei, C.C!"

"C.C..."

"C.C!!"

Aku terlonjak. Tanpa sadar aku jatuh ke alam lamunan. Milly menyunggingkan senyum menggoda.

"Kau tadi mikirin siapa...?"

"Tii.... tidak, tak ada yang kupikirkan!" Kugelengkan kepalaku keras-keras, sampai aku bisa merasakan lambaian rambut hijauku di pipiku.

"Jangan bohong, matamu itu tak bisa berbohong..."timpal Shirley.

"Amm.. yaa.. aku hanya sedang memikirkan ibuku."

Serentak mereka- Milly, Shiley, Rivalz dan Nina- memasang wajah kasihan. Mereka tahu, aku yatim piatu. Harus berapa kali aku bilang pada mereka aku tak suka dikasihani seperti itu? Aku bisa hidup tanpa rasa kasihan mereka!Rasa kasihan itu hanya membuatku merasa rendah.

"Ehem!"

Lelouch berdehem. Serentak semua kepala menoleh ke arah cowok berambut hitam legam itu.

"Seharusnya jika tak ada kerjaan begini, kita pulang, kan? Nah, ayo, C.C, kita pulang." Lelouch mengemasi laptopnya dan berdiri.

"Lelouch benar, ayo kita pulang." Tumben, Milly menyetujui usul Lelouch. Biasanya ia langsung memberikan tugas gila pada wakilnya itu.

Lelouch yang sudah berada di ambang pintu mengedikkan kepalanya, isyarat bagiku untuk mengikutinya. Kuambil tasku yang tergeletak pasrah bersama setumpuk kotak bekas pizza, lalu kuikuti dia. Aku mengikutinya ke Ashford Club House, rumahnya. Karena itu rumahku juga.

(Lelouch's POV)

Aku tak yakin kalau tiga orang yang sedang bertengkar di hadapanku ini anggota OSIS. Namanya saja anggota OSIS, tapi kerjaannya tiap hari hanya melakukan kekonyolan. Tahu begini, lebih baik aku jadi ketua OSIS—tapi aku malas. Author fanfict ini mungkin mendukung sepenuh hati, tapi ya seperti yang sudah kukatakan tadi: AKU M-A-L-A-S. Aku sudah cukup sibuk sebagai pelajar kelas 2 SMA penuh derita, wakil ketua OSIS yang sering disiksa, juga sebagai Ayah, Ibu, sekaligus kakak bagi adikku tercinta. Adikku, Nunnally, adalah satu- satunya matahariku setelah Ibuku meninggal dalam sebuah penyerangan yang ternyata biangnya adalah ayahku sendiri. Gara- gara penyerangan itu, kaki Nunnally tertembak sehingga ia kehilangan fungsi kakinya.

Tapi akhir- akhir ini ada orang lain yang mulai menyita perhatianku. Orang itu, Cecaniah Corabelle, sedikit banyak telah menyedot rasa ingin tahuku terhadap dirinya. Aku mulai mengenalnya saat cewek bermata kuning itu tinggal di rumahku atas permohonan Nunnally. Waktu ia mengunjungi yayasan sosial tempo hari, ia bertemu Cecaniah di sana. Ia langsung akrab dengan gadis yang bagiku sangat dingin itu dan akhirnya memaksa Cecaniah untuk tinggal bersama kami.

"Rivalz... not Cecaniah! But C.C!" Kudengar Cecaniah memprotes Rivalz yang memanggilnya 'Cecaniah'. Aku tak tahu kenapa ia hanya mau dipanggil C.C. Sewaktu kutanya, ia tak mau menjawab. C.C adalah orang yang penuh misteri. Latar belakangnya saja aku tak tahu. Dia bilang, ia berasal dari keluarga Corabelle dan merupakan orang terakhir dari keluarga itu. Nama keluarga 'Corabelle' sendiri sangat aneh di telingaku.

"Aku akan mencarikan seorang istri untuk Onii-sama!"

Mendadak aku teringat lagi kata- kata Nunnally sebelum ia pergi ke yayasan sosial tempat ia menemukan C.C waktu itu. Calon istri? Ada ada saja! Mungkin ia ingin kakak perempuan, tapi- kan ada Euphie! Cornelia! Kami kan masih ada ikatan saudara dengan mereka. Dan Nunally memanggil mereka 'Onee-chan'. Istri? Mendadak aku ingat Euphie, cinta pertamaku. Aku jadi ingin tertawa mengingatnya. Permainan anak kecil, aku masih ingat betul ketika Nunnally menyiapkan beberapa kandidat calon istriku. Aku masih sepuluh tahun waktu itu, konyol sekali.

Aku mendongak. Milly, Shirley, dan Rivalz memasang muka kasihan. Sementara sorot mata C.C menyiratkan kebencian. Oh ya, tadi kudengar C.C mengatakan soal ibunya. Wajar kalau mereka berempat memasang tampang minta ditendang itu. Langsung aku berdeham agar suasana tak jadi kaku lagi.

"Seharusnya jika tak ada kegiatan begini kita pulang, kan? Nah, ayo, C.C, kita pulang." Ujarku sambil mengemasi laptop. Anehnya usulku tadi disambut oleh Milly. Kukira ia mau menahanku di sini bersama menara paperworks atau apa, tapi ia juga ingin pulang. Aku mengedikkan kepalaku pada C.C. Ia mengerti. Diambilnya tas hitam yang tergeletak pasrah di tengah menara kotak pizza, dan dia mengikutiku. Asal kalian tahu ya, Nunnally bisa ngamuk jika aku tak pulang bersama Onee-chan kesayangannya itu. Arwah Ibu akan langsung marah padaku karena membuat adik semata wayangku itu ngamuk.

*****TBC******

=Author's Corner=

1. Perbincangan Gila dengan Temen Sekelas Sayah

L3May-chan: Sutuy lu! Iya gitu nama asli C.C Cecaniah Corabelle?

Arisa: MAAP DEH YA, GUE DAPET DARI WIKI DA YEEEY!!! MALU LU!! *benyekin muka L3May-chan*

Ayucchi: Gelo, lagi UAS tetep bikin fict..

Arisa : Sebodo, tinggal itung kancing. Kayak elo nggak aja. Tuh Change Couple?

Ayucchi : Gyaaaah!!!! Itu mah udah dari dulu lagi gue bikinnya!! Malu luuuu!! Maluuu!!!!

L3May-chan: Kalian berdua emang author geblek, gila, sarap, sinting, miring... ini UAS WOY, INSAP!!! BENTAR LAGI UN!!!! *tereak pake Toa*

Arisa: Iya, lagi berusaha insap.

L3May-chan: Benar benar contoh pelajar DURHAKA!

Arisa: Emangggg... pas waktu belajar dipake bikin fict. Muahahahaha. Itu juga yang bikin nilai Qur'an Hadits sayah kagak 100. AAARGH! DASAR MAD FARQI!!!! GUE DENDAM AMA TUH MAD!!!!

Za-kun: Berarti lu dah siap dijitak, ya?

Arisa: GYAAAAHHH!!! Elu jangan ngingetin, donggg~~

Ayucchi: Orang ini emang nyuruh kita ngejitak dia kalo nilai Quran haditsnya gak seratus...AYO SERBUUU!!!

Za-kun: SERBU!!!

Arisa: HYAAAAHHH!!! Bentar, gue ambil helm duluuuuu~~~*kabur*

2. Penutup

Gimana ceritanya minna-san? Wkwkwkwk.... semoga suka yah!!! Oh ya, yang bagian perbincangan nista di atas silahkan skip saja. Gak penting soalnya.

Oh ya, soal nama asli C.C itu, ada yang bilang Cecaniah Corabelle (dapet dari wiki) di episode 11 Lelouch nyebutin nama asli dia tapi tanpa suara, kan? Masalahnya saya belum tahu apa yang diucapin Lelouch waktu itu... jadi saya ambil nama C.C yang paling saya suka (loh?)

Oke deh!

Review naa?

Update apa nggak, bergantung pada review!

Ayo dong, pencet ijo-ijo di bawah dan kasih tahu kesalahan sayah!!!!^^

With Luv,

.Matsuyama